Keesokan paginya, Kenzo sudah siap menggunakan pakaian formalnya. Ia sudah tidak sabar ingin menjemput Andini, dirinya sudah menyiapkan segalanya tadi malam.
..."Ga biasanya Kak Ken senyum-senyum sendiri? Kesambet apa yah Kakak gw." Gumam Ketrin yang melihat Aldebaran senyum-senyum sendiri....
"Kak Ken Kakak gak sakit kan? Tanya Ketrin.
Kenzo yang mendapat pertanyaan dari Ketrin menatap tajam sang adik, apakah ia terlihat sakit?
"Gak, kenapa? Tanya Kenzo kembali memasang wajah dingin.
"Dari tadi Kakak senyum-senyum sendiri, aku kira Kakak sakit, gak biasanya Kakak senyum sampai segitunya." Jawab Ketrin sembari menampilkan deretan giginya.
"Bersyukur,clihat Kakak senyum itu mahal, sangat mahal." Ucap Kenzo.
"Sifat sombongnya muncul, nyesel aku nanyain Kakak." Ucap Ketrin malas, ia segera menyantap makanannya sembari memasang wajah juteknya.
Kenzo yang melihat itu, hanya tersenyum tipis, sungguh sifat sang adik sangat menggemaskan dan lucu baginya.
Akhirnya Kenzo dan Ketrin menyantap sarapan paginya tanpa bersuara.
-
-
Kini keluarga Andini juga sedang menikmati sarapan paginya, senyuman tidak pernah lepas dari mereka.
"Sayang, untuk hari ini kamu tidak usah ikut Mommy yah." Ucap Andini.
"Why Mom? Apa Mommy kesal atau marah denganku? I'm Sorry Mom jika aku berbuat salah." Ucap Naureen.
"No sayang, kamu tidak berbuat salah apapun. Mommy ada urusan sebentar, jadi Naureen untuk hari ini tidak usah ikut Mommy ke butik." Ucap Andini memberi pengertian kepada Naureen.
"Really Mom? Aku takut Mommy marah atau kesal kepadaku." Tanya Naureen.
"No sayang, Mommy sama sekali tidak kesal atau marah. Untuk hari ini saja kok sayang, besok Naureen boleh ikut Mommy ke butik." Jawab Andini.
"Oke Mom, emang Mommy ada urusan apa?." Tanya Andini..
Papa Surya dan MamacSofia yang mendengar pertanyaan cucunya, menatap Andini juga yang penasaran dengan jawaban Andini.
"Emm, Mommy ada urusan penting. Sorry sayang, Mommy ga bisa kasih tahu kamu." Jawab Andini sembari tersenyum.
"It's okay Mom." Ucap Naureen, sebenarnya ia penasaran urusan apa yang membuat Mommynya tidak mengizinkan dirinya untuk ikut.
Setelah itu,semua menikmati sarapannya kembali dengan hening tanpa bersuara, hanya suara detingan sendok dan garpu yang terdengar.
Setengah jam kemudian, Andini sudah selesai sarapannya.cIa beranjak dari kursi nya, berniat untuk berpamitan kepada orang tuanya.
"Pah, Mah, aku berangkat dulu yah." Ucap Andini sembari menyalami punggung tangan Papa Surya dan Mama Sofia.
"Iyh sayang, kamu hati-hati yah. Jika ada masalah, jangan pendam sendiri, Mama dan Papa tidak ingin kamu sedih kembali." Ucap mama Sofia.
"Iyh Mah, aku memang ingin bercerita sesuatu, tapi aku menunggu waktunya yang tepat, semoga Mama dan Papa bisa mengerti." Ucap Andini.
"Iya Andin, papa dan Mama akan menunggu hingga kamu siap untuk bercerita." Ucap Papa Surya.
"Yudah Pah, Mah, Andin berangkat dulu. Assalamualaikum." Ucap Andini.
"Wa'alaikum salam." Jawab Papah Surya dan Mama Sofia.
"Sayang, Mommy berangkat dulu yah,kamu jangan nakal sama Opah dan Omah. I love youu princess Momcmy." Ucap Andini sembari mencium kedua pipi gembul Naureen.
"I love you too Mommy, bye Mom." Jawab Naureen yang tak lupa dengan rutinitasnya.
"Bye sayang." Ucap Andini.
Setelah itu, Andini bergegas pergi meninggalkan rumah menuju butik. Jujur saja ia malas bertemu dengan Kenzo, tapi karna rasa penasarannya lebih besar jadi ia terpaksa mau menemui Kenzo.
•
•
^^^Di dalam mobil. Apa yang akan di rencanakan Aldebar^^^
^^^Kenzo ?,^^^
^^^Jika ia meminta sesuatu tentang Naureen, aku pastikan dia tidak bisa dan tidak akan pernah bisa." Gumam Andini setelah membaca pesan dari Kenzo.^^^
"Pak Ardi, lebih cepat lagi yah. Saya ada urusan penting." Ucap Andini, yang dibalas anggukkan oleh Pak Ardi.
-
-
Kini mobil Andini sudah terparkir di depan butik, ia dengan perlahan turun dari mobil berniat untuk masuk ke butik karna masih ada waktu sedikit.
Saat Andini ingin masuk, sebuah tangan mencekal Andini. Seketika Andini berhenti, ia membalikkan tubuhnya menghadap orang yang mencekal lengannya.
"Kenzo sudah disini? Ucap Andini sembari melepaskan tangannya.
"Yap,c5 menit yang lalu saya sudah sampai. Kita berangkat sekarang, ada yang perlu saya bicarakan." Ucap Kenzo.
"Masih ada waktu 15 menit, saya masuk sebentar." Ucap Andini, ia berlalu tanpa mendengar jawaban Kenzo.
"Sungguh sifatnya penuh teka teki, tapi gw suka." Gumam Kenzo sembari tersenyum tipis.
Di dalam ruangan, Andini memanggil Sinta untuk menghadap dirinya.
"Jadi gini Sin, saya minta tolong sama kamu lagi,vsaya ada urusan penting yang tidak bisa saya tinggalkan, tolong jaga butik selama saya keluar." Ucap Andini.
"Baik Mbak, pokoknya semua aman di saat Mbak keluar." Jawab Sinta.
"Saya sangat percaya sama kamu, kapan-kapan saya traktir kamu, tolong saat kita berdua kamu panggil saya 'Andini' saja, supaya kita lebih akrab." Ucap Andini sembari mengedipkan matanya sebelah.
"Apakah tidak sopan Mbak, saya merasa tidak enak." Ucap Sinta sembari tersenyum kikuk.
"Tidak, itu kemauan saya. Kamu tidak usah merasa begitu Sinta, saya lebih enak seperti itu." Ucap Andini.
"Yaudh saya pergi dulu, saya titip butik yah." Ucap Andini, ia beranjak dari kursinya.
"Iya A-andini." Ucap Sinta.
Andini yang mendengar itu tersenyum simpul, ia bergegas keluar dari butik karna Kenzo yang sudah pasti menunggu dirinya.
•
"Silahkan tuan putri." Ucap Kenzo sembari membukkan pintu depan untuk Andini.
Andini hanya menatapnya datar, sebenarnya rasa benci masih ada di dirinya. Entah sampai kapan ia harus membenci pria yang ada hadapannya, sungguh membuat dirinya bingung.
Setelah Andini masuk, Kenzo dengan cepat menyusul Andini bergegas ia melajukan mobilnya ke suatu tempat.
Di dalam mobil, hanya ada keheningan. Tidak ada dari mereka berdua yang bersuara, Kenzo yang merasa canggung akhirnya memulai pembicaraannya.
"Andini, apakah tidak ada kesempatan untuk saya? Tanya Aldebaran.
Andini yang mendengar itu menatap Kenzo seketika, ia menatap manik mata Kenzo yang terlihat serius dengan ucapannya.
"Entahlah,csaya belum memikirkannya. Begitu sak-,"
"Izinkan saya menebus rasa sakit itu." Ucap Kenzo, ia memotong perkataan Andini karna ia tahu apa yang akan dibicarakannya.
Andini merasa enggan untuk menjawab perkataan Kenzo, ia lebih memilih memalingkan wajahnya menatap jalan raya dari balik kaca yang di penuhi kendaraan.
Aldebaran yang melihat itu, tidak melanjutkan pembicaraannya. Ia fokus kembali menyetir, dirasa hatinya tidak tenang jika ia belum mendapatkan kesempatan dari Andini.
"Entah apa yang harus aku lakukan, di satu sisi aku sedih melihat Naureen yang menanyakan keberadaan Daddy nya, tapi di satu sisi aku sangat membenci Kenzo karna masa lalu. Yang maha kuasa, berilah jawaban yang membuat aku dan Naureen bahagia." Ucap Andini dalam hati tanpa mengubah posisinya.
-
-
Hingga mobil Kenzo sudah sampai di sebuah Coffe Shop yang terlihat sepi, Andini yang melihat itu merasa bingung, mengapa keadaan Coffe Shop begitu sepi.
"Apakah tidak ada pembeli atau Coffe Shop tutup? Ucap Andini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Wikeu Somantri
bingung nmnaya kadang kenzo kandang aldebaran ...tp ceritanya bagus sih ...
2022-08-07
1
Ratna Aza
lanjut kak.....makin seru aja.....👍👌
2022-07-20
1
Cika Pratiwi
bagus ceritanya lanjut
2022-07-20
1