Di dunia ini ada 3 kekuatan besar yang berdiri saling berdampingan.
Yang pertama tentu adalah kerajaan. Kerajaan memiliki wilayah, prajurit, dan juga pemerintahan yang sudah jelas.
Yang kedua adalah Sekte atau organisasi beladiri yang dibentuk oleh sekelompok orang. Basis pendirian kelompok itu pun bermacam-macam. Ada yang karena wilayah, ada yang karena tekhnik berkultivasi, ada yang karena kepercayaan. Semua sekte tersebut akan selalu bersaing untuk bisa mendapatkan pengaruh dan sumber daya untuk mengembangkan sekte mereka menjadi lebih besar lagi. Namun tentu saja... Mereka tetap harus tunduk pada peraturan kerajaan tempat mereka bernaung.
Yang terakhir adalah suatu serikat yang didirikan oleh sekelompok orang berprofesi sebagai alchemist. Semua orang menyebutnya sebagai Asosiasi Alchemist. Bukankah itu bisa dibilang sebagai suatu sekte juga?
Terlihat hampir mirip, namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Suatu sekte memiliki wilayah kekuasaan tidak terlihat (wilayah bayangan). Wilayah tersebut tetap bernaung di suatu kerajaan, namun kepemilikan tanah dan penggunaan sumber daya dikuasai oleh sekte.
Sedangkan untuk Asosiasi Alchemist tidak memiliki suatu wilayah. Mereka hanya mempunyai satu bangunan yang digunakan sebagai pusat perkantoran di setiap ibukota kerajaan.
Kalau hanya seperti itu, kenapa mereka bisa dianggap memiliki kekuatan yang cukup berimbang dengan 2 kekuatan lainnya?
Pengaruh akan kemampuan mereka. Di Dunia Kultivator yang sangat mengandalkan kekuatan, pengaruh kemampuan Alchemist sangat dihargai. Alchemist mampu membuat obat obatan untuk membantu para kultivator meningkatkan kekuatan mereka.
Sedangkan Kerajaan... Kerajaan lebih membutuhkan para Alchemist. Kerajaan bertanggung jawab akan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu syarat kesejahteraan tentu adalah kesehatan yang terjaga. Jumlah penduduk yang banyak, tentu membuat Kerajaan tidak bisa merawat satu-satu setiap penduduknya. Disitulah peran para Alchemist bekerja, mereka ikut membantu menyediakan obat untuk penduduk kerajaan tempat mereka berada.
Tapi namanya manusia memiliki tabiat berbeda-beda. Ada yang memiliki sifat baik dan buruk. Untuk yang baik mungkin bisa dengan mudah diterima di masyarakat. Tapi untuk yang buruk?
Dan naasnya... Baik itu Sekte maupun anggota Asosiasi Alchemist ada yang sering berperilaku buruk. Membuat Sekte yang sering melakukan hal-hal seperti itu mendapat julukan sekte hitam. Sedangkan anggota Asosiasi Alchemist yang seperti itu mendapat julukan Black Alchemist.
Yao He... Seorang Black Alchemist yang begitu terkenal di Kerajaan Twinpillar Mountain. Kemampuannya dalam meracik larutan maupun pil begitu luar biasa. Di dunia ini hanya ada satu orang yang bisa bersanding sejajar dengan dirinya dalam hal menjadi alchemist, yaitu Yu Biyi atau sering disebut Ratu Pil.
Yao He nampak sedang serius di ruangan pribadi miliknya. Dirinya adalah seorang penggila ilmu alchemist, seluruh hidupnya dirinya dedikasikan untuk meneliti ilmu obat-obatan. Karena begitu terobsesinya akan alchemist, Yao He sampai melakukan penelitian yang terbilang keji.
Terpampang beberapa tubuh magical beast tak bernyawa yang dirinya tempel di dinding. Semua magical beast tersebut diawetkan, sehingga tidak tercium bau busuk sama sekali dari bangkai-bangkai tersebut.
Yang lebih keji lagi, tidak hanya magical beast. Beberapa tubuh manusia juga ikut terpajang di dinding. Semua jasad manusia itu juga diawetkan. Terlihat begitu banyak jahitan di kulit masing-masing jasad, menandakan jasad-jasad tersebut telah dibedah untuk diteliti bagian dalamnya.
"Hahaha... Aku berhasil... Aku berhasil..." Tawa kepuasan terdengar di dalam ruangan Yao He. Yao He menatap penuh kepuasan pada satu botol giok di tangannya. Dari dalam botol giok tersebut tercium aroma wangi yang begitu kuat. Membuat siapapun yang mencium wanginya akan betah berlama-lama di sekitarnya.
Thok... Thok...
Pintu ruangan Yao He di ketuk dari luar. Yao He yang berada di dalam ruangan tersebut hanya bisa tersenyum masam.
"Benar benar tidak sabar sama sekali." Ketus Yao He sembari membukakan pintu ruangan.
"Tuan Yao He... Kaisar Mei Mingyu ingin bertemu dengan anda." Sapa seorang pria berjubah serba putih yang nampak berumur 50 tahunan. Jenggot panjang putih yang menghiasi wajahnya bersaing dengan semua rambut putihnya.
"Sepertinya Yang Mulia Kaisar ingin membicarakan sesuatu yang penting denganku. Sampai sampai Yang Mulia Kaisar mengirim seseorang yang begitu dirinya percayai seperti ini."
"Saya harap Anda bisa bekerja sama sehingga tidak ada kejadian yang tidak kita harapkan." Pria sepuh bernama Dai Tengfei nampak begitu sopan pada Yao He.
"Aku juga tidak mungkin bisa menolak jika Tetua Dai Tengfei datang sendiri menemuiku." Senyum pasrah hanya bisa Yao He perlihatkan. Dirinya tidak bisa menghindar ataupun kabur jika yang datang kepadanya adalah Dai Tengfei sendiri. Kekuatan yang Dai Tengfei miliki bukanlah sesuatu yang bisa Yao He hadapi seorang diri.
"Mari Tuan Yao He..." Dai Tengfei menggestur tangannya agar Yao He bisa berjalan beriringan dengannya untuk menuju ke istana Kaisar Mei Mingyu.
"Yang Mulia Kaisar..." Hormat Yao He dan Dai Tengfei secara bersamaan begitu mereka tiba di depan singgasana.
"Bangunlah..." Titah Kaisar Mei Mingyu pada dua orang di bawah tangga yang memisahkan singgasana dengan lantai.
"Yao He... Aku yakin kamu sudah melakukan apa yang aku minta kan?" Tanya Kaisar Mei Mingyu pada Alchemist berbaju hitam bercorak kuning dan merah.
"Yang Mulia... Hamba takut jika hamba tidak bisa memenuhi ekspektasi Yang Mulia."
Brak... Pegangan kursi singgasana dipukul dengan keras oleh Kaisar bertubuh gempal. Ekspresi amarah dan ketidakpuasan nampak terlihat jelas di wajahnya.
"Kamu jangan berbohong padaku! Kamu tahu konsekuensi dari kebohonganmu itu kan?" Ancam Kaisar Mei Mingyu.
Mendapat ancaman dari orang nomer satu di Kerajaan Twinpillar Mountain tidak membuat Yao He gentar sedikitpun. Dirinya tahu jika dirinya sangat dibutuhkan oleh Kaisar Mei Mingyu. Yao He yakin Mei Mingyu tidak akan bertindak gegabah dengan menghabisi dirinya.
"Hamba tidak berani berbohong Yang Mulia. Barang yang Yang Mulia minta begitu sulit untuk dibuat, bahkan hampir mustahil." Yao He hanya bisa menundukkan wajah sembari meminta maaf.
"Yao He... Jangan berpikir kami tidak mengawasi mu selama ini." Dai Tengfei menepuk pundak Yao He sambil mengeluarkan qi yang cukup besar dari tubuhnya.
Yao He ikut mengeluarkan qi dari tubuhnya, menahan tekanan yang diberikan oleh Dai Tengfei.
"Maksud dari Tetua Dai Tengfei?" Yao He masih pura-pura bodoh.
"Yao He!" Kaisar Mei Mingyu berteriak keras. Dirinya sudah tidak sabar untuk mendapatkan ramuan yang bisa membuat dirinya bisa hidup abadi.
"Yao He... Selama ini aku mengawasimu. Apa kamu tidak berpikir kenapa aku langsung datang begitu kamu berhasil membuat ramuan Heaven Flavour?" Dai Tengfei menambahkan sedikit pencerahan pada Yao He.
"Hahaha... Sepertinya aku memang tidak bisa menyembunyikannya dari kalian." Yao He melompat menjauhi Dai Tengfei. Dirinya sadar jika kondisi saat ini sudah tidak bisa menghindar lagi dari pertarungan untuk bisa keluar dari dari tempat ini.
"Yao He... Jangan gegabah... Cukup berikan aku Heaven Flavour yang kamu miliki dan aku jamin... Hidup mu tidak akan kekurangan apapun selama 10 keturunan."
"Kaiser Mei Mingyu... Sepertinya kamu meremehkanku... Apa kamu pikir Alchemist ternama sepertiku akan kekurangan soal harta? Orang biasa yang tidak bisa berkultivasi sepertimu ingin hidup abadi? Hahaha..."
"Dengan Heaven Flavour yang berhasil aku buat ini, aku akan bisa mengungguli Yu Biyi, dan aku akan menjadi alchemist nomer satu di dunia ini... Hahahaha"
"Alchemist nomer satu?" Dai Tengfei tersenyum kecut, mengejek perkataan Yao He. "Itu bisa terjadi jika kamu bisa keluar dari sini hidup-hidup." Dai Tengfei mengeluarkan qi dalam jumlah besar, udara di sekitar langsung terasa berat. Dengan cepat Dai Tengfei menyerang Yao He.
"Sepertinya kamu meremehkanku Tetua Dai Tengfei. Meskipun kekuatan kita selisih 2 tingkat, tapi aku tidak gentar jika hanya menghadapi satu orang sepertimu." Mata Yao He nampak berubah. Mata yang tadinya beriiris hitam, kini berubah menjadi merah darah dengan pupil emas yang terlihat retak.
"Apa? Mata ini..." Dai Tengfei terkejut melihat perubahan mata Yao He.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Black Alchemist
2022-09-26
1