Sambil menunggu makanan dari Nanda dan juga Devano, semua orang sibuk dengan kesibukan masing-masing, dari para orang tua yang bicarain konsep pernikahan, Luna asik pacaran dengan Reno, dan juga Betran yang menghibur Brenda.
"Oh iya, kamu udah ke markas? " tanya Brenda menatap Betran.
"Belum, aku tungguin kamu sadar, aku nggak tenang kalau kondisi kamu belum membaik" jelas Betran.
"Ya udah nanti kamu ke markas dulu aja setelah makan, pasti kamu akan terkejut siapa pelakunya" ucap Brenda.
"Emang kamu udah tau pelakunya sayang? " tanya Alex tiba-tiba nyambar entah darimana.
"Jelas tau dong, ini tuh rencana Bren, Mom udah larang, tapi Bren maksa! " kali ini yang jawab bukan Brenda namun Alice mommy Brenda.
"Hah?" sontak semua orang kaget.
"Pantesan tadi kamu bilang nyuruh aku ke markas kamu bareng Nanda dan Luna" ucap Betran namun Brenda hanya cengengesan saja.
"Berarti penembakan itu emang udah di rencanakan, dan lo masuk rumah sakit juga udah di rencanakan? " tebak Luna.
"Yes, dan gue tau kalau peluru itu beracun. " jawab Brenda enteng.
"Hah, tapi lo kok nggak papa? " kali ini yang bertanya adalah Reno.
"Iya lah nggak papa, orang dari rumah udah minum penawarnya! " dan yang jawab bukan Brenda tapi Alice.
"Kalau kamu sudah tau akan seperti ini kenapa tadi kamu nangis? " tanya Alex menatap sang istri.
"Tau tuh, kek orang kesetanan! " gerutu Eva.
"Seorang ibu pasti akan khawatir kalau anaknya kenapa-napa meskipun sudah dipastikan kalau semua akan baik-baik saja! " jelas Alice.
"Bener juga apa kata Alice, dulu waktu si anak curut jatoh aja udah khawatir banget! " ucap Eva sambil mengingat kejadian Betran kecil.
"Emang pelakunya siapa sih? " tanya Luna penasaran.
"Kan gue udah bilang, datanglah ke markas gue! " jawab Brenda malas.
"Iya nanti aku sama Nanda dan juga Luna akan kesana! " ucap Betran dengan smirk nya.
"Dark side mode on! " ucap Reno menelan ludahnya kasar.
"Bermainlah sepuasmu, aku tau name Sudan lama menahannya! " ucap Brenda memegang tangan Betran.
"Danke liebe! " ucap Betran dengan bahasa Jerman.
"Ich bin sicher, dass Sie dieses Spiel mögen werden! " ucap Brenda tersenyum.
"Natürlich" jawabnya sambil memeluk Brenda.
"Eits, nicht autorisierte! " ucap para orang tua serantak, namun Betran hanya cengengesan saja.
"Gue nggak tau mereka ngomong apa! " ucap Luna bingung tak mengerti.
"Mereka bicara dengan bahasa Jerman! " ucap Reno.
"Kok kamu tau? " tanya Luna manatap Reno.
"Brenda kan sepupu aku, jadi kami sering menggunakan bahasa Jerman kalau nggak ya bahasa Belanda kalau keluarga sedang berkumpul! " jelas Reno dan Luna hanya ber O ria saja.
"HELLO EVERYBODY, MAKANAN DATANG! " Teriak Nanda dari balik pintu.
"Jangan teriak ini rumah sakit! " ucap Para orang tua bersamaan.
"Hehe, mangap atuh! " ucap Nanda cengengesan.
"Maaf, Nanda. Bukan mangap! " ucap Luna, Devano dan Reno bersamaan. Sedangkan Brenda dan Betran hanya geleng-geleng kepala saja.
" Ya udah nih makan! " ucapnya kepada teman-temannya. "Ini untuk para orang tua! " ucap Nanda sambil memberikan makanan kepada para orang tua. "Ini khusus buat Brenda " ucap Nanda sambil memberikan makanan kepada Brenda.
"Hah? Bubur ayam? " ucap Brenda kaget saat melihat isi dari makanan tersebut.
"Yes, dan asal lo tau, gue beli bubur ayam di tempat favorit lo! " ucap Nanda.
"Emang masih ada jam segini, kan ini bukan pagi? " tanya Brenda bingung.
"Tadi kita langsung ke rumah penjualnya dan minta langsung buatin, Mang Totok titip salam semoga lo cepet sembuh! " jelas Devano.
"Kalian emang the best! " ucap Brenda sambil mengacungkan jempolnya.
"Dan oh iya minumnya saya taruh meja buat om sama tante dan yang lainnya kalau minum, tinggal pilih sendiri, kami beli berbagai macam! " ucap Devano.
"Makasih sayang! " ucap para orang tua.
"Iya om tante! " jawab Devano.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments