Ashana P.O.V
"Guys, gimana kalo kita liburan??" tanya Bella saat kami sama-sama berada di apartment ku.
"Boleh tuh, tapi gw mau kita traveling aja sama fwb gimana??" tanya Flo yang kami jawab anggukan. Aku bahkan tersenyum seraya menatap Flo. "Boleh juga ide lo itu. Lumayan lah bisa minta Delvin bayarin." ujar ku seraya tersenyum.
"Nah ide bagus. Kalo gitu kita bikin grup aja kali ya. Na, bikin gih!" kata Youra yang ku jawab anggukan. "Kita ajakin fwb kita dulu aja. Nanti abis itu kalo udah di konfirm baru bikin grup. Gitu aja." ujar ku. "Oh iya juga. Okay lah kalo gitu kita konfirm aja." kata Bella.
Kami langsung sama-sama chat fwb kami. Aku juga langsung ngechat Delvin.
-on chat
Me: Vin, lo beberapa hari ini sibuk banget deh.
Delvin: Enggak ah, Na. Gw cuman pergi sama cewek yang lain aja. Kenapa emangnya cantik??
Me: Gw mau ngajak lo jalan sama sahabat-sahabat gw. Mereka ngajak cowok nya. Gw mau ngajak lo aja. Kita ke Bali barengan.
Delvin: Okay kalo gitu nanti gw ikut kok. Kita barengan ya, nanti biar gw jemput lo aja buat ke Bandara. Sahabat-sahabat lo nanti biar gw yang bayarin. Jadi berapa orang??
Me: Eh ga usah, biar gw yang beliin tiket. Nanti sisanya lo aja gapapa.
Delvin: Oh gitu tenang aja, nanti kita nginep di hotel punya keluarga gw aja.
Me: Okay, dimana emangnya? Jauh ga dari bandara?
Delvin: Ubud, mungkin ya satu setengah jam doang. Gimana? Gapapa kan?
Me: Okay, gapapa kok. Enaknya kapan??
Delvin: Gimana kalo nanti aja euummm lusa?
Me: Boleh, nanti gw bilang ke mereka.
Delvin: Okay, cantik.
-end Chat
"Guys, lusa ya kita pergi." ujar ku yang membuat mereka langsung terkejut. "Lusa? Seriusan??" tanya Flo. "Iya lah. Tenang aja, hotel sama yang lain udah di urus sama si Delvin kok." ujar ku. "Oh gitu okay lah. Akhirnya bisa juga pengiritan." kata Youra dengan tawanya.
"Okay kalo gitu kita bakalan siap-siap ya. Usahain besok udah siap, kalo ada yang belom lengkap, besok kita cari. Nanti malem kita list apa aja yang belom lengkap." kata ku. "Okay siap, si Azzam bisa nih." kata Flo yang membuat kami menatapnya. "Kenapa pada ngeliatin gw?" tanya nya. "Gapapa sih cuman penasaran aja, masa iya lo udah HS, udah sering kemana-mana bahkan seunit berdua gitu ga ada perasaan." kata ku.
Flo terlihat tegang, bahkan bisa dikatakan dia salting gitu. Apa mungkin dia ada perasaan ke Azzam??
"Flo? Lo kenapa salting dah?" tanya Bella. "Eh? G-gw gapapa kok. Gila aja gw ada rasa ke Azzam." ujar Flo seraya memainkan ponselnya. Aku hanya bisa menatap Flo untuk memastikan, aku tau dia bohong.
Setelah ketiga sahabatku pulang, aku memutuskan untuk melakukan perapihan barang.
Tanganku menarik koper berwarna abu-abu dari dalam lemari, aku langsung memasukan baju-baju kedalamnya. Kira-kira berapa lama ya? Hmmmmmm buat tiga hari aja kali ya, nanti kalo misalkan lebih bakalan laundry.
Mengambil persediaan barang pribadi, aku langsung memasukannya ke koper. Setelah siap, aku memilih tidur.
***
Pagi ini, aku dikejutkan dengan kehadiran Delvin didalam kamar. Dia tersenyum dengan membawa koper hitamnya.
"Lah, Vin? Lo ngapain kesini? Kan masih besok kan berangkat nya?" tanya ku. "Iya dong cantik, kan biar besok ga ribet kalo mau berangkat." kata Delvin dengan senyum lebarnya.
"Yaudah, masuk kalo gitu. Gw baru aja mau turun beli makanan. Lo udah makan?" tanya ku yang dijawab gelengan kepala nya. "Nah cakep, nanti makan bareng. Gw beli sayur aja. Lo mau makan apa? Biar bisa sekalian gw bikinin." ujarku yang membuat matanya langsung berbinar.
"Apa yang lo masak, pasti gw makan." jawabnya. "Berarti kalo gw bikin sendal rica-rica bakalan lo makan?" tanya ku yang membuatnya tertawa. "Iya aja deh. Eh iya, masakin gw nasi goreng dong, Zel. Gw udah lama ga makan nasgor bikinan lo." kata Delvin yang ku jawab anggukan.
"Gw beli bahan yang lainnya dulu. Lo tunggu disini aja." kata ku. "Eh gw ikut!!" ujarnya yang membuat ku terkejut. Mampus! Dia kan ga tau nama asli ku!
"Eh gapapa lo disini aja. Biar gw yang turun." ujarku. "Udah ayo, gw temenin sekalian ke minimarket. Gw mau beli cemilan sama persediaan buat besok." ujarnya. "Yaudah ayo!" ajak ku. Dia tersenyum lalu ---
Cup!!
"Delvin kampret! Jangan dadakan kek kalo cium bibir gw!!" ujar ku sebal saat dia malah mencium bibir ku.
"Morning Kiss babe!!!" teriaknya seraya berlari di lorong apartment. Aku hanya bisa tersenyum seraya menutup pintu.
Kami berdua akhirnya sama-sama turun ke lobby apartment dan mulai mencari orang yang menjual bahan makanan.
"Lo jadi mau ke minimart? Tuh disitu." ujar ku. "Okay deh. Lo mau minuman gak?" tanya nya. "Boleh." jawabku. "Okay. See you! Nanti gw susul ya. Eh iya share live location. Biar gw bisa nemuin lo nya." ujar Delvin.
Setelah aku membagikan lokasi terkini, kami langsung berpisah. Aku langsung menghampiri satu toko yang menjual bahan makanan.
"Bu, sosis ayam nya satu, bakso kebun jeruk ada gak??" tanya ku. "Eh ada Shana. Ga ada nak, udah abis." jawab ibu penjual. "Yah bu, yaudah deh bakso sapi yang enak ya bu. Masa iya ini tamu saya makan yang zonk. Kan kasian." ujar ku. "Siap deh buat nak Shana mah pasti yang enak. Tumben ada disini? Ibu bapak lagi dinas ya?" kata si ibu penjual yang ku jawab anggukan.
"Bu, nanti saat tamu saya kesini panggil saya Gazel ya." pinta ku. "Kenapa emangnya?" tanya ibu penjual. "Soalnya saya pakai nama samaran." jawabku. "Oh begitu, okay." jawabnya.
Aku mulai memilih beberapa sayuran yang cukup paling enggak sampai besok aja.
"Eh ada anak gadis!" sapa salah satu tetangga ku. "Hallo, bu!" sapa ku kembali. "Masih sendiri aja nih. Mana calonnya? Harus buruan dicari lho. Kalo enggak nanti jadi perawan tua." ujar si ibu tetangga yang hanya ku jawab senyuman.
"Senyumannya saya kenal nih. Senyum malu! Hahahahahahaha!" kata si ibu tetangga seraya tertawa.
"Ekhem!" deheman seseorang membuat ku menengok dan melihat Delvin dibelakang ku. "Saya calon suami nya." ujarnya yang membuatku terkejut begitu juga dengan ibu tetangga dan penjual yang sama terkejutnya.
"Kamu? Kerja apa kamu? Palingan masih mahasiswa. Ga berduit." ujar ibu tetangga. "Tck! Dikira mahasiswa ga bisa usaha apa ya? Saya CEO dari salah satu hotel yang udah punya banyak cabang." ujar Delvin yang membuat si ibu tetangga langsung tersenyum.
"Kamu ga cocok kalo sama dia. Cocok nya sama anak saya. Lebih cantik, lebih pintar. Dia mah kalah." kata si ibu tetangga seraya menatap ku sinis. "Tapi saya ga level sama yang murahan. Saya ga level sama yang suka jilat ludah nya sendiri." kata Delvin seraya merangkul ku.
"Nih aku udah beli minum. Yuk masak yang! Aku udah laper tau, tuh denger ga? Perut aku udah bunyi masa." kata Delvin seraya merangkulku. Aku hanya bisa tertawa dan menatap ibu penjual yang menatap kami. "Bu, ini ya uang nya. Saya pamit, permisi. Yuk sayang!" ujar ku seraya berangkulan.
Kami langsung berjalan seraya memasuki lobby. "Zel, gimana kalo beli tiket nya terpisah. Jadi kita duluan, abis itu baru tiga sahabat lo sama cowoknya. Gimana?" tanya Delvin. "Gapapa kok." jawabku yang membuatnya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments