BANGUNIN SINGA TIDUR

Sesuai rencana para orang tua Brenda berangkat sekolah bareng Betran dan tentu saja disetujui oleh Betran. Sampai sekolah mereka berdua turun dari mobil dan berjalan beriringan tak lupa tangan Betran yang melingkar di pundak Brenda.

Kejadian itu tentu saja menjadi sorotan para siswa dan siswi karena untuk pertama kalian mereka melihat most wantet mereka berjalan bedua beriringan dengan cewek karena selama ini dia selalu anti dengan cewek.

Banyak dari mereka dengan tatapan suka karena Brenda sangat cantik dan ideal bahkan bisa menjadi idola di sekolah dalam waktu satu hari, dan ada juga yang tidak suka siapa lagi kalau bukan Sella dan juga kedua temannya yaitu Eka dan Rani.

"Kurang ajar tuh jal*ng. Beraninya dia deket-deket sama pangeran gue! " ucap Sella dengan penuh amarah.

"Bener tuh Sel, lama-lama ngelunjak tuh anak baru! " timpal Rani.

"Ya udah sih tinggal labrak aja apa susahnya? " tanya Eka kepada kedua temannya yang sedang memanas ini.

"Bener lo Eka, nanti jam istirahat kita labrak dia, sekarang kita masuk kelas dah mau bel nih! " ucap Sella dengan penuh persetujuan.

"Iya, pagi ini jadwalnya guru killer lagi! " keluh Rani.

"Ya udahlah yuk daripada kita di hukum nanti sama tuh guru killer gara-gara kita telat" timpal Sella lalu langsung pergi meninggalkan Eka dan Rani.

"Ya di tinggal! " umpat Rani.

"Ya udahlah yok! " ucap Eka lalu menyusul Sella yang sudah jalan duluan.

Lain tempat, kini Betran dan Brenda masuk kelas dalam posisi masih sama seperti dijalan tadi. Tanpa rasa dosa atau apa Betran sama sekali tidak mau lepas dari Brenda.

"Wedeh, masuk-masuk udah main rangkul aja nih anak! " ledek Devian.

"Keknya ada yang habis kangen-kangenan nih! " ledek Nanda.

"Iyalah setelah sekian lama berpisah, akhirnya ketemu kembali" timpal Reno.

"Hooh, Keknya kutubnya mulai cair! " tambah Luna.

Betran dan Nanda sama sekali tidak menggubris teman-temannya itu. Mereka langsung menuju bangku mereka dan langsung duduk tentu saja hal itu membuat teman-temannya kesal karena tidak ada yang menggubris.

"Yah, es nya kumat deh! " ucap Nanda kesal.

"Benar-benar pasangan es! " Ucap Reno.

"Selamat pagi anak-anak! " ucap guru yang baru saja masuk.

"Pagi bu! " Jawab semua murid kecuali Brenda dan Betran.

Setelah pelajaran selesai semua murid berhamburan keluar ada yang menuju kantin, lapangan dan lainnya. Brenda and the geng dan juga Betran and the geng menuju kantin dan duduk di salah satu meja kantin. Saat mereka asik makan tiba-tiba ada yang menggebrak meja mereka.

Brakk

Tentu saja hal itu membuat semua orang kaget dan seisi kantin tertuju ke arah sumber suara tersebut. Namun tidak dengan Brenda malah dia asik memakan baksonya dengan tenang tanpa peduli.

"Heh lo, berani banget ya deketin most wantet sekolah kita! " bentak Sella sambil menatap Brenda.

"Apa-apan sih lo? " ucap Nanda yang mulai emosi.

"Heh diem deh lo! " ucap Rani menatap Nanda.

"Nggak punya mulut ya lo? " bentak Sella lagi kepada Brenda namun tetap saja tidak di gubris oleh Brenda.

"Heh, orang tua loh nggak pernah ngajarin sopan santun ya? kalau di tanya tuh jawab! " ucap Sella dengan nada tinggi.

Brenda geram dan emosi karena orang tuanya dibawa-bawa dalam masalah ini. Sorot matanya berubah menjadi tajam dan dingin.

Brakkk

Meja kantin di geprak Brenda sampai terbelab menjadi dua tentu saja membuat seisi kantin melongo tidak percaya. bagaimana bisa meja kantin yang terbuat dari besi terbelah menjadi dua.

Wahh bangunin singa nih anak. Batin Nanda sambil menelan salivanya.

Astaga, singa yang lama tidur udah bangun. Batin Luna menelan salivanya.

Gila, meja terbelah jadi dua. Batin Reno dan Devano.

Calon bini gue serem juga kalau marah. Batin Betran bangga.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***