Bab 19: Suara misterius

Sudah dua hari Siena tidak mendengar kabar Keenan, biasanya sesekali Keenan menyempatkan diri untuk bertanya kabar Siena lewat message.

"Keenan kemana ya? semoga dia baik baik saja," gumam Siena.

Sudah dua hari Siena merasakan tak enak hati. "Semoga itu hanya perasaanku saja," gumamnya.

Siena berdiri lalu masuk ke dalam rumah, "tumben Reegan juga tidak menelpon hari ini," ucap nya lagi.

Siena menguap di sela sela langkahnya, "sebaiknya aku tidur." Siena merasakan kantuk padahal masih pukul 19:12.

Dari luar kamar, Siena dapat mendengar dengan jelas suara ponselnya berdering, "mungkin itu Reegan," ucapnya lalu ia bergegas masuk ke dalam kamar dan mengambil ponsel yang tergeletak di atas tempat tidur. Jantung Siena berdebar debar, ia merasakan panas dingin saat melihat nomer tak di kenali kembali menelponnya.

"Nomer ini lagi," gumamnya. Siena lemparkan ponselnya ke atas tempat tidur, ia terpaku menatap ponsel yang terus berdering. Tak lama suara dering ponsel berhenti berbunyi, ia langsung mengusap dadanya lalu duduk di tepi tempat tidur. Namun ponsel itu kembali berdering, Siena berjengkit kaget sembari menatap layar ponsel.

"Apa yang harus aku lakukan?" Rasa takut dan rasa penasaran memenuhi pikirannya. Akhirnya ia memberanikan untuk mengangkat panggilan nomer tak di kenal itu.

Ponsel ia dekatkan di telinganya. Terdengar suara pria mendesah berat dengan suara serak.

"Siena..Siena..tolong aku..tolong Siena.." suara pria itu berbeda dari sebelumnya, kali ini terdengar metintih kesakitan. Dengan memberanikan diri Siena pun bertanya.

"Halo, ini siapa? jangan bercanda ya!" bentak Siena.

"Siena..tolong..tolong.." jawab pria itu terdengar sangat pelan, tak lama Siena mendengar suara ponsel terjatuh lalu sambungan telpon ikut terputus.

"Halo! halo! Siena berteriak memanggil pria itu tapi sudah tidak tersambung lagi. Siena menatap ponselnya lalu ia kembali berdiri dan melangkahkan kakinya cepat keluar kamar.

" Aku harus menemui Reegan untuk membicarakan hal ini, siapa tahu dia ada solusi," ucap Siena di sela langkahnya, lalu ia menutup pintu dan mengunci dari luar. Ia langsung bergegas melangkahkan kaki ke jalan raya menunggu angkutan umum. Tak lama kemudian angkutan umum berhenti, Siena langsung naik menuju rumah Reegan.

Tak butuh waktu lama Siena telah sampai di rumah Reegan, ia langsung menemui kakek Hardi dan Alya. "Tante..Reegan ada?" tanya Siena.

"Belum pulang sayang, mungkin sebentar lagi," jawab Alya mempersilahkan Siena duduk.

"Kau tunggu di sini saja Nduk, biar kakek temani." Kakek Hardi duduk di sebelah Siena.

"Terima kasih kek."

"Apakah kau baik baik saja?" tanya Alya menatap raut wajah Siena yang terlihat pucat.

"Aku baik baik saja tante." Siena mengusap wajahnya. "Oya tante..om kemana?"

"Om sedang di Belanda sayang, ada pekerjaan di sana..mungkin dia pulang saat kalian menikah nanti." Siena menganggukkan kepala.

"Tante, apa masih lama Reegan pulangnya?" Siena sudah tidak sabar, dan rasanya tidak enak hati kalau berlama lama di rumah Reegan.

"Apakah kau sudah menghubunginya?" tanya Kakek Hardi.

"Sudah Kek, tapi tidak aktif."

"Siena, sepertinya kau sakit nak..sebaiknya kau istirahat di kamar sambil menunggu Reegan," ucap Alya. Ia melihat Siena semakin pucat dan gelisah.

"Tidak perlu tante, aku baik baik saja," ucap Siena lagi. Apa yang di katakan Alya memang benar. Siena dalam keadaan takut dan gelisah setelah menerima telpin dari orang tak di kenal.

"Jangan sungkan sayang, nanti kalau kau sakit bagaimana..jangan sampai gagal pernikahanmu dengan Reegan." Alya menarik tangan Siena lalu mengajaknya masuk ke kamar tamu. "Kau istirahat selagi menunggu Reegan pulang, tante buatkan kau teh hangat ya." Alya tersenyum menatap Siena, lalu ia bergegas keluar kamar meninggalkan Siena sendirian di kamar.

Tak lama kemudian, Alya masuk kamar membawa segelas teh hangat, lalu ia letakkan di atas meja. "Kalau kau mengantuk..tidur saja dulu..tante masih ada pekerjaan.'

Siena menganggukkan kepala, " iya tante..terima kasih." Alya langsung keluar kamar. Kini tinggal Siena di dalam kamar itu. Perlahan Siena naik ke atas tempat tidur, lalu merebahkan tubuhnya dengan menatap langit langit kamar. Tak terasa Siena pun tertidur, ia merasa nyaman karena tidak sendirian seperti di rumahnya sendiri.

***

Perlahan Reegan membuka pintu kamar di mana Siena tertidur, ia melihat Siena gelisah dalam tidurnya. Reegan memberanikan diri mendekat ke tepi tempat tidur dan memperhatikan Siena. Nampak keringat membasahi wajah Siena yang terus gelisah dan mengigau. Entah apa yang dia katakan tidak jelas terdengar oleh Reegan.

"Keenaaan!!" Siena mengigau menyebut nama sahabatnya.

"Siena.." Reegan menepuk pelan pipi Siena. Namun Siena tidan meresponnya.

"Siena!" Reegan sedikit lebih keras menepuk pipi Siena hingga ia terbangun dan membuka mata, ia melihat Reegan sudah ada di sampingnya.

"Aku takut Reegan," ucap Siena bangun dari tempat tidur langsung memeluk erat tubuh Reegan.

"Kau bermimpi Siena," ucap Reegan membalas pelukan Siena.

"Jangan tinggalkan aku..aku takut..aku takut," ucapnya lirih, ia tengadahkan wajah menatap Reegan dengan kedua bola mata berkaca kaca.

"Hei, kau kenapa? apa yamg kau takutkan?" tanya Reegan sembari menampuk wajah Siena.

"Aku takut.." ucapnya lagi.

Reegan mengusap air mata Siena menggunakan tangannya, "kau bermimpi Siena..memangnya kau mimpi apa?"

"Aku tidak bermimpi, tapi ini nyata..nyata Reegan." Siena meyakinkan Reegan kalau dia tidak bermimpi.

"Tentang apa? bicara yang jelas." Reegan berdiri lalu ia ambil teh yang sudah dingin. Ia berikan pada Siena.

Siena mengambil gelas teh dari tangan Reegan lalu meminumnya hingga habis. "Tetima kasih," ucap Siena sembari memberikan gelas kosong pada Reegan.

"Ceritakan, ada apa..apa yang membuatmu takut." Reegan meletakkan gelas di atas meja lalu ia kembali duduk di tepi tempat tidur.

Pelan oelan Siena menceritakan suara misterius dari seorang pria yang meminta tolong lewat ponsel. Ia menunjukkan nomer pria yang menelponnya dalam beberapa hari ini.

"Kau tidak mengenalnya?" tanya Reegan. Siena menggelengkan kepala, ia memperhatikan Reegan yang berusaha menelpon balik nomer itu. Namun hasilnya tetap sama, nomer itu sudah tidak aktif lagi.

"Kalau kau takut, kita akan melaporkannya pada Polisi. Biar pihak Kepolisian yang mencari tahu pemilik nomer ini," jelas Reegan panjang lebar. "Sekarang kau istirahat dengan tenang, besok kita sama sama ke kantir Polisi." Reegan berdiri hendak melangkahkan kakinya.

"Jangan pergi..temani aku malam ini," ucap Siena meraih tangan Reegan dan menariknya supaya kembali duduk.

Reegan menghela napas panjang, sesaat ia menatap Siena. "Baiklah..kau tidur..dan aku tidur di sofa."

Sieba menganggukkan kepala, lalu ia kembali merebahkan tubuhnya sambil menggenggam erat tangan Reegan. Perlahan Siena memejamkan matanya kembali.

Reegan terdiam menatap wajah Siena, ia tersenyum dan mencium pelan tangan Siena yang menggenggam tangannya. "Kau terlihat sangat polos Siena..dan aku mencintaimu." ucap Reegan dalam hati. Dengan senang hati Reegan duduk di tepi tempat tidur menunggu Siena hingga tertidur lelap.

Terpopuler

Comments

Hamba Allah

Hamba Allah

mampir

2021-06-07

1

Kustri

Kustri

serius! cpt bgt jatuh cintanya!

2021-03-30

1

Ariyanz Jaya

Ariyanz Jaya

jadi penasaran nih

2021-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Friend
2 Bab 2: Match
3 Bab 3: Stuffy
4 Bab 4: Jealous
5 Bab 5: Ignorant
6 Bab 6: Bad
7 Bab 7: Sorrow
8 Bab 8: Hari pertama Siena.
9 Bab 9: Surat undangan pernikahan
10 Bab 10: Pernikahan Keenan
11 Bab 11: Reegan vs Siena
12 Bab 12: Memindai mangsa
13 Bab 13: Usul kakek Hardi
14 Bab 14: Perpisahan
15 Bab 15: Berhenti bekerja.
16 Bab 16: awal mula
17 Bab 17: Ilusi
18 Bab 18: Di lamar
19 Bab 19: Suara misterius
20 Bab 20: Kecurigaan Siena
21 Bab 21: Nyawa kedua
22 Bab 22: Pertemuan kedua
23 Bab 23: Hari pernikahan
24 Bab 24: Hari pertama
25 Bab 25: Bertemu Ibu
26 Bab 26: Di Butik
27 Bab 27: Di puncak
28 Bab 28: Kepergian kakek Hardi
29 Bab 29: Kesalahan yang sama
30 Bab 30: Keraguan Siena
31 Bab 31: Keenan kembali
32 Bab 32: Alya sakit
33 Bab 33: Menanti
34 Bab 34: Serba salah
35 Bab 35: Kebohongan Reegan
36 Bab 36: Cinta dan dusta
37 Bab 37: I love you, but you lie
38 Bab 38: Pilihan
39 Bab 39: Misteri kematian Karta
40 Bab 40: Perjanjian
41 Bab 41: Dendam
42 Bab 42: Negosiasi
43 Bab 43: Kabar berita
44 Bab 44: My doll
45 Bab 45: Hari hari terakhir
46 Bab 46: Ingkar janji
47 Bab 47: Penyesalan Hana
48 Bab 48: Ancaman
49 Bab 49: Transaksi
50 Bab 50: Penari
51 Bab 51: Melarikan diri
52 Bab 52: Ternyata Hana?
53 Bab 53: Kebencian
54 Bab 54: Masa lalu
55 Bab 55: late
56 Bab 56: Stres
57 Bab 57: Attack
58 Bab 58: Again
59 Bab 59: One shot
60 Bab 60: Meeting
61 Bab 61: Cold
62 Bab 62: married
63 Bab 63: Choice
64 Bab 64: Birthday
65 Bab 65: Beach
66 Bab 66: Trapped
67 Bab 67: The Damned
68 Bab 68: shallow heart
69 Bab 69: Desire
70 Bab 70: Run Away
71 Bab 71: Dignity
72 Bab 72: Nightmare
73 Bab 73: Disclaimer
74 Bab 74: Darkness
75 Bab 75: The deepers
76 Bab 76: Cruel
77 Bab 77: Rotten
78 Bab 78: Justice for Siena
79 Bab 79: Choice
80 Bab 80: Tied
81 Bab 81: Truth
82 Bab 82: Scared
83 Dan 83: Hurt
84 Bab 84: Revealed
85 Bab 85: Death Flower
86 Bab 86: Family?
87 Bab 87: Hope
88 Bab 88: Cuddle in death 1
89 Bab 89: Cuddle in death 2
90 Bab 90: Cuddle in death 3
91 Bab 91: Cuddle in death 4
92 Bab 92: Wake up honey
93 Bab 93: Baby?
94 Bab 94: Back Home
95 Terima kasih
96 Bab 96: Tranquillity
97 Bab 97: Sunshine
98 Bab 98: Collaborate
99 Bab 99: Trapped
100 Bab 100: My Son
101 Bab 101: The Strom Dragon
102 Bab 102: Chalenge
103 Bab 103: worried
104 Bab 104: Married
105 Bab 105: Trauma
106 Bab 106: Loves all of you.
107 Bab 107: Good bye
108 Bab 108: Fall in love
109 Bab 109: Just Siena
110 Bab 110: Beach
111 Bab 111: Freedom
112 Bab 112: Accident
113 Bab 113: Kado dari Papa
114 Bab 114: Revenge
115 Bab 115: Konspirasi
116 Bab 116: tempest
117 Bab 117: Philanthropize
118 Bab 118: Crisis
119 Bab 119: Blood monday.
120 Bab 120: Faded
121 Bab 121: lost
122 Bab 121: Trust
123 Bab 123: farewell
124 Bab 124: Go
125 Bab 125: War 1
126 Bab 126: War 2
127 Bab 127: War 3
128 Bab 128: War 4
129 Bab 129: End?
130 Bab 130: Limit
131 Bab 131: Amnesia
132 Bab 132: Amnesia 2
133 Bab 133: Konspirasi
134 Bab 134: Suspect
135 Bab 135: All memories
136 Bab 136: second chance
137 Bab 137 : welcome
138 Bab 138: Freedom for kenzi
139 Season 2: Vendetta and Love
140 Season 2: Vendetta and love
141 Season 2: Vendetta and love
142 Season 2: Vendetta and love
143 Season 2: Vendetta and love
144 Season 2: Vendetta and love
145 Season 2: Vendetta and love
146 Season 2: Vendetta and love
147 Season 2: Vendetta and love
148 Season 2: Vendetta and love
149 Season 2: Vendetta and love
150 Season 2: Vendetta and love
151 Season 2: Vendetta and love
152 Season 2: Vendetta and love
153 Season 2: vendetta and love
154 Season 2: vendetta and love
155 season 2: vendetta and love
156 Season 2: Vendetta and Love
157 Season 2: Vendetta and love
158 Season 2: Vendetta and love
159 Season 2:Vendetta and love
160 Season 2: Vendetta and Love
161 Season 2: Vendetta and love
162 Season 2: Vendetta and love
163 Season 2: Vendetta and love
164 Season 2: Vendetta and love
165 Season 2: Vendetta and love
166 Season 2: Vendetta and Love
167 Season 2: vendetta and love
168 Season 2: Vendetta and love
169 Season 2: Vendetta and love
170 Season 2: Vendetta and Love
171 Season 2: Vendetta and love
172 Season 2: Vendetta and love
173 Season 2: Vendetta and Love
174 Season 2: Vendetta and love
175 Season 2: Vendetta and Love
176 Season 2: Vendetta and Love
177 Season 2: Vendetta and Love
178 .Season 2: Vendetta and love
179 Season 2: Vendetta and Love
180 Pengumuman
181 Season 2: Vendetta and Love
182 Season 2: Vendetta and Love
183 Season 2: Vendetta and love
184 Season 2: Vendetta and love
185 Season 2: Vendetta and Love
186 Season 2: Vendetta and Love
187 Season 2: Vendetta and love
188 Season 2: Vendetta and Love
189 Season 2: Vendetta and Love
190 Season 2: Vendetta and love
191 Season 2: Vendetta and Love.
192 Season 2 Vendetta and Love
193 POV SIENA
194 POV : RYU
195 BONUS CHAPTER -PENGUMUMAN
196 Promo karya baru
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Bab 1: Friend
2
Bab 2: Match
3
Bab 3: Stuffy
4
Bab 4: Jealous
5
Bab 5: Ignorant
6
Bab 6: Bad
7
Bab 7: Sorrow
8
Bab 8: Hari pertama Siena.
9
Bab 9: Surat undangan pernikahan
10
Bab 10: Pernikahan Keenan
11
Bab 11: Reegan vs Siena
12
Bab 12: Memindai mangsa
13
Bab 13: Usul kakek Hardi
14
Bab 14: Perpisahan
15
Bab 15: Berhenti bekerja.
16
Bab 16: awal mula
17
Bab 17: Ilusi
18
Bab 18: Di lamar
19
Bab 19: Suara misterius
20
Bab 20: Kecurigaan Siena
21
Bab 21: Nyawa kedua
22
Bab 22: Pertemuan kedua
23
Bab 23: Hari pernikahan
24
Bab 24: Hari pertama
25
Bab 25: Bertemu Ibu
26
Bab 26: Di Butik
27
Bab 27: Di puncak
28
Bab 28: Kepergian kakek Hardi
29
Bab 29: Kesalahan yang sama
30
Bab 30: Keraguan Siena
31
Bab 31: Keenan kembali
32
Bab 32: Alya sakit
33
Bab 33: Menanti
34
Bab 34: Serba salah
35
Bab 35: Kebohongan Reegan
36
Bab 36: Cinta dan dusta
37
Bab 37: I love you, but you lie
38
Bab 38: Pilihan
39
Bab 39: Misteri kematian Karta
40
Bab 40: Perjanjian
41
Bab 41: Dendam
42
Bab 42: Negosiasi
43
Bab 43: Kabar berita
44
Bab 44: My doll
45
Bab 45: Hari hari terakhir
46
Bab 46: Ingkar janji
47
Bab 47: Penyesalan Hana
48
Bab 48: Ancaman
49
Bab 49: Transaksi
50
Bab 50: Penari
51
Bab 51: Melarikan diri
52
Bab 52: Ternyata Hana?
53
Bab 53: Kebencian
54
Bab 54: Masa lalu
55
Bab 55: late
56
Bab 56: Stres
57
Bab 57: Attack
58
Bab 58: Again
59
Bab 59: One shot
60
Bab 60: Meeting
61
Bab 61: Cold
62
Bab 62: married
63
Bab 63: Choice
64
Bab 64: Birthday
65
Bab 65: Beach
66
Bab 66: Trapped
67
Bab 67: The Damned
68
Bab 68: shallow heart
69
Bab 69: Desire
70
Bab 70: Run Away
71
Bab 71: Dignity
72
Bab 72: Nightmare
73
Bab 73: Disclaimer
74
Bab 74: Darkness
75
Bab 75: The deepers
76
Bab 76: Cruel
77
Bab 77: Rotten
78
Bab 78: Justice for Siena
79
Bab 79: Choice
80
Bab 80: Tied
81
Bab 81: Truth
82
Bab 82: Scared
83
Dan 83: Hurt
84
Bab 84: Revealed
85
Bab 85: Death Flower
86
Bab 86: Family?
87
Bab 87: Hope
88
Bab 88: Cuddle in death 1
89
Bab 89: Cuddle in death 2
90
Bab 90: Cuddle in death 3
91
Bab 91: Cuddle in death 4
92
Bab 92: Wake up honey
93
Bab 93: Baby?
94
Bab 94: Back Home
95
Terima kasih
96
Bab 96: Tranquillity
97
Bab 97: Sunshine
98
Bab 98: Collaborate
99
Bab 99: Trapped
100
Bab 100: My Son
101
Bab 101: The Strom Dragon
102
Bab 102: Chalenge
103
Bab 103: worried
104
Bab 104: Married
105
Bab 105: Trauma
106
Bab 106: Loves all of you.
107
Bab 107: Good bye
108
Bab 108: Fall in love
109
Bab 109: Just Siena
110
Bab 110: Beach
111
Bab 111: Freedom
112
Bab 112: Accident
113
Bab 113: Kado dari Papa
114
Bab 114: Revenge
115
Bab 115: Konspirasi
116
Bab 116: tempest
117
Bab 117: Philanthropize
118
Bab 118: Crisis
119
Bab 119: Blood monday.
120
Bab 120: Faded
121
Bab 121: lost
122
Bab 121: Trust
123
Bab 123: farewell
124
Bab 124: Go
125
Bab 125: War 1
126
Bab 126: War 2
127
Bab 127: War 3
128
Bab 128: War 4
129
Bab 129: End?
130
Bab 130: Limit
131
Bab 131: Amnesia
132
Bab 132: Amnesia 2
133
Bab 133: Konspirasi
134
Bab 134: Suspect
135
Bab 135: All memories
136
Bab 136: second chance
137
Bab 137 : welcome
138
Bab 138: Freedom for kenzi
139
Season 2: Vendetta and Love
140
Season 2: Vendetta and love
141
Season 2: Vendetta and love
142
Season 2: Vendetta and love
143
Season 2: Vendetta and love
144
Season 2: Vendetta and love
145
Season 2: Vendetta and love
146
Season 2: Vendetta and love
147
Season 2: Vendetta and love
148
Season 2: Vendetta and love
149
Season 2: Vendetta and love
150
Season 2: Vendetta and love
151
Season 2: Vendetta and love
152
Season 2: Vendetta and love
153
Season 2: vendetta and love
154
Season 2: vendetta and love
155
season 2: vendetta and love
156
Season 2: Vendetta and Love
157
Season 2: Vendetta and love
158
Season 2: Vendetta and love
159
Season 2:Vendetta and love
160
Season 2: Vendetta and Love
161
Season 2: Vendetta and love
162
Season 2: Vendetta and love
163
Season 2: Vendetta and love
164
Season 2: Vendetta and love
165
Season 2: Vendetta and love
166
Season 2: Vendetta and Love
167
Season 2: vendetta and love
168
Season 2: Vendetta and love
169
Season 2: Vendetta and love
170
Season 2: Vendetta and Love
171
Season 2: Vendetta and love
172
Season 2: Vendetta and love
173
Season 2: Vendetta and Love
174
Season 2: Vendetta and love
175
Season 2: Vendetta and Love
176
Season 2: Vendetta and Love
177
Season 2: Vendetta and Love
178
.Season 2: Vendetta and love
179
Season 2: Vendetta and Love
180
Pengumuman
181
Season 2: Vendetta and Love
182
Season 2: Vendetta and Love
183
Season 2: Vendetta and love
184
Season 2: Vendetta and love
185
Season 2: Vendetta and Love
186
Season 2: Vendetta and Love
187
Season 2: Vendetta and love
188
Season 2: Vendetta and Love
189
Season 2: Vendetta and Love
190
Season 2: Vendetta and love
191
Season 2: Vendetta and Love.
192
Season 2 Vendetta and Love
193
POV SIENA
194
POV : RYU
195
BONUS CHAPTER -PENGUMUMAN
196
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!