1. Asal usul

Langit seakan sedang menumpahkan kemarahan yang terpendam. Tidak hanya jutaan air yang terjun bebas dari langit, petir dan angin turut serta memberikan peran mereka. Menjadikan hujan badai di malam itu begitu kelam dan menakutkan.

Tidak akan ada orang normal yang mau untuk keluar dari rumah dalam cuaca yang seperti itu. Namun ada satu orang yang nampak berlari dengan kencang di dalam hujan badai tersebut.

Langkah lari pria berwajah 30 tahunan tersebut begitu cepat, seakan akan dirinya sedang berlomba lari dengan dewa kematian. Dan tujuan lari dari pria tersebut adalah sebuah rumah sederhana di pinggir desa.

Sebuah rumah yang sebenarnya akan nampak indah dan asri jika kondisi cuaca sedang bersahabat. Sayangnya, hujan badai beserta angin kencang membuat indahnya taman yang terawat mesti pudar. Pohon oak yang berdiri kokoh di depan rumah pun ikut bergelayut manja mengikuti arah angin yang menerpanya. Jika bukan karena kuatnya akar yang tertanam di bawah, mungkin pohon Oak itu akan ikut terbang bersama daun dan bunga bunga dari tanaman di bawahnya.

"Ling... Lingling..." Pria paruh baya tersebut mengetuk pintu dengan keras, mencoba membangunkan salah satu penghuni rumah. Ketukan pintu Pria paruh baya itu begitu keras, berharap sang wanita di dalam segera mendengar dan membukakan pintu untuk dirinya.

Klek...

Pintu pun terbuka setengah. Si Pria paruh baya langsung menyerobot masuk ke dalam. "Dimana Yin Sheng?" Dengan raut wajah panik, pria paruh baya memegang pundak wanita di hadapannya.

"Ada apa? Dia sedang tidur di kamar." Wanita tersebut bingung, mendapati suaminya tiba-tiba pulang dengan tergesa-gesa dan bertingkah macam orang panik.

"Kita harus segera menyembunyikannya.. Mereka telah datang..." Pria paruh baya langsung bergegas ke kamar, mencari sang buah hatinya yang katanya sedang tidur di kamar.

Mendengar penjelasan suaminya, muka wanita bernama Xie Qinling tersebut langsung pucat. Dia pun segera menyusul suaminya ke kamar anaknya.

Baru masuk ke kamar, Xie Qinling melihat suaminya telah membopong anak semata wayangnya. Membawanya keluar kamar untuk menyembunyikannya.

Suami Xie Qinling yang bernama Yin Jiang itu lalu meletakkan Yin Sheng di sebuah ruangan di bawah tangga. Ruang kecil yang sebenarnya adalah lemari untuk barang barang bekas.

"Ada apa sebenarnya?" Xie Qinling menepuk pundak suaminya yang baru saja meletakkan anaknya di dalam lemari. Meskipun sudah bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi, Xie Qinling tetap ingin mendengar langsung dari suaminya.

"Entah bagaimana... Mereka bisa menemukan keberadaanku di sini." Yin Jiang berbalik arah, menatap mata sang istri. Pancaran kesediha bisa begitu kentara dari nada ucapannya barusan. Menandakan apa yang akan terjadi ke depannya bukanlah suatu hal baik.

"Apa mereka akan kesini sekarang?" Xie Qinling tidak bisa untuk ikut merasakan kesedihan. Dirinya memeluk erat suaminya. Seakan-akan dirinya akan kehilangan suaminya saat itu juga.

"Aku yakin mereka tidak akan melepaskan diriku begitu saja. Karena itu... Mereka tidak boleh mengetahui keberadaan Yin Sheng." Yin Jiang membalas pelukan istrinya dengan begitu erat. Ingin merasakan kehangatan pelukan istrinya sepenuhnya. Pelukan yang dirinya yakini akan menjadi pelukan yang terakhir kali untuk dirinya.

"Tapi..." Xie Qinling melepaskan pelukannya, menatap mata Yin Jiang dan ingin mengutarakan isi hatinya. Namun perkataannya terhenti oleh sebuah kecupan dari Shin Jiang di bibirnya. Kecupan tersebut begitu hangat, seakan akan Shin Jiang tidak ingin melepaskan tautan bibirnya ke arah bibir istri ya tersebut.

"Aku sudah tidak bisa lari lagi... Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah menyembunyikan keberadaan Yin Sheng."

Xie Qinling hanya bisa memeluk erat suaminya kala itu. Dengan keluarnya kata-kata seperti itu sari suaminya, itu menandakan jika waktu kebersamaan dirinya dengan suaminya hanya tersisa beberapa saat saja.

Dan benar saja... Belum genap lima menit Xie Qinling memeluk suaminya, pintu rumah terdengar di ketuk kasar dari luar. Sebuah kilatan petir yang besar ikut menyambar. Memberikan sebuah kilatan cahaya yang menembus jendela rumah.

Sepasang suami istri tersebut langsung saling bertatapan dalam diam. Xie Qinling menggelengkan kepala, linangan air mata terlihat berkumpul di sudut kedua matanya.

Mau tidak mau Yin Jiang melepaskan pelukan Xie Qinling. Dirinya tahu betul Orang yang mengetuk pintu barusan akan melakukan tindakan berlebih jika dirinya tidak segera membuka pintu rumahnya.

Dua orang pria nampak berdiri di depan pintu begitu Yin Jiang membuka pintu rumah. Satu orang berbadan kekar dengan tinggi hampir dua meter, dan yang satu lagi memiliki tinggi setengah lebih sedikit dari pria yang berbadan kekar atau bisa dibilang cebol. Kedua wajah pria tersebut tidak terlihat. Selain jubah hitam dengan garis hijau di pinggir menutupi kedua kepala, gelapnya malam tanpa bintang membuat kedua wajah pria tersebut sama sekali tidak bisa Xie Qinling lihat.

"Ternyata dugaanku benar..." Yin Jiang hanya bisa tersenyum kecut melihat dua pria tersebut.

"Kita tidak akan memberikan toleransi... Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan." Si pria cebol mendongakkan kepala, menatap tajam ke arah Yin Jiang. Membuat Xie Qinling bisa melihat samar wajah dari pria cebol tersebut.

"Paling tidak berikan aku waktu untuk berpamitan dengan istriku." Yin Jiang tidak bisa mengelak, dirinya hanya bisa pasrah memenuhi maksud kedatangan kedua pria itu. Mereka datang ke rumahnya malam ini adalah untuk menjemput dirinya. Memaksa dirinya untuk kembali pada dunia yang sudah dirinya tinggalkan selama Tujuh tahun.

"Lima menit!" Kata si pria cebol tanpa basa-basi.

Yin Jiang memanfaatkan waktu yang diberikan dengan sangat cermat. Memeluk istrinya, membawa istrinya ke dalam pelukannya sedalam mungkin.

"Apa kamu tidak akan kembali lagi?" Xie Qinling berurai air mata di dalam pelukan suaminya.

"Aku tidak bisa menjanjikan hal yang tidak bisa aku tepati. Tapi ketahuilah... Aku akan mencoba melakukan yang terbaik untuk bisa kembali."

"Aku percaya kamu bisa menjaga Yin Sheng. Jangan sampai Yin Sheng jatuh ke dalam dunia seperti ayahnya." Bisik Yin Jiang dengan sangat pelan. Tidak ingin jika kedua pria yang menunggunya mengetahui jika dirinya telah memiliki seorang anak laki-laki.

Xie Qinling tidak bisa menjawab perkataan suaminya. Dirinya terlalu diliputi perasaan sedih sehingga tidak bisa mencerna perkataan suaminya dengan cermat.

"Ehem..." Si pria kekar batuk pelan, memberi tanda jika waktu yang mereka berikan telah habis.

Mau tidak mau pun Yin Jiang melepas pelukan istrinya. Mengambil sebuah mantel coklat dan pergi keluar rumah untuk mengikuti kedua pria yang datang menjemputnya.

"Aku mohon... Kembalilah suatu saat nanti..." Xie Qinling hanya bisa menangis sambil duduk lemas di atas lantai. Hujan air mata di pipinya, tidak kalah deras dengan hujan badai yang ada di luar rumah.

###

Yin Sheng terbangun sesaat, yang dirinya dapati adalah kegelapan di sekitar. Dirinya pun hanya bisa terdiam karena merasa ketakutan.

Klek... Duar...

Dirinya bisa mendengar adanya suara pintu terbuka di ikuti satu gemuruh petir yang begitu besar. Sorotan cahaya sekilas membuat dirinya bisa melihat adanya sebuah lubang yang bisa dirinya gunakan untuk melihat keluar ruangan tempat dirinya berada.

"Ayah..." Lirih Yin Sheng pelan.

Shin yeng hanya bisa terdiam, melihat ayahnya pergi keluar rumah mengikuti dua orang berbeda tinggi tersebut. Samar dirinya bisa melihat pakaian yang kedua pria tersebut gunakan. Sebuah jubah berwarna hitam dengan garis hijau di setiap tepinya.

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Asal Usul

2022-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Kebahagiaan? (Prologue)
2 1. Asal usul
3 1.Asal usul 2
4 1. Asal Usul 3
5 1. Asal Usul 4
6 1. Asal Usul 5
7 2. Legenda yang terluka
8 2. Legenda yang terluka 2
9 2. Legenda yang terluka 3
10 2. Legenda yang terluka 4
11 2. Legenda yang terluka 5
12 2. Legenda yang terluka 6
13 2. Legenda yang terluka 7
14 2. Legenda yang terluka 8
15 3. Yang Terwarisi
16 3. Yang terwarisi 2
17 3.Yang terwarisi 3
18 3. Yang terwarisi 4
19 3. Yang terwarisi 5
20 3. Yang terwarisi 6
21 4. Membuka pintu takdir
22 4. Membuka Pintu Takdir 2
23 4. Membuka Pintu Takdir 3
24 4. Membuka Pintu Takdir 4
25 4. Membuka pintu takdir 5
26 4. Membuka Pintu Takdir 6
27 5. Kota Bintang Timur
28 5. Kota Bintang Timur 2
29 5. Kota Bintang Timur 3
30 5. Kota Bintang Timur 4
31 5. Kota Bintang Timur 5
32 5. Kota Bintang Timur 6
33 5. Kota Bintang Timur 7
34 5. Kota Bintang Timur 8
35 5. Kota Bintang Timur 9
36 5. Kota Bintang Timur 10
37 5. Kota Bintang Timur 11
38 5. Kota Bintang Timur 12
39 6. Yang Tidak Bisa Tersembunyikan
40 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 2
41 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 3
42 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 4
43 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 5
44 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 6
45 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 7
46 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 8
47 6. Yang tidak bisa tersembunyikan 9
48 7. Mentari esok masih bersinar
49 7. Mentari esok masih bersinar 2
50 7. Mentari esok masih bersinar 3
51 7. Mentari esok masih bersinar 4
52 7. Mentari esok mash bersinar 5
53 7. Mentari esok masih bersinar 6
54 7. Mentari esok masih bersinar 7
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Kebahagiaan? (Prologue)
2
1. Asal usul
3
1.Asal usul 2
4
1. Asal Usul 3
5
1. Asal Usul 4
6
1. Asal Usul 5
7
2. Legenda yang terluka
8
2. Legenda yang terluka 2
9
2. Legenda yang terluka 3
10
2. Legenda yang terluka 4
11
2. Legenda yang terluka 5
12
2. Legenda yang terluka 6
13
2. Legenda yang terluka 7
14
2. Legenda yang terluka 8
15
3. Yang Terwarisi
16
3. Yang terwarisi 2
17
3.Yang terwarisi 3
18
3. Yang terwarisi 4
19
3. Yang terwarisi 5
20
3. Yang terwarisi 6
21
4. Membuka pintu takdir
22
4. Membuka Pintu Takdir 2
23
4. Membuka Pintu Takdir 3
24
4. Membuka Pintu Takdir 4
25
4. Membuka pintu takdir 5
26
4. Membuka Pintu Takdir 6
27
5. Kota Bintang Timur
28
5. Kota Bintang Timur 2
29
5. Kota Bintang Timur 3
30
5. Kota Bintang Timur 4
31
5. Kota Bintang Timur 5
32
5. Kota Bintang Timur 6
33
5. Kota Bintang Timur 7
34
5. Kota Bintang Timur 8
35
5. Kota Bintang Timur 9
36
5. Kota Bintang Timur 10
37
5. Kota Bintang Timur 11
38
5. Kota Bintang Timur 12
39
6. Yang Tidak Bisa Tersembunyikan
40
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 2
41
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 3
42
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 4
43
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 5
44
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 6
45
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 7
46
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 8
47
6. Yang tidak bisa tersembunyikan 9
48
7. Mentari esok masih bersinar
49
7. Mentari esok masih bersinar 2
50
7. Mentari esok masih bersinar 3
51
7. Mentari esok masih bersinar 4
52
7. Mentari esok mash bersinar 5
53
7. Mentari esok masih bersinar 6
54
7. Mentari esok masih bersinar 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!