mereka tengah berada di dalam mobil, Sandi duduk di samping supir, sedang Wulan dan Bu Mala di belakang.
"Bu, Salsa dan Vita kemana, apa sudah pulang duluan?" tanya Sandi.
"tidak, mereka pulang nanti sore, karena mereka ke tebu ireng dulu katanya," jawab Bu Mala.
"owh.. terus nanti malam jadi makan malamnya?" tanya sandi.
"jadi dong, ibu ingin mengenalkan mantu ibu yang cantik ini pada besan-besan ibu," jawab Bu Mala sambil memeluk Wulan.
Sandi yang mendengar itu pun, memberi perintah kepada sekertaris ken untuk membeli semua baju gamis syar'i terbaru dari butik, karna Sandi tak ingin namanya tercemar karna Wulan.
"nyonya sepertinya kita harus mencari SPBU terdekat," kata Salim supir Bu Mala.
"baiklah, kebetulan saya juga ingin ke toilet," kata Bu Mala.
akhirnya mereka berhenti di SPBU, Bu Mala pergi ke toilet, sedang Sandi masih di dalam mobil yang antri untuk mengisi BBM.
" mas boleh saya keluar sebentar?" tanya Wulan pada Sandi.
"hemm.." jawab Sandi terus memperhatikan ponselnya.
pak Salim yang heran dengan Sandi, karena hanya menjawab sekenanya.
Wulan pun keluar dari mobil menuju ATM, pak Salim pun memperhatikan dari spion mobil, setelah dari ATM Wulan pun bergegas ke luar pom bensin dengan sedikit berlari.
setelah selesai mengisi BBM, sandi dan supir menunggu Wulan dan Bu Mala.
tak lama Bu Mala sudah keluar dari toilet dan menuju mobil yang sudah terparkir di depan musolla SPBU.
"lho Sandi istrimu mana?" tanya Bu Mala.
Sandi pun mengalihkan pandanganya dari ponselnya.
"lho bukannya ke kamar mandi ya, soalnya tadi dia pamit keluar," jawab datar Sandi.
" tidak Sandi," jawab Bu Mala.
"ahh.. trus kemana perginya, huh dasar bocah ini di suruh diem gak bisa," gerutu Sandi.
"Sandi jangan seperti itu," jawab Bu Mala sedikit keras.
akhirnya sang supir menengahi perdebatan sang majikan.
"maafkan saya tuan muda dan nyonya, saya tadi kalau gak salah melihat, istri tuan Sandi masuk ATM dan kemudian berjalan keluar dari SPBU nyonya," kata sang supir.
"Sandi cari istrimu, jika belum ketemu jangan kembali," perintah Bu Mala.
"iya iya sandi cari, gadis menyusahkan," gerutu Sandi sambil keluar dan memakai topi dan kaca mata hitam.
Sandi pun berjalan keluar SPBU untuk mencari Wulan, tak butuh waktu lama Sandi melihat gadis berjubah pink dan berhijab syar'i tersebut tengah berbincang dengan kakek penjual pisang.
saat Sandi mendekatinya, Sandi mendengar perbincangan Wulan dan sang kakek.
"kek ini pisangnya saya beli ya, 5 kepok dan ini uangnya," ucap Wulan sambil menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu yang terlipat.
"nak ini terlalu banyak, pisang kakek harganya hanya 75ribu," jawab sang kakek.
"tidak apa apa kek, anggap saja ini rejeki dari Alloh untuk kakek," jawab Wulan tersenyum.
"terima kasih, kau begitu baik nak, semoga kau selalu mendapat kebahagiaan ya," do'a sang kakek.
"amien.. kek saya pergi ya, assalamualaikum..." kata Wulan seraya meninggalkan sang kakek.
saat berjalan sambil menunduk tiba-tiba Brug... Wulan menabrak seseorang yang berdiri di depannya.
" aww..." ringgis Wulan menggusap dahinya.
"sudah nglayap ya, ayo cepet ibu sudah menunggu, ku ini gak bisa ya diem gitu," ucap sandi sambil menarik tangan Wulan.
Bu Mala yang melihat Sandi tengah menarik Wulan pun berdecak kesal, karena putranya belum berubah sama sekali.
"nih Bu menantu kesayangan ibu, untung ketemu dan belum di bawa orang pergi," ucap Sandi melepas genggamannya, dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Wulan kamu dari mana? ibu cemas?" tanya ibu Mala.
" maafkan Wulan Bu, Wulan beli pisang ini untuk nanti di buat cemilan," alasan Wulan pada sang mertua.
"baiklah, sekarang letakkan pisang itu di bagasi dan kemudian kita lanjutkan perjalanan kita," ucap Bu Mala.
Wulan pun mengikuti perintah sang mertua.
mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya, butuh waktu kurang lebih dua jam untuk sampai di area perumahan Bu Mala.
saat mobil memasuki sebuah gerbang yang bercat emas dan coklat yang begitu tinggi. Wulan begitu di buat kagum dengan rumah besar bak istana di depan matanya.
saat mereka turun, mereka di sambut oleh semua pelayan, Bu Mala mengenalkan Wulan sebagai istri Sandi, sedang Bu Mala juga mengenalkan para pegawai pada Wulan.
" semua dengarkan saya, ini menantu tertua di rumah ini, namanya Wulan dia istri Sandi," kata Bu Mala.
"dan Wulan ini pak joko kepala pelayan rumah ini," tambah Bu Mala.
"siang nona muda," kata pak Joko menunduk yang di ikuti semua pelayan wanita.
" selamat siang," jawab Wulan tersenyum.
setelah selesai berkenalan Bu Mala mengajak menantunya masuk.
"Sandi ajak istrimu ke kamar, dan biarkan dia istirahat, dan pak joko tolong bawa barang-barang Wulan ke kamar Sandi," perintah Bu Mala.
pak Joko telah membawa koper, sedang tas ransel di bawa sendiri oleh Wulan.
Sandi pun mengajaknya ke kamar nya, saat berada di depan pintu yang begitu besar, Wulan kagum dengan ukiran yang ada di sekeliling pintu kamar tersebut.
kemudian Sandi membuka dan menyuruh Wulan untuk masuk.
"masuklah, dan pak joko akan menbantumu merapikan barang-barang mu, karna aku akan mandi," kata Sandi meninggalkan Wulan, karna dia ingin menghilangkan rasa gerah yang dia rasakan.
pak Joko menuntun Wulan ke sebuah ruangan yang ternyata lemari tempat pakaian, setiap baju tertata rapi di sana, juga ada rak-rak khusus seperti untuk sepatu, dasi dan jam tangan.
ada tempat yang tak kalah besar yang menjadi lemarinya, saat lemari itu di buka Wulan terkejut ada banyak baju gamis dan jilbab syar'i di dalamnya.
"maaf pak, ini baju siapa?" tanya Wulan.
"ini baju nona muda, karna tuan muda yang memerintahkan sekertaris Ken untuk membelinya," jawab pak Joko.
Wulan pun pasrah dan menata pakaiannya, di sana bahkan dari mulai pakaian dalam pun juga baru, saat tengah melihat lemarinya Wulan menemukan sesuatu.
Wulan mengambil dan melihatnya, matanya terbelalak melihat baju tipis yang menerawang, bahkan kalau di pakai akan seperti telanjang.
ceklek.. pintu di sebelah lemari Wulan terbuka dan sandi masuk hanya dengan handuk melilit bagian bawah tubuhnya.
"astaghfirullah.." ucap Wulan berbalik dan menjatuhkan ligeri itu.
"kenapa hem, takut melihat suamimu?" tanya Sandi mendekat ke arah Wulan.
"emm.. ti-ti-tidak mas, kalau begitu Wulan keluar dulu," ucap Wulan gugup sambil berjalan memutari rak dasi dan jam tangan untuk keluar dari ruangan itu.
"dasar perempuan aneh," kata Sandi sambil melihat baju yang di jatukan Wulan.
sandi terkejut karna itu lingeri super seksi.
"sialan Ken, kenapa beli beginian," maki Sandi.
.
.
.
.
**mohon dukungannya ya dgn like vote dan komen
terimakasih...😉😉😉😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 395 Episodes
Comments
Lina Edi Curup
itu baru asisten yg pintar
2021-01-25
0
Yayan Mulyani
😂😂😂😂 wulan kalo liat sandy kayak liat hantu, istighfar terus 😂😂😂
sukaa thooor 😍😍😍
2020-12-31
1
MaiiDavi
novel dimana2 Ken paling laris jadi asisten 😂😂
2020-12-06
4