Dengan qi seadanya Yao He membuat sebuah api di tangan kirinya. Api seukuran telapak tangan berwarna merah kehitaman pun terbentuk. Namun tangan Yao He sama sekali tidak terbakar.
Yao He mengambil beberapa tanaman dari dalam cincin dimensi miliknya, lalu memasukkannya ke dalam api yang ada di tangan kirinya. Perlahan-lahan tanaman-tanaman tadi terbakar dan menggumpal menjadi beberapa cairan.
Terakhir Yao He mengambil sebuah tulang dari dalam cincin dimensinya dan juga langsung melemparkannya ke dalam api di tangan kirinya. Semua cairan yang ada di sekitar tulang terserap ke dalamnya. Dan perlahan-lahan tulang tersebut mengecil, hingga akhirnya juga melebur menjadi cairan.
Api yang ada di tangan Yao He berubah warna menjadi sepenuhnya hitam, cairan yang ada di dalam api hitam langsung berkumpul menjadi satu kesatuan berbentuk bola seukuran kepalan tangan. Hingga akhirnya menyusut dan semakin menyusut sampai seukuran kelereng.
Barulah setelah cairan tadi mengeras, Yao He mematikan api di tangan kanannya. Dan menangkap sebuah pil yang berwarna putih susu dengan corak merah muda di beberapa bagian.
"Keluarlah... Aku tahu kamu mengintip dari tadi..." Kata Yao He sembari menelan pil yang baru saja dirinya buat.
"Ah... Ternyata Paman menyadari... Yin Sheng hanya bisa tersenyum pasrah karena ketahuan mengintip aktifitas Yao He dari jendela gubuk.
Yao He tetap diam... Dirinya sibuk meresap efek pil yang dirinya buat. Pil Penguat Dantian... Itulah yang Yao He buat dan konsumsi barusan.
Meskipun Dantian miliknya sudah bisa tertolong, paling tidak Yao He terus berusaha untuk mempertahankan Dantian miliknya tetap bekerja.
Walaupun sebenarnya hanya menunda waktu akan kelumpuhan Dantian miliknya. Yao He tidak mau hanya berdiam diri pasrah meratapi nasib. Siapa tahu jika dirinya rutin mengkonsumsi pil penguat dantian, Dantian miliknya akan berhenti bocor.
Lebih dari setengah jam Yao He terdiam, dan Yin Sheng dengan setia menunggu sambil mengamati Yao He. Sifat penasaran Yin Sheng terlalu besar akan apa yang baru saja Yao He lakukan.
"Kamu masih disini?" Yao He nampak terkejut begitu membuka mata. Dua bola mata bulat berirish biru langit terpampang di depan muka.
"Paman... Apa yang Paman lakukan tadi? Kenapa tangan Paman tidak terbakar tadi? Lalu... Yang keluar dari tubuh Paman tadi apa itu?"
Yao He sampai bingung sendiri mendengar bombardir pertanyaan dari Yin Sheng.
"Pergilah... Nanti Ibumu marah jika tahu kamu mengintipku." Sanggah Yao He.
Setelah mengetahui kemampuan berpedang Xie Qinling, Yao He paham jika Xie Qinling mengasingkan diri di desa ini. Dan melihat anaknya begitu antusias pada dirinya, Yao He bisa mengerti jika Xie Qinling sama sekali tidak mengajari anaknya sedikitpun tentang dunia Kultivator.
Jika orang tua kandungnya saja tidak mengajarinya padahal mereka bisa, tentu Yao He tidak memiliki hak untuk mengajari Yin Sheng.
"Ah... Ya sudah kalau begitu..." Yin Sheng nampak kecewa dan pergi keluar gubuk.
"Tunggu sebentar..." Yao He menahan Yin Sheng yang akan pergi.
"Apa Paman mau menjawab pertanyaanku tadi? Apa Paman mau mengajariku juga?" Yin Sheng begitu antusias setelah dipanggil Yao He sekali lagi.
"Ulurkan tangan kananmu.."
Yin Sheng menurut, dan Yao He memegang tangan Yin Sheng. Memeriksa denyut nadi tubuh Yin Sheng.
"Nadinya bagus, juga kuat... Ini..." Yao He terkejut ketika mengalirkan qi ke dalam tubuh Yin Sheng untuk memeriksa tulang Yin Sheng. Tulang Yin Sheng sangat kuat untuk ukuran anak seumur Yin Sheng. Bahkan untuk seorang Kultivator yang berada di alam ksatria tidak sekuat tulang Yin Sheng. Padahal Kultivator pasti mengkonsumsi pil penguat tulang.
"Apa ini?" Yao He semakin terkejut ketika mengalirkan qi ke arah Dantian Yin Sheng. Yao He berniat melihat spirit root yang Yin Sheng miliki. Namun Yao He tidak mendapati satu pun spirit root.
'Apa anak ini tidak memiliki Dantian?' Batin Yao He...
Pemikiran Yao He langsung tersalahkan seketika. Qi yang dirinya alirkan terserap ke dalam sebuah pusaran putih. Yao He memperbanyak qi yang dirinya alirkan, mencoba memeriksa atribut apa yang ada di dalam pusaran putih tersebut.
"Hampir saja..." Wajah Yao He seketika pucat pasi. Semua qi yang dirinya alirkan terserap begitu cepat ke dalam pusaran putih di dalam tubuh Yin Sheng. Yao He sangat yakin jika pusaran putih tadi adalah pusat Dantian dari Yin Sheng.
"Paman... Kenapa aku merasa seluruh tubuh merasa hangat. Bahkan sedikit panas." Yin Sheng bingung dengan kondisi tubuhnya.
"Ini... Apa dia akan memasuki alam penempaan?" Yao He tersenyum getir, melihat Yin Sheng yang akan membuka gerbang alam penempaan menggunakan qi yang dirinya berikan.
"Duduklah bersila... Rasakan semua rasa hangat di dalam tubuhmu. Kalau kamu sudah bisa merasakannya, coba alirkan. Kalau sudah bisa alirkan ke arah tiga jari di bawah pusar. Kamu akan menemukan sebuah pusaran putih di sana."
Yao He menjelaskan secara singkat, meskipun apa uang dirinya lakukan ini sebenarnya ilegal karena tanpa persetujuan Xie Qinling. Yao He tetao melakukannya. Qi yang tersebar ke dalam tubuh justru akan membuat tubuh Yin Sheng demam jika tidak dikumpulkan ke dalam Dantiannya.
Yin Sheng menuruti perkataan Yao He, duduk bermeditasi, merasakan Qi yang tersebar di dalam tubuhnya.
Butuh lebih dari dua jam sampai Yin Sheng bisa merasakan dan mengalirkannya ke dalam pusat Dantian miliknya.
Yao He tentu menunggunya dengan sabar. Proses pembukaan gerbang adalah suatu hal yang sulit. Jika sampai terganggu di tengah jalan bisa berbahaya bagi tubuh Yin Sheng. Lagipula apa yang Yin Sheng alami saat ini adalah buah perbuatan Yao He.
Asap mulai mengepul keluar dari tubuh Yin Sheng, tubuh Yin Sheng memerah sekejap dan kembali seperti semula. seakan-akan tidak ada apapun yang terjadi dengannya.
Sebuah uluran tangan. Itulah yang Yin Sheng dapati begitu matanya terbuka.
"Selamat... Kamu baru saja menjadi seorang Kultivator."
"Kultivator?" Tanya Yin Sheng yang masih bingung. Dirinya bangkit dan merasa seluruh tubuhnya sangat ringan, lebih ringan dari biasanya.
"Ya... Kultivator... Kamu baru saja membuka gerbang alam penempaan."
"Alam Penempaan?" Yin Sheng menggaruk kepalanya yang terasa tidak gatal.
"Ya... Alam permulaan dari para Kultivator, atau bisa disebut juga tahap terlemah."
"Kalau seperti ini saja tahap terlemah, lalu seberapa kuat tahap terkuat dari para Kultivator?" Yin Sheng merasa dirinya kini bisa mengangkat 10 keranjang tanaman sekaligus. Dirinya tidak terpikir berapa banyak keranjang tanaman yang bisa dirinya angkat jika berada di puncak Kultivator.
"Tidak usah kamu pikirkan hal seperti itu... Lebih baik kamu sekarang pikirkan alasan yang akan kamu buat pada Ibumu. Karena dia pasti akan marah besar padamu jika tahu kamu telah menjadi seorang Kultivator." Yao He memberikan peringatan kepada Yin Sheng.
"Kenapa Ibu harus marah?" Yin Sheng bingung dengan perkataan Yao He.
"Kamu akan tahu sendiri setelah menemuinya." Jawab Yao He sekenanya sembari merebahkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Keluarlah...
2022-09-26
1