Saat itu di Wilayah Tengah benua tengah menjelang musim gugur. Tentu saja udara berubah mulai dingin sehingga semua orang mempersiapkan hal-hal berkenaan dengan musim dingin nanti.
Lebih banyak menyimpan cadangan makanan seperti biji-bijian, buah-buahan yang di keringkan sampai persiapan bahan bakar untuk menghangatkan tubuh nanti.
Pada hari ke-15 di bulan delapan menjelang musim gugur ini, akan terjadi fenomena dimana Bulan Purnama akan menampakkan diri lebih singkat dari biasanya.
Tentu saja Desa Meihua juga merayakan acara yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang suku Han itu. Beberapa warung atau pedagang menjajakan kue yang identik dengan perayaan purnama itu.
Anak-anak gadis mempersiapkan diri dengan berbagai tepung atau semacam bedak putih guna melaburi wajah mereka ketika Purnama betul-betul bersinar pada puncaknya.
Menurut kepercayaan orang-orang dahulu, jika seseorang gadis melaburi wajahnya dengan bedak putih sambil menatap Purnama, niscaya kelak wajahnya akan bersinar-sinar cemerlang seperti cahaya Purnama dimalam hari, sehingga pria-pria muda akan mendekat bagaikan kumbang yang lekat dengan bunga yang harum. Maksudnya adalah gadis itu akan memiliki bawaan enteng dengan jodoh.
Di salah satu warung di Desa Meihua, dimana tempat itu selalu di penuhi dengan berbagai pemabuk, gadis-gadis penari atau para pendongeng.. Lei kecil amatlah suka mengintip dan mendengarkan riwayat-riwayat asing yang dinyanyikan penutur dongeng jalanan itu.
"Inilah bagian yang aku nanti-nantikan" desis ZhongLei ketika melihat pemabuk itu naik ke atas panggung kecil tempat atraksi (sebetulnya itu tidak layak disebut panggung karena sedemikian kecilnya pentas itu untuk seseorang menampilkan keahliannya).
Musik mengalun dari kecapi tua yang di petik pemabuk tua bernama HuaiDe.. dalam irama yang cukup sendu itu, Tua HuaiDe mulai beriwayat.
"Dahulu sekali, ketika kakek dari kakekmu sendiri belum lahir.. tersebutlah suatu mahluk mitos yang memiliki Kesaktian tinggi.
Mahluk mitos yang dikenal dengan Feniks itu, selalu di puja orang Han, bahkan mereka mendirikan kuil-kuil pemujaan untuk mahluk mitos itu.
Orang mulai menyadari bahwa Feniks itu pembawa kemujuran, ketika panen selalu terjadi tanpa adanya serangan hama ataupun bencana alam.
Bahkan kemudian di kuil-kuil penyembahan kepada mahluk Feniks, tanpa di sadar membangkitkan kekuatan dikalangan pendeta-pendeta Kuil Feniks, dimana mereka mampu mengendalikan api, mengendalikan air dan lain sebagainya.
Dunia Tengah kemudian di kejutkan dengan ahli-ahli yang kemudian mampu melakukan sihir-sihir di luar nalar berkat energi yang mengalir keluar dari mahluk yang disebut Feniks itu.
Bahkan di Kuil penyembahan Feniks pernah terdapat seorang Penyihir terkuat sepanjang masa, yang dikenal dengan SAGE" ....
HuaiDe menghentikan kisahnya, dan dia diam namun jarinya terus memainkan nada sendu dari kecapi itu.
ZhongLei menahan nafas dalam-dalam. Dia telah mendengar kisah yang diceritakan orang tua itu mungkin sebanyak sepuluh kali. Herannya dia tak pernah bosan. Justru bagian terakhir ini yang selalu di nanti-nantikannya karena kisah akan berlanjut ke kisah tentang peperangan.
Tatkala petikan kecapi di tangan HuaiDe semakin sahdu, dan dia siap untuk melanjutkan ke bagian kisah tentang peperangan, sekonyong-konyong kecapi tua di tangannya meledak dalam nyala api.
"Bumm.."
Semua orang terperanjat. Bagaimana bisa kecapi di tangan HuaiDe itu meledak tanpa alasan yang tepat?.
Belum kelar rasa terkejut mereka, tiba-tiba seseorang wanita tanpa disangka-sangka telah berdiri diam dengan tatapan garang kearah tua HuaiDe. Di kedua tangan perempuan itu tampak menyala api yang berwarna kebiruan. Biru adalah nyala api yang amat panas, semua menjadi ketakutan.
"Shulam.!"
"Dia penyihir"
Semua orang langsung bubar, sementara suara perempuan itu terdengar dengan membentak tegas,
"Dilarang keras menyebutkan tentang SAGE di wilayah jajahan Zamorazhivaniye. Anda telah bosan dengan kehidupan !"
Menyusul bentakan Shulam perempuan itu, suara derap kaki tentara terdengar mengepung tempat itu. Tidak kurang dari dua lusin tentara bersenjata lengkap masuk kedalam tempat hiburan itu, lalu meyeret tua HuaiDe.
Shulam perempuan itu mendesis,
"Anda akan dihukum gantung besok di alun-alun. Raja Alexei akan marah jika mendengar seseorang yang memberitakan cerita bohong tentang keberadaan SAGE"
Pemilik tempat hiburan itu menggigil dan berlutut meminta ampun. "Aku tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa" ratapnya.
"Tidak ada ampun bagi pemberontak ataupun pendukung pemberontak" dengan bengis Shulam itu menjawab. Sementara pemilik tempat hiburan itu meraung-raung meminta belas kasihan Shulam perempuan itu.
ZhongLei menatap tidak berkedip melihat potongan tubuh Shulam perempuan itu. Padahal dia adalah seseorang yang jelas-jelas berasal dari Suku Han. Akan tetapi dia dengan dingin menghukum orang Han sendiri.
Shulam perempuan itu dengan dingin mengangkat dua telapak tangannya, lalu dia mengucapkan sebuah mantra kecil, seketika api menyala amat besar di kedua telapak tangannya.
Lalu seperti orang menyiram tanaman di kebun meng- gunakan wadah, api biru itu terlihat memandikan tumah hiburan itu dengan api. Dalam sekejab mata saja, api menjilat dan membuat bangunan kayu itu lenyap di telan lautan api.
Pemilik tempat hiburan itu menggeletak di tanah dengan tiada henti-henti nya menangis dan mengucapkan kata-kata permohonan pengampunan. Tempat hiburan itu adalah satu-satunya harta yang dia miliki. Setelah itu terbakar, dia sama sekali tidak memiliki apa-apa.
Semakin lama di telan rasa sedih, pemilik tempat hiburan itu mengambil tindakan nekat. Dia melompat ke arah perempuan Shulam itu sambil menyumpah "Lebih baik kita mati bersama"
Semua orang yang menonton kejadian itu amatlah tercengang. Entah dari mana asalnya keberanian pemilik tempat hiburan itu, sampai-sampai dia mengajak seorang Shulam untuk mati bersama.
Dalam dengusan dingin, Shulam perempuan itu menjentikkan sesuatu seperti sinar berwarna biru. Pemilik tempat hiburan itu lalu sekali lagi menjerit, akan tetap kali ini adalah jeritan ketakutan.
Semua menyaksikan dengan mata kepala sendiri, ketika sinar kebiruan yang di jentikkan Shulam itu, seketika berubah menjadi lidah api yang menari-nari menjilat sekujur tubuh orang malang itu. Tidak perlu menunggu terlalu lama. Dalam waktu limat menit saja, pemilik tempat hiburan yang malang itu telah berubah menjadi abu.
Semua orang menjerti ngeri didalam hati. Demikian juga dengan Lei kecil. Pandangannya kini berubah. Shulam itu bukanlah sesuatu yang keren. Shulam itu ternyata ahli sihir yang kejam. Anak itu mulai goyah.
Lei kecil terdiam dalam keraguan selama lebih dari satu sepuluh menit. Dia sampai-sampai tidak menyadari akan kejadian yang terjadi di sekitarnya. Dia tersadar ketika Shlam perempuan itu berteriak dalam nada yang kuat, sampai-sampai seisi desa akan mendengar nya.
"Besok pagi. Di alun-alun desa, akan di lakukan hukuman gantung terhadap pembenrontak HuaiDe, seorang pendongeng keliling"
Lei kecil tertegun. Jadi tadi itu adalah cerita terakhir yang akan dia dengar tentang mahluk mitos yang bernama Feniks..
*Bersambung*
Untuk membuat author lebih semangat dan tetap berkreasi melanjutkan novel ini, jangan lupa di-like, sekedar komen dan vote.
Terlebih tolong favoritkan novel ini karena Noveltoon akan menilai untuk menjadi pemasukan Author berdasarkan jumlah Favorit, komen dan like … yang tentunya juga menyemangati author. Apresiasi yang readers berikan akan menyemangati autor untuk terus berkarya di Noveltoon ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Mas Bos
shulam > jahat
shalim > baik
si zhonglie pilih yg mana yaaa ...
2023-01-10
0
Gede Rian
komen
2022-09-28
1
Zeindy Anlasty Hirdirian
LAnjut trs
2022-09-06
0