Omong Kosong

Hazel yang benar benar nyaman berada di pelukan Jimi, dan sekarang dia memposisikan kepalanya berada tepat di atas dada bidang Jimi yang memiliki otot otot yang terbentuk sempurna. Ke dua tangan Hazel yang tadi memeluk Jimi dengan mengembang, kini Hazel mengeratkan pelukannya.

Begitu juga dengan Jimi yang semakin mengeratkan pelukannya, pada gadis yang setiap detik tidak lepas dari pikirannya.

Itulah yang membuat Jimi sekarang entah mengapa ingin selalu bertemu dengan Hazel, setelah kejadian malam itu.

Dan Jimi benar benar tidak bisa melupakan apa yang sudah dirinya lakukan malam itu pada gadis yang sekarang berada di pelukan nya.

Dan sekarang Jimi refleks mencium kening Hazel, tanpa peduli pada siswa siswi yang berjalan hilir mudik tidak jauh dari ke duanya berada, mengingat lagi saat ini sudah waktunya para murid pulang dari sekolah.

Tidak cukup sekali Jimi mencium kening Hazel, yang tidak mendapat penolakan dari pemilik kening, saat Hazel merasa lebih nyaman saat Jimi mencium kening nya. Hingga Jimi tidak menyadari jika ada Ana dan juga Aca yang sedari tadi melihat interaksi ke duanya, kini mendekati Jimi dan juga Hazel yang masih saling berpelukan.

"Ehem," Ana yang sekarang sudah mendekati Hazel dan juga Jimi, kini berdeham.

Tentu saja Hazel yang mengetahui siap pemilik suara tersebut, kini dengan segera melepas pelukannya, begitu pun dengan Jimi.

Kemudian Hazel kini menoleh ke arah Ana dan juga Aca yang berdiri tidak jauh darinya.

"Cie cie," ledek Aca sambil mengukir senyum.

Hazel yang tahu Aca sedang meledek dirinya, membuatnya langsung berjalan menghampiri ke dua sahabatnya tersebut, dan meninggalkan Jimi yang terus menatap punggung Hazel.

"Aku ingin pulang dengan kalian," ujar Hazel. Dan sekarang menarik tangan Ana dan juga Aca, lalu pergi meninggalkan Jimi.

Jimi mengukir senyum ke arah Hazel yang berjalan sambil menoleh ke arahnya sekilas.

Lalu Jimi memudarkan senyumannya saat ponsel miliknya yang berada di dalam kantong celananya berdering, dan dengan segera Jimi mengangkat sambungan ponsel saat sudah mengambil ponsel miliknya dari kantong celananya.

*

*

*

Di sini sekarang Jimi berada, di sebuah kafe bersama dengan Simon sang sahabat, yang tadi sempat menghubungi nya, setelah tadi ingin menjemput Hazel pulang sekolah. Namun Hazel memilih pulang bersama dengan ke dua sahabatnya.

"Jim," Simon melambaikan tangannya tepat di wajah Jimi yang sedang melamun, padahal segelas kopi yang belum lama di pesan Jimi masih utuh tanpa di sentuhnya. "Jim!"

Sekarang Simon menepuk punggung Jimi untuk menyadarkan lamunannya, saat cara yang pertama tidak bisa menyadarkan Jimi dari lamunannya.

"Apaan sih Mon, mengagetkan saja," kesal Jimi yang baru tersadar dari lamunannya.

"Sudahlah Jim, jika kamu tidak ingin menikahi gadis itu karena ada surat perjanjian pra nikah antara kamu dan juga Mita. Jadikan dia sugar baby kamu, gampang bukan. Dari pada kamu terus saja memikirkan dia di setiap saat dan di setiap waktu," ujar Simon, yang sudah mengetahui jika Jimi sang sahabat malam itu mengambil kesucian Hazel.

Saat Jimi yang tidak pernah menyimpan rahasia dari Simon, menceritakan apa yang dirinya lakukan malam itu.

Mendengar apa yang baru saja Simon katakan membuat Jimi langsung menatap ke arah sahabatnya yang duduk di kursi tepat berhadapan di mana Jimi duduk.

"Apa kamu gila. Sugar baby, dia sudah memiliki semua yang dia inginkan hanya dengan menunjukkan jarinya, mana mungkin dia mau menjadi sugar baby," ujar Jimi tanpa menyaring apa yang baru saja dirinya ucapkan.

Membuat Simon, langsung tersenyum ke arah Jimi. "Kalau dia mau jadi sugar baby kamu bagaimana?"

"Tentu saja aku tidak akan menolak," sambung Jimi yang langsung menutup mulutnya sendiri, saat menyadari ucapan yang baru saja keluar dari bibirnya. "Maaf aku meralat ucapan ku, tidak mungkin aku akan melakukan itu, dan menyakiti perasaan Mita,"

"Cih Mita lagi. Ingat apa yang sudah dia katakan padamu Jim. Dia sudah membuat harga dirimu sebagai pria dan juga suami jatuh hingga dasar jurang terdalam. Jika aku jadi kamu, aku sudah menceraikan dia, dan persetan dengan surat perjanjian pra nikah di antara kalian," kesal Simon saat Jimi masih terus memikirkan Mita sang istri.

"Tidak semudah yang kamu katakan Mon, untuk mengatakan kata cerai, apa lagi aku–"

"Pret, cinta?" tanya Simon memotong perkataan Jimi. "Aku tahu kamu mempertahankan pernikahan ini hanya karena ke dua orang tuamu. Dan sampai kapan kamu akan seperti ini Jim,"

"Kamu benar ini semua karena ke dua orang tuaku, tapi aku juga masih mencintai Mita,"

"Omong kosong, jika kamu masih mencintai Mita. Untuk apa kamu selalu memikirkan gadis itu?"

"Karena aku masih merasa bersalah padanya, setelah aku mengambil kesuciannya,"

"Apa kamu ingin rasa bersalah kamu hilang?" tanya Simon, tentu saja membuat Jimi langsung menganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku menjadikan dia sugar baby aku. Dan aku juga akan menikahi dia,"

"Enak saja, tidak bisa," sahut Jimi merasa tidak suka dengan apa yang baru saja Simon katakan, tentu saja membuat Simon langsung tersenyum ke arah Jimi.

"Jika begitu jadikan dia sugar baby kamu,"

"Bagaimana jika dia tidak mau," sambung Jimi menanggapi apa yang baru saja Simon katakan.

"Pikir sendiri," sahut Simon yang langsung beranjak dari duduknya. Saat dirinya bingung dengan cara berpikir sahabatnya tersebut yang plin plan.

"Mon mau ke mana?" tanya Jimi saat Simon akan pergi meninggalkan dirinya.

"Menghampiri Hazel, siapa tahu dia ingin menjadi sugar baby ku," jawab Simon yang ingin meledek Jimi.

Tentu saja membuat Jimi, segera beranjak dari duduknya dan menyusul Simon yang sudah melangkah meninggalkan dirinya.

*

*

*

Sementara itu, Hazel tidak langsung pulang ke rumah, dan dia bersama dengan ke dua sahabatnya pergi ke kafe elite yang ada di pusat kota untuk menghabiskan harinya.

Karena ini untuk pertama kalinya Hazel pergi bersama dengan Ana dan juga Aca setelah malam itu.

Saat Hazel masih kesal dengan ke dua sahabatnya tersebut yang sudah meninggalkan dirinya di klub malam bersama dengan Bara malam itu.

Ana dan juga Aca yang duduk di samping kanan dan juga kiri Hazel, langsung memeluk tubuh Hazel.

Saat Hazel sudah memaafkan Ana dan juga Aca. Kemudian keduanya melepas pelukannya lalu menatap ke arah Hazel.

"Jadi kamu dan juga om Jimi malam itu–" Ana tidak jadi meneruskan ucapannya saat Hazel menaruh jari telunjuknya tepat di bibir Ana.

Saat Hazel belum lama menceritakan apa yang dirinya alami dengan Jimi malam itu.

"Bagaimana rasanya emak bukan?" tanya Ana yang penasaran.

"Entahlah, saat itu aku hanya merasa terbebas dari rasa yang aku derita,"

"Sakti tidak?" sekarang Aca yang bertanya, saat dirinya tahu. Hazel baru pertama kali melakukan hubungan suami istri.

"Iya," jawab Hazel sambil menatap ke arah Aca yang duduk di sampingnya. "Apa kalian tahu, arti kata di keluarin di luar?" tanya Hazel saat mengingat apa yang pernah Jimi katakan.

Tentu saja Ana dan juga Aca yang sudah berpengalaman, langsung tersenyum.

"Apa om Jimi mengeluarkan di luar?" tanya Ana.

"Kan tidak enak kalau di keluarin di luar serasa ada yang kurang," sambung Aca.

Namun tidak di dengar oleh Hazel yang kini tatapannya mengarah ke seseorang yang sangat dirinya kenal, juga ada di kafe tersebut, tidak jauh dari tempatnya berada.

Bersambung.........................

Oh ya gaes, untuk yang ingin tahu para visual tokoh novel MY SUGAR BABY, silakan merapat di IG aku ya gaes di harumini_12. karena semua tokoh novel aku, aku post di sana ya.

Rekomendasi novel keren untuk kalian gaes, jangan lupa mampir.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Buat apa di pertahankan prnikahanmu Jim...klo istrimu tidak menginginkanmu 🤔mnginjak harga dirimu sebagai seorang suami 🤔

2023-01-09

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

liat jimmi sm simon ap liat mita y si hazel 🤔🤔🤔

2022-11-01

0

Rohmi Rohmizaki

Rohmi Rohmizaki

hazel liat mita,,iaaa g see

2022-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Tiga Tahun
2 Sugar Baby
3 Berhasil
4 Masih Berfungsi
5 Tidak Peduli
6 Lupakan
7 Menenangkan
8 Omong Kosong
9 Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10 Botol Parfum
11 Hamil
12 Sugar Baby
13 Menunda
14 Kehidupan Macam Apa Ini
15 Tidak Marah
16 Menancap sempurna
17 Percaya
18 Diam-diam
19 Dengan Senang Hati
20 Gatal
21 Aku Akan Membantu
22 Punya Wanita Lain
23 Menusuk
24 Memutar Balikkan Fakta
25 Tidak Percaya
26 Sedikit Gila
27 Pelakor
28 Terobsesi
29 Aku Jahat
30 Pisah Ranjang
31 Tidak Tahan Lama
32 Bertanya
33 Yakin
34 Membantu
35 Ada Apa Dengannya?
36 Sadar Diri
37 Satu Kesempatan
38 Panggilan Kesayangan
39 Percuma
40 Hukuman
41 Mengikuti
42 Bersandiwara
43 Waras
44 Tidak Menolak
45 Memastikan
46 Bukan Pria Sejati
47 Dasar Pembohong!
48 Mengandung Sampah
49 Simpanan
50 Mengejek
51 Menyadari
52 Dasar Kakek-kakek
53 Lebih Cepat Lebih Baik
54 Sabun
55 Tidak Mendapat Penolakan
56 Menjinakkan
57 Calon Suami Kamu
58 Menikah?
59 Ini Tetap Tidak Benar
60 Cinta Monyet
61 Sempit
62 Amunisi
63 Kamu Senang?
64 Tertawa
65 Janda
66 Berhak
67 Melahirkan
68 Estetik
69 Diatas
70 Mode Pasrah
71 Bau Tanah
72 Trip Bulan Madu
73 Cemburu
74 Otodidak
75 Tiada Tara
76 Membutuhkan Bantuanmu
77 Situasi Dan Kondisi
78 Kesal
79 Durasi
80 Akar
81 Berkualitas
82 Durhaka
83 Merasa Bersalah
84 Tidak Romantis
85 Hamil
86 ABCDE
87 Resepsi Pernikahan
88 Rujak Tumbuk
89 Selagi Aku Bisa
90 Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91 Takdir Tuhan
92 Bahagia Selamanya
93 Disaat Menikah Karena Perjodohan
94 Novel Hazel Selanjutnya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Tiga Tahun
2
Sugar Baby
3
Berhasil
4
Masih Berfungsi
5
Tidak Peduli
6
Lupakan
7
Menenangkan
8
Omong Kosong
9
Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10
Botol Parfum
11
Hamil
12
Sugar Baby
13
Menunda
14
Kehidupan Macam Apa Ini
15
Tidak Marah
16
Menancap sempurna
17
Percaya
18
Diam-diam
19
Dengan Senang Hati
20
Gatal
21
Aku Akan Membantu
22
Punya Wanita Lain
23
Menusuk
24
Memutar Balikkan Fakta
25
Tidak Percaya
26
Sedikit Gila
27
Pelakor
28
Terobsesi
29
Aku Jahat
30
Pisah Ranjang
31
Tidak Tahan Lama
32
Bertanya
33
Yakin
34
Membantu
35
Ada Apa Dengannya?
36
Sadar Diri
37
Satu Kesempatan
38
Panggilan Kesayangan
39
Percuma
40
Hukuman
41
Mengikuti
42
Bersandiwara
43
Waras
44
Tidak Menolak
45
Memastikan
46
Bukan Pria Sejati
47
Dasar Pembohong!
48
Mengandung Sampah
49
Simpanan
50
Mengejek
51
Menyadari
52
Dasar Kakek-kakek
53
Lebih Cepat Lebih Baik
54
Sabun
55
Tidak Mendapat Penolakan
56
Menjinakkan
57
Calon Suami Kamu
58
Menikah?
59
Ini Tetap Tidak Benar
60
Cinta Monyet
61
Sempit
62
Amunisi
63
Kamu Senang?
64
Tertawa
65
Janda
66
Berhak
67
Melahirkan
68
Estetik
69
Diatas
70
Mode Pasrah
71
Bau Tanah
72
Trip Bulan Madu
73
Cemburu
74
Otodidak
75
Tiada Tara
76
Membutuhkan Bantuanmu
77
Situasi Dan Kondisi
78
Kesal
79
Durasi
80
Akar
81
Berkualitas
82
Durhaka
83
Merasa Bersalah
84
Tidak Romantis
85
Hamil
86
ABCDE
87
Resepsi Pernikahan
88
Rujak Tumbuk
89
Selagi Aku Bisa
90
Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91
Takdir Tuhan
92
Bahagia Selamanya
93
Disaat Menikah Karena Perjodohan
94
Novel Hazel Selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!