Rumor Gweneth dan Ultraman

“Wah akankan ini menjadi keponakan terakhirku? Ataukah akan ada lagi?” ucap Reza sambil menatap bayi mungil berjenis kelamin laki-laki itu.

“Uncle, buatkan lagi satu untuk double Z agar suasana rumah megah kalian jadi meriah!” seru Shian sambil melirik remaja kembar itu. Zayn dan Zara memiliki wajah yang sama, meskipun keduanya berbeda jenis kelamin, Zayn cukup tampan sebagai anak lelaki tetapi jika ia menjadi perempuan juga cukup cantik, dan itu terlukis pada wajah Zara.

“Uncle mau saja membuatkannya, asalkan aunty kalian mau,” goda Reza menaik turunkan alisnya ke arah Laluna.

“Bibilu, mau tidak?” tanya Gwen tersenyum manis pada sang bibi.

“Bibi lebih ingin cucu sebenarnya, hehe!”

“Kapan Shian akan menikah? Aunty dengar Shian akan menikah dengan asistennya?” tanya wanita yang masih mulai menginjak usia tiga puluh tahunan itu.

“Itu hanya rumor, Aunt! Jangan dengarkan!” elak Shian, ia sudah menduga jika sang ibulah yang mencipatakan gosip tersebut.

“Ah sungguhan juga tidak apa-apa!” sahut Ana yang sedang berbaring pada bed-nya, sesekali meringis saat bekas operasi di perutnya masih terasa nyeri.

“Mama! Ayolah, Shian belum ingin berumah tangga. Lagipula siapa yang sudi menikahi pria pengangguran seperti diriku ini!”

“Boy, kau bukan pengangguran, tahun depan Lubyware ada di tanganmu!” tiba-tiba saja Yoshi memasukki ruangan itu sambil menepuk pundak sang putera. Menyatakan jika perusahaan software yang telah ia rintis sejak remaja itu akan berpindah ke tangan anak sulungnya.

“Pa! jangan bercanda, Shian akan mencari pekerjaan sendiri.”

“Mengapa begitu? Apa kau tidak suka dengan sekretaris Papa Nak?” tanya Ana.

“Jangan khawatir Papa akan meminta Janeth untuk menggantikan posisi David di perusahaan,” ucap Yoshi sambil mengedipkan satu matanya pada Ana menggoda Shian.

Tanpa sadar Reza dan Luna pun mulai memahami apa yang sedang keluarga itu sedang bicarakan.

“Wah sepertinya drama ini akan semakin seru ya,” celetuk Reza, meskipun ia jarang berada di rumah karena profesinya, tetapi untuk urusan rumor, nahkoda itu tidak pernah tertinggal sedikit pun.

“Apa Daddy tau, kemarin Kak Gwen bertemu dengan seorang pemuda di taman?” celetuk Zayn pada ayahnya, remaja dengan rambut hitam dengan warna blonde di area depannya itu tiba-tiba saja mengatakan apa yang ia lihat pada semua orang.

“Zayn!” teriak Gwen menutup mulut pemuda imut itu.

“Benar Mommy! Om dan tante! Zara pun melihatnya. Kakak Gwen sedang berbincang-bincang dengan pemuda bertopeng ultraman!” seru Zara.

“Astaga Zara!” Gweneth memindahkan tangannya yang masih menempel pada mulut Zayn ke mulut adiknya, tak menyangka jika si kembar itu sangat berbahaya.

“Sungguh Om, tante dan Kak Shian! Zara tidak bohong! Huumm-umph,” ucap Zara di tengah sumpalan tangan Gweneth membuat Ana, Yoshi, Shian, Reza dan Luna terdiam, mencerna apa yang sedang si kembar itu bicarakan dan mengapa Gweneth begitu terlihat panik. Seketika semua mata tertuju pada putri bungsu Yoshi itu.

“Gweneth, mulai nakal ya sekarang? Diam-diam berkencan dengan pahlawan bertopeng!” ucap Shian memicingkan matanya pada sang adik yang sedang dilanda rasa malu.

“Bukan Kak!” sanggah gadis itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan tangannya tetap membungkam mulut Zara.

“Gwen, apa kau keluar mansion tanpa ijin dari Papa?” tanya Yoshi dengan raut wajah seriusnya.

“Bukan Pa!” Janeth semakin merasa terpojok, sementara tatapan keluarganya tersebut sangat mengintimidasi.

Apa ini hah? Kenapa jadi aku yang dibully bukankah tadi Kak Shian yang sedang menjadi bulan-bulanan? batin Gweneth.

“Wah, sepertinya mulai besok akan ada yang body guard tambahan ya Pa? Khusus untuk menjaga puteri kesayangan Papa ini,” ejek Shian menjulurkan lidahnya.

“Astaga, ini bukan seperti yang kalian semua pikirkan!”ucap Gwen terlihat frustasi. Dia pun berniat keluar dari ruangan itu sambil membawa tasnya. Tak lupa ia mencium pipi Ana dan adiknya yang baru saja lahir sebelum meninggalkan ruangan itu.

“Papa menunggu penjelasanmu Gwen, pulanglah ke mansion, jangan ke rumah nenek!” perintah Yoshi menatap putrinya yang sedang melewati pintu keluar.

Shian bernapas lega, akhirnya ada sesuatu yang menggantikan topik pembahasan yang membosankan tentang dirinya.

Berpacaran saja membuatku merasa jenuh, apa lagi untuk menikah? Dan mereka ingin agar aku menikah dengan barang antik itu? Yang benar saja! Aku tak mempermasalahkan fisiknya, yang jadi masalah adalah tingkah gadis itu yang kadang di luar nalarku. Bisa-bisa dia menghabisiku di malam pertama kami, batin Shian membayangkan pernikahannya dengan Janeth sesuai keinginan kedua orang tuanya.

...***...

Hari berganti, keadaan Ana mulai membaik dan sang bayi pun sudah diperbolehkan untuk pulang. Yoshi begitu terlihat bahagia, dan terus mendekap bayi mungil berbibir merah itu, ia sangat mirip dengan Shian, terkadang pria itu membayangkan jika dirinya akan segera menimang cucu dari putranya tersebut, tetapi Tuhan berkehendak lain bukan cucu yang ia dapatkan tetapi buah hati lagi.

“Sayang, bagaimana keadaanmu? Apa kau perlu nanny untuk membantumu memakaikan baju? Atau sekedar menemanimu beristirahat?” tawar Yoshi, keromatisan dan perhatiannya tidak pernah sirna meski di usia mereka yang tidak lagi muda.

“Tidak perlu sayang, apa kau sudah memikirkan nama untuk si bungsu?” tanya wanita dengan bekas luka di perutnya tersebut.

“Belum, apa nama yang bagus ya?” tidak biasanya Yoshi berpikir begitu keras untuk nama anaknya.

(Sumpah aku pusing mikirin namanya genk hahah)

Beberapa hari kemudian.

“Jadi Papa tidak percaya pada Gwen?” tanya gadis manis itu saat sang ayah sedang menginterogasinya di dalam ruang kerja Yoshi.

“Papa tidak mengatakan jika papa tidak mempercayaimu Gwen, tetapi papa hanya ingin tau tentang kebenaran rumor yang sedang beredar itu.” Yoshi sangat posesif pada putrinya hingga tak satupun hal yang Gwen lakukan tanpa seperngetahuan pria itu.

“Rumor apa Pa? itu hanyalah gossip, bukan hal yang penting!” sanggah Gweneth kesal.

“Tentang pahlawan bertopeng itu? Apa itu bukan rumor?”

“Astaga Pa, itu hanyalah salah paham semata, bukan suatu kesenganjaan.”

“Ceritakan pada papa, apa kau benar-benar masih menunggu pemilik bungkus minuman boba yang kau simpan sejak kecil itu?” Yoshi menatap wajah putrinya yang mulai bersemu merah. Gwen pun mengangguk, ia tak pernah bisa berbohong pada ayahnya.

“Jadi kau sudah bertemu dengannya?” sergah Yoshi.

“Belum Pa," jawab Gweneth mengehela napas keputusaan.

"Lalu yang kemarin itu siapa?"

"Ternyata yang kemarin itu bukan dia Pa, tetapi penjual topeng super hero yang sedang berkeliling di taman,” ucap Gweneth kembali lesu.

Yoshi berusaha keras menahan tawanya, ia tau bahwa setiap minggu Gweneth selalu berusaha untuk meluangkan waktunya selama berjam-jamnya hanya untuk menunggu seorang anak kecil untuk mengembalikan boneka bobanya di masa kecilnya dulu.

“Tak apa sayang, tapi bagaimana kau bisa menyembunyikan semuanya dari papa? Kapan kau pergi ke taman? David tak pernah mengatakan apapun ke pada papa selama ini.”

“Bukan om David yang menemani Gwen Pa, tetapi Kak Gusti,” terang Gwen, menyebut nama putra David dan Dianna, pemuda baik keturunan Batak-Bali.

“Ah, jadi dia sedang berada di Jakarta?” Yoshi cukup menyukai anak dari asistennya tersebut, berulang kali ia ingin mengangkat Kennedy Gusti sebagai body guard untuk Gweneth.

 “Gwen, bagaimana jika papa meminta Gusti untuk menjadi penjagamu?” tawar Yoshi.

“Pa, Gwen tidak membutuhkan body guard atau apapun itu. Gwen cukup nayaman dengan kehidupan seperti ini, penjaga hanya akan memberikan rasa risih saja.”

“Tapi bagaiamana jika Ultraman yang menjadi penjagamu? Apa kau juga akan menolaknya hm?” goda Yoshi. Dia ingat tentang kisah masa kecil putrinya tersebut.

Terpopuler

Comments

Jans🍒

Jans🍒

salam dr semestaku yaa

2022-09-24

0

Dani irwandi

Dani irwandi

gwen kayaknya tidak suka menarik perhatian deh

2022-09-22

0

auliasiamatir

auliasiamatir

keluarga yang sangat harmonis,

2022-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!