Membuka Topeng

"Tuan! Tuan muda kenapa?” David berlari menghampiri Shian yang tergeletak di pangkuan Janeth.

“Pengawal siapkan mobil, Tuan muda terluka!” teriak penjaga Shian itu kemudian mengangkat tubuh Shian lalu membawanya ke mobil, David memandang Janeth kemudian berterimakasih pada gadis itu.

“Terimakasih Nona, anda telah menyelamatkan tuan kami," ucap David sama dengan Shian, pria paruh baya itu juga tak mengenali Janeth. Dengan anggukan kepala dan sedikit membungkuk Janeth membalas ucapan David.

David berpikir sepertinya ia sangat tidak asing dengan gadis itu, tetapi ia sama sekali tak dapat mengingatnya, karena Janeth masih mengenakan masker disposable dari sang dokter. Setelah lama berpikir dia pun sadar dan harus segera membawa Shian ke rumah sakit.

Janeth pulang dengan menggunakan taksi, sepanjang perjalanan ia menangis karena sangat mengkhawatirkan Shian, ingin ikut tetapi itu tidak mungkin sebab Janeth juga harus merawat ayahnya yang sedang sakit di rumah.

Shian, semoga kau baik-baik saja. Aku sungguh sangat mengkhawatirkanmu, gumam gadis itu tanpa menghentikan isak tangisnya.

Ana dan Yoshi panik saat menerima kabar dari David jika putra sulung mereka mengalami kecelakaan akibat terserempet mobil. Ana menitipkan Si Bungsu pada Niluh sedangkan Gweneth ikut melihat kondisi kakaknya di rumah sakit.

***

Di Rumah Janeth

“Ayah, apa ayah sudah minum obat?” tanya Janeth dengan pakaian dan tampilan yang sudah seperti biasanya.

“Sudah Nak, tak perlu mengkhawatirkan Ayah, bagaimana perkerjaanmu malam ini?” tanya duda itu pada putri satu-satunya tersebut.

“Baik ayah, Keluarga Lubby sangat baik kepada Jani,"

“Nak, wajahmu seperti habis menangis, ada apa?”

“Ayah—“ Janeth menahan suaranya ia tidak yakin akan bercerita kepada sang ayah.

“Katakan saja, ada apa Jani?” Anjani adalah panggilan Janeth sewaktu kecil.

“Jani memikirkan Shian ayah,” ucap gadis itu lirih.

“Shian? Atasanmu?”

“Benar, malam ini sebuah mobil menyerempatnya hingga membuatnya terluka, Shian pingsan ayah! Kepalanya berdarah. Jani sangat takut terjadi sesuatu padanya.” Gadis berkulit putih itu pun kembali menangis. Baginya ayahnya adalah tempat terbaik untuk bercerita.

“Nak, lalu bagaimana keadaannya? Kenapa kau tak menemaninya di rumah sakit saja?” tawar pria penyabar itu.

“Situasi dan kondisinya sedang tidak memungkinkan saat malam ini, ayah.”

“Entah mengapa Ayah merasakan sesuatu yang aneh dalam dirimu. Kau bersedih bukan karena kecelakaan Shian bukan?”

“Apa maksdu Ayah?”

“Ayah merasa kau begitu menyayanginya Nak, mungkin lebih dari sekedar hubungan atasan dan bawahan ataupun persahabatan.”

“Tidak Ayah, Jani hanya menganggapya sebagai seorang sahabat saja,” elak gadis itu dengan tentu saja kegugupan yang mendera.

“Katakan pada Ayah jika sebenarnya kau sangat mencintai Shian kan?”

“Nak, sebaiknya atur perasaanmu. Kita dan mereka jelas-jelas berasal dari kalangan yang berbeda. Ayah tidak mau kau terluka sayang,” ucap pria itu sambil membelai rambut lembut Janetha Anjani.

“Iya Ayah, Jani tau itu,” jawab Janeth singkat tetapi hatinya begitu terasa ngilu mendengar perkataan sang ayah, dia pun sadar jika dirinya dan Shian tidak mungkin bersatu mengingat kasta mereka yang berbeda jauh.

Di rumah sakit

“Akhirnya kau sadar juga Nak! Mana yang sakit?” cecar Ana sambil memeriksa sekujur tubuh putranya.

Mata indahnya tidak dapat berhenti mengeluarkan air, ia sangat panik karena takut terjadi sesuatu pada Shian.

“Dimana Dia?” ucap pemuda dengan perban di kepalanya tersebut.

“Dia siapa Nak?” tanya Yoshi ikut memeriksa kondisi Shian.

“Dia Pa, gadis yang sudah menyelamatkanku hari ini.”

“Apa maksudmu Nak? Bukankah David yang telah membawamu ke rumah sakit?”

“Aku ingat, seseorang menarik tubuhku saat sebuah mobil melaju kencang ke arahku Pa.” Shian memegangi kepalanya saat berusaha mengingat sesuatu.

“Benar tuan, seorang gadis menarik tubuh tuan muda sesaat setelah kejadian penyerempetan itu. Jika tidak ada gadis itu mungkin keadaan tuan muda akan lebih buruk dari ini,” jelas David. Ana dan Yoshi pun saling berpandangan.

“Astaga, lalu siapa penyelamat itu Dav?” tanya Ana, merasa sangat berhutang budi.

“Seorang gadis Nyonya, saya belum sempat menanyakan siapa namanya,”

“David, bukankah sebelumnya aku telah memintamu untuk mengikuti gadis itu? Apa kau lupa?” bisik Shian.

“Maaf tuan, saya terpaksa membatalkannya karena keselamatan tuan lebih utama.”

“Aku tidak mau tau, kau harus menemukannya David!”

“Baik tuan,” ucap David patuh.

“Nak, apa yang kau bicarakan dengan David? Jangan terlalu banyak berbicara dulu karena kondisimu masih belum stabil,” ucap Yoshi.

“Ma, kemana Janeth?” tiba-tiba saja Shian menanyakan keberadaan asisten pribadinya itu kepada Ana.

“Jeneth? Ada kok, tadi kan dia juga berada di pesta sayang, apa kau tak melihatnya? Janetha sangat cantik malam ini,” ungkap Ana membuat Shian memutar mata malas. Ibunya terlalu sering memuji Janeth.

Janeth cantik? Astaga Tuhan, mengapa secepat ini kau membuat mata ibuku rabun? batin Shian.

“Dimana Ma? Dia bahkan tidak hadir di acara ulang tahunku!” dengus Shian, ia sedikit merindukan asisten antiknya itu.

“Ada sayang, bagaimana mungkin kau tak mengenalinya?”

“Sudahlah, lebih baik beristirahat saja agar staminamu kembali pulih besok Mama akan meminta Janeth untuk datang menemanimu,” Ana membelai puncak kepala putra tampannya itu, ia bersyukur pada Tuhan karena Shian masih selamat dan berterima kasih juga pada seseorang yang telah menyelamatkan putranya itu dari maut.

Keesokan paginya.

Janeth telah bersiap untuk menjenguk Shian sesuai dengan perjanjiannya dengan Shian tempo hari, ia akan menunjukkan wajahnya dalam wujud cantik, tanpa kacamata kuda, tanpa rambut kepang kuda dan dengan polesan make up yang sempurna.

Janeth mengambil beberpa pakaian yang telah diberikan Ana sebelumnya, tak lupa dengan wedges berwarna senada.

Shian, hari ini kau akan melihat sisi estetikku!gumam Janeth dengan senyuman di wajahnya.

Dia terlihat begitu anggun dan mempesona. Meskipun dengan pakaian casual. Dress berwarna navy berlengan balon itu sangat menempel indah di tubuh rampingnya.

Casual tetapi anggun.

Janeth memesan taksi, kemudian berangkat ke rumah sakit tempat Shian dirawat. Beberapa kali ia meremas tangannya karena rasa gugup tak dapat membayangkan bagaimana ekspresi Shian saat melihatnya nanti.

Kaki indah itu menelusuri koridor rumah sakit, sesekali hentakan wedgesnya memecah suasana hening koridor ruangan VVIP tersebut.

Janeth melepaskan kaca mata hitam dan maskernya saat tiba di depan kamar Shian, ia juga membetulkan rambut panjangnya agar terlihat rapi.

Melihat pintu itu sedikit terbuka, ia pun langsung masuk tanpa mengetuk.

Janeth membuka pintu perlahan, kakinya juga melangkah pelan tetapi apa yang ia temukan sungguh di luar dugaan dan ekspektasinya.

Harapannya untuk memberikan kejutan untuk Shian harus pupus saat itu juga. Janeth meremas gaunnya erat, seerat ia menggenggam hatinya yang sedang terbakar dan terluka.

Shian, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau begitu munafik? gumam Janeth mematung menyaksikan sepasang kekasih itu sedang berciuman di hadapannya.

Tempo hari Shian mengatakan jika dirinya tidak pernah mencintai Sisil, tetapi apa yang terjadi sekarang sungguh sebaliknya.

Sisil dan Shian sedang berciuman, menempelkan bibir satu sama lain, tangan Shian menahan tengkuk Sisil, begitupun dengan tangan gadis itu. Bagaikan diserang ribuan panah Arjuna, saat itu juga Janeth tak dapat membendung air matanya.

Dengan pelan ia memundurkan kakinya menuju pintu keluar yang sebelumnya sangat bersemangat menuju Shian untuk memberinya kejutan tetapi justru saat ini keadaan berbalik, karena dia sendirilah yang sedang terkejut.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

sian....😡😡😡😡😡😡

2023-01-24

0

Buna Seta

Buna Seta

Syan kebangetan kamu ya

2022-09-08

0

Lee

Lee

Ahh..Shian trnyata kau playboy...pasti skit bnget hti Janet ya..

2022-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!