sebelum kedatangannya ke rumah pak Nawi, Bu Mala telah menyuruh orang mengawasi Zain, dan benar Zain kabur karna usaha yang di rintis tak berhasil.
orang Bu Mala pun melaporkan apa yang terjadi, Zain di intai selama beberapa minggu ini, seketika Bu Mala punya ide untuk menagih hutang.
"hallo.. kau bisa membantuku, ini penting demi keluarga As Shiddiq," ucap Bu Mala pada orang di sebrang telpon.
"baiklah besok aku datang ke kotamu, kita akan bahas di sana, dan terima kasih sudah mau membantu," ucap Bu Mala seraya mematikan telpon.
'terima kasih Ya Alloh jalanku untuk mengubah putra ku agar lebih baik engkau berikan jalan..' batin Bu Mala.
waktu makan malam, Bu Mala dan Sandi akhirnya membuka perbincangan.
"Sandi besok ibu ke kota calon istrimu, untuk mempersiapkan pernikahan kalian," kata Bu Mala.
"emm.. apa ibu tak terlalu buru-buru merencanakan pernikahan ini." ucap Sandi tanpa melihat sang ibu.
"tidak Sandi, umurmu sudah tak muda lagi, dan ibu mohon jangan kecewakan ibu, jika kamu tak datang waktu pernikahan, maka besoknya kamu akan memakamkan jenazah ibu mu ini," ucap Bu Mala seraya meninggalkan meja makan.
"ibu.. kenapa ibu harus seperti ini, Sandi belum bisa melupakan sakit hati yang di buat wanita j*****g itu, yang telah membuat hidup Sandi hancur." gumam sandi.
di ruang kerjanya Sandi pusing bukan main, menginggat keinginan ibunya, dia tak bisa menolak karna ancaman sang ibu.
Sandi tak kuat kalau harus kehilangan orang tua satu satunya yang ia cintai.
"apa ini takdirku, baiklah akan ku jalani seperti keinginan ibu," batin sandi.
tanpa Sandi sadari ia memutar video saat Wulan mengaji dan membuat hatinya tenang.
"suara gadis ini begitu merdu, kenapa aku merasa tenang ketika mendengar lantunan ayat suci dari suara merdunya." gumam Sandi sambil memejamkan mata.
keesokan harinya...
Bu Mala telah sampai di kota kecil itu dan menemui seseorang yang akan membantunya.
saat ini Bu Mala tengah berada di kantor polisi lebih tepatnya di kantor kapolresnya.
tak lama datang pria tampan berbadan tegap memasuki ruangan.
"apa ibu sudah lama menunggu?" tanya Surya.
"tidak bapak AKP Surya As Shiddiq yang terhormat," jawab Bu Mala seraya tersenyum melihat Surya.
"ah ibu.. jangan panggil Surya begitu, Surya kan anak ibu," jawab Surya seraya mengecup tangan sang ibu.
"bagaimana apa kamu bisa membantu ibu, tentang yang semalam ibu ceritakan," tanya Bu Mala.
"baiklah.. tapi apa ibu tak keterlaluan, masak iya gara-gara hutang gadis itu harus menikah dengan putra ibu yang agak gila itu," ucap Surya tertawa.
"aduh gila-gila gitu dia saudaramu, ini demi Sandi, karna hanya gadis itu yang bisa merubah hidup sandi yang sudah hancur," ucap Bu Mala.
"iya iya surya bantu, apa sih yang gak buat ibu, tapi kalau Sandi gak mau biar Surya yang gantikan ya," ucap Surya yang sudah mendapat lemparan tas dari Bu Mala.
"huh, dasar kalian ini, punya anak laki-laki yang udah matang belum ada yg nikah, nasib ibu gini amat ya," ucap Bu Mala ber akting sedih, Surya hanya geleng-geleng melihat sang ibu.
Bu Mala adalah donatur di kegiatan desa, Bu Mala lambat laun membantu para warga yang ingin berhutang untuk pertanian.
tapi Bu Mala tak menyangka akan menemukan gadis untuk Sandi dengan cara seperti ini.
saat Bu Mala dan Surya serta beberapa anak buahnya sampai di rumah pak Nawi.
pak Nawi terkejut bukan main saat melihat Bu Mala datang bersama polisi, awalnya pak Nawi masih bisa tenang tapi saat melihat surat perjanjian yang di tanda tangani atas namanya dan Zain.
pak Nawi langsung lemas seketika, karna isi surat perjanjian itu menyatakan kalau Zain tak bisa melunasi hutang nya maka pak Nawi yang menjamin semua hutang tersebut.
"Ya Alloh putra yang seharusnya menjadi kebanggaan, kenapa malah menjerumuskan orang tuanya sendiri," kata pak Nawi bergetar melihat surat pernyataan itu.
kemudian polisi memborgol pak Nawi, Bu Nawi pun hanya bisa menangis dan memeluk sang suami.
dia hancur melihat sang suami akan di jebloskan ke penjara, dan bagaimana dia dan Wulan akan menjalankan kehidupan mereka.
di luar dugaan Wulan pulang sekolah lebih cepat dari biasanya.
Bu Mala terkejut melihat gadis cantik dan sholeha yang tengah viral menangis bersimpu di depan pak Nawi.
Bu Mala pun terkejut ketika dia memohon untuk melepaskan pak Nawi bahkan rela jadi pembantu.
Bu Mala pun memintanya menikah dengan Sandi, tapi Bu Mala mengatakan bahwa putranya tak sempurna.
Kenyataan bahwa sandi tak sempurna karena sifat Sandi selama ini, dan perbuatannya.
di luar dugaan gadis itu mau menikah dengan pertukaran hutang orangtuanya.
"Ya Alloh semoga gadis ini menjadi jalan terbaik untuk mengubah Sandi," batin Bu Mala.
Bu Mala serta polisi meninggalkan rumah pak Nawi.
Bu Mala yang tak sabar langsung pulang ke Surabaya, karna akan memberitahu kedua putrinya tentang calon kakak ipar mereka.
.
.
.
.
.
**semoga kalian terhibur...
mohon dukungannya dgn vote.like dan komen...
terima kasih**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 395 Episodes
Comments
Noenoek Subagio
mentang 2 punya ank polisi di manfaatkan untuk menakuti org kecil aduuuuuuuhhhh terlalu....
2021-01-08
0
ikeehh
tega bgt calmer
2020-12-17
1
Dewi mailina
lanjut
2020-12-16
2