lari Pagi

"Oke Mom, jika Mommy tidak ingin itu.Tapi Mommy aku ingin bertanya, capa boleh?." Tanya Naureen pelan.

"Boleh dong sayang, Naureen mau tanya apa?" Ujar Andini.

"Kalau Daddy dimana Mommy?" Tanya Naureen, gadis yang sebenarnya lahir karna suatu insiden satu malam.

Andini termenung dan mematung sebelum ia menatap wajah putri kecilnya yang tidak menahu tentang One Night Incident nya bersama seorang pria yang tidak ia kenali.

Walaupun Naureen tidak tahu bahwa dirinya adalah anak hasil 'itu' tpi ia ingin mengetahui siapa Daddy nya. Ia ingin melihat nya secara langsung, sudah 5 tahun ia tidak di dampingi seorang Daddy.

"Hey putri Mommy, Daddy ada sayang. Saat ini ia lagi sibuk, yang pasti Daddy akan menemui kamu. Sabar yah sayang." Ucap Andini sambil mengusap pipi lembut Naureen.

"It's okay Mom, aku hanya ingin bertemu dengan Daddy saja." Jawab Naureen.

"Terlihat sekali, Mommy menyimpan kesedihan yang begitu mendalam? Tanya Naureen dalam hati.

"Yaudah sekarang kamu istirahat yah, besok mau ikut Mommy ke butik kan? Tanya Andin kepada Naureen.

"Yes Mommy, Good Night Mom." Ujar Naureen sambil mengecup sebelah pipi Andini.

"Good Night sayang." Jawab Andini sambil tersenyum manis.

Naureen dengan perlahan memejamkan matanya karna kelelahan, bayangkan saja mereka beberapa jam di pesawat.

Andini yang melihat itu hanya tersenyum simpul, dulu ia memang membenci anak dari pria brengsek itu. Tapi perlahan ia bisa menerimanya, ia kini bisa menyayangi Naureen.

"Maafkan Mommy sayang, kamu belum pantas untuk mengetahui kebenarannya sekarang.Tapi Mommy janji, gak ada satu pun yang bisa ngambil kamu dari Mommy." Ucap Andini, tanpa izin darinya buliran air mata menetes di pipinya.

Setelah itu, Andini juga membaringkan tubuhnya di sebelah Naureen. Ia sama-sama kelelahan karna perjalanannya tadi. Andini berjanji dalam dirinya untuk memulai hidupnya kembali, membuka halaman baru serta melupakan dan memaafkan kejadian one night bersama pria itu.

"Aku akan mencoba menjalani kehidupan ini seperti biasa, semoga aku tidak bertemu selama-lamanya dengan sosok pria itu." Ucap Andini dalam hati sebelum memejamkan matanya menyusul putrinya ke alam mimpi.

"Kak, besok jadi antar aku kan?" Tanya Ketrin yang kini duduk di sebelah Kenzo.

Kenzo hanya menganggukkan kepalanya, ia saat ini sedang fokus kembali kepada laptop kerjaannya.

"Berarti aku jadi party dong." Ucap Ketrin yang senang, ia memang manja dengan kakak satu-satu nya ini. Tapi jika di luar dengan orang lain, Ketrin seorang wanita yang cuek dan dingin seperti kakaknya, Kenzo.

"Yaudah, aku tidur deluan yah." Ucap Ketrin yang di jawab dengan anggukkan.

Melihat itu, Ketrin hanya biaa pasrah dengan sifat Kakaknya yang dingin dan cuek.cBergegas Ketrin menuju kamar nya untuk beristirahat.

Tidak lama dari kepergian Ketrin, Ken menutup Laptop kerjanya. Kini ia sudah selesai mengerjakan pekerjaannya, dirinya tinggal menunggu lusa. Karena perusahaan Ken akan meeting di luar dengan perusahaan Angga.

"Sedikit lagi." Gumam Ken pelan sambil memejamkan matanya untuk mengurangi pusingnya.

Setelah di rasa ia lelah, Kenzo dengan sigap beranjak dari sofa ruang keluarga. Operasia berniat masuk ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah.

"Saya sudah mencari kamu kemana-keman sayang." Ucap Seorang pria yang menggunakan masker dan hoddie.

Seorang perempuan sudah merasa ketakutan, ia takut kejadian yang dulu terulang kembali. Dirinya cukup trauma dengan kejadian 7 tahun yang lalu.

"Saya mohon jangan apa-apakan saya, biarkan saya pergi." Pinta gadis tersebut yang air matanya sudah tidak terbendung lagi.

Pria itu sama sekali tidak mendengarkam ucapan si gadis, ia mendekati sang gadis yang sudah ketakutan setengah mati.

Kemudian, ia memegang kedua pipi gadis itu. Dan….

 

"Lepasin, tolong lepasin!!!." Teriak Andini yang langsung bangun dari tidurnya karna mimpi buruk yang cukup membuat ia kembali teringat dengan kejadian 7 tahun yang lalu.

"Ada apa ini? Mengapa aku bisa memimpikan seorang pria yang suaranya persis sekali seperti 'dia " Gumam Andini yang penasaran arti mimpinya kali ini, ia sama sekali tidak pernah bermimpi buruk seperti ini. Tapi dengan segera Andini menepis kecurigaannya.

Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, Andini bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah wudhu, Andini melaksanakan kewajibannya. Setelah selesai, Andini termenung kembali mengingat mimpinya yg tiba-tiba seperti itu.

"Ya Allah, lindungilah aku dan anakku. Biarkan aku dan anakku hidup tenang tanpa ada masalah, biarkan semua masa lalu yang pernah aku alami terkubur untuk selamanya tanpa ingin ku ingat lagi." Ucap Andini dalam hati.

Setelah itu, Andin membuka mukena miliknya. Ia melipatnya dengan rapih dan menyimpannya kembali.

Andini melangkah menuju ranjangnya, ia duduk di pinggir kasur. Dirinya menatap anak semata wayangnya, ia sangat menyayangi melebihi dari apapun.

"Saya, Naureen. Bangun Nak, shalat dulu sana." Ucap Andini lembut sambil mengusap-usap pucuk rambut Naureen.

"Eughhh, Morning Mom." Ucap Naureen yang masih setengah sadar.

"Morning sayang, bangun yah. Setelah itu, kamu shalat." Titah Andini.

"Iya Mom, aku wudhu dulu yan Mom." Ucap Naureen sebelum pergi ke kamaria tak lupa mengecup singkat pipi Andini.

Andini hanya tersenyum di iringi anggukkan, ia sangat gemas melihat putrinya ini. Dirinya begitu bersyukur memiliki putri seperti Naureen.

Tidak lama, Naureen keluar dari kamar mandi. Ia mengambil mukena miliknya, kemudian melaksanakan kewajibannya. Walaupun Naureen masih kecil, ia sudah di ajarkan oleh Andini, tata cara salat yang benar.

Setelah selesai, Naureen melipat mukena miliknya. Kemudian ia menyimpannya ke tempat biasa, setelah itu ia menghampiri sang Mommy yg sedang duduk di tepi ranjang.

"Mom, amu ingin Jogging." Ucap Naureen dengan wajah yang imut.

Andini tersenyum, ia tahu jika putrinya bersikap lucu seperti pasti ada mau nya. Andini berpikir sejenak dengan keinginan Naureen.

"Hmm,,," Mommy izinin ga yah? Tanya Andini yang berniat menjahili Naureen.

"Ayok lah Mom, aku ingin jalan pagi sebelum pergi ke butik." Ucap Naureen sambil menampilkan wajah seimut mungkin.

Andini terkekeh kecil melihat wajah putrinya yang terlihat lucu dan menggemaskan. Kalau sudah seperti ini, Andini tidak bisa menolak keinginan putri kecilnya ini.

"Iyh, Mommy izinin. Sekarang Naureen ganti baju dulu yah, Mommy juga mau ganti baju." Ucap Andini sambil mencubit pipi temben Naureen.

"Oke Mom,,thank you Mommy." Ucap Naureen, kemudian ia menciumi wajah Andini.

Andini hanya tertawa kecil, ia sangat bahagia melihat putrinya bahagia. Ia yakin bahwa berawal pahit pasti akan berakhir manis.

Setelah itu, Naureen dan Andini sama-sama mengganti baju nya. Setelah mengganti baju, ibu dan anak ini keluar dari kamar untuk meminta izin kepada Surya dan Sofia.

"Morning,Opah Omah." Ucap Naureen dengan senyum merekah.

"Morning juga cucu Omah, ini pagi-pagi udh rapih mau kemana?" Tanya Sofia yang kini sedang duduk di ruang tamu bersama suaminya, Surya.

"Aku sama Mommy mau Jogging, Omah sama Opah mau ikut?" Ujar Naureen.

"Sorry sayang, Omah dan Opah ga bisa ikut. Ada hal yang perlu Omah dan Opah bicarakan, jadi Naureen sama Mommy aja yah." Ucap Sofia.

"No Problem Omah, aku sama Mommy aja Joggingnya. Ya kan Mom?" Tanya Naureen yang mendongakkan kepalanya menatap Andini.

"Iyh sayang, Naureen sama Mommy aja." Jawab Andini.

"Pah, Mah, aku sama Naureen mau Jogging dlu." Ucap Andini.

"Iyh sayang,kamu hati-harti yah. Jagain Naureen, jangan pulang terlalu siang." Ucap Surya.

"Iyh Pah, kalau begitu Andini pamit dulu yah Assalamualaikum." Ucap Andini.

"Wa'alaikum salam." Jawab Surya dan Sofia kompak.

"Let's go sayang." Ujar Andini sambil menggandeng tangan Naureen.

"Let's go,,bye Opah Omah." Ucap Naureen yang bersemangat.

"Byee sayang, Havefun yah." Icap Surya dan Sofia sambil tersenyum.

"Papa sama mama mau bicarain apa yah?. "Ucap Andini dalam hati yang penasaran apa yang akan di bicarakan oleh kedua orang tuanya.

*****

Di sisi lain, dan di waktu yang sama. Seorang pria sudah rapih dengan pakaian Jogging nya, ia berniat untuk jalan pagi.

Kalian pasti tahu siapa yang berniat jalan pagi, siapa lagi kalau bukan Kenzo. Ia sudah lama tidak Jogging karna mengurus perusahan serta anak buahnya di markas di tambah tentang gadis yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Kenzo sosok pria yang tidak mengurusi soal cinta-cinta seperti itu, tapi kini ia bisa terlibat dalam cinta seorang gadis yang pernah ia tiduri dan nodai.

"Semoga Angga mendapatkan informasi." Gumam Kenzo pelan.

Setelah ia sudah rapih menggunakan pakaian Joggingnya, Kenzo bergegas keluar dari kamar.

Di ruang makan, Ketrin sedang menikmati Roti dan segelas Susu yang ia buat. Ia melihat sang kakak yang sudah rapih dengan pakaian Joggingnya.

"Kak Ken mau kemana?" Tanya Ketrin sambil menikmati Roti dan segelas Susu.

"Jogging." Jawab Kenzo singkat.

"Ow." Ucap Ketrin yang kembali menikmati makanannya.

"Kakak pergi." Ucap Kenzo.

"Iyh Kak." Jawab Ketrin.

...Setelah itu, Kenzo keluar dari rumah menuju taman Flaminggo yang akan menjadi tempat Joggingnya....

*****

°°Taman Flaminggo°°

Kini Andini dan Naureen sudah sampai di Taman Flaminggo, ternyata sudah banyak orang yang ingin Jalan pagi juga.

"Mommy, ayok kita mulai joggingnya." Ucap Naureen girang.

"Okey sayang, pelan-pelan aja yah larinya." Ucap Andini.

Naureen hanya menganggukkan kepalanya, ia sangat girang Jogging bersama sang Mommy. Andini juga tak kalah bahagia melihat Naureen yang bahagia.

Disisi lain dan di tempat yang sama, Kenzo juga sudah sampai di Taman Flaminggo.

Tak lupa Kenzo juga menggunakan kacamata hitamnya, membuat ia semakin tampan.

Banyak para wanita yang terpesona melihat ketampanan Kenzo, tapi Kenzo hanya mengabaikannya.

Jarak antara Andini dan Kenzo tidak terlalu jauh, posisi Andini kini ada di depan Kenzo beberapa jarak.

Entah perasaan apa yang muncul dalam diri Kenzo ia seperti merasa akan ada sesuatu yang terjadi.Tapi Kenzo buru-buru menepis firasatnya.

Karna kelelahan, Andini dan Naureen berhenti sejenak. Mereka duduk di pinggiran Taman yang sudah di sediakan kursi panjang untuk para pengunjung.

Kenzo juga yang merasa butuh istirahat akhirnya berhenti sejenak, ia menatap sekitar yang lumayan ramai dengan orang.

Tiba-tiba indra penglihatannya mengarah kepada seorang wanita bersama gadis kecil yang sedang duduk di bangku pengunjung.

"Degh"

Kenzo dibuat terkejut melihat seorang wanita bersama seorang gadis kecil.

"Wanita itu?" Ia bersama dengan seorang gadis kecil? Apa jangan-jangan,,,,"?

Terpopuler

Comments

Febriani Soemantri

Febriani Soemantri

Jadi ingat Ikatan cinta 😄😂😂

2022-08-22

0

Lenny Nainggolan

Lenny Nainggolan

semangat kenzo, kejar kembali hakmu dan persatukan keluargamu

2022-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan Kembali
2 Pencarian
3 Kepulangan Andin
4 Kenangan Pahit
5 Usaha Kenzo
6 Kenzo
7 lari Pagi
8 Akhirnya Ketemu
9 Memikirkan Pria
10 Hari pertama Ke Butik
11 Tak Kenal Ampun
12 Kedatangan Kenzo Ke Butik
13 Pertemuan
14 Naureenn
15 Persiapan Kenzo
16 Ingin Bertemu Sahabat
17 Bertemu Sahabat
18 Pertemuan Ke Dua
19 Rencana Andin
20 Permintaan Kenzo
21 Rasa Nyaman
22 Kegalauan Andini
23 Peperangan
24 Tidak Sengaja
25 Somoga Benar
26 Kejutan 1
27 Jatuh Pingsan
28 Terungkap
29 Mengambil Langkah
30 Pengakuan
31 Daddy Apa Sakit
32 Korban Sinetron
33 Mengambil Keputusan
34 Keputusan Surya
35 Ingin Bertemu Calon Mertua
36 Bertemu Calon Mertua 2
37 Kerumah Kenzo
38 Persembunyian Ricky
39 Kekecewaan Ketrin
40 Perubahan Andini
41 Riana
42 Salah Sasaran
43 Kecemasan Riana
44 Ketrin
45 Bab 45 SDM
46 BaB 46 SDM
47 Nasib Riana
48 Balasan Yang Setimpal
49 Sebuah Rencana
50 Siasat Ricky
51 Pirasat Rosa
52 Penculikan Andin Dan Naureen
53 Penyekapan Andin Dan Naureen 2
54 Pertaruang Kenzo Dan Ricky
55 Pengorbanan Ketrin
56 Memberi Tahu Sang Papah
57 Kecemasan
58 Keritis
59 Mengingat Masalalu
60 Mulai Curiga
61 Sebuah Janji
62 Penyakit Kenzo
63 Siuman
64 Danau
65 Bos Ex
66 Orang Misterius
67 Pendonor Ginjal
68 Kecelakaan
69 Koma
70 Bram
71 Mengatakan Cinta untuk Ketrin
72 Siuman
73 Selesai
74 Amerika
75 Ketrin
76 Markas
77 Melamar Ketrin
78 Pesta Pertunangan
79 Kedatangan Tamu
80 Bella Dan Dinda
81 Kesedihan
82 Belajar Menerima Kenyataan
83 Mulai Berkerja
84 Memberikan Peringatan
85 Sifat Asli Dinda
86 Naureen Di Culik
87 Kesediaan
88 Memusnahkan Semua Musuh
89 Rumah Sakit
90 Rumah Sakit 2
91 Merencanakan Untuk Berlibur
92 Bertemu Sahabat Lama
93 Rencana Licik Dinda
94 Terharu
95 Sambutan
96 Malam yang panjang
97 Mengulang Kembali
98 Restoran
99 Memasang Sctv
100 Terbongkar
101 Di Usir
102 Rencana Pernikahan
103 Permintaan Naureen
104 Acara
105 Sah
106 Malam Pertama yang Aneh
107 SDM
108 Kepergian Kenzo
109 Ingin Mencari Kebenaran
110 Nomor Kontak
111 Sebuah Harapan
112 Pertanyaan
113 Belum Ada Keputusan
114 Kanada
115 Kedatangan Ketrin
116 Selesai 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kepulangan Kembali
2
Pencarian
3
Kepulangan Andin
4
Kenangan Pahit
5
Usaha Kenzo
6
Kenzo
7
lari Pagi
8
Akhirnya Ketemu
9
Memikirkan Pria
10
Hari pertama Ke Butik
11
Tak Kenal Ampun
12
Kedatangan Kenzo Ke Butik
13
Pertemuan
14
Naureenn
15
Persiapan Kenzo
16
Ingin Bertemu Sahabat
17
Bertemu Sahabat
18
Pertemuan Ke Dua
19
Rencana Andin
20
Permintaan Kenzo
21
Rasa Nyaman
22
Kegalauan Andini
23
Peperangan
24
Tidak Sengaja
25
Somoga Benar
26
Kejutan 1
27
Jatuh Pingsan
28
Terungkap
29
Mengambil Langkah
30
Pengakuan
31
Daddy Apa Sakit
32
Korban Sinetron
33
Mengambil Keputusan
34
Keputusan Surya
35
Ingin Bertemu Calon Mertua
36
Bertemu Calon Mertua 2
37
Kerumah Kenzo
38
Persembunyian Ricky
39
Kekecewaan Ketrin
40
Perubahan Andini
41
Riana
42
Salah Sasaran
43
Kecemasan Riana
44
Ketrin
45
Bab 45 SDM
46
BaB 46 SDM
47
Nasib Riana
48
Balasan Yang Setimpal
49
Sebuah Rencana
50
Siasat Ricky
51
Pirasat Rosa
52
Penculikan Andin Dan Naureen
53
Penyekapan Andin Dan Naureen 2
54
Pertaruang Kenzo Dan Ricky
55
Pengorbanan Ketrin
56
Memberi Tahu Sang Papah
57
Kecemasan
58
Keritis
59
Mengingat Masalalu
60
Mulai Curiga
61
Sebuah Janji
62
Penyakit Kenzo
63
Siuman
64
Danau
65
Bos Ex
66
Orang Misterius
67
Pendonor Ginjal
68
Kecelakaan
69
Koma
70
Bram
71
Mengatakan Cinta untuk Ketrin
72
Siuman
73
Selesai
74
Amerika
75
Ketrin
76
Markas
77
Melamar Ketrin
78
Pesta Pertunangan
79
Kedatangan Tamu
80
Bella Dan Dinda
81
Kesedihan
82
Belajar Menerima Kenyataan
83
Mulai Berkerja
84
Memberikan Peringatan
85
Sifat Asli Dinda
86
Naureen Di Culik
87
Kesediaan
88
Memusnahkan Semua Musuh
89
Rumah Sakit
90
Rumah Sakit 2
91
Merencanakan Untuk Berlibur
92
Bertemu Sahabat Lama
93
Rencana Licik Dinda
94
Terharu
95
Sambutan
96
Malam yang panjang
97
Mengulang Kembali
98
Restoran
99
Memasang Sctv
100
Terbongkar
101
Di Usir
102
Rencana Pernikahan
103
Permintaan Naureen
104
Acara
105
Sah
106
Malam Pertama yang Aneh
107
SDM
108
Kepergian Kenzo
109
Ingin Mencari Kebenaran
110
Nomor Kontak
111
Sebuah Harapan
112
Pertanyaan
113
Belum Ada Keputusan
114
Kanada
115
Kedatangan Ketrin
116
Selesai 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!