"Aargh..." Erangan Yin Sheng yang tidak berdaya ketika dicekik oleh Pria berjubah hitam. Meskipun merasa kesakitan dan kesulitan bernafas, tatapan mata Yin Sheng sama sekali tidak berubah. Tatapan penuh dendam masih saja tersorot di kedua matanya.
"Bagus... Aku suka tatapanmu itu... Tatapanmu itu mengingatkanku pada Yin Jiang. Aku sudah tidak sabar akan seperti apa raut mukanya jika aku membawa mayat anak dan istrinya. Hahaha..." Senyum kemenangan diikuti dengan tawa keras Pria berjubah hitam.
"Kem... ba... li... kan... i... bu.. ku..." Yin sheng mencengkeram pergelangan tangan kanan Pria berjubah hitam sekuat tenaga. Aura putih yang menyelimuti tubuh Yin Sheng meningkat sekali lagi.
"Teknik Dantian Burning suku Diyu memang luar biasa. Kita lihat, seberapa lama kamu bisa bertahan sampai spirit root milikmu rusak."
Teknik Dantian Burning yang Yin Sheng gunakan adalah teknik bawaan dari Suku Diyu. Dimana setiap anggota Suku Diyu bisa membakar dantian di dalam tubuhnya untuk memperkuat tubuh dan inderanya berkali-kali lipat. Namun teknik tersebut tentu memiliki kekurangan besar.
Dantian yang dibakar terus menerus tentu akan merusak spirit root yang ada di dalamnya, sehingga Suku Diyu hanya bisa menggunakan teknik Dantian Burning dalam periode waktu tertentu. Jika mereka tidak ingin spirit root mereka rusak permanen.
Cengkeraman tangan Yin Sheng semakin kuat. Bahkan tangan Pria berjubah hitam membiru karena saking kuatnya cengkeraman Yin Sheng.
"Ini..." Pria berjubah hitam merasa Qi di dalam tubuhnya mengalir ke arah tangan kanannya.
"Kau... Kau menyerap Qi milikku? Bagaimana bisa?" Pria berjubah hitam terkejut bukan main. Qi miliknya mengalir dengan deras ke tubuh Yin Sheng. Membuat cengkeraman tangan Yin Sheng semakin kuat.
Pria berjubah hitam berusaha melepaskan Yin Sheng, akan tetapi usahanya nampak sudah terlambat. Hampir setengah Qi miliknya telah terserap oleh Yin Sheng, dan Yin Sheng memanfaatkannya untuk membakar Dantian miliknya. Kekuatan tubuh Yin Sheng pun melonjak hingga tahap yang sulit untuk Pria berjubah hitam tangani.
Perlahan cengkeraman tangan Pria berjubah hitam di leher Yin Sheng melemah. Membuat Yin Sheng kini bisa berdiri dengan kakinya sendiri.
Pria berjubah hitam mengerahkan para bayangan miliknya untuk menyerang Yin Sheng. Namun usahanya nampak tidak berguna. Meskipun mendapat pukulan, tendangan maupun tebasan sabit dari para bayangan Pria berjubah hitam-Yin sheng tidak sedikitpun bergeming.
Kulit Yin Sheng kini lebih tebal dari baja terkeras sekalipun. Semua serangan para bayangan Pria berjubah hitam dipentalkan hanya dengan kekerasan kulit Yin Sheng.
"Lepaskan... Lepaskan..." Pria berjubah hitam berusaha melarikan diri. Namun tenaganya tidak cukup untuk membuat dirinya terlepas dari cengkeraman tangan Yin Sheng.
"Kembalikan Ibuku!" Suara Yin Sheng nampak serak... Seakan-akan siapa yang berbicara bukanlah Yin Sheng. Kedua mata Yin Sheng kini menghitam sepenuhnya, tidak bisa lagi dibedakan mana kelopak mata, mana irish matanya.
Qi milik Pria berjubah hitam pun akhirnya habis tak bersisa. Teknik bayangan tak bertuan miliknya sudah tidak bisa lagi dirinya pertahankan. Untuk pertama kalinya, Pria berjubah hitam merasakan ketakutan yang mendalam pada seorang anak berumur 10 tahun.
"Ampun... Ampun... Lepaskan aku..." Pria berjubah hitam berlutut di hadapan Yin Sheng. Berharap Yin Sheng untuk melepaskan dirinya.
Yao He yang melihat hal tersebut tidak bisa berkata-kata. Seorang Kultivator ranah Alam Dewa bersujud di depan anak umur 10 tahun? Para kultivator pasti akan langsung berhenti mencoba memasuki alam ranah dewa jika mengetahui hal seperti ini.
"Kembalikan Ibuku!" Yin Sheng memegang kepala Pria berjubah hitam tersebut. Mencengkeramnya hingga Pria berjubah hitam merasa kepalanya mau pecah.
###
Keributan yang terjadi di pinggiran desa tentu tidak luput dari perhatian warga dan para pedagang yang ada di desa. Melihat kobaran api dari rumah Xie Qinling, semua penduduk desa berbondong-bondong membawa ember maupun wadah untuk segera memadamkan api.
Sayangnya... Niat tulus para warga untuk menolong Xie Qinling beserta putranya bukanlah suatu pilihan bijak.
"Apa itu?" Mata Kepala Desa yang berada pada barisan paling depan hampir terlepas dari lubangnya. Melihat sesosok anak tertutup aura putih seutuhnya. Noda merah dan beberapa bagian dalam kepala tertempel di baju dan lengan kanannya.
Seonggok mayat tanpa kepala tergeletak di depannya. Menjelaskan jika anak tersebut baru saja memecahkan kepala yang diyakini Kepala Desa berjenis kelamin pria.
"Monster...." Teriak salah satu warga yang merasa ketakutan akan sosok tersebut.
Naas... Teriakan warga tersebut justru mengundang masalah kepada rombongan warga desa. Anak tersebut melaju kencang ke arah Kepala Desa dan warga-warganya.
"Dimana Ibuku?" Teriak anak tersebut yang warga desa kenali sebagai Yin Sheng selama ini.
"Apa maksudmu?" Tanya balik salah satu warga yang ada di dekat Yin Sheng.
Prak...
Sebuah pukulan mendarat tepat di kepala warga yang barusaja bertanya. Kepala tersebut langsung pecah, mengeluarkan percikan darah dan semua isi kepala.
"Dimana Ibuku?" Yin Sheng yang seakan kehilangan kesadarannya terus bertanya.
"Yin Sheng... Apa yang..." Belum sempat salah satu warga selesai bertanya, Yin Sheng kembali melancarkan pukulan pada orang yang bertanya. Perut yang dirinya pukul langsung berlubang seukuran tangan.
"Monster...." Warga langsung berhamburan membubarkan diri. Hanya kepala desa seorang yang masih tidak percaya melihat Yin Sheng berubah menjadi sosok yang begitu menakutkan.
Brug...
Tubuh Kepala Desa ambruk di atas tanah dengan kepalanya yang telah dilepas paksa. Tatapan mata Kepala Desa masih meninggalkan kesan tidak percaya.
Yin Sheng mengejar semua warga yang melarikan diri dari hadapannya. Satu persatu warga mati di tangannya dengan cara yang begitu mengenaskan.
Bahkan rombongan para pedagang yang tadinya hanya berniat singgah semalam di Desa Melati Hijau, harus merelakan Desa Melati Hijau sebagai tempat persinggahan selamanya.
"Ini gawat... Anak itu benar-benar lepas kendali..." Yao He yang melihat dari kejauhan tidak berani bertindak maupun mendekat. Dirinya sudah melihat bagaimana Yin Sheng menghabisi siapapun yang ada di sekitarnya.
Mencoba menghentikan Yin Sheng pun juga percuma bagi Yao He. Qi dalam jumlah yang sangat besar bisa Yao He rasakan ada di dalam tubuh Yin Sheng. Bahkan jika Yin Sheng menggunakan Qi tersebut untuk menaikkan kultivasinya, Yao He yakin Yin Sheng bisa melompat satu alam-dari alam penempaan Qi menuju alam penetapan pondasi.
"Lebih baik aku mengamatinya terlebih dahulu." Yao He tidak ambil pusing dengan pembantaian Yin Sheng. Warga desa bukanlah saudara maupun orang yang dirinya kenal. Melihat satu desa mati dalam hitungan jam pun Yao He pernah mengalami. Lagipula gelar Black Alchemist terkeji tidak hanya pajangan pelengkap namanya. Semua tentu juga karena sepak terjang Yao He.
"Qi di dalam tubuhnya turun drastis..." Yao He bisa melihat dengan mata Azhura miliknya jika Qi milik Pria berjubah hitam yang Yin Sheng gunakan terus berkurang dengan cepat. Yao He pun bisa sedikit mengambil kesimpulan akan teknik yang Yin Sheng gunakan.
Setelah membunuh semua warga dan rombongan para pedagang, Yin Sheng berdiri seorang diri di tengah-tengah desa. Ratusan mayat dengan kondisi yang tidak layak tergeletak dimana-mana. Bau amis darah menyerbak ke seluruh penjuru desa.
Yin Sheng berdiri dengan nafas terengah-engah. Qi yang dirinya gunakan untuk membakar dantian di dalam tubuhnya pun tinggal sedikit. Seluruh tubuh Yin Sheng yang terbaluti oleh merah darah kini perlahan terlihat kembali seperti semula.
Melihat hal tersebut, Yao He yang sedari tadi melihat dari kejauhan menggunakan kesempatan yang ada untuk mendekati Yin Sheng.
Yao He bisa saja kabur dan menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi sisi penasaran dirinya akan tubuh Yin Sheng teramat besar. Dirinya tentu tidak akan melepaskan satu mainan besar yang mungkin bisa membuka salah satu takbir dunia.
"Sudah puas?" Tanya Yao He dari kejauhan. Dirinya masih perlu sedikit berhati-hati.
"Aargh..." Raungan pelan keluar dari mulut Yin Sheng. Tubuh yang tadinya sudah melemas, kini kembali mengeluarkan otot-otot kerasnya. Yin Sheng melaju ke arah Yao He, tangan kirinya siap meluncurkan pukulan ke arah Sang Black Alchemist.
"Segel mata... Divine Prison!" Yao He mengeluarkan salah satu teknik dari matanya. Membuat Yin Sheng kini tidak bisa bergerak di dalam ruang pandang Yao He.
"Tenanglah... Aku tidak akan menyakitimu..."
"Aargh..." Yin Sheng mengeram. Memandang Yao He dengan penuh kebencian.
"Sekarang tinggal kita berdua di desa ini... Bisa dikatakan kau dan aku akan saling membutuhkan..." Yao He memasang senyum khasnya.
"Mana Ibuku?" Hanya itu yang keluar dari mulut Yin Sheng, di dalam pikirannya hanyalah tentang Ibunya saja saat ini.
"Maaf sekali... Tapi Ibumu sudah mati..." Yao He mau tidak mau memasang ekspresi sedih. Bagaimanapun juga Yin Sheng dan Ibunya adalah orang yang menyelamatkannya.
"Aaarggh..." Mendengar jawaban Yao He, amarah Yin Sheng meledak sekali lagi. Dari mata Azhuranya Yao He bisa melihat Qi yang tersisa digunakan sepenuhnya oleh Yin Sheng untuk membakar dantiannya.
"Ini..." Yao He terkejut bukan main Yin Sheng berhasil lepas dari teknik Divine Prison miliknya. Bahkan Kultivator sekelas Alam ranah Dewa pun perlu menghabiskan setengah jumlah Qi untuk bisa membebaskan diri. Dan Yin Sheng, murni menggunakan kekuatan tubuh yang dirinya dapatkan dari teknik Dantian Burning.
Yin Sheng mencekik leher Yao He. Mendorongnya hingga beberapa puluh meter ke belakang. Yao He tentu tidak mau gegabah dengan melawan dan mengeluarkan Qi. Jika hal itu dirinya lakukan, Qi miliknya hanya akan terhisap oleh Yin Sheng.
'Tidak ada pilihan lain...' Batin Yao He. Cengkeraman Yin Sheng di lehernya hampir mematahkan lehernya. Satu-satunya jalan agar dirinya bisa selamat hanyalah dengan...
"Azhura Discharger!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Mata Azhura
2022-09-26
1