setelah pulang dari sekolah Wulan,Ali dan Lia menuju rumah keluarga duo kembar super berisik, tapi mereka adalah sahabat dan sepupu terbaik.
saat sampai di rumah, Lia menyeret Wulan untuk masuk ke dalam rumah, sedang Ali masih memarkirkan motor ke garasi rumah mereka.
"Assalamualaikum.." ucap Wulan seraya masuk ke rumah Lia.
"waalaikum salam.. oh duo model andorse kakak udah datang," ucap kak Nina sambil memeluk Wulan.
"ih.. kak Nina jangan bilang begitu dong, aku kan hanya membantu kakak," jawab Wulan melepas pelukan Nina.
saat Wulan dan Lia sedang membersihkan diri di kamar, kak Nina masuk dan membawa baju, mukena dan jilbab yang akan di endorse oleh Lia dan Wulan.
sedang Ali menyiapkan tempat foto, tak lama Lia sudah siap terlebih dahulu dan melakukan Photo shoot, butuh 1jam untuk selesai.
kini giliran Wulan dia juga melakukan photo shoot dengan barang-barang yg di endorse, tapi Wulan mendapat bagian lebih banyak, butuh 1.5 jam untuk selesai.
saat selesai Wulan dan Lia tengah melihat foto yang di ambil oleh Ali, kak Nina ikut melihat hasilnya.
"wah Wulan terlihat sangat cantik dan anggun, Ali aku minta foto Wulan ya, kamu kirim ke email kakak buat ki kirim ke temen kakak, biar di buat foto katalog," ucap kak Nina
"tapi bayarannya beda kak kalau buat katalog," ucap Ali sambil duduk di sebrang para gadis.
"tenang nanti bayarannya kakak transfer ke kamu seperti biasa," ucap kak Nina.
"emm.. Wulan apa kamu tak ingin jadi model muslimah, kan lumayan bayarannya?" tanya Nina pada Wulan.
"maaf kak, Wulan tak tertarik, ini aja kalau bukan karna mereka aku juga gak mau," jawab Wulan tersenyum.
" owh oke.. dan ya mukena yang warna pink buat kamu dan biru buat Lia, dan ini baju koko buat Ali, ini hadiah dari kakak karna kerja kalian luar biasa," ucap kak Nina memberikan godybag pada mereka.
"terima kasih kak Nina," ucap mereka semua bersamaan.
akhirnya Wulan pun pulang ke rumah pada sore, karna photo shoot tadi, tapi saat tiba di rumah, Wulan di kejutkan oleh sebuah mobil mewah.
"assalamualaikum.." salam Wulan seraya masuk ke dalam rumah.
"waalaikum salam.." jawab ibu dan mengajak Wulan masuk.
"ibu itu di depan ada tamu siapa?" tanya wulan.
"owh.. itu orang kepercayaan Bu Mala untuk menyiapkan pernikahanmu, karena kurang dari dua minggu lagi," jawab Bu Nawi murung dan sedih.
"ibu jangan sedih, Wulan sudah bisa menerima semuanya, jadi bapak dan ibu tak perlu merasa bersalah," jawab Wulan.
"baiklah sekarang kamu mandi dan sholat ashar ya sayang," ucap ibu Nawi yang di angguki Wulan, dan pergi meninggalkan sang ibu.
di ruang tamu...
pak Nawi sedang berhadapan dengan orang kepercayaan Bu Mala, yang meminta data data milik Wulan untuk pengajuan ke KUA. pak Nawi pun memberikan semua data yang di minta orang Bu Mala tersebut.
dan Bu Mala menitipkan uang untuk persiapan pesta kecil-kecilan, karna permintaan Sandi yang tak ingin menikah secara mewah, karena ingin merahasiakan pernikahannya dari khalayak umum.
di kamar Wulan sedang melamun, sebab dia ingin memberitahu kepada sahabatnya tentang pernikahannya, tapi dia takut mereka akan marah, dan membencinya tapi bagaimanapun mereka harus tau.
"bismilah.."ucap Wulan seraya menelpon Lia.
tak butuh waktu lama, Lia mengangkat panggilan teloon dari Wulan.
"assalamualaikum cantik..." jawab Lia di sebrang telpon.
"waalaikum salam.. Lia apa habis magrib kamu bisa main kerumah bareng Ali, soalnya ada hal penting yang akan aku bicarakan pada kalian," kata Wulan.
"bisa nanti aku dan Ali serta orang tua kami main ke rumah mu, soalnya tadi paklek minta kami sekeluarga ke rumah mu, katena ada sesuatu yang harus di bicarakan," jawab Lia lagi.
"baiklah Lia kalau begitu, terima kasih dan ku tutup telponnya ya, wassalamualaikum.." ucap Wulan.
"oke waalaikum salam... tut..tut.." sambungan telpon telah putus.
habis sholat magrib berjama'ah Wulan berdo'a mengadahkan tangan kepada yang kuasa.
"Ya Alloh berikan aku kemantapan hati, serta kekuatan untuk menjalankan takdir MU, dan selalu beri kesehatan, perlindungan,serta kebahagian kepada orang tuaku, Amien.." do'a Wulan dalam hati.
saat Wulan membuat cemilan guna menyambut keluarga dari pak Nawi, tak lama terdengar suara yang mereka tunggu.
"assalamualaikum..." ucap pak Nasir selaku kakak pak Nawi dan bapak dari Ali dan Lia.
"waalaikum salam mas... mari masuk," ucap pak Nawi mengajak keluarga Nasir masuk kedalam rumah.
"Bu.. ini mas Nasir sudah datang," kata pak Nawi.
Bu Nawi dan Wulan pun keluar membawa nampan berisi cemilan dan air minum, Wulan hanya tersenyum melihat sang paman.
"wah ini calon pengantinnya, makin cantik saja," kata pak Nasir sambil bersalaman dengan Wulan yang tengah mencium tangannya.
"ah.. paman biasa saja," ucap Wulan tersenyum.
sementara Ali dan Lia binggung dengan ucapan ayahnya.
"apa maksud ayah calon pengantin, siapa yang mau menikah?" tanya Ali penasaran.
"ya Wulan lah Ali, emang siapa lagi," ucap pak Nasir yang telah tau semua cerita dari adiknya.
"APA!" teriak Ali dan Lia bersamaan.
Wulan hanya tertunduk mendengar kedua sahabatnya berteriak terkejut saat tau semuanya.
tiba-tiba Ali menarik tangan Wulan menuju kamar dan di ikuti oleh Lia, orang tua mereka hanya bisa melihat ikatan saudara yang begitu erat di antara mereka.
.
.
.
.
.
.
**mohon dukungannya... dengan.. like.vote dan komen ya..
terima kasih...😉😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 395 Episodes
Comments
Yuni Sulistiarsih
seru....
2021-05-17
0
Lina Edi Curup
jadilah anak yg sholeh dan patuh pada orang tua.
2021-01-25
0
tegar chaliq
keiklassan dan kesabaranmu akan berbuah manis Wulan percayalah
2021-01-10
1