"Kakak Siena cantik!" seru Sifa dari arah pintu kamar menatap Siena dengan polos.
Siena menoleh ke arah Sifa, tersenyum manis. Ia berjalan menghampiri Sifa lalu jongkok. "Oya? pasti ada maunya kalau merayu..hayo ngakuu," ucap Siena mencubit gemas hidung Sifa. Sifa tertawa kecil menepis tangan Siena.
"Tidak kak..Sifa hanya minta di belikan coklat saja."
Siena tertawa mendengar jawaban polos Sifa, "eh..itu sama saja Sifa sayang."
"Boleh?" tanya Sifa memeluk erat boneka di genggaman tangannya.
"Tentu saja sayang..nanti kakak belikan kamu coklat." Siena berdiri menggengam tangan Sifa lalu mengajaknya keluar kamar.
"Sekarang kakak pergi dulu..kamu jangan nakal." Sifa menganggukkan kepala, wajahnya tengadah memperhatikan gaun berwarna coklat muda yang di kenakan Siena.
"Kakak mau kemana? kok bajunya bagus," ujarnya polos.
"Kakak mau ke tempak Kak Keenan, Sifa tunggu di rumah ya?" Sifa kembali mengangguk, kemudian Siena berpamitan pada Santi dan Asti. Setelahnya Siena langsung keluar rumah menuju tempat pernikahan Keenan dan Maria sore itu.
***
Sesampainya di halaman gedung tempat Keenan melangsungkan pernikahan, Siena langsung memasuki gedung. Namun di luar dugaan Siena, saat ia sudah sampai di dalam ruangan. Siena bukan melihat pengantinnya tapi kegaduhan yang di ciptakan Reegan yang tidak terima dengan pernikahan Keenan dan Maria. Reegan masih sangat mencintai Maria meski berkali kali Maria memutuskan dan menolak dia. Siena langsung berjalan menghampiri Keenan dan memperhatikan Reegan yang di cekal oleh tiga orang security.
"Dia kenapa?" tanya Siena pada Keenan.
Keenan menoleh ke arah Siena yang sudah berdiri di sampingnya, "hei Siena..kau baru datang?" tanya Keenan. Siena menganggukkan kepala dengan tatapan lurus ke arah Reegan yang berusaha memberontak. "Pria itu sudah gila, Maria sudah menjadi istriku yang sah..tapi dia masih saja mengganggu Maria," gerutu Keenan. Keduanya memperhatikan Reegan kembali.
"Ingat Maria! kau tidak akan pernah bahagia!" pekik Reegan.
"Pak, bawa saja dia keluar secepatnya..bikin malu saja!" bentak Maria. Kemudian tiga security itu membawa paksa Reegan keluar dari gedung pernikahan. Setelah Reegan di bawa keluar, situasi dalam ruangan kembali normal dan tenang. Para tamu undangan kembali menikmati pesta pernikahan Keenan meski di antara mereka ada yang tertawa, ada juga yang bicara buruk tentang pernikahan yang tengah berlangsung itu.
Siena menghela napas dalam dalam lalu ia mengucapkan selamat pada Keenan dan Maria, "semoga kalian langgeng ya," ucap Siena memeluk sesaat Keenan lalu berjabat tangan dengan Maria yang terlihat cuek pada Siena. Mereka terlibat perbincangan dan sempat foto bareng. Di sela sela perbincangan, Siena memberikan sebuah kado dalam kotak bersampul warna merah berukuran kecil. "Keenan..aku tidak punya apa apa untuk di berikan sebagai hadiah pernikahanmu, tapi aku punya sesuatu yang mungkin tidak seberapa..semoga kau suka." Siena berikan kotak itu pada Keenan. Dengan senang hati, Keenan menerima hadiah pembetian Siena lalu ia masukkan kotak itu ke dalam saku celana Keenan. Bagi dia, hadiah dari sahabatnya sangat berarti. Tak lama kemudian, Siena memutuskan untuk pulang.
"Keenan..aku tidak bisa lama lama, aku pulang ya." Keenan menganggukkan kepala.
"Terima kasih Siena," kata Keenan. Siena menganggukkan kepala, ia tersenyum menatap Keenan lalu beralih menatap Maria yang tetap saja cuek. Setelah Siena berpamitan pada Keenan dan Maria. Ia langsung beranjak pergi meninggalkan gedung.
"Akhirnya Keenan menikah juga, dan pastinya kami akan sangat jarang bermain seperti dulu lagi," gumam Siena berjalan ke tepi jalan raya. "Sebaiknya aku menunggu angkutan umum di halte itu." Siena kembali melangkahkan kakinya menuju halte yang tak jauh dari gedung pernikahan.
Siena menghentikan langkahnya dan ia tertegun melihat seseorang tengah duduk di bangku halte dalam keadaan mabuk berat.
"Reegan?" Siena langsung menghampiri Reegan yang tengah mabuk berat. "Apa yang kau lakukan?" tanya Siena, tapi Reegan sudah mabuk berat dan dia dalam keadaan tidak sadar.
"Bagaimana ini?" ucapnya pelan. Siena bingung tidak tahu harus bagaimana, tapi ia juga tidak mungkin meninggalkan Reegan dalam keadaan mabuk di pinggir jalan.
"Tiiiiit!" suara klakson mobil dari arah samping, Siena menoleh ke arah mobil yang menepi. Nampak seorang pria keluar dari dalam mobil menghampiri mereka.
"Nona..bisa bantu saya untuk membawa tuan Reegan ke dalam mobil?" tanya pria itu yang tak lain supir pribadi Reegan.
"Baiklah pak..mari," kata Siena. Akhirnya mereka membawa Reegan masuk ke dalam mobil langsung di bawa pulang menuju rumah Reegan.
Tiga luluh menit berlalu akhirnya mereka sampai di halaman rumah Reegan, mereka langsung memapah Reegan memasuki rumah yang pintunya sudah di buka oleh asisten rumah tangga.
"Reegan?! apa yang terjadi! seru Alya dari arah pintu kamar langsung menghampiri mereka. "Pak Supri! apa yang terjadi dengan Reegan!" tanya Alya panik, ia langsung mengambil alih tubuh Reegan dari tangan pak Supri, supir pribadi Reegan.
"Tuan mabuk nyonya.." jawab pak Supri menunduk hormat.
Alya menatap pak Supri sesaat, lalu beralih menatap Siena, "kau siapa nak? apakah kau temannya Reegan?" tanya Alya tersenyum manis pada Siena.
"Bukan tante..kebetulan kami sama sama ada di pernikahan Keenan dan Maria," jawab Siena sopan.
Alya menganggukkan kepala, "tante sudah melarangnya datang, tapi anaknya keras kepala," sungut Alya.
"Ada apa ini?" tanya Kakek Hardi dari arah ruang tamu menghampiri mereka.
"Tidak ada apa apa Pak," jawa Alya cepat. "Reegan hanya tidak bisa menerima kenyataan kalau Maria sudah menjadi milik orang lain."
Kakek Hardi tertawa terbahak bahak mendengar pernyataan Alya, "sudah bapak bilang, dia bukan wanita baik. Lalian tidak percaya bapak," ucapnya senang. Lalu kakek Hardi menatap lekat Siena.
Siena menautkan kedua alisnya, bukannya prihatin tapi kakek ini malah tertawa senang. "Kakek Hardi aneh."
"Nak Siena bukan?" Siena menganggukkan kepala.
"Iya Kek, kakek masih ingat aku?"
Kakek Hardi menganggukkan kepala. "Tentu saja nak."
"Kalian sudah saling kenal?" potong Alya.
"Iya nak, eh kalian bawa dulu Reegan ke kamar. Kita ngobrol lagi nanti," ucap Kakek Hardi. Kemudian mereka membawa Reegan masuk ke dalam kamar, setelah itu mereka kembali keluar dan duduk di kursi ruang tamu.
"Jadi bapak sudah kenal anak ini?" tanya Alya mengulang pertanyaannya tadi.
"Siena namanya, bapak pernah cerita akan menjodohkan Reegan dengan seorang gadis, nah..Siena ini yang bapak maksud," jelas Kakek Hardi. Alya menoleh ke arah Siena, ia memperhatikan Siena dari ujung kaki hingga ke ujung rambut.
'Canti, terpelajar..dan sepertinya gadis baik baik juga sangat sopan,' ucap Alya dalam hati. Ia tersenyum menatap Siena. Membuat Siena bingung di tatap seperti itu.
"Wah..kalau tahu gadis yang bapak maksud nak Siena..sepertinya aku setuju pak."
"Tante ada ada saja," sela Siena tersipu malu.
"Nak Siena tinggal di mana? tanya Alya.
"Aku tinggal di panti asuhan Tante," jawab Siena menundukkan kepala.
Alya menganggukkan kepala, ia tersenyum menatap Siena. Ia merasa sudah jatuh hati melihat sikap dan tutur kata Siena.
"Nak Siena jangan pulang dulu..kita makan bersama mau?" tanya Kakek Hardi dan dapat anggukan setuju dari Alya. Namun Siena memilih pulang karena harus menjaga adik adiknya di panti.
"Lain kali aku main kesini tante..kakek."
"Baiklah Siena..nanti pak Supri yang akan mengantarkanmu pulang, tapi..kapan kapan tante mau ajak kamu makan malam di sini jangan menolak ya?" Siena menganggukkan kepala, lalu ia berpamitan pada keluarga Reegan. Setelah itu pak Supri mengantarkan Siena pulang ke panti asuha .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Sunoqi
judulnya cerita mafia, mana ni kok malah cerita cinta" gk jls gni hadeh
2022-07-12
0
Ghezit Putri
nuh crta nyambungx ke mna ya
2021-05-24
1
Eli Sembiring
udh 10 eps ceritanya datar aja nih thor !🙏
2021-04-08
1