Lenghou Yanzi turun gunung sendirian, dia bahkan menutup diri dari jutaan pengikut Tiauw Yang Singkau yang tersebar hampir di semua daerah dalam Dunia Persilatan.
Dengan topeng kulit tipis yang bisa menutup wajah asli. Topeng ini sangat sempurna, benar-benar tidak kentara bahkan seperti menyatu dengan kulit saja.
Sebelumnya, Lenghou Yanzi belum pernah turun gunung sendirian. Dia pernah turun Gunung saat berusia enam belas tahun bersama sang ayah. Saat itulah ia membeli topeng kulit tersebut.
Dengan pakaian yang sangat sederhana, serta topeng kulit yang menutup wajah, si putra suci dari Tiauw Yang Singkau bergerak perlahan ke daerah Timur jauh.
Selama perjalanan ini, dia menyempatkan diri singgah di Kota Hangciu telaga See Ong. Lenghou Yanzi tidak peduli dengan salju yang memenuhi telaga, dia menyewa sampan kecil dan mendayungnya sendiri.
Lenghou Yanzi sangat ingin menikmati keindahan dari telaga ini di saat musim salju. Setelah berputar-putar beberapa saat di telaga, dia kembali ke penginapan yang telah disewa sebelumnya.
Lenghou Yanzi merasa sangat puas dengan keindahan telaga saat musim salju, ia ingin merebahkan diri di kamar penginapan sejenak.
Selama di kota Hangciu, ia juga tiada henti mendengar kabar yang beredar dari mulut ke mulut tentang Ning Rong-Rong.
Anak muda ini memang benar-benar buta akan Dunia Persilatan, bahkan informasi kematian Ning Rong-Rong yang hampir setiap hari ia dengar selama perjalanan ini, ia tidak tahu siapa itu Ning Rong-Rong.
Hal yang mungkin akan ditertawakan oleh seluruh seniman beladiri rimba hijau. Ini adalah hari ketiga yang ia lalui, saat ia masuk ke penginapan, kembali di mulut resepsionis penginapan ia mendengar pembicaraan terkait hal itu.
“Tuan berdua, kalau memang orangnya sudah mati, tidak perlu membicarakan lagi. Kalian mengungkitnya ribuan kali pun orang yang sudah mati pasti tidak akan bisa hidup kembali.” Lenghou Yanzi menyeletuk, ia benar-benar tidak mengerti kenapa orang-orang masih terus membicarakan orang yang telah mati.
Resepsionis melihat Lenghou Yanzi dengan membelalakkan matanya. “Kau anak muda tahu apa. Lihiap yang telah mati itu memang tinggal di Kota Luoyang, tapi beliau sangat sering berkunjung ke kota-kota lain di daerah Barat ini.”
Si Resepsionis menghela nafas panjang. Tapi kemudian kawannya yang lain melanjutkan penjelasan. “Sejak kematian Lihiap itu seminggu yang lalu, Daerah Hangciu ini kembali diteror–”
“Diteror bagaimana? Bukankah setiap daerah memiliki petugas opas khusus yang ditunjuk oleh kaisar.” Lenghou Yanzi memotong cepat perkataan dari resepsionis kedua.
Dengan raut wajah tidak bisa tertawa atau bersedih atas kepolosan dari Lenghou Yanzi dua orang resepsionis itu saling menatap satu dan yang lainnya. Seakan-akan mereka berkata, “Kau saja yang menjelaskan. Aku kalah jika harus berbicara dengan bocah sepolos dia.”
Resepsionis yang pertama kali berbicara akhirnya mengalah. “Anak muda, ini bukanlah hal yang dapat diselesaikan oleh petugas pemerintahan. Teror ini dilakukan oleh orang rimba hijau. Baru-baru ini Jay Hwa Cat telah beraksi berkali-kali selama seminggu. Itu seperti orang makan saja, dia bahkan melakukan penculikan dalam semalam tiga kali.”
Si Resepsionis kembali menghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya. “Coba Kongcu hitung! Berapa banyak anak gadis orang harus menderita dalam seminggu ini?”
Sekarang, Lenghou Yanzi menjadi sangat marah. Ia merasa terpanggil untuk melenyapkan Jay Hwa Cat yang belum diketahui ini. Setelah menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lenghou Yanzi berjalan mendekati kedua orang resepsionis itu.
“Kalau Cayhe berkata, bahwa Cayhe adalah orang-orang dunia persilatan. Apakah kedua tuan percaya?” Lenghou Yanzi berbisik pelan, dan kedua orang resepsionis ini dapat mendengarnya.
Ya! Ini adalah penginapan biasa yang tidak menyediakan warung makan atau warung arak, jika ingin makan dan minum warung yang diinginkan berdiri nyaman di samping penginapan ini.
Namun begitu segenap makhluk dunia persilatan tahu, bahwa dalam dunia persilatan, pohon, dinding dan udara bisa berbicara. Andai tidak berhati-hati akan membawa celaka pada diri sendiri.
Lenghou Yanzi memang masih polos dan tidak berpengalaman, tapi dia tidak bodoh. Bahkan ia sangat lah cerdas, andai ia tidak cerdas, Lenghou Yanzi sudah pasti tidak dinobatkan sebagai putra suci oleh ayahnya.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, kedua orang tersebut terkikik geli, dan berusaha menahan tawa sebisa mungkin. Mereka berdua benar-benar tidak percaya bahwa pemuda yang berdiri di depan mereka adalah orang dunia persilatan.
“Kongcu jangan mengada-ngada, bagaimana mungkin kami percaya.” si Resepsionis pertama kembali menjawab. Dia terlihat khawatir akan menyinggung si pemuda.
Tapi kemudian saat ia mengingat tawa kikik kecil itu saja sudah bersifat menyinggung, si Resepsionis melanjutkan perkataannya, “Kongcu terlihat sangat lemah, wajah Kongcu juga seperti orang sedang sakit kuning, pucat tidak berwarna.”
Lenghou Yanzi tersenyum, ia tidak marah sama sekali. Kebetulan sekali di depan kedua orang resepsionis itu terdapat cangkir arak dan berisi sedikit arak bekas minum mereka. “Apakah kalian tahu, target selanjutnya dari Jay Hwa Cat itu?” Seraya berkata, Lenghou Yanzi mencelupkan jari telunjuk ke dalam cangkir arak.
Arak tersebut dengan cepat membeku. Kedua orang Resepsionis bergetar hebat menyesalkan kebodohan sendiri yang punya mata tapi buta, sehingga berani mati telah memperolok-olok Lenghou Yanzi.
“T-tidak T-tayhiap, k-kami tidak tahu.” Sapaan pada Lenghou Yanzi yang sebelumnya mereka gunakan Kongcu, sekarang telah diganti dengan Tayhiap.
Lenghou Yanzi masih bersikap seperti biasa, setelah mengerutkan dahinya berpikir keras, kembali pemuda itu bertanya dengan nada yang sangat lirih, “Lalu … apakah kalian berdua tahu daftar gadis-gadis cantik yang belum didatangi oleh penjahat itu?”
Sekarang, kedua orang resepsionis tersebut menjadi sangat kagum pada pemuda polos ini, dalam sekejap saja ia berhasil memikirkan solusi paling tepat untuk melacak si Jay Hwa Cat. Solusi ini juga membuktikan betapa Lenghou Yanzi memiliki kecerdasan dan daya pikir yang cepat.
Kedua orang resepsionis terlihat sedang berpikir keras. Salah satu dari mereka bergegas mengambil kertas, pena dan tinta. Dalam huruf yang kecil ia kemudian menuliskan nama dan alamat dari beberapa orang gadis yang dalam anggapannya sangat cantik. “Bagaimana menurutmu?”
Kawannya mengambil pena dan kertas dari tangan yang lain, ia mencoret beberapa dan menyisakan tiga nama dari gadis paling cantik menurutnya. Kemudian kembali ia menyodorkan kertas tersebut pada si kawan.
Sambil mengelus jenggot, berpikir dan coba mengingat-ingat, ia menganggukkan kepala. “Ya! Mereka bertiga memang yang paling cantik.” lelaki resepsionis paruh baya itu membenarkan pendapat kawannya.
Lenghou Yanzi tidak langsung mengambil kertas itu, ada hal yang terlupakan dan titik temu itu hanya sedikit, seperti seutas benang kecil yang menghilang. “Ah, iya!” gumam si pemuda. “Tolong tandai yang paling cantik di antara mereka bertiga.”
Kedua resepsionis itu terlihat bingung dengan permintaan dari Lenghou Yanzi.
“Bukankah tadi kedua tuan berkata, penjahat itu melakukan kejahatan seperti orang makan saja, tiga kali dalam semalaman.”
“Ah, Kongcu benar!” tidak perlu diminta lagi, mereka langsung menandai urutan tercantik dari tiga orang nama gadis yang mereka tulis.
Mengambil kertas tersebut. “Terima kasih,” ujar Lenghou Yanzi, seraya berjalan pelan masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan perasaan bertanya-tanya dalam benak dua orang resepsionis tersebut. “Apakah pemuda ini akan benar-benar membantu?”
_______
Jay Hwa Cat : Penjahat pemetik bunga
Cayhe : aku, saya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
White Snake
Tandai dulu aku.. Semangat kak Kiddo
2022-12-01
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Semangat Thor 💪💪
2022-10-28
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Laannjjuutt Up Thor 👌💪💪
2022-10-28
1