MY SUGAR BABY

MY SUGAR BABY

Tiga Tahun

"Hanya karena cinta. Kamu menyedihkan seperti ini. Ya Tuhan. Zel," ujar seorang gadis yang sedang duduk berhadapan dengan gadis yang sedang di ajaknya berbicara.

Gadis yang bernama Hazel Carter, dan gadis yang masih duduk di kelas dua belas bangku sekolah menengah atas.

Saat Hazel sedang merasakan patah hati setelah mengetahui, ternyata pria yang di cintainya sudah menikah dengan maminya sendiri.

"Asal kamu tahu. Cinta itu tidak ada yang abadi Zel. Percuma saja kamu mencintai seseorang, ujung ujungnya hanya membuat kamu sakit hati dan menyedihkan seperti ini," sambung gadis lainnya yang sedang berdiri di sisi tempat tidur di mana Hazel berada.

Membuat Hazel yang baru saja menghapus air matanya, kini menatap ke dua sahabatnya yang ada di atas tempat tidur dan berdiri di sisi tempat tidurnya bergantian.

"Kalian tahu aku sangat mencintainya,"

"Lupakan cintamu padanya, toh dia tidak pernah mencintai kamu. Kamu saja yang terobsesi padanya," sambung gadis yang duduk tepat di hadapan Hazel, yang bernama Aca.

"Benar apa yang Aca katakan Zel. Lebih baik buang jauh jauh tuh yang namanya cinta. Jaman sekarang bukan cinta yang membuat kita bahagia, percaya padaku," salah satu sahabat Hazel yang berdiri di sisi tempat tidurnya membenarkan apa yang baru saja Aca katakan.

"Aku bukan kalian. Aku menjunjung tinggi yang namanya cinta,"

"Hazel. Hazel. Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan mengejar pria itu? Untuk apa. Buang buang waktu saja. Sudahlah, lebih baik kamu ikut dengan kita," ajak salah satu sahabat Camel yang berada di sisi tempat tidurnya yang bernama Ana.

"Yup, dan kamu akan tahu. Cinta itu hanya omong kosong setelah kamu mengenal dunia kita yang sangat menyenangkan, meskipun tanpa cinta,"

"Aku tidak mau. Kalian pergi saja, aku ingin sendiri," sambung Hazel yang sangat mengenal dunia yang di maksud ke dua sahabatnya tersebut.

"Yakin?" tanya Aca yang duduk tepat di hadapan Hazel.

Tentu saja Hazel langsung menatap sahabatnya tersebut.

"Apa kamu tidak mendengar apa yang baru saja aku katakan!" seru Hazel.

Kemudian Hazel merebahkan tubuhnya, dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Membuat Aca dan juga Ana langsung saling tatap. Dan Ana yang sedari tadi berdiri di sisi tempat tidur kini naik ke atas tempat tidur, lalu merebahkan tubuhnya di samping Hazel, di ikuti oleh Aca yang juga merebahkan tubuhnya di sisi lain tubuh Hazel.

"Memang hidup itu tidak sejalan dengan yang kita inginkan Zel. Aku sudah sering mengalami itu di banding kamu. Tapi semenjak aku hidup bebas tanpa memikirkan apa pun termasuk cinta, hidupku jadi lebih berwarna," ucap Ana.

"Benar Zel. Kamu juga pasti tahu apa yang aku alami semenjak ke dua orang tuaku berpisah. Bukan hanya itu, kamu juga tahu kan. Kekasih yang sangat aku cintai hingga aku memberikan semua padanya, dia malah meninggalkan aku dan berkencan dengan wanita lain. Di saat itu aku ingin mengakhiri hidupku sendiri. Tapi setelah aku mengikuti Ana. Hidupku hanya di keliling kesenangan tanpa adanya Cinta. Karena cinta hanya akan melukai hati kita cepat atau lambat," Aca membenarkan ucapan Ana.

Lama tidak ada tanggapan dari Hazel, membuat Ana dan juga Aca kini beranjak dari tidurnya lalu turun dari tempat tidur Hazel.

"Baiklah, kita pergi dulu. Aku tidak mau memaksa kamu. Dan rasakan sendiri rasa sakit hatimu itu," ujar Ana yang kini meraih tangan Aca.

Kemudian ke duanya langsung melangkahkan kakinya menuju pintu kamar Hazel.

"Aku ingin ikut dengan kalian," ucap Hazel yang baru saja membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

Tentu saja langsung menghentikan langkah Aca dan juga Ana yang ingin pergi meninggalkannya.

*

*

*

"Pagi Sayang," Sapa seorang pria yang baru masuk ke dalam rumah mewahnya, lalu menghampiri seorang wanita yang sedang duduk di sebuah kursi makan, sambil menikmati menu sarapan yang tersaji di atas meja makan.

Tentu saja tanpa menanggapi sapaan dari pria tersebut. Jangankan menanggapi sapaannya, menoleh ke arahnya saja pun tidak.

"Stop!" wanita tersebut menahan wajah pria tersebut yang ingin mencium pipinya.

"Iya, aku salah karena semalam tidak pulang. Tapi aku sudah mengirim pesan padamu, jika aku akan menginap di rumah temanku, karena suaminya harus mendapat perawatan setelah mengalami keracunan pada minuman yang di minumnya," jelas pria tersebut.

Yang kini menarik kursi tepat di samping wanita tersebut.

"Aku tidak peduli," balas wanita tersebut yang sekarang beranjak dari duduknya, dan ingin meninggalkan meja makan, meskipun makanan yang tadi sempat di makannya belum habis.

Namun tangannya langsung di cekal oleh pria tersebut, yang sudah menjadi suaminya kurang lebih tiga tahun.

"Mita, kenapa akhir akhir ini kamu selalu dingin seperti ini padaku. Apa salahku sayang?" tanya pria tersebut.

"Kamu tidak memiliki salah apa pun," jawab wanita tersebut yang baru saja di panggil Mita.

"Tapi kamu–"

"Jimi. Sudahlah, aku ada rapat hari ini," wanita tersebut melepas tangan pria yang baru saja di panggil Jimi, yang tak lain dan tak bukan adalah suaminya.

Kemudian Mita meninggalkan Jimi sang suami tanpa mengatakan apa pun lagi.

Tentu saja membuat Jimi langsung menghembuskan nafasnya kasar, setelah kepergian sang istri.

Wanita yang sudah di nikahannya selama tiga tahun, dan selama tiga tahun ke duanya berumah tangga belum juga di karuniai keturunan.

Karena sudah hampir satu tahun Jimi maupun Mita yang masih berstatus suami istri, bagaikan orang asing meskipun tinggal di satu atap.

Karena ke duanya sama sama sibuk dengan pekerjaannya masing masing, dan ke duanya jarang berbicara empat mata.

Mengingat lagi, jika pulang dari pekerjaannya masing masing ke duanya langsung beristirahat, apa lagi Jimi yang berprofesi sebagai dokter, jam berapa pun rumah sakit menghubunginya Jimi sebagai dokter yang profesional, selalu datang tepat waktu.

"Kenapa pernikahan aku jadi seperti ini yang Tuhan," ucap Jimi sambil mengacak acak rambutnya kasar.

Karena Jimi tidak lagi merasakan belaian kasih sayang dari sang istri setahun belakangan.

Meskipun begitu, Jimi masih setia dengan sang istri. Karena bagaimana pun, Mita adalah wanita pilihan ke dua orang tuanya, mengingat lagi keduanya menikah karena perjodohan.

Jimi yang ingin beranjak dari duduknya, dirinya urungkan saat ponsel miliknya yang berada di kantong celananya berdering, dan dengan segera, Jimi mengangkat sambungan ponsel miliknya, tahu siapa yang menghubungi dirinya.

"Oke, khusus untuk kamu. Aku akan datang, tunggu aku," ucap Jimi mengakhiri obrolannya dengan seseorang dari balik ponsel.

Setelah Jimi mematikan ponselnya, dengan segera Jimi menuju kamar miliknya dengan terburu buru, tidak ingin telat untuk menemui seseorang yang bari saja menghubunginya.

*

*

*

Jimi dengan segera masuk ke dalam sebuah kafe tujuannya saat ini, dan menuju sebuah meja yang sudah di beri tahu seseorang yang tadi menghubunginya.

Dan Jimi melambaikan tangannya, saat melihat seseorang yang sedang duduk di kursi meja tujuannya, yang sudah sangat Jimi kenal, begitu pun dengan seseorang itu yang juga mengangkat tangannya untuk menyapa Jimi.

"Maaf telat," ucap Jimi saat sudah mendekati seseorang yang sangat dirinya kenal.

"Kapan kamu tidak pernah telat Jim. Untung saja kamu tidak telat menangani pasien kamu,"

"Itu sudah kewajiban aku, dan aku tidak akan pernah telat menangani pasien aku," jawab Jimi yang langsung menarik kursi untuk dirinya duduk.

"Bagus itu. Tapi kenapa kamu terlihat tidak bersemangat. Ada aku loh di sini,"

Bersambung...............

Sebelum lanjut membaca disarankan membaca novel My Wife SUGAR MOMMY terlebih dahulu ya gaes agar kalian tidak bingung.

Selalu tinggalkan jejak kalian di setiap episode dengan tinggalkan like dan komen kalian Oke!

Terpopuler

Comments

Endang cute

Endang cute

sudah kuduga antara hazel dan jimi pasti ada hubungan.. ternyata benar🤭😂

2023-04-27

0

devaloka

devaloka

bener loh 💯

2023-03-29

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

mampir Thor 🙏

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Tiga Tahun
2 Sugar Baby
3 Berhasil
4 Masih Berfungsi
5 Tidak Peduli
6 Lupakan
7 Menenangkan
8 Omong Kosong
9 Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10 Botol Parfum
11 Hamil
12 Sugar Baby
13 Menunda
14 Kehidupan Macam Apa Ini
15 Tidak Marah
16 Menancap sempurna
17 Percaya
18 Diam-diam
19 Dengan Senang Hati
20 Gatal
21 Aku Akan Membantu
22 Punya Wanita Lain
23 Menusuk
24 Memutar Balikkan Fakta
25 Tidak Percaya
26 Sedikit Gila
27 Pelakor
28 Terobsesi
29 Aku Jahat
30 Pisah Ranjang
31 Tidak Tahan Lama
32 Bertanya
33 Yakin
34 Membantu
35 Ada Apa Dengannya?
36 Sadar Diri
37 Satu Kesempatan
38 Panggilan Kesayangan
39 Percuma
40 Hukuman
41 Mengikuti
42 Bersandiwara
43 Waras
44 Tidak Menolak
45 Memastikan
46 Bukan Pria Sejati
47 Dasar Pembohong!
48 Mengandung Sampah
49 Simpanan
50 Mengejek
51 Menyadari
52 Dasar Kakek-kakek
53 Lebih Cepat Lebih Baik
54 Sabun
55 Tidak Mendapat Penolakan
56 Menjinakkan
57 Calon Suami Kamu
58 Menikah?
59 Ini Tetap Tidak Benar
60 Cinta Monyet
61 Sempit
62 Amunisi
63 Kamu Senang?
64 Tertawa
65 Janda
66 Berhak
67 Melahirkan
68 Estetik
69 Diatas
70 Mode Pasrah
71 Bau Tanah
72 Trip Bulan Madu
73 Cemburu
74 Otodidak
75 Tiada Tara
76 Membutuhkan Bantuanmu
77 Situasi Dan Kondisi
78 Kesal
79 Durasi
80 Akar
81 Berkualitas
82 Durhaka
83 Merasa Bersalah
84 Tidak Romantis
85 Hamil
86 ABCDE
87 Resepsi Pernikahan
88 Rujak Tumbuk
89 Selagi Aku Bisa
90 Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91 Takdir Tuhan
92 Bahagia Selamanya
93 Disaat Menikah Karena Perjodohan
94 Novel Hazel Selanjutnya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Tiga Tahun
2
Sugar Baby
3
Berhasil
4
Masih Berfungsi
5
Tidak Peduli
6
Lupakan
7
Menenangkan
8
Omong Kosong
9
Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10
Botol Parfum
11
Hamil
12
Sugar Baby
13
Menunda
14
Kehidupan Macam Apa Ini
15
Tidak Marah
16
Menancap sempurna
17
Percaya
18
Diam-diam
19
Dengan Senang Hati
20
Gatal
21
Aku Akan Membantu
22
Punya Wanita Lain
23
Menusuk
24
Memutar Balikkan Fakta
25
Tidak Percaya
26
Sedikit Gila
27
Pelakor
28
Terobsesi
29
Aku Jahat
30
Pisah Ranjang
31
Tidak Tahan Lama
32
Bertanya
33
Yakin
34
Membantu
35
Ada Apa Dengannya?
36
Sadar Diri
37
Satu Kesempatan
38
Panggilan Kesayangan
39
Percuma
40
Hukuman
41
Mengikuti
42
Bersandiwara
43
Waras
44
Tidak Menolak
45
Memastikan
46
Bukan Pria Sejati
47
Dasar Pembohong!
48
Mengandung Sampah
49
Simpanan
50
Mengejek
51
Menyadari
52
Dasar Kakek-kakek
53
Lebih Cepat Lebih Baik
54
Sabun
55
Tidak Mendapat Penolakan
56
Menjinakkan
57
Calon Suami Kamu
58
Menikah?
59
Ini Tetap Tidak Benar
60
Cinta Monyet
61
Sempit
62
Amunisi
63
Kamu Senang?
64
Tertawa
65
Janda
66
Berhak
67
Melahirkan
68
Estetik
69
Diatas
70
Mode Pasrah
71
Bau Tanah
72
Trip Bulan Madu
73
Cemburu
74
Otodidak
75
Tiada Tara
76
Membutuhkan Bantuanmu
77
Situasi Dan Kondisi
78
Kesal
79
Durasi
80
Akar
81
Berkualitas
82
Durhaka
83
Merasa Bersalah
84
Tidak Romantis
85
Hamil
86
ABCDE
87
Resepsi Pernikahan
88
Rujak Tumbuk
89
Selagi Aku Bisa
90
Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91
Takdir Tuhan
92
Bahagia Selamanya
93
Disaat Menikah Karena Perjodohan
94
Novel Hazel Selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!