viral...

keesokannya saat di sekolah Wulan terkejut melihat teman se kelasnya heboh saat Wulan memasuki ruang kelas.

"assalamualaikum..." ucap Wulan sambil masuk dan duduk di bangku bersama Lia..

"waalaikum salam.. wah artis viral kita sudah datang," kata Lia sambil memeluk Wulan.

"apa maksud mu Lia, artis viral apa?" tanya Wulan binggung.

"maafkan aku, sebenarnya kemarin waktu kamu mengaji, aku merekam dan membagikannya di sosial mediaku, dan tak ku sangka sekarang malah viral," ucap Lia tertunduk takut.

"baiklah tak apa, karna bukan hal buruk yang kau bagikan Lia," ucap Wulan tersenyum.

"terima kasih kau memang sahabat terbaikku," ucap Lia memeluk Wulan.

merekapun membahas toko online yang mereka rintis bersama, tenyata sangat menguntungkan, karna model baju yang di buat Wulan sangat indah, jadi mereka berencana membuka toko saat kuliah.

tak terasa jam pelajaran pun sudah di mulai Wulan selalu memahami apa yang di sampaikan oleh guru nya.

DI Kantor Sandi

saat tengah berada di ruangannya dan memeriksa berkas yg akan di tanda tanganinya.

ponsel Sandi bergetar menandakan pesan masuk, dan itu Salsa yang mengirim video Wulan yang tengah mengaji.

Sandi yang melihat video itu pun entah mengapa hatinya merasa hangat dan tenang, tapi yang membuat Sandi tersenyum adalah isi chat dari Salsa adiknya.

salsa: insya Alloh istri kak Sandi juga Solehah, hehehe

sandi: hahaha tapi apa masih ada gadis macam itu, bukannya semua gadis rela naik ranjang demi uang?

salsa: huh.. dasar kak Sandi, tak semua tau, ya udah salsa mau main sama El, bye bye kak.

Sandi pun tersenyum melihat chat dari adik kecilnya itu,

'tak mungkin masih ada gadis seperti itu.. tapi kenapa aku sangat tenang mendengar suaranya' batin Sandi...

Disekolah Wulan...

"gimana penjualan online toko kita Ali?" tanya Wulan.

"wah sangat menguntungkan, bahkan pesanan baju yang kau buat terus meningkat, dan ke untungan untukmu sudah ku transfer ya," ucap Ali.

"terima kasih jadi nanti ku usahakan buat desain baju yang lebih bagus dan modis, hehehe" ucap Wulan tertawa.

"Lia nanti kalau kita kuliah kamu kos apa ngontrak?" tanya Wulan.

"sepertinya aku akan tinggal bersama kakak kami dech, abis ibu gak bolehin aku kos, kalau kamu?" tanya Lia balik.

"aku juga belum tau nie, masih ngumpulin uang buat kebutuhanku nanti," ucap wulan tersenyum.

"bukanya tabunganmu sudah lebih dari cukup untuk hidup di surabaya selama empat tahun," ucap Ali.

Wulan pun hanya tersenyum mendengar perkataan Ali, tapi yang Ali bilang benar uang dari endorse dan keuntungan jualan online sudah sangat banyak, tapi wulan ingin membantu orang tuanya.

setelah sekolah selesai dan mereka pulang ke rumah masing masing.

Wulan terkejut ada mobil polisi dan ada mobil mewah lainnya.

Wulan pun memakir kendaraannya di rumah paman yang bersebelahan dengan rumahnya, saat akan masuk ke rumah Wulan terkejut melihat sang ibu tengah menangis memeluk pak Nawi yang tengah terborgol.

seketika Wulan lemas melihat sang bapak.

"bapak..." teriak Wulan sambil meneteskan air matanya memeluk pak Nawi.

"Wulan, kamu sudah pulang," ucap pak Nawi terkejut melihat putrinya sedang menangis.

"ini ada apa? bapak kenapa? sampai di borgol begini? dan ibu ini siapa?" tanya Wulan binggung.

"perkenalkan saya Bu Mala, bapak kamu punya hutang dengan saya, dan kakak mu kabur tak mau melunasi, jadi bapakmu akan saya kirim ke penjara," ucap Bu Mala datar.

Wulan pun makin menangis, dan akhirnya wulan memohon pada Bu Mala.

"ibu saya mohon jangan penjara kan bapak, saya akan bekerja pada ibu," ucap Wulan memohon.

"tidak butuh, karna pembantuku sudah banyak, tapi jika kamu mau menikahi putraku yang tak sempurna aku anggap hutang ini lunas," ucap Bu Mala datar.

Wulan pun binggung dia ingin meraih cita-citanya, tapi tak mungkin membuat bapak yang telah berkorban banyak untuknya menderita di penjara.

"emm.. baiklah tapi saya mohon lepaskan bapak saya, dan saya akan menikah setelah lulus UN apa ibu keberatan," ucap wulan gemetar sambil menangis.

Bu Mala senang bukan main mendengar penuturan Wulan, tapi dia berusaha tetap bersikap datar.

"baiklah bulan depan kalian akan menikah di rumah ini, dan orang kepercayaanku yang akan mengurus semuanya," ucap Bu Mala.

dan akhirnya pak Nawi di lepas dari borgolan polisi dan seketika menangis merangkul putrinya, mereka pun menangis bersama.

pak Nawi sangat bersalah melihat putrinya yang harus merelakan masa depannya demi menyelamatkanya.

"maafkan bapak nak, gara-gara bapak, kamu harus menerima pernikahan ini," ucap pak Nawi.

"Wulan tidak apa-apa, Wulan tak bisa melihat bapak menderita, jadi biarkan Wulan yang menghadapi semuanya demi kalian," ucap Wulan terus menangis dalam pelukan orang tuanya.