Bab 16: awal mula

"Sifa! kakak pulang!" seru Siena memanggil Sifa. Ia menilik seluruh ruangan tapi Sifa ataupun kakaknya yang lain tidak ada di tempat.

"Sifa pasti sembunyi," gumam Siena, ia berjalan mengendap endap ke arah pintu kamar Sifa.

"Taraaa!" Saat pintu di buka tapi Sifa juga tidak berada di tempat. "Sifa! ayo jangan main main terus..kakak bawain coklat nih!" Siena membuka gorden kamar, tapi tetap saja Sifa tidak ditemukan. Siena tertegun memperhatikan tempat tidur milik Sifa masih rapi, tidak seperti biasanya.

"Kemana Sifa..kemana juga mereka semua?" ucap Siena bingung. Tiba tiba Siena mendengar suara ramai di luar. Ia bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi. Sesampainya di teras rumah. Siena melihat kakek Hardi tengah berbincang dengan beberapa pria berpakain formal. Kakek Hardi menatap Siena lalu ia berjalan mendekati.

"Nduk, kau sudah pulang?" tanya kakek Hardi.

Siena menunduk hormat dan berkata, "ada apa ini Kek? tanya Siena bingung. " Oya? apa kakek melihat anak anak?"

Kakek Hardi menepuk keningnya sendiri, "oh iya kakek lupa nduk," ucapnya tertawa kecil lalu ia menarik lengan Siena untuk duduk di kursi.

"Begini Nduk," kakek Hardi duduk di kursi.

"Sebelumnya kakek minta maaf, karena kakek tidak memberitahumu sebelumnya."

"Ada apa kek?" tanya Siena semakin bingung.

"Nduk, kakek tidak bisa mempertahankan rumah ini lagi, karena pihak pemerintah akan membangun jalan transportasi. Jadi kakek terpaksa merelakan tanah ini, tapi kau jangan khawatir. Anak anak akan kakek pindahkan bersama anak anak yang lain. Dan kau juga boleh ikut bersama mereka."

"Tapi Kek.." Siena tidak melanjutkan ucapannya.

"Kakek tahu nduk..anak anak masih di rumah kakek menunggu kau pulang. Tapi jika kau tak bersedia ikut ke panti lain, tidak apa apa..kakek akan membelikan kau rumah untuk ditinggali bersama tiga anak lainnya."

"Tidak kek, tidak perlu..aku bisa menyewa rumah sendiri," jawab Siena cepat.

"Apa kau yakin?" tanya Kek Hardi.

Siena mengangguk cepat, "yakin kek."

"Kalau begitu, kau ikut kakek ke rumah untuk menemui anak anak.Apakah nantinya mereka ikut kamu Nduk..atau ikut bersama anak anak lainnya di panti.

" Baik kek..mari.." Siena berdiri dan mempersilahkan kek Hardi untuk berjalan lebih dulu. Akhirnya mereka berdua beranjak pergi menuju rumah Hardi menemui Ranti, Zidan dan Sifa.

Sesampainya di rumah kakek Hardi, Siena langsung di sambut Alya dan anak anak.

"Hai Siena," sapa Alya.

"Siang tante," jawab Siena. "Maaf sudah merepotkan."

"Ah tidak Siena, tante suka kok." Alya merangkul pundak Siena. Mereka berjalan ke kamar untuk menemui anak anak.

"Kakak!" seru Sifa langsung memeluk Siena.

"Sifa..kau tidak nakal bukan?" Siena mengangkat tubuh mungil Sifa dan menggendongnya.

"Tidak kakak," ucapnya.

"Ranti..Zidan..apakah kalian mau ikut kakak? atau pindah bersama yang lain ke panti? tanya Siena sembari duduk di kursi bersama Alya dan kakek Hardi yang baru saja masuk ke kamar.

" Kakak, kami bertiga memutuskan untuk ikut bersama yang lain ke panti asuhan," jawab Ranti.

"Kamu yakin?" tanya Siena lagi.

"Iya kak, tapi..kakak janji pada kami untuk menjenguk kami, kak," sela Zidan.

"Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusan kalian. Kakak janji akan sesering mungkin menjenguk kalian," jawab Siena.

"Kalau begitu, besok pagi kakek antarkan kalian. Dan kau Nduk..menginap saja semalam di sini sampai kau dapat rumah sewa yang baru," ucap kakek Hardi.

"iya kek..terima kasih."

***

Malam

Siena duduk di teras rumah kakek Hardi, sementara anak anak sudah tertidur pulas.

"Besok aku harus segera dapatkan rumah, rasanya tidak enak tetap tinggal di sini," ucapnya pelan.

Tiba tiba dari arah pintu gerbang, nampak sebuah mobil mewah memasuki halaman rumah. Siena terdiam menatap Reegan keluar dari pintu mobil dan berjalan menatap ke arahnya.

"Kau di sini?" tanya Reegan berdiri di hadapan Siena.

"Iya, kenapa?" tanya Siena. "Kau keberatan?"

Reegan tersenyum sinis, "pasti kakek yang memintamu menginap di sini bukan?" Reegan duduk di kursi berhadapan dengan Siena.

"Kau pikir aku mau menginap di sini atas keinginanku sendiri?"

Reegan terdiam, ia menatap tajam wajah Siena. "Cantik, judes, tapi sayang..kampungan." ucap Reegan dalam hati.

"Oke, terserah kamu..aku mau istirahat." Reegan berdiri lalu ngeloyor masuk ke dalam rumah. Siena menarik bibirnya sembari mengangkat kedua bahunya.

"Sombong," gumamnya pelan.

Baru saja beberapa menit kemudian, Reegan kembali menghampiri Siena dengan menbawakan dua cangkir teh hangat lalu ia letakkan di atas meja. Siena bengong memperhatikan Reegan.

"Di minum teh nya," ucap Reegan tersenyum

"Seorang Reegan, mau membuatkan teh untukku?" ucap Siena dalam hati.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Reegan.

"Tidak ada," kata Siena. "Terima kasih Teh nya."

"Jangan sungkan," jawabnya. "Aku baru saja dengar dari Mama tentang rumah kalian."

"Iya, besok aku akan mencari rumah buat aku sewa," ucap Siena sembari mengambil cangkir di atas meja lalu menyecap perlahan teh hangat buatan Reegan.

"Aku akan mengantarmu besok."

Siena meletakkan cangkir di atas meja, menatap Reegan. "Serius kau mau mengantarkan aku?"

"Apa aku terlihat bercanda?" Reegan menatap lekat wajah Siena. Membuat Siena salah tingkah.

"Kali saja kau bercanda, kau kan anak orang kaya. Apa iya mau melakukan hal hal tidak penting seperti ini."

"Kenapa tidak?" jawab Reegan, ia mengambil gelas lalu menyecap teh nya.

"Kalau begitu, dengan senang hati aku menerima tawaranmu itu," ucap Siena tertawa kecil.

"Tapi jangan keseringan." Reegan meletakkan gelas di atas meja.

"Siap Bos!" seru Siena.

"Apa kau bilang?" tanya Reegan.

"Bos?" Siena mengulang ucapannya.

"Tidak ada kata kata yang lebih mesra gitu?" usul Reegan.

Siena mengerutkan dahi menatap Reegan, lalu ia tertawa kecil. "Memangnya kau mau di panggil apa? bukankah panggilan 'bos' cocok untukmu?"

"Bisa yang lain tidak?" Reegan tetap tidak suka.

"Apa?" tanya Siena.

"Kau bisa panggil aku..." Reegan terdiam sesaat. "Kakak..Mas..Abang..sayang..yank..mbeb..apa saja lah yang penting jangan bos," ucapnya lagi dengan wajah tanpa ekspresi membuat Siena tertawa kencang, lalu ia dekap mulutnya dengan tangannya sendiri.

"Kenapa kau tertawa? ada yang lucu?" tanya Reegan mengerutkan dahi.

"Ada.." jawab Siena.

"Apa? dan siapa?"

"Kau yang lucu..memang siapa lagi? hantu gitu maksudmu?"

Reegan langsung tertawa terbahak bahak, hingga air mat menetes di sudu netranya.

"Kenapa kau yang tertawa lebih keras dariku?" tanya Siena aneh.

"Kau lucu," jawab Reegan di sela tawanya. Untuk pertama kali ia tertawa puas seperti itu. Selama ia menjalani keseharian di rumah ataupun bersama Maria dulu, tidak pernah ia tertawa sekencang itu. Reegan langsung terdiam menatap ke aeah Siena. "Ternyata dia lucu juga, bisa membuatku tertawa," ucapnya dalan hati. Akhirnya mereka terlibat perbincangan hangat, sesekali Siena melontarkan candaannya yang membuat Reegan kembali tertawa terbahak bahak. Bagi Siena yang periang tidak sulit membuat teman ngobrolnya itu nyaman.

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

lanjutt

2020-12-28

0

Azizah Ummu Kareem

Azizah Ummu Kareem

dengan bercanda dan tertawa lepas itu akan menghangatkan suasana yang dingin.. lanjut thor

2020-12-26

2

K E I

K E I

ok lanjut

2020-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Friend
2 Bab 2: Match
3 Bab 3: Stuffy
4 Bab 4: Jealous
5 Bab 5: Ignorant
6 Bab 6: Bad
7 Bab 7: Sorrow
8 Bab 8: Hari pertama Siena.
9 Bab 9: Surat undangan pernikahan
10 Bab 10: Pernikahan Keenan
11 Bab 11: Reegan vs Siena
12 Bab 12: Memindai mangsa
13 Bab 13: Usul kakek Hardi
14 Bab 14: Perpisahan
15 Bab 15: Berhenti bekerja.
16 Bab 16: awal mula
17 Bab 17: Ilusi
18 Bab 18: Di lamar
19 Bab 19: Suara misterius
20 Bab 20: Kecurigaan Siena
21 Bab 21: Nyawa kedua
22 Bab 22: Pertemuan kedua
23 Bab 23: Hari pernikahan
24 Bab 24: Hari pertama
25 Bab 25: Bertemu Ibu
26 Bab 26: Di Butik
27 Bab 27: Di puncak
28 Bab 28: Kepergian kakek Hardi
29 Bab 29: Kesalahan yang sama
30 Bab 30: Keraguan Siena
31 Bab 31: Keenan kembali
32 Bab 32: Alya sakit
33 Bab 33: Menanti
34 Bab 34: Serba salah
35 Bab 35: Kebohongan Reegan
36 Bab 36: Cinta dan dusta
37 Bab 37: I love you, but you lie
38 Bab 38: Pilihan
39 Bab 39: Misteri kematian Karta
40 Bab 40: Perjanjian
41 Bab 41: Dendam
42 Bab 42: Negosiasi
43 Bab 43: Kabar berita
44 Bab 44: My doll
45 Bab 45: Hari hari terakhir
46 Bab 46: Ingkar janji
47 Bab 47: Penyesalan Hana
48 Bab 48: Ancaman
49 Bab 49: Transaksi
50 Bab 50: Penari
51 Bab 51: Melarikan diri
52 Bab 52: Ternyata Hana?
53 Bab 53: Kebencian
54 Bab 54: Masa lalu
55 Bab 55: late
56 Bab 56: Stres
57 Bab 57: Attack
58 Bab 58: Again
59 Bab 59: One shot
60 Bab 60: Meeting
61 Bab 61: Cold
62 Bab 62: married
63 Bab 63: Choice
64 Bab 64: Birthday
65 Bab 65: Beach
66 Bab 66: Trapped
67 Bab 67: The Damned
68 Bab 68: shallow heart
69 Bab 69: Desire
70 Bab 70: Run Away
71 Bab 71: Dignity
72 Bab 72: Nightmare
73 Bab 73: Disclaimer
74 Bab 74: Darkness
75 Bab 75: The deepers
76 Bab 76: Cruel
77 Bab 77: Rotten
78 Bab 78: Justice for Siena
79 Bab 79: Choice
80 Bab 80: Tied
81 Bab 81: Truth
82 Bab 82: Scared
83 Dan 83: Hurt
84 Bab 84: Revealed
85 Bab 85: Death Flower
86 Bab 86: Family?
87 Bab 87: Hope
88 Bab 88: Cuddle in death 1
89 Bab 89: Cuddle in death 2
90 Bab 90: Cuddle in death 3
91 Bab 91: Cuddle in death 4
92 Bab 92: Wake up honey
93 Bab 93: Baby?
94 Bab 94: Back Home
95 Terima kasih
96 Bab 96: Tranquillity
97 Bab 97: Sunshine
98 Bab 98: Collaborate
99 Bab 99: Trapped
100 Bab 100: My Son
101 Bab 101: The Strom Dragon
102 Bab 102: Chalenge
103 Bab 103: worried
104 Bab 104: Married
105 Bab 105: Trauma
106 Bab 106: Loves all of you.
107 Bab 107: Good bye
108 Bab 108: Fall in love
109 Bab 109: Just Siena
110 Bab 110: Beach
111 Bab 111: Freedom
112 Bab 112: Accident
113 Bab 113: Kado dari Papa
114 Bab 114: Revenge
115 Bab 115: Konspirasi
116 Bab 116: tempest
117 Bab 117: Philanthropize
118 Bab 118: Crisis
119 Bab 119: Blood monday.
120 Bab 120: Faded
121 Bab 121: lost
122 Bab 121: Trust
123 Bab 123: farewell
124 Bab 124: Go
125 Bab 125: War 1
126 Bab 126: War 2
127 Bab 127: War 3
128 Bab 128: War 4
129 Bab 129: End?
130 Bab 130: Limit
131 Bab 131: Amnesia
132 Bab 132: Amnesia 2
133 Bab 133: Konspirasi
134 Bab 134: Suspect
135 Bab 135: All memories
136 Bab 136: second chance
137 Bab 137 : welcome
138 Bab 138: Freedom for kenzi
139 Season 2: Vendetta and Love
140 Season 2: Vendetta and love
141 Season 2: Vendetta and love
142 Season 2: Vendetta and love
143 Season 2: Vendetta and love
144 Season 2: Vendetta and love
145 Season 2: Vendetta and love
146 Season 2: Vendetta and love
147 Season 2: Vendetta and love
148 Season 2: Vendetta and love
149 Season 2: Vendetta and love
150 Season 2: Vendetta and love
151 Season 2: Vendetta and love
152 Season 2: Vendetta and love
153 Season 2: vendetta and love
154 Season 2: vendetta and love
155 season 2: vendetta and love
156 Season 2: Vendetta and Love
157 Season 2: Vendetta and love
158 Season 2: Vendetta and love
159 Season 2:Vendetta and love
160 Season 2: Vendetta and Love
161 Season 2: Vendetta and love
162 Season 2: Vendetta and love
163 Season 2: Vendetta and love
164 Season 2: Vendetta and love
165 Season 2: Vendetta and love
166 Season 2: Vendetta and Love
167 Season 2: vendetta and love
168 Season 2: Vendetta and love
169 Season 2: Vendetta and love
170 Season 2: Vendetta and Love
171 Season 2: Vendetta and love
172 Season 2: Vendetta and love
173 Season 2: Vendetta and Love
174 Season 2: Vendetta and love
175 Season 2: Vendetta and Love
176 Season 2: Vendetta and Love
177 Season 2: Vendetta and Love
178 .Season 2: Vendetta and love
179 Season 2: Vendetta and Love
180 Pengumuman
181 Season 2: Vendetta and Love
182 Season 2: Vendetta and Love
183 Season 2: Vendetta and love
184 Season 2: Vendetta and love
185 Season 2: Vendetta and Love
186 Season 2: Vendetta and Love
187 Season 2: Vendetta and love
188 Season 2: Vendetta and Love
189 Season 2: Vendetta and Love
190 Season 2: Vendetta and love
191 Season 2: Vendetta and Love.
192 Season 2 Vendetta and Love
193 POV SIENA
194 POV : RYU
195 BONUS CHAPTER -PENGUMUMAN
196 Promo karya baru
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Bab 1: Friend
2
Bab 2: Match
3
Bab 3: Stuffy
4
Bab 4: Jealous
5
Bab 5: Ignorant
6
Bab 6: Bad
7
Bab 7: Sorrow
8
Bab 8: Hari pertama Siena.
9
Bab 9: Surat undangan pernikahan
10
Bab 10: Pernikahan Keenan
11
Bab 11: Reegan vs Siena
12
Bab 12: Memindai mangsa
13
Bab 13: Usul kakek Hardi
14
Bab 14: Perpisahan
15
Bab 15: Berhenti bekerja.
16
Bab 16: awal mula
17
Bab 17: Ilusi
18
Bab 18: Di lamar
19
Bab 19: Suara misterius
20
Bab 20: Kecurigaan Siena
21
Bab 21: Nyawa kedua
22
Bab 22: Pertemuan kedua
23
Bab 23: Hari pernikahan
24
Bab 24: Hari pertama
25
Bab 25: Bertemu Ibu
26
Bab 26: Di Butik
27
Bab 27: Di puncak
28
Bab 28: Kepergian kakek Hardi
29
Bab 29: Kesalahan yang sama
30
Bab 30: Keraguan Siena
31
Bab 31: Keenan kembali
32
Bab 32: Alya sakit
33
Bab 33: Menanti
34
Bab 34: Serba salah
35
Bab 35: Kebohongan Reegan
36
Bab 36: Cinta dan dusta
37
Bab 37: I love you, but you lie
38
Bab 38: Pilihan
39
Bab 39: Misteri kematian Karta
40
Bab 40: Perjanjian
41
Bab 41: Dendam
42
Bab 42: Negosiasi
43
Bab 43: Kabar berita
44
Bab 44: My doll
45
Bab 45: Hari hari terakhir
46
Bab 46: Ingkar janji
47
Bab 47: Penyesalan Hana
48
Bab 48: Ancaman
49
Bab 49: Transaksi
50
Bab 50: Penari
51
Bab 51: Melarikan diri
52
Bab 52: Ternyata Hana?
53
Bab 53: Kebencian
54
Bab 54: Masa lalu
55
Bab 55: late
56
Bab 56: Stres
57
Bab 57: Attack
58
Bab 58: Again
59
Bab 59: One shot
60
Bab 60: Meeting
61
Bab 61: Cold
62
Bab 62: married
63
Bab 63: Choice
64
Bab 64: Birthday
65
Bab 65: Beach
66
Bab 66: Trapped
67
Bab 67: The Damned
68
Bab 68: shallow heart
69
Bab 69: Desire
70
Bab 70: Run Away
71
Bab 71: Dignity
72
Bab 72: Nightmare
73
Bab 73: Disclaimer
74
Bab 74: Darkness
75
Bab 75: The deepers
76
Bab 76: Cruel
77
Bab 77: Rotten
78
Bab 78: Justice for Siena
79
Bab 79: Choice
80
Bab 80: Tied
81
Bab 81: Truth
82
Bab 82: Scared
83
Dan 83: Hurt
84
Bab 84: Revealed
85
Bab 85: Death Flower
86
Bab 86: Family?
87
Bab 87: Hope
88
Bab 88: Cuddle in death 1
89
Bab 89: Cuddle in death 2
90
Bab 90: Cuddle in death 3
91
Bab 91: Cuddle in death 4
92
Bab 92: Wake up honey
93
Bab 93: Baby?
94
Bab 94: Back Home
95
Terima kasih
96
Bab 96: Tranquillity
97
Bab 97: Sunshine
98
Bab 98: Collaborate
99
Bab 99: Trapped
100
Bab 100: My Son
101
Bab 101: The Strom Dragon
102
Bab 102: Chalenge
103
Bab 103: worried
104
Bab 104: Married
105
Bab 105: Trauma
106
Bab 106: Loves all of you.
107
Bab 107: Good bye
108
Bab 108: Fall in love
109
Bab 109: Just Siena
110
Bab 110: Beach
111
Bab 111: Freedom
112
Bab 112: Accident
113
Bab 113: Kado dari Papa
114
Bab 114: Revenge
115
Bab 115: Konspirasi
116
Bab 116: tempest
117
Bab 117: Philanthropize
118
Bab 118: Crisis
119
Bab 119: Blood monday.
120
Bab 120: Faded
121
Bab 121: lost
122
Bab 121: Trust
123
Bab 123: farewell
124
Bab 124: Go
125
Bab 125: War 1
126
Bab 126: War 2
127
Bab 127: War 3
128
Bab 128: War 4
129
Bab 129: End?
130
Bab 130: Limit
131
Bab 131: Amnesia
132
Bab 132: Amnesia 2
133
Bab 133: Konspirasi
134
Bab 134: Suspect
135
Bab 135: All memories
136
Bab 136: second chance
137
Bab 137 : welcome
138
Bab 138: Freedom for kenzi
139
Season 2: Vendetta and Love
140
Season 2: Vendetta and love
141
Season 2: Vendetta and love
142
Season 2: Vendetta and love
143
Season 2: Vendetta and love
144
Season 2: Vendetta and love
145
Season 2: Vendetta and love
146
Season 2: Vendetta and love
147
Season 2: Vendetta and love
148
Season 2: Vendetta and love
149
Season 2: Vendetta and love
150
Season 2: Vendetta and love
151
Season 2: Vendetta and love
152
Season 2: Vendetta and love
153
Season 2: vendetta and love
154
Season 2: vendetta and love
155
season 2: vendetta and love
156
Season 2: Vendetta and Love
157
Season 2: Vendetta and love
158
Season 2: Vendetta and love
159
Season 2:Vendetta and love
160
Season 2: Vendetta and Love
161
Season 2: Vendetta and love
162
Season 2: Vendetta and love
163
Season 2: Vendetta and love
164
Season 2: Vendetta and love
165
Season 2: Vendetta and love
166
Season 2: Vendetta and Love
167
Season 2: vendetta and love
168
Season 2: Vendetta and love
169
Season 2: Vendetta and love
170
Season 2: Vendetta and Love
171
Season 2: Vendetta and love
172
Season 2: Vendetta and love
173
Season 2: Vendetta and Love
174
Season 2: Vendetta and love
175
Season 2: Vendetta and Love
176
Season 2: Vendetta and Love
177
Season 2: Vendetta and Love
178
.Season 2: Vendetta and love
179
Season 2: Vendetta and Love
180
Pengumuman
181
Season 2: Vendetta and Love
182
Season 2: Vendetta and Love
183
Season 2: Vendetta and love
184
Season 2: Vendetta and love
185
Season 2: Vendetta and Love
186
Season 2: Vendetta and Love
187
Season 2: Vendetta and love
188
Season 2: Vendetta and Love
189
Season 2: Vendetta and Love
190
Season 2: Vendetta and love
191
Season 2: Vendetta and Love.
192
Season 2 Vendetta and Love
193
POV SIENA
194
POV : RYU
195
BONUS CHAPTER -PENGUMUMAN
196
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!