Bab 17 : Rasa Penasaran Menyerang

Kamar Mayat

Part 17

***

"Assalamualaikum." Aku membuka pintu sambil mengucapkan salam. Tak ada yang menyahut, mungkin ibu sedang sibuk di belakang, jadi tak mendengar salamku barusan. Sedangkan ayah pasti sudah berangkat dinas. Aku segera menuju ke kamar.

"Kamu kok baru pulang jam segini, Andri? Apa tadi sibuk di ruangan?" tanya ibu, saat aku lewat di depan dapur. Ibu tampak sedang mencuci piring.

Aku menghentikan langkah, lalu melihat jarum jam di tangan. Ternyata sudah hampir pukul setengah sebelas pagi, Pantas saja ibu merasa heran, kenapa aku baru pulang.

"Di ruangan nggak sibuk kok, Bu. Tadi pulang dinas Andri pergi ke rumah teman dulu" jawabku beralasan.

"Ohh ... ya sudah, sekarang kamu sarapan dulu sana."

"Nanti aja, Bu. Andri mau mandi dulu ya. Gerah banget rasanya" kataku sambil berjalan menuju ke kamar mandi.

Bergegas aku mandi dan berganti pakaian. Setelah itu sarapan lalu tidur. Meskipun sebetulnya aku sudah tak begitu mengantuk, karena telah kesiangan, sebentar lagi waktu Dzuhur akan tiba.

***

Malam harinya, setelah selesai sholat isya dan makan malam, aku mencoba mengingat kembali semua peristiwa yang aku alami selama berdinas di ruang kamar mayat. Sejak pertama aku datang ke RS Jaya Putra sampai dengan siang tadi.

Aku mencoba untuk mengingat satu per satu kejadian di RS itu. Lalu menuliskannya di selembar kertas. Adakah serentetan peristiwa itu saling berkaitan. Karena terus terang, diri ini sangat penasaran. Meskipun sebenarnya aku merasa takut, tapi aku ingin sekali menyelesaikan misteri yang selama ini terjadi di RS Jaya Putra, tentang hilangnya dokter Indri. Agar rasa penasaranku dan semua orang yang ada di RS Jaya Putra bisa segera terjawab.

Di mulai dari pertemuanku dengan dokter Indri, saat pertama aku datang. Dan sejak itu, dokter Indri selalu terlihat olehku di beberapa tempat, sebelum aku mendengar kabar dari Kak Budiman dan Kak Ilyas itu ternyata sudah meninggal.

Beberapa kali dokter Indri tampak di dalam ruangan kamar mayat, bahkan sering terlihat di dalam cermin yang ada di dalam ruangan kamar mayat. Kenapa dia berada di sana, apakah hilangnya dokter Indri ada hubungannya dengan ruang kamar mayat dan cermin itu. Bukankah dia itu dokter poliklinik gigi? Ada kepentingan apa dokter Indri di ruang kamar mayat?

Aku juga beberapa kali melihat dokter Indri ada di depan ruang poliklinik gigi. Menurutku ini wajar saja, sebab dia memang seorang dokter gigi dan bertugas di sana.

Lalu aku juga pernah melihat beberapa kali dokter Indri ada di depan ruang kamar Operasi, saat akan pergi dan pulang dari mushola. Kenapa dia ada di sana ya, apa kamar operasi juga ada hubungannya dengan dokter Indri . Apa yang dia lakukan di kamar operasi, bukankah itu kamar operasi?

Yang kedua aku menuliskan nama Kak Budiman dan Kak Ilyas. kedua orang kakak senior itu menurutku bersikap wajar saja selama aku berinteraksi dengan mereka, meskipun terkadang sikap mereka menyebalkan. Tapi tak ada yang harus di curigai dari mereka berdua.

Hanya saja, mereka tak menceritakan tentang kisah hilang nya dokter Indri, sebelum aku bercerita lebih dulu. Tapi alasan mereka kenapa tak mengatakannya padaku, cukup masuk akal juga. Mereka tahu kalau aku seorang penakut, apalagi dengan kisah kisah misteri seperti itu, pasti diriku akan bertambah takut jika mereka bercerita soal itu padaku.

Kemudian Pak Danang manusia satu itu memang misterius. Selama aku berdinas di ruang kamar mayat, belum pernah sekali pun dia menyapa. Jangankan mau menyapa, bersikap manis padaku pun sepertinya dia enggan.

Wajahnya selalu di tekuk dan tanpa senyum sedikit pun. Ya ... walaupun memang aku pernah berdinas di shift yang sama dengan dia.

Tapi dari caranya dia memandangku dan bersikap, diri ini sangat yakin, kalau dia tak menyukai kehadiranku di kamar mayat itu. Entah kenapa. Aku belum menemukan alasan yang jelas kenapa dia bersikap seperti itu.

Aku belum bisa mengambil kesimpulan soal Pak Danang ini,

apakah dia ada hubungannya dengan hilangnya dokter Indri atau tidak. Sebab aku belum melihat tingkah lakunya secara langsung dalam waktu yang lama. Tapi dari cerita Kak Anfa yang ku dengar kemarin, Pak Danang orang yang perlu di waspadai. Entah apanya yang harus di curigai, aku belum paham. Sebab Kak Anfa tak mengatakan dengan jelas.

Yang keempat Mbah Tono. Aku merasa aneh dengan orang tua satu ini. Awalnya aku mendapatkan cerita tentang dokter Indri dari dia, walaupun sebelumnya aku sudah pernah mendengarnya dari kak Budiman dan kak Ilyas.

Tadinya aku berharap bisa bertanya lebih banyak dan berdiskusi dengan Mbah Tono soal hilangnya dokter Indri. Tapi entah kenapa, saat aku mengatakan kalau kemungkinan ada orang yang membunuh dokter Indri, tiba tiba saja sikap laki laki tua itu langsung berubah mendadak. Dari yang awalnya sangat welcome padaku, menjadi sangat tak bersahabat denganku. Aku pun tak habis pikir soal itu. Apakah ada hubungannya antara bilangnya dokter Indri dengan Mbah Tono? Aku belum bisa mengambil kesimpulan.

Yang kelima dokter David. menurutku dia pria yang cukup berwibawa dan tak banyak bicara. Tapi entah juga, sebab aku belum pernah berinteraksi lebih banyak dengan dirinya.

Sampai ketika pagi tadi aku melihat dia sedang berbincang dengan Kak Anfa di pelataran parkir. Terus terang aku merasa curiga pada mereka berdua, meskipun aku tak bisa mendengar percakapan mereka berdua dan tidak mengetahui apa yang di bicarakan oleh dokter David dan Kak Anfa. Tapi dari gerak gerik mereka berdua menurutku sangat mencurigakan sekali.

Yang terakhir Kak Anfa. Walaupun aku mengenalnya hanya sepintas saja, saat aku tak sengaja pulang dinas bersamaan selepas piket malam. Tapi aku menaruh curiga padanya, kalau dia ada hubungannya dengan hilangnya dokter Indri.

Yang membuat aku heran pada Kak Anfa, kenapa dia bisa bilang agar aku berhati hati dan waspada pada Pak Danang, padahal kami baru saja bertemu saat itu. Kenapa sepertinya dia begitu menaruh tak suka yang sangat pada Pak Danang. Sedangkan Kak Budiman dan Kak Ilyas saja, tak mau bicara yang tak baik soal Pak Danang padaku. Padahal mereka satu tempat kerja, yang notabene jauh lebih tahu keseharian Pak Danang seperti apa.

Dan tadi pagi, kenapa Kak Anfa bisa bersama dengan dokter David, entah mau pergi kemana. Setelah mereka terlihat berbicara dengan sangat serius di pelataran parkir

Aku lalu mengulangi lagi, Membaca dari atas tulisan tersebut, mengenai beberapa orang yang selama empat hari ini aku berinteraksi dengan mereka. Barang kali saja ada yang terlewat, yang belum aku tuliskan.

Satu demi satu nama itu aku cermati dengan saksama. Aku coba mengingat kembali apa yang sudah terjadi dan apa saja yang telah mereka katakan padaku. Adakah kaitannya satu dengan yang lain. Adakah kira kira dari nama nama tersebut yang berhubungan dengan hilangnya dokter Indri.

Sampai aku mengantuk, dan mataku sudah sangat sulit untuk dibuka karena saking ngantuk nya, aku belum bisa menemukan keterkaitan tentang misteri hilangnya dokter Indri.

Berulang kali diri ini mencoba untuk menghubung hubungkan setiap peristiwa yang aku alami selama berinteraksi dengan nama nama yang aku tulis tersebut, tetap saja aku belum bisa mengambil kesimpulan.

(Duhh ... kenapa jadi rumit banget sih kejadian ini ya. Nggak sesimpel yang aku kira sebelumnya. Padahal tadinya aku pikir, misteri hilangnya dokter Indri akan dengan gampang di pecahkan. Tapi ternyata aku salah, misteri ini sungguh sangat rumit dari yang aku pikirkan)

Akhirnya aku beranjak tidur, sebab mataku sudah tak kuat lagi untuk di buka.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓪𝔂𝓸 𝓭𝓸𝓷𝓴 𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱 𝓹𝓮𝓽𝓾𝓷𝓳𝓾𝓴 𝓭𝓸𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓘𝓷𝓭𝓻𝓲 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓐𝓷𝓭𝓻𝓲💪💪💪💪💪

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!