saat mereka tengah tertawa, pak Joko datang memberitahu bahwa makanan sudah siap tersaji.
"mari semua kita menuju meja makan," kata Bu Mala membimbing semua ke meja makan.
Wulan duduk di samping Sandi, sedang Bu Mala di samping Wulan, Vita dan suami berdampingan di samping Bu Mala serta di hadapan mereka para besan, Salsa dan suami duduk du kursi sedikit ujung.
mereka sangat menikmati makan malam nya karna masakan yang di hidangkan sangat lezat.
" jeng Mala makanannya sangat enak, apa pesan di restoran?" tanya Lina mertua Vita.
" benarkah? ini semua yang menyiapkan adalah mantu ku, bahkan dia juga yang membuat brownis dan cemilan tadi," kata bu Mala bahagia dan bangga.
"wah benarkah, kalau begini bisa buka restoran ini jeng pasti laku, habis masakannya lezat dan enak," puji bu Siska mertua Salsa.
Sandi yang mendengar obrolan pun hanya mengangguk, mengakui betapa pintar istrinya memasak.
setelah selesai para wanita lanjut berbincang di ruang keluarga.
sedang para lelaki di ruang tamu membahas perusahaan maupun rumah sakit.
" nak Wulan lulusan universitas mana?" tanya bu Lina.
"emmm... saya baru lulus SMA bu, dan kalau mas Sandi mengizinkan insyaallah saya akan kuliah di UBS Surabaya," jawab Wulan.
" wah beruntung nya Sandi, mendapat gadis sepertimu," jawab bu Siska.
"hem..khem... aduh para ibu ibu ini lupa sama menantu nya, kalau udah mbahas kakak ipar," ucap Salsa cemberut.
"eleh eleh, menantu ibu yang cantik jangan ngambek dan cemberut dong, besok shopping ya sama ibu," kata Bu Siska merayu Salsa.
" oke dech, ibu memang terbaik," ucap Salsa merangkul mertuanya.
sedang yang lain hanya tertawa melihat kelakuan mertua dan menantu yg hoby shopping itu.
Syarif tiba tiba mendatangi Sandi, dan meminta untuk tidur bersama.
"papi Syarif mau tidur bareng papi, please.." mohon Syarif dengan puppy eye.
" emm.. oke tapi kamu harus izin bunda, pakai bahasa inggris dan jepang kalau tak bisa kamu gak boleh tidur bareng papi," ucap Sandi pada Syarif.
"oke papi," ucap Syarif sudah berlari menemui Wulan.
Sandi pun mengikuti Syarif, karena ingin tau apa benar Wulan bisa lebih dari tiga bahasa.
" bunda, can I sleep with you and daddy tonight, please ..." kata Syarif memohon.
sedang Sandi mengangguk menyetujuinya.
"Alright, but Syarif must obey the mother's word and not be naughty (baiklah, tapi syarif harus menuruti kata bunda ya, dan tidak boleh nakal)," kata Wulan tersenyum manis.
"thank you bunda," teriak Syarif.
"Sonogo, watashi wa anata ni 2tsu ni sanka suru yō shōtai sa rete imasen(terus papi tidak diajak bergabung bersama kalian berdua)"kata Sandi dalam bahasa Jepang.
"Mochiron, sandi-san mo issho ni sanka dekimasu, Kore wa, hahaoya no hansamuna musuko no yōkyūdakaradesu,(tentu mas sandy boleh bergabung dengan kami, karena ini permintaan putra ganteng bunda,),"jawab Wulan tersipu.
"hei hei kalian kalau mau bicara pakai bahasa yan kami mengerti, karena aku tak mengerti ucapan kalian," binggung Salsa.
"kalau tak mengerti diam saja lah," ucap Sandi datar.
salsa Hana cemberut dengan kesal, sedang Syarif menarik tangan Wulan mengajaknya bermain.
Vita pun menghampiri Wulan dan Syarif, "apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Vita.
"silahkan kak Vita," jawab Wulan.
"apa kakak ipar sudah menyukai kak Sandi?" tanya Vita.
"aku menyukainya," jawab Wulan pendek.
"apa dia menyakitimu dengan sikap atau kata-kata nya?" tanya Vita lagi.
Wulan mengeleng tapi Vita bukan wanita yang akan bisa langsung percaya begitu saja.
"hei kalian membicarakanku ya?" kata Sandi sambil bersendekap di dada.
"idih... kakak geer deh kak Sandi, aku sedang membahas drakor terbaru tau," kata Vita sudah berdiri di samping Sandi.
"kakak ipar aku pinjem suamimu sebentar ya," kata Vita sambil menyeret Sandi.
" Sis Vita ... Mas Sandyege daehwa-e daehae malhaji masibsio(kak Vita, jangan bilang pada mas Sandi tentang pembicaraan kita)" kata Wulan sambil menimang Syarif yang mulai mengantuk.
"al-***-eo myeoneuli (oke kakak ipar)" jawab Vita sambil mengacungkan jempol.
Vita dan Sandi tengah berada di kamar Vita di bawah, sandi duduk di sofa sedang Vita sudah berkacak pinggang.
" kak Sandi jujur pada Vita, apa kakak tadi sore pergi berkencan lagi?" tanya Vita.
" ya kakak melakukannya, tadi sore kakak pergi minum dan berkencan," jawab Sandi datar.
" Ya Alloh kak, kakak tak bisa berhenti, aku mohon lihat ibu, kami dan istrimu kak, bahkan istri mu tak bisa bersentuhan dengan pria lain, bahkan dia menjaga dirinya tapi kakak," ucap Vita menunduk dan bergetar.
" ya aku tau itu, mungkin tadi sore yang terakhir, karena tubuh ku sudah tak bereaksi melihat wanita memakai pakaian seksi," gumam Sandi lirih.
"apa kakak yakin? jangan-jangan kakak kena impoten," pekik Vita.
" tutup mulutmu Vita, kakak masih normal, tapi entah kenapa kakak malah sekarang risih, dengan para wanita yang biasa berkencan dengan kakak," ucap Sandi mengusap wajahnya.
"hahaha.. sepertinya kakak sudah mulai jatuh cinta sama kakak ipar,"ucap Vita tertawa.
"tidak mungkin aku mencintai gadis kecil itu," bantah Sandi.
"terserah kakak, tapi menurut Vita hati kakak mulai mencintai Wulan, meski otak kakak menolak hal itu, kakak lihat betapa besar pesonanya mengobrak-abrik hati kak Sandi," ucap Vita seraya melonjak bahagia.
" emm.. kak tolong jaga dan bahagiakan Wulan, karena dia adalah kebahagiaan yang di kirim oleh Alloh untuk kakak," tambah Vita sambil meninggalkan Sandi.
Sandi pun keluar dari kamar Vita, dan mencari keberadaan Wulan.
"Bu, Wulan mana? kok tak kelihatan," tanya Sandi ke Bu Mala.
"Wulan sudah membawa Syarif ke kamar kalian, karena Syarif sudah mengantuk," jawab Bu Mala.
Sandi pun langsung pergi menyusul Wulan ke kamar.
ceklek ... Sandi masuk dan mengedarkan pandangan dan tak menemukan Wulan, Sandi hanya melihat Syarif yang tengah tidur di tengah ranjang.
saat Sandi masuk keruang ganti, dia melihat Wulan tengah berdiri mengunakan baju tidur panjang dan jilbabnya, tiba tiba sandi langsung memeluk Wulan.
Greb...
Sandi memeluk Wulan dari belakang dengan erat.
"biarkan begini sebentar saja," ucap Sandi menempelkan dagunya pada bahu Wulan.
.
.
.
.
.
mohon dukungannya....
terima kasih....😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 395 Episodes
Comments
Defi Andriani
pengen juga sandi
2023-07-29
0
Yantisejati
mulai suka tuh..🤣🤣🤣
2021-05-18
0
Adhe Adam Janitra
mulai cintrong si sandi
2021-05-09
0