“Zel,” panggil Jimi tepat di belakang telinga Hazel lagi, saat gadis tersebut tidak menjawab apa yang baru saja ditanyakan nya.
Tentu saja Hazel tidak menjawab apa yang baru saja ditanyakan oleh Jimi, saat dirinya merasa malu sudah keceplosan mengatakan apa yang seharusnya tidak dirinya ucapkan, meskipun dalam lubuk hatinya memang menginginkan menjadi sugar baby dari Jimi yang selalu ada untuknya dan saat bersama dengan Jimi, Hazel merasakan kenyamanan.
Dan bukan hanya itu saja yang membuat Hazel ingin menjadi sugar baby dari Jimi, Hazel paham betul jika Jimi tidak mungkin menceraikan Mita karena ada surat perjanjian pra nikah yang mengikat pernikahan keduanya. Namun, dengan menjadi sugar baby Jimi, Hazel masih bisa bersama dengan pria tersebut dan berharap suatu saat nanti bisa membebaskan pernikahan Jimi dan juga Mita yang sudah tidak sehat sejak lama, meskipun cara tersebut tidaklah wajar.
Kini Hazel melepas tangan Jimi yang masih memeluk dirinya dari belakang, lalu membalik tubuhnya untuk menghadap kearah Jimi.
Senyum manis dari bibir ranum bervolume milik Hazel dia tunjukkan pada Jimi yang sedang menatap kearahnya. “Iya Om, aku ingin menjadi sugar baby Om Jimi,” akhirnya Hazel menjawab pertanyaan yang tadi Jimi tanyakan padanya.
Tentu saja membuat Jimi langsung mengukir senyum dari kedua sudut bibirnya, setelah mendengar jawaban dari Hazel. Apa lagi jawaban Hazel tersebut adalah jawaban yang ingin dirinya dengar.
Mengingat lagi, setiap saat setiap waktu Jimi terus memikirkan gadis tersebut, dan entah mengapa Jimi ingin selalu bersama dengan Hazel, meskipun Jimi paham betul menjadikan Hazel sugar baby-nya adalah sebuah kesalahan. Namun, saat ini Jimi tidak bisa berpikir jernih, yang ada di pikirannya adalah, bisa melakukan apa yang sang istri lakukan di belakang dirinya dengan orang lain.
“Terima kasih Zel,” ujar Jimi dan satu tangannya yang tadi di gunakan untuk memeluk tubuh Hazel, kini dirinya gunakan untuk membelai wajah cantik Hazel. “Om, janji padamu. Om akan memberikan apa pun yang kamu inginkan,” ujarnya lagi.
Saat Jimi mengingat apa yang pernah Simon katakan padanya, jika memiliki sugar baby hanya perlu menyenangkannya dengan membelikan barang barang mewah, tanpa Jimi menyadari jika Hazel bisa memiliki semuanya yang dia inginkan hanya dengan menunjukkan jarinya, mengingat lagi Hazel sudah terlahir menjadi sultan.
“Aku tidak menginginkan apa pun Om, yang aku inginkan. Om selalu ada untukku saat aku membutuhkan Om,” sambung Hazel.
Membuat Jimi sekarang beralih memeluk tubuh Hazel yang ada dihadapannya. “Om berjanji akan selalu ada untuk kamu di mana pun dan juga kapan pun kamu inginkan,”ucap Jimi dan terus mengeratkan pelukannya.
“Om, aku tidak bisa bernafas,”
Mendengar apa yang baru saja Hazel katakan, membuat Jimi yang tadi memeluk Hazel dengan erat, kini dengan segera melepas pelukannya, lalu menatap wajah Hazel. “Maafkan om Zel,”
Hazel tidak menanggapi apa yang baru saja Jimi katakan, karena sekarang Hazel balik memeluk tubuh Jimi dan menelusup kan kepalanya di dada bidang Jimi yang memiliki otot otot yang terbentuk sempurna.
“Om,”
“Iya Zel,” sambung Jimi saat Hazel memanggil Namanya.
“Jangan sampai mami dan papi mengetahui hubungan kita ini ya Om,”
“Tentu, om akan menyimpan rapat rapat hubungan kita ini. Dan setelah om bisa mencari cara untuk menceraikan Mita, om akan menikahi kamu,”
Mendengar apa yang baru saja Jimi katakan, membuat Hazel kini menegakkan kepalanya untuk menatap wajah Jimi yang berada di sampingnya.
“Bagaimana caranya Om?”
“Mungkin dengan cara menunjukkan foto yang kamu ambil pada orang tuaku dan juga orang tua Mita,” hanya itu yang terpikir Jimi untuk saat ini.
“Semoga berhasil Om,”
“Terima kasih Zel,” sambung Jimi yang langsung mengukir senyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Hazel.
Lalu Jimi menempelkan bibirnya di bibir Hazel yang tidak mendapat penolakan, yang ada sekarang Hazel mulai menyesap bibirnya. Membuat Jimi langsung memeluk pinggang Hazel agar menempel dengan tubuhnya.
Keduanya terus beradu bibir, hingga Hasrat di tubuh Jimi kini membara. Dan junior yang ada di bawah sana pelan pelan terbangun dari sarangnya. Kemudian Jimi sekarang melepas tautan bibirnya, lalu tersenyum kearah Hazel.
“Zel, apa om boleh melakukan yang kita lakukan seminggu lalu?” tanya Jimi meminta persetujuan. Saat dirinya benar benar tidak bisa mengontrol Hasrat di dalam tubuhnya, apa lagi Jimi sudah merasakan hal yang berbeda saat making love dengan Hazel seminggu lalu.
Hazel pun langsung mengangguk untuk menjawab pertanyaan Jimi, karena Hazel pun tidak memungkiri ingin merasakan kembali bagaimana rasanya making love dengan keadaan sadar, tidak seperti seminggu lalu saat melakukannya dalam pengaruh obat perangsang.
“Om, tapi aku takut sakit seperti kemarin,”
“Tidak akan Zel, percaya pada om, jika kamu sakit. Om akan menghentikannya,” sambung Jimi yang sekarang beranjak dari tidurnya lalu mengungkung tubuh Hazel di bawahnya.
“Tapi jika… ah om geli,” ucap Hazel saat Jimi sekarang sudah menaikkan tank top yang Hazel kenakan, lalu menghisap choco chip merah jambu di atas buah melon milik Hazel.
Dan Jimi terus menghisap choco chip di atas dua buah melon tersebut bergantian, dan gejolak di tubuh Jimi semakin meningkat saat mendengar desaahan yang keluar dari bibir Hazel, yang menurut Jimi sungguh indah dan sangat menggoda.
Dan satu tangan Jimi sekarang dirinya gunakan untuk menurunkan hotpant minim yang Hazel gunakan. Namun baru beberapa senti tangan Jimi menurunkannya. Tiba tiba ponsel milik Jimi yang ada di atas meja nakas di sisi tempat tidur Hazel berdering, membuat Jimi langsung melepas choco chip yang masih di hisapnya, dan mengurungkan menurunkan hotpant yang Hazel kenakan.
Jimi yang sudah mengambil ponselnya, langsung mengangkatnya saat Jimi tahu telepon tersebut sangat penting. Dan saat Jimi yang sudah menutup sambungan ponsel tersebut, kini kembali menghampiri Hazel yang terus menatapnya.
Jimi mencium kening Hazel, lalu mengukir senyum ke arahnya. “Zel, sepertinya kita harus menunda dulu untuk melakukan ini. Om harus ke rumah sakit sekarang juga,” ujar Jimi dengan berat hati. Namun, Jimi yang sangat profesional dengan pekerjaannya selalu melakukan pekerjaannya dengan sempurna.
Hazel yang masih merebahkan tubuhnya langsung mengangguk meskipun dengan berat hati.
“Terima kasih,” ucap Jimi dan kembali mencium kening Hazel. “Om akan menghubungi kamu, jika om sudah selesai dengan pekerjaan Om,”
“Baik Om,” sambung Hazel yang sekarang beranjak dari tidurnya, lalu mengukir senyum kearah Jimi.
Jimi pun segera mencium bibir Hazel yang begitu menggiurkan dan sayang untuk di lewatkan. Sebelum Jimi meninggalkan kamar Hazel.
Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Hazel saat Jimi sudah meninggalkan kamarnya. “Ya ampun baru begini saja sudah enak rasanya, apa lagi jika sudah di masukin,” ucap Hazel sambil mengukir senyum, lalu merebahkan tubuhnya kembali di atas tempat tidurnya.
*
*
*
Jimi yang baru saja keluar dari sebuah ruangan setelah selesai menangani pasien, langsung menghentikan langkah nya saat melihat dua orang sedang beradu argumen.
Dan Jimi pun langsung melangkahkan kakinya mendekati ke dua orang tersebut, saat salah satu dari ke dua orang tersebut mulai bermain kasar.
Bersambung......................
Rekomendasi novel populer untuk kalian ada di bawah sini👇👇👇👇 di jamin kalian akan suka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Yunia Afida
papi santos yang mergokin gimana ya
2022-08-09
0
Rohmi Rohmizaki
enakkk kan zell,,blum fulll itu apa LG klo udah full uuueeenakk eee polll😂😂🤭
2022-07-23
0
Wiek Soen
lanjut thor
2022-07-17
0