Jimi segera membawa Hazel ke mobil miliknya yang terparkir tidak jauh dari mobil Bara.
Tidak peduli pada Bara yang masih tergeletak tidak jauh darinya.
Tentu saja Hazel terus merancau dan ingin membuka kembali pakaian yang sudah melekat di tubuhnya.
"Dia siapa Jim?" tanya Bara yang baru saja keluar dari mobil Jimi, ketika Jimi menggeletakkan tubuh Hazel di kursi penumpang mobil miliknya.
"Putri dari sahabat aku Mon," jawab Jimi dan coba untuk membenarkan posisi Hazel yang tidak bisa diam. "Aku akan mengantar dia pulang, dan maaf aku tidak bisa menemani kamu," ujar Jimi saat dia dan juga Simon sahabatnya baru saja tiba di klub malam tersebut.
Sebenarnya Jimi awalnya tidak ingin ikut Simon ke klub malam tersebut, tempat yang sama sekali tidak pernah Jimi injak. Namun Simon terus memaksa Jimi, hingga dia mau menemani Simon.
Dan saat Jimi tadi baru saja memarkirkan mobilnya, dia melihat Hazel di masukkan ke dalam mobil oleh seorang pria yang Jimi tidak kenal.
Kemudian Jimi yang merasa curiga dengan pria tersebut langsung menghampiri mobil miliknya. Dan benar saja pria tersebut akan berbuat tidak senonoh kepada Hazel, putri dari sahabatnya.
Simon sahabat Jimi yang berdiri di depan pintu mobil di mana Jimi terus saja membenarkan posisi Hazel yang tidak bisa diam. Kini mendekati Jimi, dan menepuk pundak Jimi.
Tentu saja membuat Jimi, langsung menoleh ke arah Simon. "Kenapa?"
"Sepertinya ada yang memberi obat perangsang pada dia Jim," ujar Simon saat melihat tingkah Hazel yang tidak bisa diam dengan mulut yang terus merancau.
Tentu saja membuat Jimi langsung terkejut dengan pernyataan sahabatnya tersebut.
"Ya ampun," sahut Jimi yang langsung turun dari mobil dan menutup pintu mobil tersebut. "Aku harus segera membawa dia pulang," ujar Jimi lalu membuka pintu pengemudi.
"Pulang untuk apa, lebih baik kamu bawa ke hotel, dan sembuhkan dia. Jika kamu tidak mau menyembuhkan dia. Biar aku saja Jim,"
Jimi menatap tajam ke arah Simon sang sahabat mendengar apa yang baru saja dikatakannya.
"Dasar gila kami Mon,"
"Ya ampun Jim. Kamu pasti paham betul, jika obat itu tidak ada penawarnya kecuali hanya dengan–"
"Diam Mon," sambung Jimi memotong perkataannya, tahu apa yang akan di katakan oleh sahabatnya tersebut.
"Apa kamu ingin melihat dia tersiksa seperti itu, dan membahayakannya. Kamu dokter Jim, tahu betul efek obat itu,"
Namun saat ini, Jimi tidak ingin menanggapi apa yang baru saja Simon katakan. Karena dirinya sekarang langsung masuk ke dalam mobil.
Namun saat Jimi ingin menutup pintu mobilnya, tiba tiba Simon sang sahabat menahan pintu mobil tersebut sambil mengukir senyum ke arah Jimi.
"Selamat bersenang senang Jim, dan sembuhkan dia. Buktikan jika milikmu masih berfungi setelah mati suri," ledek Simon.
"Dasar gila!" seru Jimi yang langsung menutup pintu mobil miliknya. Tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh Simon.
Kemudian Jimi menoleh ke arah Hazel yang terus saja merancau dan ingin kembali melepas pakaian yang digunakannya, di bangku penumpang.
"Ya Tuhan," ujar Jimi yang kini langsung menginjak pedal gas untuk melajukan mobilnya.
*
*
*
"Sayang, em. Aku sudah tidak tahan. Lebih cepat lagi," perintah seorang wanita yang sedang melakukan aktifitas panasnya di dalam sebagai kamar hotel.
Tentu saja pria yang sedang berada di atas tubuh wanita tersebut, sekarang mengikuti apa yang baru saja wanita tersebut katakan, saat dirinya juga sudah tidak tahan ingin segera mencapai puncak kenikmatan.
Dan suara lenguhan bergantian dari bibir wanita dan pria yang sedang melakukan aktivitas panasnya, saat keduanya sama sama sudah mencapai puncak kenikmatan.
Pria yang masih berada di atas tubuh wanita tersebut, menggelap peluh yang berada di kening wanita tersebut, dengan tubuh keduanya yang masih menyatu.
"Apa kamu menginginkannya lagi, Mita sayang?" tanya pria tersebut, pada wanita yang sekarang langsung menganggukkan kepalanya.
"Ini yang membuat aku selalu ingin terus bersamamu sayang," sambung wanita yang baru saja di panggil Mita oleh pria yang masih berada di atas tubuhnya.
Hingga permainan panas kembali keduanya lakukan, tanpa memikirkan jika keduanya melakukan hal tersebut, saat keduanya sudah memiliki keluarga masing masing.
Setelah selesai melakukan aktivitas panas untuk ke dua kalinya. Mita sekarang tidur di dada bidang pria yang sudah merebahkan tubuhnya di sisi Mita.
"Sayang," panggil Mita pada pria tersebut.
"Hem," jawab pria tersebut dengan salah satu tangan memeluk tubuh Mita yang masih polos.
"Apa hubungan kita akan terus seperti ini sayang?"
"Kenapa kamu bertanya seperti itu sayang. Kamu tahu aku dan aku juga tahu kamu. Aku juga tidak ingin kita bersembunyi seperti ini terus, tapi apalah dayaku," jawab pria tersebut yang bernama Jordi.
"Sayang," Mita memeluk erat tubuh pria tersebut. Pria yang sangat di cintainya, terlepas dia sudah menikah dengan Jimi, yang sama sekali tidak dicintainya, saat keduanya menikah karena perjodohan.
"Aku akan selalu ada saat kamu membutuhkan aku sayang, di manapun dan kapan pun itu, tapi untuk saat ini aku tidak bisa meninggalkan istriku. Kamu tahu pernikahan aku dan juga dia bukan pernikahan yang aku inginkan. Aku menikahi dia karena perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuaku dan juga orang tuanya, dengan embel embel untuk memperkuat perusahaan," jelas Jordi lagi, yang sudah pernah dirinya jelaskan pada Mita.
"Ya, aku tahu sayang," sahut Mita yang sekarang menegakkan kepalanya untuk menatap ke arah Jodi, cinta pertamanya dan keduanya berpisah saat keduanya di jodohkan oleh orang tuanya masing masing degan orang lain. "Apa malam ini juga kita tidak bisa bersama hingga pagi menjelang?"
Mendengar apa yang baru saja Mita katakan membuat Jordi mencubit hidupnya dengan gemas.
"Aku akan mencuri waktu untuk kita bisa bersama hingga pagi menjelang, tapi bukan saat ini,"
Muka masam di tunjukkan Mita saat mendengar apa yang baru saja Jordi katakan.
"Jangan begitu sayang, beberapa hari ini ke dua orang tuanku, sedang menginap di rumah. Aku tidak ingin mereka curiga saat aku tidak pulang ke rumah malam ini," jelas Jordi. "Tapi akhir bulan ini aku ada kunjungan keluar kota, dan aku ingin kamu menyusul aku ke sana, dan kita bisa menghabiskan hari di sana tanpa ada yang kita kuatir kan,"
Muka masam kini di gantikan dengan senyuman saat Mita mendengar apa yang baru saja Jordi katakan.
"Benarkah?"
"Iya sayang, apa aku pernah berbohong padamu, tidak bukan?" tanya Jordi balik, yang langsung mendapatkan ciuman di bibirnya dari Mita. "Aku akan mengantar kamu pulang sekarang juga. Aku tidak mau suamimu curiga,"
"Tapi aku masih ingin bersama dengan kamu sayang,"
"Sayang ini sudah tengah malam,"
"Baiklah, sayangku," ujar Mita yang langsung melepas pelukannya.
Bersambung..............................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Princess Ren
LAHHH,,, kok bara udah tepar malah nanya ke Jimmy seolah olah ngga terjadi apa2
2023-10-16
0
Diana diana
wow . . wow . .
2023-04-04
0
Andariya 💖
oh.. ternyata Mita selingkuh 😡
2023-03-16
0