Kedatangan Kenzo Ke Butik

"Mom, apa aku akan tetap duduk disini? Tidak melakukan apapun." Tanya Naureen, ia sudah jenuh tanpa melakukan kegiatan apapun.

"Memang kamu ingin melakukan apa sayang?Kamu cukup temani Mommy." Ujah Andini yang kini sedang sibuk membaca file-file yang harus ia pelajari.

"Huh, come on lah Mom. Aku jenuh, Mom aku ingin pinjam Laptop." Ucap Naureen sembari memperlihatkan wajah imutnya.

Andini dibuat tersenyum dan tertawa kecil, ternyata putrinya pandai sekali merayu. Melihat itu, Andini hanya menganggukkan kepalanya.

"Aaaaa,,thank you Mom." Ucap Naureen kegirangan.

Andini segera memberikan Laptop milik putrinya, ia tidak pernah lupa membawanya. Karna ia tahu, kejadian seperti ini pasti selalu terjadi.

"Ingat sayang, pakai dengan baik." Ucap Andini memberi peringatan.

"Oke Mom, jangan risau Mommy ku sayang." Jawab Naureen sembari mengedipkan sebelah matanya.

Akhirnya Naureen fokus kepada Laptop miliknya, sedangkan Andini, ia fokus terhadap pekerjaannya saat ini.

"Huh, kenapa harus aku yang memimpin butik." Keluh Andini, ia sebenarnya belum siap menjadi pemimpin butik Kaneesh' shop.

*****

"Axton, Sial*n kau. Akan gw balas atas kematian Kevin." Ucap seorang pria yang mungkin umurnya tidak jauh berbeda dengan Kenzo.

Pria itu baru saja di beritahu oleh anak buah nya bahwa Kevin, anak buah kepercayaannya sudah tidak bernyawa di tangan musuhnya. Mendengar itu, dirinya menahan kemarahannya.

"Dendam gw ga akan pernah hilang sampai gw puas. Gw akan balas atas apa yang lo lakukan kepada Kevin." Ucapnya kembali sembari mengepalkan tangannya.

"Siapkan strategi." Ucapnya dingin.

"Baik Bos."Jawab akan buah pria tersebut.

"Permainan baru saja di mulai Kenzo Axton Wirayudha, tunggu saja hari permainan akan di mulai." Gumamnya sambil tersenyum tanpa arti.

Entah apa yang akan di lakukan oleh pria tersebut, tapi yang pasti pertumpahan dar*h akan segera di mulai.

****

Kini Kenzo sudah berada di depan rumahnya, ia sengaja tidak masuk ke dalam rumah karna tidak ingin dibuat ribet kembali.

Tidak lama, Ketrin keluar dari rumah bak istana ini. Ia sudah rapih menggunakan pakaian santainya, dirinya bergegas masuk ke dalam mobil Kenzo.

"Oke Kak, aku udh siap." Ucap Ketrin.

Tanpa menjawab ucapan Ketrin, Kenzo bergegas melajukan mobilnya meninggalkan rumah.

"Butik? Tanya Aldebaran.

"Huh, butik Kaneesh' Shop." Jawab Ketrin, dirinya bagaimana mengerti jika sang Kakak menanyakannya menggunakan satu kata.

"Ada apa? Tanya Kenzo yang kini menatap sang adik.

"Tidak, fokus menyetir saja Kak." Jawab Ketrin seadanya.

Kenzo hanya menghela nafasnya kasar, ia kembali fokus menatap depan. Ia tahu bahwa adiknya menyembunyikan sesuatu, tapi Kenzo tidak ingin bertanya sekarang, dilihat mood adiknya yang kurang bagus.

-

-

Kini mobil Kenzo sudah berada tepat di depan Kaneesh ' Shop, Kenzo dan Ketrin bergegas keluar.

Kenzo tidak pernah melupakan kacamata hitamnya, begitu juga dengan sang adik. Cukup membuat kagum semua orang, karna seorang pengusaha terkenal di negara ini, menampakkan diri bersama sang adik.

Karyawan yang melihat kedatangan pelanggan yang spesial, bergegas beberapa karyawan menyambutnya. Memberikan pelayanan yang spesial, karna jarang-jarang sekali butik ini di datangi pengusaha yang terkenal di negara ini.

"Selamat datang, Pak Kenzo dan Nona Ketrin. Suatu kehormatan bagi kami karna anda bersedia mampir." Ucap salah satu karyawan.

"Terima kasih, saya ingin membeli beberapa gaun." Ucap Ketrin.

Ia sudah biasa dengan sikap Kakaknya, Kenzo akan bersikap dingin jika bersama orang lain.

"Silahkan di pilih terlebih dahulu, atau mungkin nona bisa memberikan kriteria untuk gaun yang diinginkan." Ucap salah satu karyawan seramah mungkin.

Ia adalah karyawan yang dipercaya untuk mengontrol karyawan lainnya selain pemilik dari butik, sebut saja ia Sinta. Mama Sofia sudah dari dlu mempercayainya, jadi ia sudah berpengalaman dalam hal ini.

"Ada pemilik butik ini? Tanya Kenzo dingin.

"Heemm,,ada. Beliau ada di ruangannya." Jawab Sinta.

"Tolong panggilkan." Ucap Kenzo, ia ingin memberikan yang terbaik untuk adiknya.

"Kak, gak usah pakai panggil pemilik butiknya, disini juga udh ada karyawannya. Nanti makin ribet." Ucap Ketrin, ia terlalu risih jika harus di layani oleh pemilik butik langsung.

"Nurut." Ucap Kenzo.

Ketrin hanya pasrah, ia tidak bisa berbuat apa-apa jika berbicara dengan sang kakak. Kenzo tidak suka jika perkataannya dibantah.

"B-baik, saya akan menemui nya dulu." Ucap Sinta.

Bergegas Sinta naik ke lantai atas, ia akan menemui Andini yang saat ini sedang fokus membaca dan memeriksa file-file yang berisi data keuangan butik.

"Tok, tok." Suara ketukan pintu membuat Andini beralih fokus.

"Masuk." Jawab Andini.

Setelah mendapatkan izin dari Andini, Sinta masuk ke dalam ruangan.

"Ada apa? Tanya Andini to the point.

"Maaf mengganggu bu, saya hanya ingin memberi tahu bahwa ada pelanggan yang ingin dilayani langsung oleh ibu." Jawab Sinta dengan hati-hati tidak ingin membuat marah sang pemimpin baru.

Andini mengerutkan dahinya, tidak biasanya pelanggan ingin di layani langsung oleh sang pemilik.

"Huh, mulai saat ini dan detik ini kamu dan yang lainnya cukup panggil saya 'Mbak' .Umur kita tidak terlalu jauh, jadi saya merasa risih jika harus di panggil 'Ibu'. Ow ya saya lupa, siapa nama kamu? Dan siapa pelanggan yang ingin dilayani langsung oleh saya? Ucap Andini.

"Baik M-mbak, nama saya Sinta. Dan pelanggan yang ingin di layani langsung oleh Mbak adalah pengusaha yang kebetulan terkenal di negara ini." Jawab Sinta.

"Pengusaha terkenal di negara ini? Ow baik lah. Sebentar lagi saya turun, tolong biasakan panggil saya 'Mbak'. Kamu tidak perlu merasa takut, saya tidak sekejam yang kamu dan yang lain pikirkan." Ucap Andini sembari menampilkan senyuman manisnya.

Sinta hanya tersenyum kikuk, ia izin keluar dari ruangan Andini setelah mendapatkan izin, bergegas Sinta keluar.

"Walaupun dia pengusaha sukses di negara ini, aku ga tahu siapa dia. Kenapa harus aku yang melayaninya." Keluh Andini, padahal pekerjaannya masih banyak ditambah dirinya harus melayani langsung pelanggan yang satu ini.

"Mom, apa Mommy ingat pesan Omah? Tanya

Naureen sembari terkekeh kecil.

Andini berfikir sejenak, apa yang dimaksud oleh putrinya. Pesan dari mama? Seketika Andini mengerti arah pembicaraan Naureen.

"Oke sayang, Mommy layani dulu pelangannya yah. Kamu diam disini, jangan ke'mana-kemana Jangan berbuat aneh." Ucap Andini.

"Yes Mommy, aku tidak akan melakukan apa-apa Itupun aku tidak janji." Jawab Naureen sembari mengedipkan matanya untuk kedua kali.

Andini hanya geleng-geleng kepala melihat putrinya yang senang berbuat usil kepadanya.

Bergegas Andini merapihkan pakaiannya, ia ingin membuat pelanggan puas atas layanan butik milik mama nya, Ia juga tidak ingin membuat kecewa dihari pertama ia memimpin butik.

"Let's go Andini, kamu bisa." Ucap Andini menyemangati dirinya sendiri.

"Fighting Mom, aku mendoakan Mommy." Ucap Naureen sembari tersenyum manis.

"Thank you sayang." Jawab Andini, ia berlalu keluar dari ruangannya.

"Lucu sekali wajah panik Mommy, fighting Mommy ku sayang." Gumam Naureen, ia kembali bermain dengan Laptopnya.

-

-

Terpopuler

Comments

Ratna Aza

Ratna Aza

duh jadi deg degan.....apa reaksi Kenzo saat bertemu dengan Andin......🤔🤔lanjut kak......bikin penasaran aja......👍👍👌👌

2022-07-19

1

Cika Pratiwi

Cika Pratiwi

top ceritanya

2022-07-19

2

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan Kembali
2 Pencarian
3 Kepulangan Andin
4 Kenangan Pahit
5 Usaha Kenzo
6 Kenzo
7 lari Pagi
8 Akhirnya Ketemu
9 Memikirkan Pria
10 Hari pertama Ke Butik
11 Tak Kenal Ampun
12 Kedatangan Kenzo Ke Butik
13 Pertemuan
14 Naureenn
15 Persiapan Kenzo
16 Ingin Bertemu Sahabat
17 Bertemu Sahabat
18 Pertemuan Ke Dua
19 Rencana Andin
20 Permintaan Kenzo
21 Rasa Nyaman
22 Kegalauan Andini
23 Peperangan
24 Tidak Sengaja
25 Somoga Benar
26 Kejutan 1
27 Jatuh Pingsan
28 Terungkap
29 Mengambil Langkah
30 Pengakuan
31 Daddy Apa Sakit
32 Korban Sinetron
33 Mengambil Keputusan
34 Keputusan Surya
35 Ingin Bertemu Calon Mertua
36 Bertemu Calon Mertua 2
37 Kerumah Kenzo
38 Persembunyian Ricky
39 Kekecewaan Ketrin
40 Perubahan Andini
41 Riana
42 Salah Sasaran
43 Kecemasan Riana
44 Ketrin
45 Bab 45 SDM
46 BaB 46 SDM
47 Nasib Riana
48 Balasan Yang Setimpal
49 Sebuah Rencana
50 Siasat Ricky
51 Pirasat Rosa
52 Penculikan Andin Dan Naureen
53 Penyekapan Andin Dan Naureen 2
54 Pertaruang Kenzo Dan Ricky
55 Pengorbanan Ketrin
56 Memberi Tahu Sang Papah
57 Kecemasan
58 Keritis
59 Mengingat Masalalu
60 Mulai Curiga
61 Sebuah Janji
62 Penyakit Kenzo
63 Siuman
64 Danau
65 Bos Ex
66 Orang Misterius
67 Pendonor Ginjal
68 Kecelakaan
69 Koma
70 Bram
71 Mengatakan Cinta untuk Ketrin
72 Siuman
73 Selesai
74 Amerika
75 Ketrin
76 Markas
77 Melamar Ketrin
78 Pesta Pertunangan
79 Kedatangan Tamu
80 Bella Dan Dinda
81 Kesedihan
82 Belajar Menerima Kenyataan
83 Mulai Berkerja
84 Memberikan Peringatan
85 Sifat Asli Dinda
86 Naureen Di Culik
87 Kesediaan
88 Memusnahkan Semua Musuh
89 Rumah Sakit
90 Rumah Sakit 2
91 Merencanakan Untuk Berlibur
92 Bertemu Sahabat Lama
93 Rencana Licik Dinda
94 Terharu
95 Sambutan
96 Malam yang panjang
97 Mengulang Kembali
98 Restoran
99 Memasang Sctv
100 Terbongkar
101 Di Usir
102 Rencana Pernikahan
103 Permintaan Naureen
104 Acara
105 Sah
106 Malam Pertama yang Aneh
107 SDM
108 Kepergian Kenzo
109 Ingin Mencari Kebenaran
110 Nomor Kontak
111 Sebuah Harapan
112 Pertanyaan
113 Belum Ada Keputusan
114 Kanada
115 Kedatangan Ketrin
116 Selesai 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kepulangan Kembali
2
Pencarian
3
Kepulangan Andin
4
Kenangan Pahit
5
Usaha Kenzo
6
Kenzo
7
lari Pagi
8
Akhirnya Ketemu
9
Memikirkan Pria
10
Hari pertama Ke Butik
11
Tak Kenal Ampun
12
Kedatangan Kenzo Ke Butik
13
Pertemuan
14
Naureenn
15
Persiapan Kenzo
16
Ingin Bertemu Sahabat
17
Bertemu Sahabat
18
Pertemuan Ke Dua
19
Rencana Andin
20
Permintaan Kenzo
21
Rasa Nyaman
22
Kegalauan Andini
23
Peperangan
24
Tidak Sengaja
25
Somoga Benar
26
Kejutan 1
27
Jatuh Pingsan
28
Terungkap
29
Mengambil Langkah
30
Pengakuan
31
Daddy Apa Sakit
32
Korban Sinetron
33
Mengambil Keputusan
34
Keputusan Surya
35
Ingin Bertemu Calon Mertua
36
Bertemu Calon Mertua 2
37
Kerumah Kenzo
38
Persembunyian Ricky
39
Kekecewaan Ketrin
40
Perubahan Andini
41
Riana
42
Salah Sasaran
43
Kecemasan Riana
44
Ketrin
45
Bab 45 SDM
46
BaB 46 SDM
47
Nasib Riana
48
Balasan Yang Setimpal
49
Sebuah Rencana
50
Siasat Ricky
51
Pirasat Rosa
52
Penculikan Andin Dan Naureen
53
Penyekapan Andin Dan Naureen 2
54
Pertaruang Kenzo Dan Ricky
55
Pengorbanan Ketrin
56
Memberi Tahu Sang Papah
57
Kecemasan
58
Keritis
59
Mengingat Masalalu
60
Mulai Curiga
61
Sebuah Janji
62
Penyakit Kenzo
63
Siuman
64
Danau
65
Bos Ex
66
Orang Misterius
67
Pendonor Ginjal
68
Kecelakaan
69
Koma
70
Bram
71
Mengatakan Cinta untuk Ketrin
72
Siuman
73
Selesai
74
Amerika
75
Ketrin
76
Markas
77
Melamar Ketrin
78
Pesta Pertunangan
79
Kedatangan Tamu
80
Bella Dan Dinda
81
Kesedihan
82
Belajar Menerima Kenyataan
83
Mulai Berkerja
84
Memberikan Peringatan
85
Sifat Asli Dinda
86
Naureen Di Culik
87
Kesediaan
88
Memusnahkan Semua Musuh
89
Rumah Sakit
90
Rumah Sakit 2
91
Merencanakan Untuk Berlibur
92
Bertemu Sahabat Lama
93
Rencana Licik Dinda
94
Terharu
95
Sambutan
96
Malam yang panjang
97
Mengulang Kembali
98
Restoran
99
Memasang Sctv
100
Terbongkar
101
Di Usir
102
Rencana Pernikahan
103
Permintaan Naureen
104
Acara
105
Sah
106
Malam Pertama yang Aneh
107
SDM
108
Kepergian Kenzo
109
Ingin Mencari Kebenaran
110
Nomor Kontak
111
Sebuah Harapan
112
Pertanyaan
113
Belum Ada Keputusan
114
Kanada
115
Kedatangan Ketrin
116
Selesai 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!