Dari ketinggian kira-kira 20 ribu kaki dari permukaan tanah, Lei kecil berdiri di anjungan Kereta terbang itu.
Meskipun saat itu waktu sudah malam hari, namun cahaya bulan yang berusaha menerobos kegelapan malam membantu penglihatannya untuk menikmati pemandangan dari atas kereta.
Desa MeiHua sendiri sama sekali tidak kelihatan, karena jaraknya terlalu jauh dari pos stasiun kereta mini itu. Terlalu bermimpi jika Lei kecil memikirkan untuk dapat melihat Desa MeiHua dari tempat ini.
Pendar-pendar cahaya salju berkilauan, tatkala memantulkan cahaya rembulan, semakin menarik minat siapapun-bukan hanya Lei kecil seorang, melainkan penumpang kereta yang lain.
Saat itu penumpang kereta lainnya mulai bermunculan dari bilik masing-masing dan mencoba menikmati suasana indah dari ketinggian itu.
Memang suasana di ketinggian terbang seperti itu, apalagi dengan di temani sorotan cahaya Bulan Purnama, semua yang terlihat dan berkilauan dan memberi efek romantis.
Keihatannya rata-rata penumpang Kereta udara malam itu adalah orang-orang dari golongan orang berada. Maksudnya mereka adalah anggota masyarakat dari kelompok memiliki kemampuan keuangan yang kuat. (Tentu saja. Biaya untuk dapat menikmati perjalanan menggunakan kereta udara seperti ini bukanlah sesuatu yang murah).
Beberapa diantara penumpang adalah juragan-juragan perdagangan, namun tidak sedikit juga kelompok itu adalah kaum bangsawan atau keluarga perwira militer. ZhongLei memperhatikan, tidak terdapat seorangpun diantara penumpang kereta itu yang memiliki kekuatan sihir atau biasa disebut shulam.
Diam-diam sambil mengamati penumpang lain yang terlihat takut dengan ketinggian, anak itu berkomentar sendiri,
"Meskipun ini kali pertama bagiku untuk melihat pemandangan dari ketinggian seperti ini, namun aku tidak takut sama sekali" batinnya.
"Kelak jika aku telah menjadi seorang penyihir atau Shulam, aku akan terbang tanpa hambatan, melintasi desa ke desa, untuk mnikmati pemandangan langka seperti ini" Lei kecil erpikir dengan gembira.
Anak itu tidak tahu sama sekali. Tidak semua yang terlihat mata itu akan mudah dan indah. Itu bukanlah seperti penglihatan polos anak kecil seperti dia, bahwa semua keindahan dan mimpi itu akan terasa menyenangkan seperti yang dia bayangkan.
Ketika udara bertambah dingin, karena salju terus berguguran, orang-orang mulai bubar dari anjungan kereta.
"Berdiam didalam bilik hangat, mungkin lebih menyenangkan, dibanding tertiu angin dan digigit dinginnya udara malam seperti ini" pikir orang-orang yang bubar itu.
Sejak tadi, tatkala keadaan benar-benar telah sepi, dan hanya tersisa ZhongLei seorang, tanpa dia sadari LanHua gadis Sulam itu berdiri sambil menatapnya dengan rumit. Ada sesuatu yang disembunyikan LanHua dan ia tidak memberitahu hal itu kepada ZhongLei.
"Kamu sudah saatnya masuk ke bilik dan beristirahat" Kata LanHua, memecah lamunan ZhongLei.
"Segel api yang aku pasang di dahimu, bukanlah sebuah sihir permanen. Tidak lama lagi masa pakai sihir itu akan habis. Lalu kamu akan mati beku, jika berkeras bertahan di anjungan kereta udara ini" tambah LanHua.
ZhongLei memandang LanHua dengan mimik terkejut. Namun bahasa tubuhnya berkata, seolah-olah dia enggan untuk beranjak dan masuk bilik di kereta udara itu.
Ketika melihat Lei kecil masih ogah-ogahan, LanHua menambahkan,
"Aku tidak kepingin kamu jatuh sakit ketika nanti di bawa menghadap kepala akademi Kota Temaram sebagai siswa baru. Lalu Kepala Akademi secara tak sengaja melakukan pemindaian ulang... tahukah kamu? seringkali seseorang yang dalam keadaan sakit selalu menunjukkan hasil negative sebagai seorang memilik kemampuan menjadi penyihir" LanHua berbicara terus seperti ar sungai yag mengalir lancar. Kata-kata nya membuat Lei kecil merasa ngeri.
Mendengar penjelasan LanHua tentang orang sakit dengan hasil pemindaian negative, maka Lei kecil secara terburu-buru melangkah ke lantai atas tempat mana mereka akan bermalam.
"Tak akan ku biarkan penampilan pertama ku di hadapan Kepala Akademi nanti, menjadi buruk hanya gara-gara jatuh sakit"
LanHua tersenyum ketika melihat anak itu bergegas masuk kedalam bilik tempat mereka berdua menginap.
******
Paginya setelah selesai mengisi perut dengan hidangan buah-buahan kering, Lei kecil kembali berjalan-jalan di geladak kereta udara itu lagi.
Telah banyak sekali penumpang lainnya yang berjalan-jalan meskipun saat itu terbilang masih pagi benar. Beberapa penumpang bahkan terlihat lengkap satu keluarga; ayah, ibu dan anak. Lei kecil melirik dan sedikit iri ketika melihat anak perempuan kecil itu begitu di sayang oleh ayah dan ibunya.
"Mereka adalah orang-orang ras utara yang memiliki rambut berkilauan seperti emas" batin ZhongLei tatkala melihat keluarga itu berdiri di geladak yang bersentuhan langsung cahaya matahari pagi.
"Siapa namamu?" kata perempuan utara yang memiliki rambut kemilau itu, ketika dia melihat anak kecil itu memperhatikan mereka sekeluarga.
Tangan perempuan itu terjulur dan di telapak tangannya terdapat beberapa potong biskuit yang masih rapih terbungkus kertas kue. Mata perempuan-ibu dari keluarga itu terlihat tulus ketika membagikan biskuit itu kepada ZhongLei.
Lei kecil mengulurkan tangan kurus dan kecil itu, lalu menyambar biskuit yang di tawarkan perempuan utara itu. Lalu dalam bahasa yang mudah dimengerti ZhongLei mengucapkan terima kasih.
Perempuan itu menjawab ucapan terima kasih ZhongLei dengan bahagia. Dia merasa bahagia karena telah membagi sedikit makanan ke anak kecil berbalut jaket usang yang terlihat lapar itu. (Tahukah kalian bahasa apa yang paling mudah di mengerti oleh dua orang yang berbeda ras dan beda bahasa? Ya bahasa ekspresi tubuh dan sinar mata. Itu sudah cukup membuat orang mengerti ketika kamu mengucapkan terima kasih).
Menjelang siang, mereka mulai memasuki kawasan berbukit-bukit yang dipenuhi salju. Pemandangan serba putih dan kelabu itu memberi kesan bosan, namun misterius dihati Lei kecil.
"Tidak lama lagi kita akan memasuki wilayah Kota Temaram. Apakah kamu senang dengan perjalanan ini?" suara LanHua memecahkan lamunan Lei kecil. Anak itu selalu sibuk melihat-lihat semua hal baru lalu mencatat di dalam hati, terhadap semua baru dia temui seumur hidup ini.
"Ya.. tentu saja aku sangat senang. Tak sabar rasanya untuk bergabung dengan anak-anak lain lalu berlatih ilmu sihir" kata Lei kecil, menjawab sopan atas pertanyaan LanHua.
"Bagus... oleh karena itu kamu dapat langsung mempersiapkan barang kamu menunggu bersamaku di tempat ini" kata LanHua.
ZhongLei merasa heran dengan LanHua, gadis shulam itu. Dia tidak pernah melihat gadis itu membawa tas atau apapun. Namun selalu saja ada hal-hal berupa makanan ata apapun itu, yang tiba-tiba dikeluarkan oleh LanHua.
Telah lama ZhongLei menyimpan rasa penasaran ini. Hingga siang ini dia tak tahan, lalu menanyakan rahasia LanHua yang tidak pernah membawa barang apapun.
"Mengapa anda tidak pernah terlihat membawa tas ataupun apapun itu? Namun aku selalu mendapati anda mampu menghadirkan banyak benda-benda yang seharusnya disimpan dalam tas. Makanan kering yang kita makan misalnya. Dimanakah anda menyimpannya?" tanpa malu-malu Lei kecil mengungkapkan rasa penasarannya.
Dalam tawa yang melengking dan lepas, LanHua mulai menyingkap rahasia itu (ZhongLei tidak pernah melihat LanHua tertawa segembira sekarang),
"Bagi kami kaum penyihir atau shulam, ada saatnya kami akan di beri penghargaan berupa cincin seperti yang aku kenakan ini"
LanHua menyodorkan jemarinya dan memamerkan sebuah cincin kecil namun indah ke hadapan ZhongLei. Cincin itu bermahkota kan batu langka berwarna kebiru-biruan.
"Cincin ini di sebut dengan nama Cincin Langit karena warna batunya selalu biru. Cincin Langit ini mampu menyimpan banyak barang yang aku miliki. Besar ruang penyimpanan di cincin langitku hanya sebesar 5x5 meter saja. Ini adalah cincin langit paling rendah diantara semua tipe yang ada" sambil memamerkan cincin indah itu, LanHua menikmati rasa kagum anak kecil di depannya.
Angin bertiup sepoi-sepoi, sementara di geladak kereta terlihat dua orang yang berbicara akrab. Dari jauh orang akan menyangka mereka berdua adalah kakak beradik
*Bersambung*
Untuk membuat author lebih semangat dan tetap berkreasi melanjutkan novel ini, jangan lupa di-like, sekedar komen dan vote.
Terlebih tolong favoritkan novel ini karena Noveltoon akan menilai untuk menjadi pemasukan Author berdasarkan jumlah Favorit, komen dan like … yang tentunya juga menyemangati author. Apresiasi yang readers berikan akan menyemangati autor untuk terus berkarya di Noveltoon ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Karya Sujana
kangen sima yong
booom
2023-05-10
0
Mas Bos
lanjuuuuutt .. kisahnya seru ..
2023-01-11
0
Nani 2017
masih dikit peminat nya thoorrr...
🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛
2022-09-09
1