Pertemuan

Rahma membetulkan jilbabnya selepas keluar dari toilet yang ada di area wisata itu. Dia pun merogoh tas gendong yang disampirkan di bahunya karena ada pesan masuk dari Maya adiknya.

Sambil membalas pesan sang adik Rahma memilih duduk terlebih dahulu di sebuah bangku taman tidak jauh dari rombongan teman-teman gurunya berkumpul.

“Ibu, sendiri aja?” Andrean yang juga baru keluar dari toilet khusus pria menghentikan langkahnya saat melihat Rahma duduk sendirian, dia merubah arahnya menuju bangku taman tempat Rahma duduk.

“Iya, habis dari toilet” jawab Rahma ramah, walau pun dia tahu Andrean secara terang-terangan bilang menyukainya tapi Rahma tidak pernah memasukkannya dalam hati.

Dia tetap menganggap apa yang dilakukan Andrean hanyalah ekspresi seorang murid terhadap guru yang dianggapnya membuat dia nyaman, hubungan mereka hanya sebatas murid dan guru dan selamanya akan seperti itu.

Andrean di mata Rahma tetaplah muridnya yang menggemaskan, perlu bimbingan dan arahan dari dirinya untuk membantu Andrean menemukan jati dirinya.

Apalagi masa SMA adalah masa remaja masa yang tak terlupakan untuk sebagian orang. Masa dimana mereka mulai mengenal arti cinta dan mencintai antar lawan jenis, banyak hal yang ingin mereka ketahui di usia seperti itu, semua hal seolah membuat mereka tertarik.

Tak heran jika banyak remaja yang penasaran dan selalu ingin mencoba banyak hal baru dalam hidupnya. Dalam hal ini sebagai guru Rahma bersikap professional, melalui pendekatan paedagogik dia membimbing dan mengarahkan perilaku setiap muridnya agar tetap bertindak dalam Batasan.

“Kamu dari mana?’ tanya Rahma yang melihat Andrean duduk di ujung bangku taman tempatnya duduk,

“Aku juga dari toilet, mau ketemuan sama tante aku. Kebetulan dia juga sedang berjalan-jalan dengan pacarnya di sini “ jawab Andrean, dia mengeluarkan sebatang coklat dari tas gendongnya dan menyerahkannya pada Rahma,

“Ini buat ibu” ucap Andrean,

“ Terima gak ya?” Rahma menggoda Andrean yang masih menggantungkan coklat itu di tangannya tepat di depan wajah Rahma,

“Kenapa emangnya? Ibu takut aku guna-gunain ya coklatnya?” Andrean balik bertanya dengan pertanyaan yang cukup menohok di hati Rahma, padahal dirinya tadi hanya sekedar menggoda anak itu tidak bermaksud mengarah ke sana,

“Emang kamu suka kayak gitu?” Rahma pun tak kehabisan akal untuk terus menggoda muridnya itu sambil tersenyum mengejek,

“Enggaklah, ibu pikir aku laki-laki apaan? Tampangku masih cukup untuk dijadikan modal menggait para cewek” ucapnya jumawa,

Andrean menegakkan tubuhnya dan menarik kerah bajunya sambil mengerlingkan sebelah matanya menatap Rahma saat mengatakan kalimat itu, membuat Rahma tergelak.

“Kamu ini, bisa aja jawabnya” Rahma pun meraih coklat yang Andrean simpan di bangku tepat di sampingnya dengan gelak tawa yang masih tersisa, Andrean pun tersenyum senang melihat gurunya menerima coklat pemberiannya.

“Bu, aku mau mengenalkan ibu pada tanteku. Dia selalu mengolok-olok aku kalau datang ke rumah. Bilangnya aku gak laku, padahal aku tuh punya selera tinggi terhadap perempuan Bu” Andrean mengambil satu lagi coklat dari dalam tasnya dan membukanya,

Rahma mengernyit mendengar penuturan muridnya, dia geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat Andrean berbicara denga santai dan seperti pria dewasa.

“Memang selama ini kamu tidak pernah punya pacar gitu?’ Rahma pun mengikuti alur obrolan yang dibuat muridnya, inilah salah satu hal yang membuat murid-murid Rahma selalu nyaman saat bersamanya, dia mampu memasuki dunia mereka dan menasehati tanpa mereka sadari.

Sehingga ketika Rahma memberikan nasehat murid-muridnya menerimanya dengan baik seakan sedang menerima masukan berharga dari seorang sahabat.

“Dulu pernah waktu SMP di Bandung. Kakak kelasku menyatakan cintanya sama aku, dia mau aku jadi pacarnya” jawab Andrean menggantung,

“Terus?” tanya Rahma,

“Ya kita pacaran. Cuman aku putusin setelah sebulan kita jalan, soalnya ternyata di sudah punya pacar sebelum nembak aku. Aku kan enggak mau jadi yang kedua, dimana harga diriku coba Bu, apa kata dunia kalau aku jadi yang kedua” Andrean menjawab dengan wajah datar sambal terus menikmati coklatnya. Dia tidak tahu jika jawabannya cukup menohok hati Rahma.

“Jadi yang kedua?” gumam Rahma pelan,

“Kenapa Bu? Ibu bilang apa?” Andrean sedikit mencondongkan tubuhnya,

“Ah…enggak apa-apa.” elak Rahma, dia pun memalingkan wajahnya tak ingin terlihat gugup oleh muridnya.

“Aku tuh paling gak suka Bu dibohongi kayak gitu, apalagi diselingkuhi. Emang cewek cuman dia aja gitu di dunia ini” Andrean melanjutkan ceritanya kembali,

“Sejak saat itu aku gak pernah mau pacaran lagi, tanteku bilang aku gak gaul. Tapi aku enggak peduli, buatku enggak masalah dibilang gak gaul gara-gara gak punya pacar yang penting saat tiba waktunya aku ingin menikah dengan wanita yang sesuai dengan ekspektasiku” ucap Andrean dengan bangganya.

“Memangnya wanita seperti apa yang ada dalam ekspektasimu itu?” mendengar muridnya yang berbicara seolah sudah dewasa membuat Rahma semakin penasaran dengan pemikiran Andrean.

Setiap kalimat yang keluar dari mulut Andrean begitu terdengar bijak. Di usianya yang menginjak kelas dua belas SMA sepertinya pemikiran itu terlalu jauh, dia sudah memikirkan masa depan pernikahannya pada saat teman-temannya masih suka senang-senang dengan bermain dan sekolah. Sepertinya pikirannya memang lebih dewasa daripada usianya.

“Aku ingin menikah dengan wanita seperti Ibu”jawab Adrian mantap, dia menatap Rahma yang membulatkan matanya karena kaget mendengar jawaban muridnya itu yang malah melemparkan senyumnya tanpa dosa.

"Kalau ibu bersedia aku mau menikah dengan ibu. Usia bukan masalah besar, tak harus jadi penghalang terjalinnya kasih antara dua orang yang saling mengagumi, saling membutuhkan dan saling mencintai” lagi-lagi jawaban anak itu membuat Rahma menggeleng-gelengkan kepalanya, kali ini dia benar-benar dibuat speechless oleh muridnya yang satu itu.

“Kamu ini masih sekolah udah mikirin nikah, sekarang lebih baik sekolah dulu yang benar. Terus pantaskan diri dengan iman dan ilmu, seiring waktu Allah pun akan menyiapkan jodoh terbaik buatmu. Pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua orang yang saja, tapi juga dua Keluarga”

“Setelah menikah banyak hal baru yang akan kamu temui, semuanya adalah kejutan yang mengharuskan kita untuk bisa berpikir dewasa dalam menghadapinya. Setiap hal baru akan muncul menjadi masalah karena kita berhadapan dengan orang lain tidak sendiri dalam memutuskan"

"Harus pula memikirkan perasaan orang lain dan menerima pertimbangan dari pemikiran orang lain yang tak lain adalah pasangan kita, belum lagi kadang kemunculan pihak ketiga yang mau tidak mau harus pula kita perhitungkan"

“Bagi remaja yang terlihat dari pernikahan mungkin hanya yang indah-indahnya saja. Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita, tinggal berdua, beromantis-romantisan bisa kapan saja karena sudah halal"

"Padahal mereka belum tahu di dalamnya akan banyak onak dan cabaran yang menjadi hambatan di setiap tangga yang kita tapaki dalam berumah tangga. Masalah ekonomi, masalah pekerjaan, masalah dengan pasangan, pengasuhan anak, konflik dengan keluarga, bosan dan banyak lagi yang lainnya. Dalam hal ini tentunya diperlukan keilmuan yang cukup untuk menyelesaikan setiap tahapannya”

“Dan jangan lupa, sebaiknya sebelum kamu memikirkan hal itu lebih baik kamu pikirkan dulu bagaimana cara berbakti pada orang tua. Bikin mereka bangga, jadilah pria yang bisa diandalkan. Sehingga saat tiba waktunya kelak kamu akan membangun rumah tangga sendiri, kedua orang tuamu sudah percaya dan yakin serta siap melepasmu untuk memiliki kehidupan dan tanggung jawab sendiri”

Setelah mampu menguasai hatinya karena pengakuan Andrean, akhirnya Rahma pun melancarkan aksinya memberikan Andrean petuah dengan cara yang santai, sehingga tidak terkesan sedang menggurui.

“Baiklah kalau begitu Bu, terima kasih untuk nasehatnya hari ini. Saya akan mengingatnya. Sekarang izinkan saya untuk mengajak ibu menemui tante saya” pinta Andrean,

“Untuk apa?” tanya Rahma yang merasa tidak punya kepentingan dengan tante muridnya itu,

“Aku hanya ingin mengenalkan ibu pada tanteku, semoga diapun terinspirasi menjadi lebih baik setelah bertemu ibu” jelas Andrean, selama ini dia tahu jika adik bungsu ibunya itu berpenampilan yang sangat seksi, selain itu kabar yang didapat Andrean beberapa bulan yang lalu dari maminya tantenya itu masih berhubungan dengan kekasihnya yang sudah menikah.

“Mau ya Bu, sebentar saja” Andrean memohon dengan wajah sendunya, berharap Rahma luluh dan bersedia memenuhi ajakannya,

“Baiklah, tapi tidak lama ya sebentar lagi kita akan melanjutkan agenda selanjutnya” Rahma pun akhirnya bersedia di ajak Andrean untuk menemui tantenya yang dikabarkan saat ini sedang ada di area foodcourt,

Kurang lebih sepuluh menit Andrean mengajak Rahma berjalan menuju tempat tantenya berada. Andrean melambaikan tangannya ketika melihat sang tante sedang duduk di salah satu meja pengunjung yang cukup mojok.

“Tante, kenalin ini guru aku yang pernah aku ceritain waktu itu” Andrean memperkenalkan Rahma kepada tantenya, sementara Rahma yang berjalan di belakang Andrean sejak beberapa langkah sebelum mereka mendekat sudah saling menatap dengan perempuan yang dimaksud Andrean tantenya,

Perempuan yang memakai baju cukup ketat dan mini itu pun sontak berdiri saat Rahma semakin mendekat ke arahnya. Mereka pun saling menatap tajam, membuat Andrean bingung melihat tingkah keduanya.

“Kalian sudah saling kenal?” Andrean bertanya pada keduanya, namun tak ada jawaban. Kedua perempuan yang berdiri di hadapannya itu masih anteng saling menatap dengan tatapan yang tidak bisa dimengerti oleh anak itu,

“Tante” Andrean memanggil tantenya, namun masih tak ada jawaban.

“Bu, Bu Rahma mengenal tante saya?” Andrean pun beralih pada Rahma, nihil Rahma pun tak bersuara.

Sampai suara seorang pria yang sangat kedua wanita itu kenali terdengar dan mendekat ke tempat mereka berdiri.

“Sayang, keponakanmu sudah datang?” baik Rahma maupun tantenya Andrean bersamaan menoleh ke sumber suara, keduanya pun menatap laki-laki itu dengan tatapan yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Membuat sang pria membeku di tempatnya berdiri.

Terpopuler

Comments

Jumadin Adin

Jumadin Adin

tantenya pasti pacarnya anggara suami rahma

2023-06-03

1

Tinaristina

Tinaristina

lanjut Thor deg2 ser baca y kesel sedih campur aduk

2022-09-11

0

Tinaristina

Tinaristina

ayo lah Rahma pisah z keluarga jg GK akan bahagia kl tau kelakuan suami km KY gtu

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Akad
3 Kesepakatan
4 Suamiku Pulang
5 Pengakuan
6 Pratama Ardhan
7 Di Depan Mata
8 Ternyata Kita Dekat
9 Permintaan Anggara
10 Dilema
11 Pernikahan Maya
12 Nasehat Sahabat
13 Hari Pertama Kembali Ke Sekolah
14 Kisah di Sekolah
15 Jam Tangan
16 Abaikan Suara-Suara Sumbang
17 Setitik Harapan
18 Pertemuan
19 Pujian Untuk Rahma
20 Permintaan Maaf
21 Menyerah
22 POV Anggara
23 Bertanya-Tanya
24 Pengakuan
25 Mulai Terbiasa
26 Permintaan Mama Mertua
27 Kebesaran Hati Rahma
28 Keputusan Tama
29 Kasih Tak Sampai
30 Move On?
31 Rumah Mertua Indah
32 Kebersamaan Keluarga
33 Berubah
34 Menerka
35 Kehidupan Baru
36 Inikah Waktunya?
37 Pengakuan
38 Pengakuan (2)
39 Rahma Sakit
40 Kehadiran Sahabat
41 Kehadiran Sahabat (2)
42 Keputusan Rahma
43 Orang Tua Tama
44 Kabar Rahma
45 Kehadiran Sang Adik
46 Acara Syukuran
47 Acara Syukuran 2
48 Adikku Sudah Besar
49 Berita Duka
50 Duka Keluarga Rahma
51 Duka Keluarga Rahma (2)
52 Saling Menguatkan
53 Duka Itu Belum Berakhir.
54 Mengambil Keputusan
55 Malam Terakhir
56 Menuju Hidup Baru
57 Pengakuan Rahma
58 Permintaan Anggara
59 Curahan Hati
60 Hidup Baru
61 Bertemu Kembali
62 Bertemu Kembali (2)
63 Athaya
64 Kabar Pernikahan
65 Bunda
66 Pernikahan Regy dan Lisna
67 Fakta Mengejutkan
68 Kepanikan Rahma
69 Indahnya Kebersamaan
70 Bermalam di Garut
71 Bermalam di Garut (2)
72 Malam Indah Bersamamu
73 Olah Raga Jantung
74 Memulai dari Adik Ipar
75 Tidak Tahan
76 Rahasia Kita
77 Malam di Papandayan
78 Percakapan Dua Sahabat
79 Senja di Sayang Heulang
80 Assalamu'alaikum Bunda
81 Menyingkirkan Kerikil
82 Kedatangan Anggara
83 Ungkapan Cinta
84 Trauma
85 Memaksimalkan Ikhtiyar
86 Support System
87 Hanya Tuhan Yang Tahu
88 Keresahan Tama
89 Penampilan Athaya
90 Menanti Jawaban
91 Jawaban Rahma
92 Saling Terbuka
93 Pertemuan Keluarga (1)
94 Pertemuan Keluarga (2)
95 Keresahan Tama
96 Gagal Faham
97 Tangisan Tama
98 Rindu
99 Saling Memantaskan
100 Kebersamaan dengan Camer
101 Gangguan Sang Mantan
102 Cemburu
103 Serba-Serbi Menjelang Pernikahan
104 Serba-Serbi Menjelang Pernikahan (2)
105 Usaha Anggara
106 Pengajian Menjelang Pernikahan
107 Pernikahan Rahma dan Tama
108 Pernikahan Rahma dan Tama (2)
109 Penyesalan
110 Penyesalan (2)
111 Resepsi
112 Gas Tipis-Tipis
113 Pemanasan
114 Menunggu
115 Kabar Pasti
116 Malam Panjang
117 Permintaan Athaya
118 Pesta Kejutan
119 Pesta Kejutan (2)
120 Kamu adalah Sumber Bahagiaku
121 Kedatangan Tamu
122 Tamu Tak Diundang
123 Kekhawatiran Tama
124 Panik
125 Tamu Tak Diundang
126 Pengakuan
127 Permohonan Friska
128 Menemui Anggara
129 Do'a Athaya
130 Permintaan Maaf Anggara
131 Kebersamaan Athaya dan Anggara
132 Ikhlas Itu Indah
133 Mensupport Anggara
134 The Power Of Connection
135 Akhir Kisah
136 Spoiler Novel Baru
137 Novel Baru
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Akad
3
Kesepakatan
4
Suamiku Pulang
5
Pengakuan
6
Pratama Ardhan
7
Di Depan Mata
8
Ternyata Kita Dekat
9
Permintaan Anggara
10
Dilema
11
Pernikahan Maya
12
Nasehat Sahabat
13
Hari Pertama Kembali Ke Sekolah
14
Kisah di Sekolah
15
Jam Tangan
16
Abaikan Suara-Suara Sumbang
17
Setitik Harapan
18
Pertemuan
19
Pujian Untuk Rahma
20
Permintaan Maaf
21
Menyerah
22
POV Anggara
23
Bertanya-Tanya
24
Pengakuan
25
Mulai Terbiasa
26
Permintaan Mama Mertua
27
Kebesaran Hati Rahma
28
Keputusan Tama
29
Kasih Tak Sampai
30
Move On?
31
Rumah Mertua Indah
32
Kebersamaan Keluarga
33
Berubah
34
Menerka
35
Kehidupan Baru
36
Inikah Waktunya?
37
Pengakuan
38
Pengakuan (2)
39
Rahma Sakit
40
Kehadiran Sahabat
41
Kehadiran Sahabat (2)
42
Keputusan Rahma
43
Orang Tua Tama
44
Kabar Rahma
45
Kehadiran Sang Adik
46
Acara Syukuran
47
Acara Syukuran 2
48
Adikku Sudah Besar
49
Berita Duka
50
Duka Keluarga Rahma
51
Duka Keluarga Rahma (2)
52
Saling Menguatkan
53
Duka Itu Belum Berakhir.
54
Mengambil Keputusan
55
Malam Terakhir
56
Menuju Hidup Baru
57
Pengakuan Rahma
58
Permintaan Anggara
59
Curahan Hati
60
Hidup Baru
61
Bertemu Kembali
62
Bertemu Kembali (2)
63
Athaya
64
Kabar Pernikahan
65
Bunda
66
Pernikahan Regy dan Lisna
67
Fakta Mengejutkan
68
Kepanikan Rahma
69
Indahnya Kebersamaan
70
Bermalam di Garut
71
Bermalam di Garut (2)
72
Malam Indah Bersamamu
73
Olah Raga Jantung
74
Memulai dari Adik Ipar
75
Tidak Tahan
76
Rahasia Kita
77
Malam di Papandayan
78
Percakapan Dua Sahabat
79
Senja di Sayang Heulang
80
Assalamu'alaikum Bunda
81
Menyingkirkan Kerikil
82
Kedatangan Anggara
83
Ungkapan Cinta
84
Trauma
85
Memaksimalkan Ikhtiyar
86
Support System
87
Hanya Tuhan Yang Tahu
88
Keresahan Tama
89
Penampilan Athaya
90
Menanti Jawaban
91
Jawaban Rahma
92
Saling Terbuka
93
Pertemuan Keluarga (1)
94
Pertemuan Keluarga (2)
95
Keresahan Tama
96
Gagal Faham
97
Tangisan Tama
98
Rindu
99
Saling Memantaskan
100
Kebersamaan dengan Camer
101
Gangguan Sang Mantan
102
Cemburu
103
Serba-Serbi Menjelang Pernikahan
104
Serba-Serbi Menjelang Pernikahan (2)
105
Usaha Anggara
106
Pengajian Menjelang Pernikahan
107
Pernikahan Rahma dan Tama
108
Pernikahan Rahma dan Tama (2)
109
Penyesalan
110
Penyesalan (2)
111
Resepsi
112
Gas Tipis-Tipis
113
Pemanasan
114
Menunggu
115
Kabar Pasti
116
Malam Panjang
117
Permintaan Athaya
118
Pesta Kejutan
119
Pesta Kejutan (2)
120
Kamu adalah Sumber Bahagiaku
121
Kedatangan Tamu
122
Tamu Tak Diundang
123
Kekhawatiran Tama
124
Panik
125
Tamu Tak Diundang
126
Pengakuan
127
Permohonan Friska
128
Menemui Anggara
129
Do'a Athaya
130
Permintaan Maaf Anggara
131
Kebersamaan Athaya dan Anggara
132
Ikhlas Itu Indah
133
Mensupport Anggara
134
The Power Of Connection
135
Akhir Kisah
136
Spoiler Novel Baru
137
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!