Bukit Batu Karang Hitam, ini merupakan tempat di mana awal berdiri aliran baru Tiau Yang Singkau atau lebih tepat orang-orang di dunia persilatan lebih mengenalnya dengan aliran Mo-Kaw.
Sekte ini berada pada posisi yang sangat abu-abu, mereka kadang terlihat sangat kejam dan sadis. Tapi kadang kala mereka pula yang tampil bagaikan pahlawan.
Ya! Karena nama aliran Mo-Kaw yang telah melekat dari sekte ini sejak lama, hal itu menjadi sangat sulit untuk dihilangkan. Padahal sifat keabu-abuan tersebut, hanya sejak awal kemunculan mereka saja, dan kemudian tenggelam sesaat. Namun, baru-baru ini, sekte tersebut kembali mencuat.
Di pekarangan bangunan megah tempat Kauwcu dari Tiauw Yang Singkau tinggal. Seorang pemuda berwajah tampan sedang bersemedi, pakaian bagian atas tidak dipakai.
Salju yang turun sudah menutupi tubuh putih bersih si pemuda sebatas perut, yang ia latih saat ini adalah bagian dari hawa sakti Swat Im Sinkang. Ini adalah elemen es yang bisa membekukan air hanya dengan ujung jarinya.
Swat Im Sinkang sangat berbeda dengan Hwi Yang Sinkang. Walaupun keduanya sama-sama dilatih di bawah guyuran salju. Namun, permulaan dari latihan hawa sakti ini harus berlatih di bawah bulan purnama terang. Lagipula sumber kedua hawa sakti ini memang berbeda.
Dari segi prinsip, Swat Im Sinkang menyerap hawa dingin ke dalam tubuh, sedangkan Hwi Yang Sinkang, menolak hawa dingin dan secara terus menerus merangsang energi panas dari dalam tubuh. (Ingat manusia memiliki energi panas yang tak terbatas di dalam tubuh, tapi tidak tahu cara mengolahnya.)
Konon dahulu kala, di aliran Tiauw Yang Singkau, sang Kauwcu saat itu Tonghong Putpay memiliki dan mempelajari kitab Kui Hoa Po Tian yang mengharuskan ia mengebiri diri sendiri agar sukses dalam jalan ilmu bela diri. Tapi kitab itu kemudian dihancurkan oleh pejabat Kauwcu sebelumnya, Yim Ngo Heng.
Namun begitu, kitab Kui Hoa Po Tian bukanlah kitab milik Tiauw Yang Singkau, mereka kebetulan saja memiliki salinannya. Pecahan dari kitab dasar Kui Hoa Po Tian yang asli telah terlebih dahulu menyebar di dunia persilatan.
Swat Im Sinkang yang dilatih si pemuda merupakan penggalan dari sekian banyak ilmu hebat yang terkandung dalam kitab tersebut. Setelah melalui lingkaran perputaran waktu, dan banyaknya orang-orang cerdas dalam ilmu beladiri, walau masih menggunakan dasar pemahaman dari kitab Kui Hoa Po Tian. Namun, itu telah dikembangkan sudah tentu tidak kalah hebat dengan kitab yang asli.
“Ombak yang di belakang selalu mendorong dan lebih besar dari ombak di depan.” Begitulah perumpamaan, generasi muda selalu hebat dan besar dari generasi tua.
Pemuda yang sedang bersila di atas salju itu adalah putra suci dari aliran Tiauw Yang Singkau. Namanya Lenghou Yanzi, wajah si pemuda juga terlihat sangat tampan baik dari segi kulit wajah, hidung, mata dan bentuk mulut semuanya sangat sempurna. Hanya saja, ia terlihat sedikit pucat karena latihan Swat Im Sinkang itu.
Setelah sekian lama berlatih, dengan teriakan keras ia bangkit dan meloncat tinggi. “Hiaaakkk!” Salju yang menutupi seluruh badan bagian bawahnya jatuh berhamburan. Setelah melakukan tendangan salto di udara ia turun dengan indah di atas tanah bersalju.
“Selamat Yanzi Ji! Engkau telah berhasil melatih tenaga sakti Swat Im Sinkang sampai pada puncaknya.” Suara wanita paruh baya menegur si pemuda dengan lembut.
Mendengar teguran itu, si pemuda yang tidak memakai baju atasan berpaling, ia mendapat ibu tercinta telah berdiri di depan pintu rumah mewah dengan memegang hanfu berwarna putih bersih. Ini adalah pakaian yang sangat disukai si pemuda. Walau dia putra suci dari Tiauw Yang Singkau, tapi sifatnya sangat baik, ia dermawan dan ia sederhana.
Hal yang akan sangat bertolak belakang dengan pandangan masyarakat dunia persilatan terhadap aliran Tiauw Yang Singkau yang kejam dan jahat.
Si pemuda tersenyum lembut, dan berjalan perlahan menggandeng tangan ibunda yang terlihat masih sangat cantik walau di usia paruh baya.
“Apa yang Yanzi Ji capai hari ini, semua berkat didikan ayah dan bunda. Tanpa kalian berdua, Yanzi Ji hanyalah anak tidak berguna.” Setelah menggandeng tangan dan mencium lembut pipi ibunya, si pemuda mengambil hanfu putih tersebut dan memakai pakaian itu dengan bantuan sang ibu.
“Setelah engkau berhasil melatih Swat Im Sinkang, Ayahmu akan membolehkan engkau turun gunung. Ibu sangat ingin melihatmu tumbuh menjadi pendekar muda kelak.” Nyonya Lenghou menarik nafas dalam. “Ibu juga sangat ingin melihat engkau membawa pulang calon mantu yang baik untuk ibu. Ingat! Usiamu tahun ini sudah dua puluh satu tahun.”
“Baik bunda, Yanzi Ji tidak akan mengecewakan bunda! Mari kita masuk ke dalam, di sini dingin. Bunda harus menjaga kesehatan.” Si pemuda menarik tangan ibunya dengan lembut dan membawa ke dalam.
“Ha ha ha!” Suara tawa menggelar terdengar. “Anak baik! Yang perlu masuk ke dalam rumah hanya ibumu saja, sedangkan dirimu tidak perlu masuk lagi, sekarang pergilah turun gunung. Memperluas pengalaman di dunia persilatan!”
Mengiringi suara itu, seberkas pukulan lembut menerpa Lenghou Yanzi, dan ia terhempas keluar dari gedung besar.
Si pemuda segera berlutut dan bersimpuh, tidak berani mengangkat wajah. Yang melepaskan pukulan tadi adalah orang terkuat di sekte Tiauw Yang Singkau–Ayahnya, sekaligus Kauwcu dari Tiauw Yang Singkau saat ini. Dia adalah Lenghou Cang
Seorang laki-laki paruh baya, berusia sekitar empat puluh-empat puluh dua tahun mendatangi dan berdiri di sisi wanita paruh baya tadi. “Yunxi‘er! Kenapa engkau keluar lagi, kesehatanmu belum membaik.” Lenghou Cang memapah istrinya masuk ke dalam.
Wanita ini bernama Lan Yunxi. Saat Lenghou Cang berbalik ia tidak melihat sama sekali pada sang putra yang bersimpuh di halaman depan. Namun dengan tenaga dalam tinggi ia mengirim suara ke telinga si pemuda.
“Pergilah ke daerah Timur, Ayah dengar di sana telah muncul bintang ajaib, anak naga yang hanya keluar saat bulan terang. Binatang itu muncul di telaga pelangi. Konon, satu tetes darah anak naga ini bisa meningkatkan tenaga dalam seperti bersemedi puluhan tahun.” Si pemuda mengangguk, mengerti.
Tapi kemudian suara ayahnya kembali terdengar lembut. “Yanzi Ji, dengan darah binatang itu kita bisa minta pertolongan Yok Sian untuk menyembuhkan ibumu juga. Nah, sekarang pergilah.” Mendengar bisikan terakhir itu, si pemuda menjadi sangat senang. Ia bersiul melengking tinggi dan berloncat seperti tadi sekali lagi. Setelah bersalto di udara siluet bayangan tubuh Lenghou Yanzi menghilang dari pekarangan rumah itu.
Lenghou Yanzi, keluar dari area sekte Tiauw Yang Singkau lewat jalur belakang. Ia tidak memilih lewat depan. Anak muda itu sangat tidak menyukai yel-yel yang memuakkan dari segenap anggota Tiauw Yang Singkau.
Dia benar-benar anak muda yang sangat sederhana, seperti warna hanfu kesukaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
y@y@
👍🏾👍🏿👍🏼👍🏿👍🏾
2022-10-29
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Jooosssssss...!! 👍👍
2022-10-21
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Laannjjuutt thorrr
2022-10-21
1