Pengendali Air

Pagi itu hawa terasa amat dingin menusuk. Udara menjelang musim dingin seperti ini memang selalu membuat orang-orang berusaha membiasakan diri kembali mengenakan pakaian tebal, menyamarkan rasa dingin diri dari tiupan angin dan berusaha memberi kehangatan bagi tubuh.

Meskipun pagi itu angin dingin berikut kabut tipis memenuhi Desa Meihua, hal itu tidak menghalangi orang-orang desa untuk bergegas menuju alun-alun desa. Sebuah peristiwa penting akan terjadi.

Pendongeng keliling bernama HuaiDe hari itu akan menjalani hukuman gantung. Begitu bunyi berita dari mulut ke mulut.

"Itu adalah berita yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya" Kata seorang perempuan yang dikenal sebagai penggosip di desa itu.

"Apakah kamu menyaksikannya secara langsung kejadiannya, Bibi Chengguang?" tanya seorang pria kepada wanita penggosip itu.

Dengan memasang wajah tersinggung Bibi Chengguang berkata,

"Apakah anda meragukan kemampuanku mengumpul berita wahai Pemburu Dunshi? Seorang gadis, anak tetanggaku bercerita sendiri tentang kejadian itu. Gadis itu bekerja di rumah hiburan sebagai pelayan, well anda tahu bukan? Karena dia bekerja sebagai pelayan disana, tentu saja gadis itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri kejadian malam itu"

"Menurut Si Cantik Lian, Shulam perempua itu mengeluarkan api yang langsung menghanguskan tempat dimana dia bekerja. Dan dalam amarahnya dia me- merintahkan Kaum Militer untuk melakukan hukuman gantung terhadap Tua HuaiDe pada hari ini"

Bibi Chengguang berceritra dengan berapi-api. Sampai-sampai orang-orang kini berkumpul semakin banyak di kakinya, semua men- dengar kisah yang dia ceritakan dengan perasaan tercekam.

Dengan wajah pucat seseorang menyeletuk..

"Kalau begitu, untuk apa kita berkumpul disini? Mari kita bergegas menyaksikan hukuman gantung itu. Kasian nasib TuaHuaiDe. Rasanya telah lama sekali aku tidak mendengar seseorang di hukum oleh Kekaisaran Utara. Sungguh malang nasib Tua HuaiDe itu" seseorang berbisik dengan takut-takut. Semua orang memang sangat takut jika membicarakan tentang Kekaisaran Utara Zamorazhivaniye. Nyawa adalah taruhan jika mem- perbicangkan tentang kekaisaran.

Orang-orang desa itupun bergegas menuju ke alun-alun desa. Tampak diantara kelompok yang berduyun-duyun menuju alun-alun desa, Lei kecil juga ikut bergabung. Anak itu tidak ingin ketinggalan berita apapun sejak kejadian semalam.

Dari pembicaraan diantara penduduk desa, semua merasa iba dan tidak setuju dengan tindakan pihak kekaisaran.

Akan tetapi siapa berani melawan? Bahkan Shulam perempuan yang memiliki kekuatan api itupun tidak lebih dan hanya sekedar boneka yang diperintah pihak Kekaisaran.

******

Di tengah-tengah alun-alun telah didirikan panggung kecil. Sebuah tiang lengkap dengan tali yang memiliki simpul itu seolah-olah telah siap menunggu Tua HuaiDe datang mengantar lehernya untuk di gantung.

Jika awalnya orang-orang masih ribut saling berbicara salin berdiskusi kejadian hukuman ini, saat ini semua diam seribu basa. Alun-alun yang di penuhi orang berjejal itu terasa sama seperti suasana pekuburan. Sepi, mencekam.

Selepas menunggu hingga satu jam lamanya di alun-alun yang tetap terjaga dalam diam mencekam itu, tiba-tiba terdengar jeritan tertahan beberapa orang.

Rupa-rupanya sosok HuaiDe telah digiring keluar oleh pasukan militer. Wajahnya tidak terlihat karena kepalanya terbungkus kain hitam, tanpa sedikitpun menyisakan mata untuk memandang.

HuaiDe di tuntun tentara debgan tertatih-tatih, yang kemudian membawanya menaiki panggung kecil tempat tiang gantungan berada. Kaki pendongeng keliling itu kentara benar, gemetar. Semakin iba rasa nya melihat seseorang yang kamu kenal, menjadi seperti domba yang digiring ke tempat pembantaian seperti itu.

Beberapa isakan tertahan terdengar memecah suasana kaku di alun-alun, sementara sebuah suara menggelegar terdengar membahana, menutupi isakan tertahan kaum perempuan yang tidak tega dengan pemandangan itu.

"Semua Rakyat Desa Meihua, mewakili Kekaisaran Zamorazhivaniye, dengan ini kami kaum Shulam dan militer akan mengambil tindakan hukum terhadap seorang pria bernama HuaiDe, dengan alasan Pemberontakan"

"Tentu saja tindakan ini bukanlah tindakan semena-mena pihak kemaisaran, melainkan kami memperoleh bukti, bahwa HuaiDe ini menceritakan hal-hal omong-kosong yang merupakan hal terlarang yang sudah di atur dalam Undang-undang Kekaisaran Zamorazhivaniye"

"Maka dengan ini, aku Shulam LanHua bertindak mewakili Kaisar Alex Sidorov, menjatuhkan hukuman gantung kepada HuaiDe"

Lapangan itu menjadi berisik. Semua mengeluarkan suara tidak puas dan kepingin untuk protes. "jshshwjshebebh"

Akan tetapi ketika pasukan militer mencabut pedang dengan serempak, kontan semua suara ribut itu terhenti. Diam dalam rasa tidak puas, namun penuh ketakutan.

Shulam bernama Lanhua itu melanjutkan pidatonya,

"Hukuman gantung.. Laksanakan"

Suara jeritan mulai terdengar. Kaum perpempuan tak dapat menutupi tangisnya.

Semua orang mengenal HuaiDe. Dia adalah pria yang baik dan sangat suka dengan kisah-kisah petualangan. Berita-berita dunia luar, kadang mereka dengar dari dirinya. Entah dari mana HuaiDe mendapatkan berita itu.

Akan tetapi hari ini, mereka akan menyaksikan pria yang cukup akrab dengan semua penduduk desa, akan menjalani hukuman gantung. Siapapun tidak akan tega.

Tangan pria algojo militer itu telah mengikat leher HuaiDe dengan tali. Dia tinggal menarik atau membuka papan dimana kaki Tua HuaiDe berpijak, maka pria tua itu akan mati tergantung, dalam keadaan tercekik.

Sekonyong-konyong...

"Duar..."

Sebuah ledakan terdengar. Air dalam jumlah yang banyak tercurah dari atas. Semua mata menatap aliran air yang terasa seperti gelombang raksasa di lautan. Jatuh dengan deras dan membuat tembok air di sekeliling panggung hukuman.

Air itu seakan-akan tiada habisnya turun dari langit, yang lalu membentuk gelombang menghantam semua kaum militer diatas panggung. Semua militer itu terbentur gelombang raksasa, membuat mereka terlempar dan jatuh pingsang.

Mata LanHua menyala, mulutnya mendesis,

"Pengendali air..."

Dia lantas membuat kuda-kuda pertempuran, lalu tubuhnya melesat keatas panggung dengan niat membunuh langsung HuaiDe menggunakan tangannya. Gerakan nya amat cepat laksana seekor walet.

Api berwarna biru berkobar-kobar di kedua tangan LanHua, siap memanggang siapapun yang membuatnya meledak dalam amarah.

"Tsingg.."

Seketika sebuah sinar pedang menghalangi gerakan lompatan burung walet LanHua. Dengan terpaksa LanHua melakukan salto dan jumpalitan di udara. Dia membuat teknik putaran yang indah diudara guna menghindari sabetan pedang.

"Wow.." suara terkejut dari para penonton di alun-alun, yang sedianya datang menonton hukuman gantung, kini berbalik menonton pertempuran kelas tinggi yang belum pernah mereka saksikan.

Ketika LanHua telah mendarat dan berdiri diatas tanah, dia melihat sosok didepannya yang menyabet dia dengan pedang, adalah seorang pria mengenakan jubah hitam, mengenakan tudung.

Sementara itu tampak juga dua orang lainnya dalam balutan pakaian sama serba hitam dan mengenakan tudung, melompat lincah ke atas panggung. Keduanya membebaskan leher HuaiDe dari tali gantungan.

LanHua, Shulam pengendali api itu menjadi marah. Dia membentak dan memukul menggunakan sihir kearah pria yang menghalanginya. Sebuah tinju api melesat menyala-nyala, siap membakar pria bertudung.

Suara mengejek terdengar dari pria bertudung, ketika dia menjetikkan tangannya, lalu tetesan air yang tersisa di panggung tadi, berubah menjadi luapan air seperti air bah yang langsung memadamkan tinju api milik LanHua.

LanHua terkejut, akan tetapi dia tidak menjadi gugup. Api di tangannya kini diubah membentuk cambuk api yang lalu di pecutkan yang penuh kekuatan kearah pria bertudung.

"Tar-tar-tar"

Pria bertudung itu sekali lagi mengeluarkan ejekan, lalu tangan kanannya membentuk sebuah segel sihir dan dia kedengaran seperti memerintah tetesan air di panggung untuk bangun memberontak,

"Bangun !"

Sepuluh gumpalan air terbentuk, lalu dengan cepat berubah menjadi pedang air yang dengan cepat menerjang kearah cambuk api yang meliuk siap menghanguskan tubuh siapapun yang menghalang.

Sekali lagi LanHua, Shulam pengendali air itu dibuat terkejut, tatkala sepuluh pedang air itu menghujam cambuk api dan memadamkan api yang menyala-nyala kebiruan tadi.

Bahkan sebuah pedang yang nyasar terbang, dengan cepat meliuk kearah LanHua dan menggores lengan Shulam perempuan itu. Dia terluka

"Siapa kamu? Kalian menguasai teknik sihir. Tidak tahukah kamu bahwa hal itu terlarang? Hanya pihak kekaisaran yang berhak menggunakan sihir !" LanHua tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya atas kemampuan penyihir itu.

"Lihat saja, kamu akan di buru di seluruh wilayah jajahan Kekaisaran Utara" LanHua mengancam. Saat ini dia sedang terluka, sehingga tidak bisa melakukan apa-apa selain mengancam.

Sementara itu dia melihat di sebelah sana, dua orang bertudung itu, yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan berhasil melumpuhkan dua puluh tentara kekaisaran yang tersisa. Rupanya dua orang itu juga pengendali air.

Seketika LanHua pusing.

"Mengapa ada banyak ahli sihir?, Mengapa mereka bukan bagian dari Shulam kekaisaran? Apakah mereka adalah pemberontak?"

LanHua terlalu pusing dan tidak percaya dengan penglihatannya, Dia semakin ternganga, ketika melihat tiga sosok bertudung itu menggumamkan mantra, lalu air kembali meluap, dan mengangkat tubuh mereka ke udara. Mereka seperti terbang ke udara menunggang air.

Tidak lama kemudian, mereka semua hilang dari pandangan LanHua. Tiga orang itu lenyap dengan melakukan teknik terbang memanfaatkan kekuatan air.

HuaiDe si terdakwa itu ikut menghilang, sepertinya dibawa kelompok bertudung itu.

"Ternyata terdapat kelompok lainnya di luar sana yang menguasai sihir, selain kaum Shulam milik kekaisaran" LanHua menatap kosong kearah mana tiga sosok itu pergi dan menghilang.

*Bersambung*

   Untuk membuat author lebih semangat dan tetap berkreasi melanjutkan novel ini, jangan lupa di-like, sekedar komen dan vote.

   Terlebih tolong favoritkan novel ini karena Noveltoon akan menilai untuk menjadi pemasukan Author berdasarkan jumlah Favorit, komen dan like … yang tentunya juga menyemangati author. Apresiasi yang readers berikan akan menyemangati autor untuk terus berkarya di Noveltoon ini.

Terpopuler

Comments

Mas Bos

Mas Bos

zhonglie ketinggalan ga di bawa

2023-01-10

0

kestari kongres20

kestari kongres20

mulai konflik

2022-10-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!