Kematian sang ratu

€€€ pengulangan kembali €€€

" kangen " nada Manja perempuan memeluk pria dengan sangat erat

" ada apa kamu menghubungi ku ?" tanya pria tersebut

€€€ pengulangan selesai €€€

***

para dokter dan suster Tengah berkerja keras agar ratu sadar kembali... setelah beberapa saat dokter memutuskan dengan rasa yang sangat sedih dan kecewa

" maaf raja... ratu telah meninggal dunia " ujar sang dokter dengan sangat sedih

" tidak mungkin... ibu pasti sadar... ibu... ibu " teriak Sofia berlari lalu menggoyangkan tubuh sang ratu namun percuma ratu sudah tidak merespon nya lagi

semua yang ada di sana langsung menangis, menatap ke arah Sofia yang sangat terpukul... setelah beberapa saat asisten raja memberi tahu media tentang berita kematian sang ratu dengan sangat detail...

mendengar berita dan pengumuman yang berlangsung sontak membuat semuanya masyarakat sangat merasa sedih atas kehilangan sang ratu yang sangat mereka sayangin bahkan dari mereka sampai menangis sangat kencang saat media mengumumkan kepergian sang ratu saat sedang melahirkan

jenazah sang ratu di bawa ke istana... Sofia yang tidak ingin identitas nya terbongkar memilih diam di dalam kamar sambil menatap ke sedihnya yang di temani dua pelayan istana

sebelum itu ratu di mandikan, di kafani dan di solatkan setelah itu ratu di bawa ke mobil jenazah

" assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... selamat malam... atas nama ratu saya zayed Sri Dirga anak pertama mendiam sang ratu mohon maaf atas kesalahan yang tidak sengaja atau pun di sengaja selama ratu di Dunia ini... " ujar Zayed di depan media masa dan para tamu

setelah kata permohonan dari Zayed ratu di bawa ke pemakaman kerajaan dengan diiringi mobil pengawal dan para Masyarakat yang ikut merasakan kesedihan yang sangat mendalam....

Zayed saat terharu atas partisipasi masyarakat... walaupun sudah malam di sepanjang jalan Masyarakat berkumpul sambil melempar kan bunga terakhir... mungkin betul kata sang kakek sifat Sofia sama seperti sang ratu sifat yang suka berbagi, tidak pandang rendah terhadap siapa pun walaupun sifatnya sangat dingin....

di situ juga ada Sofia yang ikut ke pemakaman dengan berpakaian ala pengawal agar media tidak mengetahui keberadaan nya....

sesampainya di rumah para keluarga istana masuk ke kamar nya masing-masing tanpa saling berbicara seperti biasanya

" dengar dek... walaupun ibu sudah tiada kamu masih punya kakak, kakak akan mengurus kamu, kakak akan terus menyayangi kamu, melindungi serta memberantas semua orang yang tidak menyukai kamu... itu janji kakak " ujar Maura menatap sang adik yang tengah tidur di dalam box kamar Sofia yang di temani oleh Tia dan baby sister adiknya

" dengar Tia.. kemarin kamu sering bilang takut tidur di kamar sambung milik kamar saya... sekarang kamu gak perlu tidur di sofa lagi Karna saya tidak menyukai itu, so besok mba Mahel tidur dengar Tia agar kamu tidak merasa takut lagi " ujar Sofia berusaha tegar melihat ke arah Tia dan mba Mahel..

" tapi sekarang saya mau kamu temani saya tidur di sini mba Mahel tidur di kasur dekat jendela dan Tia tidur dengan saya " sambung Sofia Karna dia tidak ingin sendiri saat ini...

" baik putri " jawab mba Mahel

" jangan panggil saya putri.. panggil saya Sofia " tegas Sofia lalu di angguk oleh Mahel

" dengar Mahel jangan sungkan dengan saya karena saya tidak menyukai itu " sambung Sofia sontak membuat Tia menatap tajam ke arah Mahel...

saat Tia dan Mahel menenangkan Sofia tiba-tiba baby menangis sangat kencang ternyata dia sangat haus dan pempes nya penuh....

Zayed yang sedang berjalan menuju kamar Sofia sontak mendengar baby menangis langsung berlari dan membuka pintu Sofia dengan sangat tiba-tiba membuat yang ada di dalamnya merasa sangat terkejut

" apa yang terjadi dengan baby? " tanya Zayed khawatir

" tenanglah pangeran... baby hanya haus dan popoknya penuh " jawab suster

membuat zayed merasa lega dan menatap Sofia yang sedang membantu suster membersihkan popok baby

" Sofia? " panggil pangeran

Sofia yang merasa terpanggil menghentikan aktivitas nya dan menatap ke arah sang Abang " ada apa?? " tanya Sofia

" Abang kira kamu sangat terpukul atas kepergian ibu " jawab Zayed..

mendengar kata-kata Zayed membuat Sofia langsung melanjutkan aktivitas nya kembali

" kesedihan tidak perlu di nampak kan Karna percuma orang yang kita sayang tidak akan kembali dengan kita menangis " ujar Sofia membuat hati Zayed tersentuh...

" Abang akan bertanya kepada ayah setelah keadaan mulai membaik " ujar Zayed menatap ke arah baby

" soal nama? " tanya Sofia menatap ke arah Zayed

" iya " jawab singkat Zayed

" itu lebih baik " jawab Sofia singkat

***

Satu Minggu telah berlalu semenjak kepergian ratu keluarga kerajaan sangatlah terpukul termasuk para penghuni kerajaan... bahkan setiap ada acara penting Zayed lah yang harus tegar dan kuat mewakili kan sang ayah kemana pun dengan di temani pengawal dan asisten raja dan asisten dirinya...

di dalam kamar raja tengah menatap ke arah sebuah foto tanpa berkata-kata... setelah puas melihat foto itu raja memanggil pelayan...

raja terus berjalan menghiraukan panggilan sang ayah dan Sofia yang berteriak terus memanggil namanya...

" Sofia tau pasti ayah sangat membenci adek Karna Sofia tauu ayah menganggap adek lah yang membuat ibu meninggal " batin Sofia sedih sambil menatap sang adik di dalam gendongan nya

" kamu tenang sayang... semua akan membaik seiring nya berjalan " ujar sang kakek mengelus rambut Sofia

***

Di sisi lain raja tengah di dalam sebuah rumah yang satu orang pun tidak mengetahui keberadaan nya Karna tadi raja keluar dengan memakai baju tukang kebun membuat media tidak mengetahui nya.. di sana raja membawa satu wanita pemuas ke dalam kamar

" kamu meninggalkan ku jadi bukan salah ku kalau aku ingin menuntaskan hasrat ku Bilqis.. bahkan aku juga gak bisa pergi ke rumah dia gara-gara media terus mengikuti ku " ujar raja di dalam kamar mandi sambil memasukkan suatu seperti pengaman ke dalam miliknya

" puaskan saya sebisa kamu... saya akan membayar kamu dengan sangat mahal..." ujar sang raja yang tengah berbaring tanpa sehelai baju

perempuan itu tersenyum dengan sangat senang karena tidak sia-sia dia melakukan operasi perawan yang menghabiskan uang yang sangat banyak

perempuan itu lalu mendekati raja dan mencium nya raja yang bermain kasar membuat perempuan itu kewalahan

" saya baru ori " bisik perempuan itu

raja yang tengah di ubun-ubun langsung memasukkan nya dan menghentakkan nya dengan sangat kasar membuat perempuan itu kesakitan...

setelah selesai raja meninggalkan sebuah uang yang sangat besar dengan surat kecil

" rahasia kan hal ini dari sapa pun...sampai publik mengetahui hal ini kamu mati.. kamu harus jalan kaki sampai jauh dari rumah itu baru kamu boleh menelpon seseorang buat menjemput mu" surat kecil yang raja tinggalkan dengan selembar kertas nominal uang

" sial aku di tinggal... tapi tidak apa uang sebanyak ini bisa membuat ku tidak perlu menjual tubuhku kembali... " ujar perempuan itu dengan sangat senang...

***

Di sisi lain Zayed Tengah beristirahat di kamarnya dengan penuh letih dan lelah

" pangeran... anda di panggil kakek berkumpul di ruang privat sekarang " ujar asisten Zayed

Zayed yang awalnya menutup matanya tiba-tiba membuka sekilas ke arah asisten yang tengah berdiri di dekatnya

" pak, apakah ayah sudah pulang?? " tanya Zayed menanyakan sang raja

" seperti nya sudah pangeran... " jawab asisten

" oke saya pergi " jawab pangeran keluar dari kamarnya

kini semua keluarga sudah berkumpul di ruang privasi termasuk adik sang raja... tak lama. Zayed datang bersama Zaki anak pertama adik raja...

melihat semuanya sudah berkumpul kakek segera membuka percakapan....

mereka yang ada di sana sontak melihat ke arah kakek yang sedang berbicara

" satu hal lagi kakek ingin katakan ratu telah meninggal dunia selama seminggu yang lalu... bahkan selama itu kita belum memberikan nama kepada baby dengan alasan suasana sedih... tetapi, sampai kapan suasana itu akan selesai... dengan itu kakek memutuskan lusa kita akan menanyakan serta memberi nama baby... dan mulai besok pekerjaan akan akan segera di mulai " ujar sang kakek dengan sangat tegas

" tapi ayah... Dirandra belum menemukan nama untuk baby " jawab sang raja melihat sang ayah

" apa kamu peduli dengan nya... " jawab sang kakek kembali

mendengar jawaban dari sang kakek membuat ayah terdiam dan menundukkan kepalanya " Zaki tolong bantu kakek ikut kemana pun Zayed pergi mulai besok " perintah sang kakek dengan tegas

Zaki pun merasa terkejut karena Zaki seperti Sofia yang tidak ingin masuk ke dalam politik kerajaan sedangkan sang adik lah yang sangat ingin masuk ke dalam politik kerajaan

" apa kamu tidak mau?? " tanya sang kakek melihat ke arah Zaki yang terlihat bingung

" bukan tidak mau kakek, kenapa tidak Adnan saja yang lebih menyukai hal ini " jawab Zaki melihat ke arah Adnan yang umurnya di atas satu tahun Sofia

sedangkan Zaki di atas satu tahun dari Zayed

" kakek tidak menerima alasan kamu... " jawab sang kakek membuat Zaki terdiam dan menundukkan kepalanya

" dan kamu Dirandra mau sampai kapan kamu begini?? " tanya sang kakek dengan tegas

€€€ Episode selanjutnya €€€

" wahh akhirnya anak adik raja mulai mengikuti pangeran sepertinya dia juga akan mulai belajar " ujar Masyarakat melihat ke arah Zaki yang tengah menyapa warga

" bahkan dia lebih ganteng di aslinya dari pada di kamera " ujar masyarakat yang melihat ketampanan Zaki

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

HALLO GIMANA ceritanya seru tidak mau lanjut atau tidak??? jangan lupa like dan komen... yaa teman-teman

sebelum itu jangan lupa baca novel ana juga yang berjudul memilih cinta sahabat.... sayang thanks 🥰...

...B...

...E...

...R...

...S...

...A...

...M...

...B...

...U...

...N...

...G...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!