Kini Brenda sudah berada di markasnya dia sedang duduk di ruangannya. Tak lama pintu terbuka.
Ceklek
Menampilkan sosok lelaki yang hampir seumuran dengan Brenda. Namun dia tiga tahun lebih tua daripada Brenda. Laki-laki tersebut menghampiri Brenda.
"Dimana dia? " tanya Brenda to the poin.
"Ada di ruang penyiksaan, lo mau nyiksa sendiri apa gue? " tanya lelaki itu.
"Lo aja bang! " ucap Brenda.
"Okelah! " jawab lelaki itu dan membalikkan badannya dan hendak ingin melangkah.
"Bang Dhika tunggu! " panggil Brenda.
"Apa lo berubah pikiran? " tanya Dhika sambil mendekat kembali ke Brenda.
"Gue cuma mau lihat gimana cara lo kasih hadiah ke tu orang. " jawab Brenda.
"Baiklah, ayo! " ucap Dhika.
Brenda dan Dhika pun menuju ruang penyiksaan dimana di sana sudah berada beberapa orang yang menyerang markas dan masih hidup.
Dhika merupakan sosok kakak yang selalu mendukung Brenda, bahkan ia menjadi tangan kanan Brenda baik di dunia mafia maupun bisnis. Namun meskipun sudah ada tangan kanan Brenda tetap memiliki sekertaris yang setia dengan Brenda dia khusus untuk dunia bisnis namun tetap juga masuk dunia mafia. Dhika bisa menjadi psikopat kalau emosinya sedang memuncak namun dia tidak bisa di kendalikan oleh Brenda.
Flashback On
Di sebuah jembatan terdapat anak kecil yang hidupnya sudah hancur kedua orang tuanya di bantai secara habis habisan dan hanya dia yang tersisa karena dia berhasil kabur. Anak itu seakan tidak memiliki semangat hidup lagi karena sudah tidak ada lagi orang yang ia sayang.
"Nggak ada gunanya lagi hidup hiks... Gue nggak punya siapa-siapa lagi hiks... Lebih baik gur nyusul mama sama papa hiks... " ucap anak itu.
Anak itu berdiri tepat di batas jembatan dan sudah siap untuk terjun. Saat hendak terjun tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.
"Jangan lompat! " ucap gadis kecil yang memeluknya itu.
Ucapan gadis kecil itu sontak membuat anak itu berfikir dan seakan-akan terhipnotis. Anak itu membalikkan badannya. "Hei gadis cantik kenapa disini hmm" ucap anak itu sambil mensejajarkan tubuhnya kepada gadis kecil itu.
"Abang jangan bunuh diri! " ucap gadis kecil itu.
"Abang nggak bunuh diri kok! " jawab anak itu.
"Bren tau abang mau bunuh diri karena orang tua abang sudah dibantai! " ucap gadis kecil itu yang tak lain adalah Brenda kecil.
"Bagaimana kamu tau hmm? " tanya anak kecil itu.
"Karena yang bantai orang tua abang adalah orang yang hampir membakar Bren waktu itu! " jawab Brenda kecil.
Deg
Bagaimana anak sekecil ini mau dibakar? Tanya anak itu dalam hatinya.
"Princess Brenda kamu ngapain disini sayang? " tanya seorang laki-laki yang menghampiri Brenda.
"Daddy, Bren mau dia jadi abang Bren, jadi Bren punya dua abang yang akan jaga Bren! " ucap Brenda kecil kepada laki-laki itu yang tak lain adalah Daddynya Brenda.
"Iya Dad, dia juga bisa jadi adik Brian! " tambah Brian.
"Tapi om, saya hanyalah anak korban bantai! " jawab Dhika.
"Saya tau, karena orang yang ngebantai kamu adalah orang yang sama yang ingin membunuh princess saya, dan orang tua kamu adalah sahabat saya dan istri saya! " jelas Daddy Brenda dan Brian.
"Abang mau ya jadi abangnya Bren, nanti abang yang jaga Bren, sama bang Brian" ucap Brenda kecil sambil memeluk anak itu.
"Baiklah saya mau jadi abangnya Bren, Bren panggil bang Dhika saja ya! " ucap Anak itu yang bernama Dhika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments