Kenzo

"Erlangga Pramadi."

"Aldebaran Axton Wirayudha, Mafia terkejam di Negara (I)." Balas nya.

Yap, Erlangga Pramadi. Sahabat Kenzo. Ia bersahabat dengan Kenzo sudah sangat lama bersama dengan Rendy juga.

Ia juga termasuk ketua Mafia yang ditakuti juga. Tapi kedudukan Kenzo lebih tinggi dari dirinya, ia Mafia ke dua yang di takuti oleh semua para Mafia lainnya.

"Sorry gw ganggu."

"It's okay, no problem." Jawab Angga.

"Gw mau minta tolong."

"Mau minta tolong apa lo?." Tanya Angga.

"Tolong cari identitas seorang gadis, lo hacker yang handal."

"What?" Gadis. Sepertinya seorang Kenzo mulai menyukai lawan jenis." Ucap Angga sambil terkekeh disana.

"Sial, gw normal dari dulu."

Angga hanya terkekeh mendengar jawaban dari Kenzo, ia tahu gadis siapa yang akan ia cari identitasnya.

Kenzo sudah memberi tahu kepada Angga tentang kejadian one night nya bersama Andini.

"No problem, itu gampang." Ucap Angga.

"Oke, gw tunggu. Thanks."

Setelah itu Kenzo mematikan telfonnya secara sepihak, ia meletakkan kembali ponselnya.

"Karna kau, aku bisa gila gadisku. Sayangnya aku belum bisa bertemu dengan mu, kau tunggu saja waktu yang akan mempertemukan kita." Ucap Kenzo dalam hati yang kini menatap indahnya Negara (I) dari balik jendela kaca yang besar.

****

"Mom, apa aku boleh ikut ke butik?." Tanya Naureen.

"Sayang mau ikut?" Tanya Andini kembali.

"Yes Mom, aku ingin menemani Mommy." Jawab Naureen.

"Oke Mommy izinkan, tapi Naureen harus dengar apa kata Mommy yah." Ucap Andini.

"Yes Mom, pokoknya aku bakal dengar semua perkataan Mommy." Jawab Naureen.

Andini hanya tersenyum melihat Naureen yang senang, ia sudah cukup bahagia melihat putri kecilnya senang.

"Sekarang Naureen mandi dulu yah sama bibi." Ucap Andini.

"No Mom, aku bisa sendiri tanpa bantuan orang lain." Tolak Naureen.

Andini hanya tersenyum, Naureen memang sudah di ajarkan oleh Andini untuk belajar mandiri.

"Oke kalau Naureen ingin sendiri, tapi dalam pengawasan bibi yh." Ucap Andini.

"Oke Mom, yaudah aku mandi dlu Mom." Ucap Naureen.

"Iya sayang." Jawab Andini.

sebelum pergi ke kamar, Naureen melakukan rutinitasnya yaitu mencium pipi Andini setelah itu ia pergi.

"Aku kangen banget sama Neneng Jesi." gumam Andini.

Setelah Andini memutuskan untuk menetap sementara di luar Negeri, Andini memutuskan juga kontak nya dengan 2 sahabatnya, Neneng dan Jesika.

"Semoga aja mereka gak ganti No." gumam Andini.

Bergegas Andini mengambil ponselnya untuk menghubungi kedua sahabatnya yang sudah lama tidak pernah mengirim pesan.

("Andini!!!." Ucap Jessika dan Neneng di telfon.)

("Lo kemana aja?" Tanya Neneng.)

("Lo ngilang kayak di telan bumi aja." Imbuh Neneng kembali.)

("Kamu kemana aja sih Andini?" Kamu ga pernah ngabarin kita lagi setelah lulus sekolah." Tanya Jessika yang kini ikut berbicara.)

"Bentar, satu-satu nanya nya dong. Maaf gw udah lama ga ngabarin kalian, ada satu masalah yang belum gw kasih tahu ke kalian." Jawab Andini yang kini berbicara menjawab pertanyaan sahabatnya.

("Yang terpenting sekarang lo udh muncul lagi dari bumi, gw ngira lo di telan bumi." Ucap Neneng.)

"Ngada-ada aja lo, gw cuman butuh waktu aja untuk sendiri." Jawab Andini.

"Gw pengen ketemuan nih ama kalian, kira-kira kalian ada waktu gak?" Tanya Andini, ia sudah lama tidak bertemu dengan Neneng dan Jesika.

("Setiap waktu, kita selalu punya waktu buat kamu, kapan kita mau ketemuannya?."Ujar Jessika.)

Disini Neneng dan Jessika belum mengetahui bahwa Andini sudah mempunyai Naureen, karena Andini pergi ke luar Negeri pada hari itu setelah mengetahui bahwa dirinya hamil.

"Kalau lusa gimana nih? Ketemuan di Sunset Caffe?" Tanya Andini kepada kedua sahabatnya.

("Gw mah ngikut aja." Jawab Neneng.)

("Oke berarti lusa di Sunset Caffe jam makan siang." Ucap Jessika.)

"Okee, pokoknya gw ada kejutan buat lo berdua." Ucap Andini diiringi senyuman yang susah untuk di artikan.

("Kejutan apaan?" Lo jangan buat gw penasaran Andini." Tanya Neneng.)

"Ada deh pokoknya, yang pasti bisa buat kalian berdua jantungan." Ucap Andini.

("Akh lo mah Andini,bikin gw mati penasaran." Gerutu Neneng.)

Andini dan Jessika hanya terkekeh kecil melihat kelakuan sahabat satunya ini, karena dari mereka bertiga Neneng lah yang paling heboh jika sedang berkumpul.

"Yaudah gw tutup dlu yh, Bye." Ucap Andini.

("Byee." Jawab Neneng dan Jessika kompak.)

Setelah itu, Andini mematikan sambungan telfonnya. Ia sangat senang bisa menghubungi kembali kedua sahabatnya ini.

"Apa mereka bakal percaya kalau aku udh punya anak? Gumam Andini yang memikirkan Neneng dan Jessika jika mereka mengetahui bahwa dirinya sudah mempunya anak.

Akhirnya Andini memutuskan untuk pergi ke kamar melihat keadaan Naureen yang baru saja selesai mandi.

*****

Di ruang kerja, kini Kenzo sedang fokus mengerjakan beberapa file yang harus ia periksa walaupun ia tahu bahwa hari sudah mulai sore.

Tidak lama, terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu Kenzo. Kenzo yang mendengar itu segera memberi izin untuk masuk.

"Maaf mengganggu Pak Kenzo." Ucap sekretaris Kenzo yaitu Fellicia.

"Ada apa?." Tanya Ken dingin tanpa melirik Fellicia.

"Ada meeting mendadak di Sunset Caffe lusa pak." Jawab Fellicia.

"Dengan."

"Dengan perusahaan Pak Erlangga." Jawab Fellicia.

Mendengar nama sahabatnya disebut, Menzo seketika menatap Fellicia langsung.

"Sangat kebetulan, gw bisa tanya langsung ke Angga masalah penyelidikannya." Gumam Kenzo kecil.

"Oke, sudah selesai? Tanya Kenzo.

"Sudah pak, hanya itu saja. Kalau begitu saya permisi." Ucap Fellicia yang dibalas Anggukkan oleh Kenzo.

"Punya bos dingin banget, mau di deketin sama gw, tapi gw takut." gumam Fellicia setelah keluar dari ruang kerja Kenzo.

"Gw benar-benar ga sabar bertemu sama gadis 7 tahun yang lalu, apa dia masih ingat dengan kejadian yang menimpanya?" Gumam Kenzo sambil berseringai.

Tiba-tiba, Tring,,,Tring,,,,Tring."

Suara ponsel berdering dan ponsel Kenzo, bergegas Kenzomengambil ponselnya. Ia melihat siapa yang menelfon dirinya "Papah" nama yang tertera di layar ponselnya. Bergegas Kenzo menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan dari Papahnya.

"Halo, Pah."

("Halo Ken, gimna bres?.)

"Blom, Ken masih cari informasi."

("Temukan dia, jika belum di temukan jangan harap kamu bisa menjadi no 1.")

"Iyh Pah, tenang aja. Ken akan cari gadis itu sampai ketemu."

("Jika sudah ketemu, bawa ke hadapan papa mama.")

"Iyh Pah."

("Baguss, cari sampai ketemu".)

"Tut,tut." Tersambungan terputus. Hartawan mematikan sambunganmya secara sepihak.

Kenzo menyimpan kembali benda pipihnya di atas meja kerjanya,ia bersandar di kursi kebesarannya sambil memejamkan matanya.

"Semoga Angga dapat informasi tentang gadis itu." Gumam Kenzo.

"Jangan berharap bisa menghilang dari kehidupan gw, bodoh banget gw.Gw bisa terjebak sama permainan gw sendiri." Ucap Ken masih dengan posisi memejamkan matanya.

Setelah semua pekerjaan Kenzl selesai,i a bergegas pulang ke rumah untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah.

****

"Mommy, apa Mommy benar-benar tidak ingin seorang lelaki yang menemani Mommy?." Tanya Naureen sang gadis cilik and pintar ini.

"Hey sayang, Mommy tidak membutuh seorang lelaki yang menemani Mommy. Karenaa Mommy sudah memiliki Naureen,putri kecil Mommy ini." Jawab Andini sambil mencubit pipi gembul Naureen.

"Oke Mom,j. ika Mommy tidak ingin itu. Tapi Mommy aku ingin bertanya ,apa boleh?. Tanya Naureen pelan-pelan.

Terpopuler

Comments

Asmainiati Pelis

Asmainiati Pelis

Kenzo apa aldebaran

2022-09-20

0

akun baru

akun baru

halah bulsit

2022-08-17

0

Keisya Dilla

Keisya Dilla

namanya typo terus ya Thor,jadi bingung sebenarnya Aldebaran atau Kenzo

2022-08-04

4

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan Kembali
2 Pencarian
3 Kepulangan Andin
4 Kenangan Pahit
5 Usaha Kenzo
6 Kenzo
7 lari Pagi
8 Akhirnya Ketemu
9 Memikirkan Pria
10 Hari pertama Ke Butik
11 Tak Kenal Ampun
12 Kedatangan Kenzo Ke Butik
13 Pertemuan
14 Naureenn
15 Persiapan Kenzo
16 Ingin Bertemu Sahabat
17 Bertemu Sahabat
18 Pertemuan Ke Dua
19 Rencana Andin
20 Permintaan Kenzo
21 Rasa Nyaman
22 Kegalauan Andini
23 Peperangan
24 Tidak Sengaja
25 Somoga Benar
26 Kejutan 1
27 Jatuh Pingsan
28 Terungkap
29 Mengambil Langkah
30 Pengakuan
31 Daddy Apa Sakit
32 Korban Sinetron
33 Mengambil Keputusan
34 Keputusan Surya
35 Ingin Bertemu Calon Mertua
36 Bertemu Calon Mertua 2
37 Kerumah Kenzo
38 Persembunyian Ricky
39 Kekecewaan Ketrin
40 Perubahan Andini
41 Riana
42 Salah Sasaran
43 Kecemasan Riana
44 Ketrin
45 Bab 45 SDM
46 BaB 46 SDM
47 Nasib Riana
48 Balasan Yang Setimpal
49 Sebuah Rencana
50 Siasat Ricky
51 Pirasat Rosa
52 Penculikan Andin Dan Naureen
53 Penyekapan Andin Dan Naureen 2
54 Pertaruang Kenzo Dan Ricky
55 Pengorbanan Ketrin
56 Memberi Tahu Sang Papah
57 Kecemasan
58 Keritis
59 Mengingat Masalalu
60 Mulai Curiga
61 Sebuah Janji
62 Penyakit Kenzo
63 Siuman
64 Danau
65 Bos Ex
66 Orang Misterius
67 Pendonor Ginjal
68 Kecelakaan
69 Koma
70 Bram
71 Mengatakan Cinta untuk Ketrin
72 Siuman
73 Selesai
74 Amerika
75 Ketrin
76 Markas
77 Melamar Ketrin
78 Pesta Pertunangan
79 Kedatangan Tamu
80 Bella Dan Dinda
81 Kesedihan
82 Belajar Menerima Kenyataan
83 Mulai Berkerja
84 Memberikan Peringatan
85 Sifat Asli Dinda
86 Naureen Di Culik
87 Kesediaan
88 Memusnahkan Semua Musuh
89 Rumah Sakit
90 Rumah Sakit 2
91 Merencanakan Untuk Berlibur
92 Bertemu Sahabat Lama
93 Rencana Licik Dinda
94 Terharu
95 Sambutan
96 Malam yang panjang
97 Mengulang Kembali
98 Restoran
99 Memasang Sctv
100 Terbongkar
101 Di Usir
102 Rencana Pernikahan
103 Permintaan Naureen
104 Acara
105 Sah
106 Malam Pertama yang Aneh
107 SDM
108 Kepergian Kenzo
109 Ingin Mencari Kebenaran
110 Nomor Kontak
111 Sebuah Harapan
112 Pertanyaan
113 Belum Ada Keputusan
114 Kanada
115 Kedatangan Ketrin
116 Selesai 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kepulangan Kembali
2
Pencarian
3
Kepulangan Andin
4
Kenangan Pahit
5
Usaha Kenzo
6
Kenzo
7
lari Pagi
8
Akhirnya Ketemu
9
Memikirkan Pria
10
Hari pertama Ke Butik
11
Tak Kenal Ampun
12
Kedatangan Kenzo Ke Butik
13
Pertemuan
14
Naureenn
15
Persiapan Kenzo
16
Ingin Bertemu Sahabat
17
Bertemu Sahabat
18
Pertemuan Ke Dua
19
Rencana Andin
20
Permintaan Kenzo
21
Rasa Nyaman
22
Kegalauan Andini
23
Peperangan
24
Tidak Sengaja
25
Somoga Benar
26
Kejutan 1
27
Jatuh Pingsan
28
Terungkap
29
Mengambil Langkah
30
Pengakuan
31
Daddy Apa Sakit
32
Korban Sinetron
33
Mengambil Keputusan
34
Keputusan Surya
35
Ingin Bertemu Calon Mertua
36
Bertemu Calon Mertua 2
37
Kerumah Kenzo
38
Persembunyian Ricky
39
Kekecewaan Ketrin
40
Perubahan Andini
41
Riana
42
Salah Sasaran
43
Kecemasan Riana
44
Ketrin
45
Bab 45 SDM
46
BaB 46 SDM
47
Nasib Riana
48
Balasan Yang Setimpal
49
Sebuah Rencana
50
Siasat Ricky
51
Pirasat Rosa
52
Penculikan Andin Dan Naureen
53
Penyekapan Andin Dan Naureen 2
54
Pertaruang Kenzo Dan Ricky
55
Pengorbanan Ketrin
56
Memberi Tahu Sang Papah
57
Kecemasan
58
Keritis
59
Mengingat Masalalu
60
Mulai Curiga
61
Sebuah Janji
62
Penyakit Kenzo
63
Siuman
64
Danau
65
Bos Ex
66
Orang Misterius
67
Pendonor Ginjal
68
Kecelakaan
69
Koma
70
Bram
71
Mengatakan Cinta untuk Ketrin
72
Siuman
73
Selesai
74
Amerika
75
Ketrin
76
Markas
77
Melamar Ketrin
78
Pesta Pertunangan
79
Kedatangan Tamu
80
Bella Dan Dinda
81
Kesedihan
82
Belajar Menerima Kenyataan
83
Mulai Berkerja
84
Memberikan Peringatan
85
Sifat Asli Dinda
86
Naureen Di Culik
87
Kesediaan
88
Memusnahkan Semua Musuh
89
Rumah Sakit
90
Rumah Sakit 2
91
Merencanakan Untuk Berlibur
92
Bertemu Sahabat Lama
93
Rencana Licik Dinda
94
Terharu
95
Sambutan
96
Malam yang panjang
97
Mengulang Kembali
98
Restoran
99
Memasang Sctv
100
Terbongkar
101
Di Usir
102
Rencana Pernikahan
103
Permintaan Naureen
104
Acara
105
Sah
106
Malam Pertama yang Aneh
107
SDM
108
Kepergian Kenzo
109
Ingin Mencari Kebenaran
110
Nomor Kontak
111
Sebuah Harapan
112
Pertanyaan
113
Belum Ada Keputusan
114
Kanada
115
Kedatangan Ketrin
116
Selesai 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!