Bab 15: Berhenti bekerja.

"Sifa! seru Siena mencari keberadaan Sifa. Sudah menjadi kebiasaan anak itu selalu menyembunyikan sepatu tiap kali Siena hendak berangkat bekerja.

" Pasti di sini dia sembunyi," gumam Siena membuka pintu kamar, dan benar saja Sifa sedang berdiri dengan kedua tangan di belakang menyembunyikan sepatu Siena.

"Sifa berikan sepatu kakak, tapi kakak harus berjanji belikan Sifa coklat."

Siena membungkukkan badan merangkul pundak Sifa, "tentu sayang, tanpa kau minta. Kakak pasti belikan kau coklat.

" Nih sepatunya." Sifa memberikan sepatu Siena dengan tatapan polos dan tersenyum manis.

"Terima kasih sayang," ucap Siena sembari mengambik sepatu dari tangan Sifa lalu memakainya. "Yuk, kita sarapan." Siena menarik tangan Sifa mengajaknya keluar kamar untuk sarapan. Mereka duduk di kursi meja makan bersama Ranti dan Zidan.

"Hari ini kakak minta kalian jaga Sifa dengan baik. Sepulang bekerja kakak akan carikan pengasuh buat Sifa juga untuk membantu di rumah ini," ucap Siena menecah keheningan di meja makan.

Ranti dan Zidan menganggukkan kepala, "iya kak, kami sudah minta izin pada Guru di sekolah."

"Baiklah, kakak berangkat dulu..kalian baik baik di rumah." Siena berdiri lalu ia mendekati Sifa dan mencium keningnya. "Jangan nakal ya." Sifa mengangguk cepat. Mereka tersenyum menatap Siena yang melangkahkan kakinya keluar ruangan.

***

Sesampainya di kantor, Siena langsung di panggil untuk menemui Keenan di ruangannya.

"Kau memamnggilku?" tanya Siena menatap Keenan yang terlihat kebingungan.

"Duduklah Si.." ucap Keenan merasa tak enak hati dan serba salah. Ia terdiam cukup lama hanya memainkan jari jari tangan di atas meja. Keenan tidak tahu harus bicara dari mana untuk memulainya.

"Kau kenapa? ada masalah?" Siena sahabat Keenan dari kecil, tentu tahu semua kebiasaan Keenan. Tak butuh waktu lama Siena bisa menerka apa yang terjadi dengan Keenan.

"Katakan saja, tak perlu kau sungkan." Siena menggeser kursi supaya lebih dekat ke meja.

"Siena..aku.." Keenan tidak melanjutkan ucapannya.

"Kau mau memecatku?" tanya Siena sebatas menerka. Keenan langsung menatap Siena dengan mulut menganga, matanya melotot ke arah Siena.

"Kau tahu? tahu dari mana? padahal aku belum bicara apa apa."

"Kita berteman sejak kecil Keenan, apa kau sudah lupa hal itu?" tanya Siena tersenyum samar.

"Tidak Siena..mana mungkin aku lupa," jawabnya.

"Kalau begitu katakan." Siena menaikkan kedua tangannya di atas meja dan meremas pelan telapak tangannya sendiri.

Keenan berdehem sesaat, lalu ia menceritakan keributan semalam dengan Maria. Siena mengerti maksud Keenan, meskipun ada rasa kecewa di hati Siena. Namun dengan lapang dada, Siena menerima keputusan Keenan untuk memberhentikannya bekerja hari itu juga.

"Aku minta maaf Siena.."

"Tidak apa apa, aku mengerti. Lagipula aku bisa mencari pekerjaan di tempat lain," jawab Siena tersenyum.

"Terima kasih Siena, kau memang sahabatku yang paling baik." Keenan berdiri, lalu ia mengurus surat surat pemberhentian Siena.

Tak lama kemudian dengan berat hati, Siena harus mundur dari pekerjaannya. Meskipun Keenan berkali kali meminta maaf, tapi tidak menghilangkan rasa kecewanya. Yang paling mengecewakan Siena adalah mengapa Maria begitu bersikeras untuk memecatnya. Sementara Siena dan Maria tidak saling mengenal satu sama lain. Tapi ya sudahlah, terkadang hidup memang seperti itu.

"Siena, aku benar benar minta maaf..aku sangat mencintai Maria dan aku tidak mau kehilangan dia," ucap Keenan. Menyentak dada Siena yang selama ini selalu ada buatnya. Namun Siena sangat menghormati keputusan Keenan.

"Tidak apa apa, aku mengerti," ucap Siena berdiri di ambang pintu keluar. "Jika suatu hari nanti kau membutuhkan aku..datanglah."

"Deg!

Pernyataan Siena terasa sesaak di dada Keenan. Namun saat ini Keenan tengah di landa mabuk cinta, cinta tanpa memiliki makna.

" Kalau begitu..aku pulang dulu, kau jaga diri baik baik." Siena tersenyum menatap Keenan cukup lama, lalu ia memutar badan melangkah pergi menjauh dari hadapan Keenan.

Keenan menatap sedih punggung Siena, ia memukul dadanya sendiri, "bodoh sekali kau Keenan!" ucapnya memaki diri sendiri.

"Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu," ucap Maria dari arah belakang, Keenan menoleh menghadap Maria.

"Aku sudah melakukan permintaanmu, dan itu adalah hal terberat dalam hidupku Maria." Keenan melangkahkan kakinya meninggalkan Maria yang berpangkut tangan tersenyum sinis. Ia merasa telah menang dalam menaklukan pria yang telah ia nikahi.

***

Siena melangkah kaki dengan gontai, sepanjang jalan ia tidak berhenti memikirkan sahabatnya yang telah berubah jauh dari yang Siena kenal

"Sekarang aku harus cari pekerjaan di mana?" ucap Siena menatap sekitar jalan raya. Matanya menyipit terkena sinar matahari.

"Tunggu! bukankah aku punya uang dari perusahaan? ucap Siena termenung sesaat. "Sebaiknya aku membuka usaha sendiri."

Senyum Siena kembali merekah, ia melangkahkan kakinya dengan pasti. Setinggi harapan seluas keyakinan yang ia miliki. Siena berharap akan menemukan jalan yang lebih baik dengan membuka usaha sendiri. Memang tidak mudah tapi kalau tidak di coba mana kita tahu?

"Tiiitttttttttt!!" suara klakson melengking memekakkan telinga di belakang Siena. Dengan menutup kedua telinga Siena menoleh ke belakang menatap sebuah mobil yang ia kenal.

"Reegan!" pekiknya pelan sembari menurunkan kedua tangannya ia berjalan menghampiri mobil yang menepi.

"Keluar!" seru Siena menarik pintu mobil. Nampak seorang pria keluar dari pintu mobil tapi bukan Reegan. Siena mundur selangkah menatap pria berkaca mata hitam, hidung yang mancung dan kulitnya yang putih.

"Ma, maaf." Siena membungkukkan badan hormat.

"Siapa namamu," ucap pria itu sembari melepas kaca matanya.

"Siena." Siena memperkenalkan diri.

"Aku Rei" Pria bernama Rei mengulurkan tangan. Siena membalas uluran tangan Rei dan menjabatnya. Saat Siena menarik tangannya tapi Rei menggenggam tangan Siena cukup lama.

"Halo," ucap Siena menatap Rei.

"Oh, maaf." Rei melepaskan tangan Siena.

"Tidak apa apa, aku juga minta maaf..tadinya kupikir mobil ini milik temanku." Siena menjadi salah tingkah.

Rei tersenyum, ia membuka jasnya dan mengambil sebuah kartu nama dari balik jasnya "Ini kartu namaku, jika kau membutuhkan pekerjaan. Kau bisa datangi alamat di kartu itu." ucapnya.

Siena menerima kartu nama yang di berikan Rei, awalnya ia ragu ragu. Namun apa salahnya kalau cuma menerima kartu nama saja.

"Terima kasih,' kata Siena.

" Oke Siena..aku masih banyak pekerjaan. Aku tunggu kedatanganmu," ucap Rei.

Siena mengangguk tipis, ia merasa bingung juga aneh. Tiba tiba ada pria asing datang memberikan kartu namanya cuma cuma. Dan yang lebih aneh lagi, pria itu seakan akan tahu kalau Siena baru saja kehilangan pekerjaannya, siapa pria itu? Siena menghela napas panjang menatap mobil Rei perlahan menjauh.

"Bodo amat ah, siapapun dia. Aku tidak perduli." ucapnya, lalu ia simpan kartu nama Rei di dalam tas.

Terpopuler

Comments

Nenk Manieez

Nenk Manieez

pasti rei itu tmnnya keenan,,
biar siena bisa krja lg

2022-01-28

0

eti kusmiati

eti kusmiati

keenan...kau akn mnyesal suatu saat karena tlh memecat siena 😡

2021-07-12

1

Kustri

Kustri

keenan dibutakan cinta

2021-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Friend
2 Bab 2: Match
3 Bab 3: Stuffy
4 Bab 4: Jealous
5 Bab 5: Ignorant
6 Bab 6: Bad
7 Bab 7: Sorrow
8 Bab 8: Hari pertama Siena.
9 Bab 9: Surat undangan pernikahan
10 Bab 10: Pernikahan Keenan
11 Bab 11: Reegan vs Siena
12 Bab 12: Memindai mangsa
13 Bab 13: Usul kakek Hardi
14 Bab 14: Perpisahan
15 Bab 15: Berhenti bekerja.
16 Bab 16: awal mula
17 Bab 17: Ilusi
18 Bab 18: Di lamar
19 Bab 19: Suara misterius
20 Bab 20: Kecurigaan Siena
21 Bab 21: Nyawa kedua
22 Bab 22: Pertemuan kedua
23 Bab 23: Hari pernikahan
24 Bab 24: Hari pertama
25 Bab 25: Bertemu Ibu
26 Bab 26: Di Butik
27 Bab 27: Di puncak
28 Bab 28: Kepergian kakek Hardi
29 Bab 29: Kesalahan yang sama
30 Bab 30: Keraguan Siena
31 Bab 31: Keenan kembali
32 Bab 32: Alya sakit
33 Bab 33: Menanti
34 Bab 34: Serba salah
35 Bab 35: Kebohongan Reegan
36 Bab 36: Cinta dan dusta
37 Bab 37: I love you, but you lie
38 Bab 38: Pilihan
39 Bab 39: Misteri kematian Karta
40 Bab 40: Perjanjian
41 Bab 41: Dendam
42 Bab 42: Negosiasi
43 Bab 43: Kabar berita
44 Bab 44: My doll
45 Bab 45: Hari hari terakhir
46 Bab 46: Ingkar janji
47 Bab 47: Penyesalan Hana
48 Bab 48: Ancaman
49 Bab 49: Transaksi
50 Bab 50: Penari
51 Bab 51: Melarikan diri
52 Bab 52: Ternyata Hana?
53 Bab 53: Kebencian
54 Bab 54: Masa lalu
55 Bab 55: late
56 Bab 56: Stres
57 Bab 57: Attack
58 Bab 58: Again
59 Bab 59: One shot
60 Bab 60: Meeting
61 Bab 61: Cold
62 Bab 62: married
63 Bab 63: Choice
64 Bab 64: Birthday
65 Bab 65: Beach
66 Bab 66: Trapped
67 Bab 67: The Damned
68 Bab 68: shallow heart
69 Bab 69: Desire
70 Bab 70: Run Away
71 Bab 71: Dignity
72 Bab 72: Nightmare
73 Bab 73: Disclaimer
74 Bab 74: Darkness
75 Bab 75: The deepers
76 Bab 76: Cruel
77 Bab 77: Rotten
78 Bab 78: Justice for Siena
79 Bab 79: Choice
80 Bab 80: Tied
81 Bab 81: Truth
82 Bab 82: Scared
83 Dan 83: Hurt
84 Bab 84: Revealed
85 Bab 85: Death Flower
86 Bab 86: Family?
87 Bab 87: Hope
88 Bab 88: Cuddle in death 1
89 Bab 89: Cuddle in death 2
90 Bab 90: Cuddle in death 3
91 Bab 91: Cuddle in death 4
92 Bab 92: Wake up honey
93 Bab 93: Baby?
94 Bab 94: Back Home
95 Terima kasih
96 Bab 96: Tranquillity
97 Bab 97: Sunshine
98 Bab 98: Collaborate
99 Bab 99: Trapped
100 Bab 100: My Son
101 Bab 101: The Strom Dragon
102 Bab 102: Chalenge
103 Bab 103: worried
104 Bab 104: Married
105 Bab 105: Trauma
106 Bab 106: Loves all of you.
107 Bab 107: Good bye
108 Bab 108: Fall in love
109 Bab 109: Just Siena
110 Bab 110: Beach
111 Bab 111: Freedom
112 Bab 112: Accident
113 Bab 113: Kado dari Papa
114 Bab 114: Revenge
115 Bab 115: Konspirasi
116 Bab 116: tempest
117 Bab 117: Philanthropize
118 Bab 118: Crisis
119 Bab 119: Blood monday.
120 Bab 120: Faded
121 Bab 121: lost
122 Bab 121: Trust
123 Bab 123: farewell
124 Bab 124: Go
125 Bab 125: War 1
126 Bab 126: War 2
127 Bab 127: War 3
128 Bab 128: War 4
129 Bab 129: End?
130 Bab 130: Limit
131 Bab 131: Amnesia
132 Bab 132: Amnesia 2
133 Bab 133: Konspirasi
134 Bab 134: Suspect
135 Bab 135: All memories
136 Bab 136: second chance
137 Bab 137 : welcome
138 Bab 138: Freedom for kenzi
139 Season 2: Vendetta and Love
140 Season 2: Vendetta and love
141 Season 2: Vendetta and love
142 Season 2: Vendetta and love
143 Season 2: Vendetta and love
144 Season 2: Vendetta and love
145 Season 2: Vendetta and love
146 Season 2: Vendetta and love
147 Season 2: Vendetta and love
148 Season 2: Vendetta and love
149 Season 2: Vendetta and love
150 Season 2: Vendetta and love
151 Season 2: Vendetta and love
152 Season 2: Vendetta and love
153 Season 2: vendetta and love
154 Season 2: vendetta and love
155 season 2: vendetta and love
156 Season 2: Vendetta and Love
157 Season 2: Vendetta and love
158 Season 2: Vendetta and love
159 Season 2:Vendetta and love
160 Season 2: Vendetta and Love
161 Season 2: Vendetta and love
162 Season 2: Vendetta and love
163 Season 2: Vendetta and love
164 Season 2: Vendetta and love
165 Season 2: Vendetta and love
166 Season 2: Vendetta and Love
167 Season 2: vendetta and love
168 Season 2: Vendetta and love
169 Season 2: Vendetta and love
170 Season 2: Vendetta and Love
171 Season 2: Vendetta and love
172 Season 2: Vendetta and love
173 Season 2: Vendetta and Love
174 Season 2: Vendetta and love
175 Season 2: Vendetta and Love
176 Season 2: Vendetta and Love
177 Season 2: Vendetta and Love
178 .Season 2: Vendetta and love
179 Season 2: Vendetta and Love
180 Pengumuman
181 Season 2: Vendetta and Love
182 Season 2: Vendetta and Love
183 Season 2: Vendetta and love
184 Season 2: Vendetta and love
185 Season 2: Vendetta and Love
186 Season 2: Vendetta and Love
187 Season 2: Vendetta and love
188 Season 2: Vendetta and Love
189 Season 2: Vendetta and Love
190 Season 2: Vendetta and love
191 Season 2: Vendetta and Love.
192 Season 2 Vendetta and Love
193 POV SIENA
194 POV : RYU
195 BONUS CHAPTER -PENGUMUMAN
196 Promo karya baru
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Bab 1: Friend
2
Bab 2: Match
3
Bab 3: Stuffy
4
Bab 4: Jealous
5
Bab 5: Ignorant
6
Bab 6: Bad
7
Bab 7: Sorrow
8
Bab 8: Hari pertama Siena.
9
Bab 9: Surat undangan pernikahan
10
Bab 10: Pernikahan Keenan
11
Bab 11: Reegan vs Siena
12
Bab 12: Memindai mangsa
13
Bab 13: Usul kakek Hardi
14
Bab 14: Perpisahan
15
Bab 15: Berhenti bekerja.
16
Bab 16: awal mula
17
Bab 17: Ilusi
18
Bab 18: Di lamar
19
Bab 19: Suara misterius
20
Bab 20: Kecurigaan Siena
21
Bab 21: Nyawa kedua
22
Bab 22: Pertemuan kedua
23
Bab 23: Hari pernikahan
24
Bab 24: Hari pertama
25
Bab 25: Bertemu Ibu
26
Bab 26: Di Butik
27
Bab 27: Di puncak
28
Bab 28: Kepergian kakek Hardi
29
Bab 29: Kesalahan yang sama
30
Bab 30: Keraguan Siena
31
Bab 31: Keenan kembali
32
Bab 32: Alya sakit
33
Bab 33: Menanti
34
Bab 34: Serba salah
35
Bab 35: Kebohongan Reegan
36
Bab 36: Cinta dan dusta
37
Bab 37: I love you, but you lie
38
Bab 38: Pilihan
39
Bab 39: Misteri kematian Karta
40
Bab 40: Perjanjian
41
Bab 41: Dendam
42
Bab 42: Negosiasi
43
Bab 43: Kabar berita
44
Bab 44: My doll
45
Bab 45: Hari hari terakhir
46
Bab 46: Ingkar janji
47
Bab 47: Penyesalan Hana
48
Bab 48: Ancaman
49
Bab 49: Transaksi
50
Bab 50: Penari
51
Bab 51: Melarikan diri
52
Bab 52: Ternyata Hana?
53
Bab 53: Kebencian
54
Bab 54: Masa lalu
55
Bab 55: late
56
Bab 56: Stres
57
Bab 57: Attack
58
Bab 58: Again
59
Bab 59: One shot
60
Bab 60: Meeting
61
Bab 61: Cold
62
Bab 62: married
63
Bab 63: Choice
64
Bab 64: Birthday
65
Bab 65: Beach
66
Bab 66: Trapped
67
Bab 67: The Damned
68
Bab 68: shallow heart
69
Bab 69: Desire
70
Bab 70: Run Away
71
Bab 71: Dignity
72
Bab 72: Nightmare
73
Bab 73: Disclaimer
74
Bab 74: Darkness
75
Bab 75: The deepers
76
Bab 76: Cruel
77
Bab 77: Rotten
78
Bab 78: Justice for Siena
79
Bab 79: Choice
80
Bab 80: Tied
81
Bab 81: Truth
82
Bab 82: Scared
83
Dan 83: Hurt
84
Bab 84: Revealed
85
Bab 85: Death Flower
86
Bab 86: Family?
87
Bab 87: Hope
88
Bab 88: Cuddle in death 1
89
Bab 89: Cuddle in death 2
90
Bab 90: Cuddle in death 3
91
Bab 91: Cuddle in death 4
92
Bab 92: Wake up honey
93
Bab 93: Baby?
94
Bab 94: Back Home
95
Terima kasih
96
Bab 96: Tranquillity
97
Bab 97: Sunshine
98
Bab 98: Collaborate
99
Bab 99: Trapped
100
Bab 100: My Son
101
Bab 101: The Strom Dragon
102
Bab 102: Chalenge
103
Bab 103: worried
104
Bab 104: Married
105
Bab 105: Trauma
106
Bab 106: Loves all of you.
107
Bab 107: Good bye
108
Bab 108: Fall in love
109
Bab 109: Just Siena
110
Bab 110: Beach
111
Bab 111: Freedom
112
Bab 112: Accident
113
Bab 113: Kado dari Papa
114
Bab 114: Revenge
115
Bab 115: Konspirasi
116
Bab 116: tempest
117
Bab 117: Philanthropize
118
Bab 118: Crisis
119
Bab 119: Blood monday.
120
Bab 120: Faded
121
Bab 121: lost
122
Bab 121: Trust
123
Bab 123: farewell
124
Bab 124: Go
125
Bab 125: War 1
126
Bab 126: War 2
127
Bab 127: War 3
128
Bab 128: War 4
129
Bab 129: End?
130
Bab 130: Limit
131
Bab 131: Amnesia
132
Bab 132: Amnesia 2
133
Bab 133: Konspirasi
134
Bab 134: Suspect
135
Bab 135: All memories
136
Bab 136: second chance
137
Bab 137 : welcome
138
Bab 138: Freedom for kenzi
139
Season 2: Vendetta and Love
140
Season 2: Vendetta and love
141
Season 2: Vendetta and love
142
Season 2: Vendetta and love
143
Season 2: Vendetta and love
144
Season 2: Vendetta and love
145
Season 2: Vendetta and love
146
Season 2: Vendetta and love
147
Season 2: Vendetta and love
148
Season 2: Vendetta and love
149
Season 2: Vendetta and love
150
Season 2: Vendetta and love
151
Season 2: Vendetta and love
152
Season 2: Vendetta and love
153
Season 2: vendetta and love
154
Season 2: vendetta and love
155
season 2: vendetta and love
156
Season 2: Vendetta and Love
157
Season 2: Vendetta and love
158
Season 2: Vendetta and love
159
Season 2:Vendetta and love
160
Season 2: Vendetta and Love
161
Season 2: Vendetta and love
162
Season 2: Vendetta and love
163
Season 2: Vendetta and love
164
Season 2: Vendetta and love
165
Season 2: Vendetta and love
166
Season 2: Vendetta and Love
167
Season 2: vendetta and love
168
Season 2: Vendetta and love
169
Season 2: Vendetta and love
170
Season 2: Vendetta and Love
171
Season 2: Vendetta and love
172
Season 2: Vendetta and love
173
Season 2: Vendetta and Love
174
Season 2: Vendetta and love
175
Season 2: Vendetta and Love
176
Season 2: Vendetta and Love
177
Season 2: Vendetta and Love
178
.Season 2: Vendetta and love
179
Season 2: Vendetta and Love
180
Pengumuman
181
Season 2: Vendetta and Love
182
Season 2: Vendetta and Love
183
Season 2: Vendetta and love
184
Season 2: Vendetta and love
185
Season 2: Vendetta and Love
186
Season 2: Vendetta and Love
187
Season 2: Vendetta and love
188
Season 2: Vendetta and Love
189
Season 2: Vendetta and Love
190
Season 2: Vendetta and love
191
Season 2: Vendetta and Love.
192
Season 2 Vendetta and Love
193
POV SIENA
194
POV : RYU
195
BONUS CHAPTER -PENGUMUMAN
196
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!