Nuli dan Kunang-kunang

"Cincin Langit? Dan benda kecil itu kenyataannya adalah sebuah ruang yang luasnya sebesar 5x5 meter?"

Lei kecil melongo mendengar tentang keberadaan benda yang dapat menampung barang di dalam ruang 5x5 meter, namun bentuk penampakannya adalah kecil serupa cincin.

"Senior Shulam LanHua, dapatkah aku melihat dan mnengok ke dalam cincin langit anda? rasanya diri ini masih tak percaya ada benda sihir seperti itu" tanya Lei kecil dengan takjub.

LanHua berpikir sebentar. Cincin Langit atau cincin tata ruang seperti itu adalah benda kepemilikan yang bersifat pribadi.

Namun setelah dia menimbang-nimbang, kesimpulannya ZhongLei ini hanyalah seorang bocah usia 10 tahun, gadis itu lantas berpikir dia akan memberi ijin ZhongLei mengintip isi cincin nya.

"Kamu dapat menyentuh cincin langit-ku, lalu kerahkan benak kamu untuk mengintip kedalam cincin ini. Aku telah membuka kunci penghalang di cincin"

LanHua menyodorkan tangannya dan membiarkan Lei kecil menyentuh cincin itu. Lei kecil merengkuh tangan LanHua.

Anak kecil itu lalu memejamkan mata ketika dua tangannya menyentuh cincin Langit. Dia tengah berusaha menggunakan benaknya untuk melihat bagian dalam Cincin Langit kepunyaan LanHua.

"Wow..!" seru Lei kecil dengan takjub.

Lei Kecil setumpuk buku-buku bacaan, sekitar 25 ratus keping Hablur Merah dan 100 koin emas dan beberapa perhiasan sederhana. Hablur Merah adalah alat pembayaran kelas tinggi yang nilainya diatas koin emas, di dalam Cincin Langit. Dia terpesona

"Keajaiban sihir" desis ZhongLei.

Mengenai Hablur Merah, umumnya hanya daerah-daerah khusus di benua yang dapat menambang hablur (kristal) warna merah ini. Alhasil karena langka, nilai barang ini menjadi jauh diatas koin emas sebagai alat pembayaran.

"Senior Shulam LanHua, anda adalah orang terkaya yang pertama aku jumpai. Belum pernah sekalipun aku melihat dengan mata sendiri, alat pembayaran koin emas. Apalagi Hablur Merah"

ZhongLei selama ini hanya mendengar kisah-kisah di Desa MeiHua tentang pembayaran menggunakan Koin Emas dan Hablur Merah. Alat pembayaran itu hanya berada di Kota-kota besar dan dilakukan oleh orang kaya atau bangsawan kerjaan saja.

Tentu saja dengan memuji LanHua seperti orang kaya, Lei kecil terlihat agak berlebihan memuji gadis Shulam itu. Namun LanHua merasa senang. semumur hidup belum pernah gadis itu di kagumi seolah-olah kalangan orang kaya.

LanHua menjadi tersipu malu. Dia merasa anak kecil ini terlalu menyanjungnya. Padahal jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan Shulam Elit, dia sama sekali tidak berarti.

"Kelak ketika kamu resmi menjadi seorang Shulam, maka kamu akan menerima kompensasi setiap bulan dari Kerajaan. Oleh karena itu, aku berharap kamu akan berprestasi, agar kamu dilirik oleh petinggi di pusat Kerajaan, lalu diangkat menjadi Ksatria Elit. Masa depan cerah tentu akan menantimu" nasihat LanHua itu diikuti anggukan kepala dari Lei kecil.

Suasana hening sejenak, masing-masing jatuh kedalam lamunan.

ZhongLei kembali membuka percakapan.

"Senior Shulam LanHua. Mengenai Cincin Langit yang anda sebutkan tadi, apakah juga disediakan oleh akademi kepada calon Shulam?"

ZhongLei mulai merasa bahwa dengan memiliki Cincin Langit seperti itu, dia tidak akan kerepotan membawa barang-barangnya seperti sekarang.

LanHua menatap penuh minat kearah ZhongLei,

"Anak ini ternyata memiliki ambisi yang tinggi juga... Well baguslah. Sepanjang itu untuk kejayaan Kerajaan Zamorazhivaniye kami, aku akan mendukungnya"

"Cincin Langit tidak diberikan secara cuma-cuma. Kamu bisa mendapatkannya ketika Akademi mengadakan semacam kompetisi, atau itu sebagai hadiah kompensasi, ketika kamu menyelesaikan misi yang di berikan akademi" kata LanHua.

LanHua lalu tertawa terbahak- bahak melihat ekspresi bingung di mata ZhongLei, setelah penjelasannya tadi.

"Ah sudahlah. Terlalu banyak pertanyaanmu. Nanti setelah kamu berada di Akademi, kamu akan tahu sendiri apa itu misi akademi, apakah itu kompetisi di akademi"

"Sekarang, mari kita nikmati pemandangan Kota Temaram dari ketinggian ini" LanHua mengalihkan pembicaraan. Anak kecil itu terlalu banyak bertanya, sementara LanHua kerepotan setiap kali menjawab pertanyaannya.

Kota Temaram ketika di lihat dari ketinggian malam hari seperti ini, benar-benar indah. Kerlap-kerlip cahaya lampu, susunan tata kota yang teratur, membuat kota ini terlihat begitu istimewa.

Di mata Lei kecil yang baru pertama kali melakukan perjalan, setelah sepuluh tahun dia hanya melihat Desa MeiHua, Kota Temaram terlihat seperti surga.

Padahal saat itu waktu telah memasuki kentongan kedua dimana petugas keliling kota telah memukul kentongan 2x, (memberi tanda bagi penduduk kota untuk kembali ke rumah masing-masing) namun lampu-lampu di rumah penduduk masih memancarkan cahaya.

Jika saja itu di Desa MeiHua, ketika waktu telah memasuki kentongan kedua, semua lampu di rumah penduduk desa telah padam. Desa menjadi gelap gulita dan hanya mengandalkan cahaya rembulan semata.

Kereta udara itu mendarat di stasiun Kota Temaram yang terlihat cukup rapih dan luas. Banyak sekali penjemput yang datang di stasiun, memadati stasiun yang tidak terlalu besar itu.

ZhongLei berulang kali terkaget-kaget tatkala dia meihat diantara penjemput-penjemput itu, terdapat beberapa sosok mahluk yang berpakaian serba kelabu, dan seluruh tubuh hingga kepala mereka tertutup kain kelabu sederhana. Sosok itu seperti megerikan, namun di sisi lain aura tertindas dan menderita mencuat dari tiap sosok bayangan kelabu itu.

Mahluk-mahluk itu sulit di identifikasi ras mereka. Dan keberadaan mereka di stasiun itu adalah untuk mengangkut barang-barang milik penumpang kereta udara, yang berasal dari golongan bangsawan.

"Itu adalah Nuli. Mereka berasal dari Pegunungan di daerah Barat benua ini. Kaum Nuli itu sering di jadikan budak oleh orang-orang Wilayah Utara. Tentu saja kehadiran mereka disini, mengikuti tuan mereka yang kemungkinan orang-orang dari Utara" jelas LanHua ketika dia melihat Lei kecil berulang kali menatap sosok-sosok berpakaian kelabu itu.

Mendengar penjelasan LanHua, entah mengapa ZhongLei merasa hatinya pedih. Apalagi ketika dia melihat salah seorang pria berambut emas, melecut salah satu Nuli dengan cambuk kuda hingga, dia-Nuli terjatuh di jalan. Namun tidak terdengar suara keluh kesah. Yang ada aura tertindas dan sedih yang semakin kental terasa.

Lei kecil hampir meledak dalam amarah dan akan memaki si rambut emas. LanHua menahan tangan anak itu dan menatap dingin,

"Tidak perlu kamu mencampuri urusan yang bukan urusanmu. Nuli itu telah dibayar seluruh hak hidupnya oleh tuannya. Jika kamu berkeras membantu dan menolong Nuli itu, alih-alih menjadi pahlawan kesiangan bagi Nuli itu, yang ada malahan kamu akan di lapor ke Militer dan di masukkan kedalam penjara karena mengganggu hak pemilik Nuli itu"

ZhongLei menjadi tercengang ketika mendengar penjelasan LanHua. Dia tak menyangka bahwa praktik perbudakan akan sekejam itu. Dalam hatinya dia meringis,

"Hidup ini sedemikian sulit. Ku kira hidup kami di Desa MeiHua adalah kehidupan yang keras dan penuh kesulitan. Siapa menyangka, di belahan lain benua ini, terdapat perbudakan yang jauh lebih menyedihkan dari pada kehidupan di Desa MeiHua"

"Kendaraan kita telah tiba. Maka kita akan langsung menuju akademi" kata LanHua membuyarkan lamunan Lei kecil.

ZhongLei menatap kagum kearah kereta yang menjemput mereka. Kereta itu terbuat dari buah labu berwarna kuning yang besar, dimana di bagian kusir kereta duduk seorang wanita yang menutupi wajahnya dengan tudung yang lebar.

Kereta labu itu di motori bukan dengan kuda, melainkan seekor hewan roh raksasa yang di sebut Kunang-kunang, yang senantiasa memendarkan cahaya terang dari tubuhnya.

Sekali lagi Lei kecil terpesona.

"Sihir !, dimana-mana aku melihat sihir. Dan ternyata kehidupan para penyihir adalah seenak ini"

ZhongLei lantas sekali lagi berjanji didalam hati,

"Aku akan menjadi peyihir yang terbaik di seluruh negri"

*Bersambung*

   Untuk membuat author lebih semangat dan tetap berkreasi melanjutkan novel ini, jangan lupa di-like, sekedar komen dan vote.

   Terlebih tolong favoritkan novel ini karena Noveltoon akan menilai untuk menjadi pemasukan Author berdasarkan jumlah Favorit, komen dan like … yang tentunya juga menyemangati author. Apresiasi yang readers berikan akan menyemangati autor untuk terus berkarya di Noveltoon ini.

Terpopuler

Comments

Ram_es

Ram_es

benar-benar luar biasa anak kecil ini sudah bisa menilai kekayaan?

2024-03-09

1

Mas Bos

Mas Bos

makin bikin penasaran

2023-01-11

0

Nani 2017

Nani 2017

semamgat thooorrrr...
👏👏👏👏👏👏

2022-09-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!