Tidak Peduli

Jimi akhirnya membawa Hazel pulang ke rumah miliknya. Saat Jimi berpikir, tidak mungkin dirinya membawa Hazel pulang ke rumahnya dalam keadaan mabuk dan juga terpengaruhi obat perangsang.

Terlebih lagi di rumah Hazel tidak ada siapa siapa selain beberapa asisten rumah tangganya, saat mami dan juga papi Hazel tidak tinggal di rumah yang Hazel tempati.

Jimi sudah memberi obat penawar pada Hazel, namun tidak ada perubahan darinya, yang terus merancau tidak jelas.

"Ya ampun. Apa yang harus aku lakukan. Untuk menyembuhkan Hazel," ucap Jimi.

Meskipun Jimi tahu, hanya dengan pelepasan Hazel bisa terlepas dari siksaan yang sedang di deritanya.

"Om Jimi, tolong aku. Aku sungguh tidak tahan menahan rasa ini," ujar Hazel dengar seluruh tubuh yang sudah memerah bagaikan udang rebus.

Tentu saja Hazel terus bergerak di atas tempat tidur seperti menahan kepanasan dengan tubuh yang sudah tidak menggunakan sehelai benang pun, ketika tadi Jimi coba mengguyur Hazel dengan air dingin untuk menetralkan pengaruh obat yang mengalir di tubuhnya.

Dan tadi saat Jimi sudah memakaikan baju milik sang istri pada Hazel. Hazel langsung melepas baju tersebut dan melemparnya ke sembarang arah.

"Apa aku harus melakukan apa yang tadi Simon katakan," batin Jimi lalu menggelengkan kepalanya. "Ya ampun Jim, apa yang kamu pikirkan. Buang jauh jauh pikiran itu, dia anak dari sahabat kamu, dan jangan pernah kamu melakukan apa yang tidak seharusnya kamu lakukan. Ingat istri kamu," batin Jimi lagi untuk mengsugesti pikirannya sendiri.

Meskipun Jimi terus menahan gejolak di tubuhnya, saat melihat tubuh Hazel yang polos, apa lagi Hazel terus saja memegangi hutan belantara miliknya.

"Om, tolong aku," ujar Hazel yang sekarang menarik salah satu tangan Jimi yang sedang berdiri di sisi tempat tidur di mana Jimi tadi membawa Hazel ke dalam kamar tamu rumahnya.

Tentu saja Jimi langsung terduduk di atas tempat tidur saat Hazel menarik tubuhnya dengan kuat.

Jimi ingin beranjak dari duduknya, dan ingin membawa Hazel ke kamar mandi yang ada di ruangan tersebut, berniat untuk mengguyur tubuh Hazel seperti tadi.

Namun belum juga Jimi beranjak dari tempatnya Hazel sudah duduk di pangkuannya, sambil menggoyang goyangkan pinggangnya di kedua paha Jimi.

"Om to– tolong aku, aku– sungguh tidak tahan dengan rasa i– ini om," ucap Hazel tebata bata dan terus mengonyang goyangkan pinggangnya.

Jimi pria normal, yang sudah lama tidak merasakan kehangatan di atas ranjang, akal sehat yang sadari tadi dia pertahankan saat ini sudah tidak bisa lagi di pertahankan. Apa lagi saat ini Hazel sudah memeluk tubuhnya sambil menggesek gesekan tubuh bagian bawahnya.

Membuat sesuatu di bawah sana berdiri tegak tanpa aba aba. Jimi yang masih duduk di atas tempat tidur, kini membalik posisinya, dan saat ini Hazel berada di bawahnya.

"Om Jimi, apa yang om la– lakukan?" tanya Hazel, tapi dengan kedua kaki mengapit pinggang Jimi yang berada tepat di atasnya, dan ke dua tangannya masih berada di belakang leher Jimi.

Jimi yang benar benar sudah kehilangan akal sehatnya, tidak peduli apa yang baru saja Hazel tanyakan.

Karena saat ini Jimi langsung melepas celana yang di gunakannya, saat sesuatu di bawah sama sudah benar benar mengeras sempurna ingin segara mencari kepuasan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan.

"Om a–apa–" Hazel tidak jadi meneruskan ucapannya saat Jimi kini membekap mulutnya, dan coba untuk memasukan sesuatu yang keras di bawah sana ke sarang, yang begitu sempit bagi Jimi.

Dan Jimi yang sudah kehilangan akal sehatnya, terus saja mencoba memasukan senjatanya hingga dirinya bisa memasukan senjatanya dengan sempurna pada pemilik sarang yang sudah pasrah dengan apa yang di lakukan Jimi, yang bisa menghilangkan rasa menyiksanya sedari tadi.

Sesal. Hanya itu yang Jimi rasakan sekarang saat akal sehatnya sudah kembali.

Setelah dirinya mencapai pelepasan yang sudah lama tidak dia rasakan.

Jimi yang masih berada di atas tempat tidur dengan bagian tubuh bawah yang masih belum tertutup sehelai benang pun, menatap ke arah Hazel yang sudah tertidur pulas saat dia juga sudah terbebas dari rasa menyiksanya, saat sudah mencapai pelepasan.

"Maaf," hanya itu ucapan yang keluar dari bibir Jimi saat sedang menatap Hazel. Kemudian Jimi langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh Hazel yang polos.

Kemudian Jimi turun dari tempat tidur sambil memukul kepalanya.

"Dasar bodoh kamu Jim," ucap Jimi pada dirinya sendiri sambil mengambil celana miliknya yang tergeletak di atas lantai.

Jimi terus memaki dirinya sendiri, dan terus mondar mandir di kamar tersebut, dan tatapan matanya terus tertuju ke arah Hazel yang sudah berada di bawah alam sadar.

Bagaimana Jimi tidak memaki dirinya sendiri, saat dia sudah mengambil kesucian dari putri sahabatnya tersebut, yang seharusnya dia jaga.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang," ucap Jimi yang tidak bisa berpikir, saat dia mengingat Mita sang istri, dan bagaimana reaksi Mita jika dia tahu apa yang sudah Jimi lakukan pada Hezel. "Maafkan aku sayang," ucap Jimi lagi yang langsung menatap jam dinding yang ada di kamar tersebut yang sudah menunjukkan pukul satu dini hari.

Kemudian Jimi langsung keluar dari kamar tersebut, dan ingin menceritakan kesalahan apa yang baru saja saja dirinya lakukan pada Mita sang istri.

Jimi yang sudah menuju kamar miliknya dan juga Mita, begitu bingung saat tidak mendapati sang istri yang tidak ada di kamarnya padahal sudah jam satu dini hari.

"Apa Mita belum pulang, kemana dia," ucap Jimi yang langsung mengambil ponsel miliknya yang tergeletak di atas meja nakas di sisi tempat tidur untuk menghubungi sang istri, namun ponsel Mita tidak di angkat meskipun tersambung.

"Sayang, ke mana kamu," ucap Jimi dan keluar dari dalam kamarnya, sambil terus mencoba menghubungi sang istri.

Jimi mematikan sambungan ponselnya saat melihat Mita baru saja masuk ke dalam rumah mewahnya. Tentu saja membuat Jimi langsung turun dari lantai dua di mana kamarnya berada untuk menghampiri sang istri.

"Sa–"

"Jangan katakan apa pun Jim. Aku lelah," sambung Mita memotong perkataan Jimi yang sudah mendekatinya, dan Mita terus berjalan menuju kamarnya.

"Aku tahu kamu lelah dengan pekerjaanmu, sayang. Tapi ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu,"

"Penting bagimu, tapi tidak dengan aku Jim. Dan aku tidak ingin mendengar apa pun yang ingin kamu katakan padaku Jim. Jadi jangan buang buang tenaga untuk mengatakan yang tidak ingin aku dengar," sambung Mita dan langsung melangkahkan kakinya menuju ke arah kamar.

"Sayang,"

"Jim. Hentikan. Dan jangan ikuti aku," seru Mita dan menghentikan langkah Jimi yang berjalan mengikutinya. "Malam ini aku hanya ingin tidur sendiri,"

"Sayang, tapi ini tentang kesalahan aku yang–"

"Masa bodoh, meskipun kamu tidur dengan wanita lain aku tidak peduli Jim!" tegas Mita menghentikan ucapan Jimi.

Bersambung...................................

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

oooh seperti itu . .

2023-04-04

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

jimi kamu cerita jg istrimu gk perduli ..🤔
mnding tanggung jawab nikahin hazel 🤔

2023-01-09

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

wah berarti mita in orngny asik dn gk egois 🤭 dia tdur sm laki² lain dn dia jg gk nglarang suaminy sm wanità lain jd sm² impas kn...klo gt ngapa gk mnta cerai aj mita² biar gk nyakitin laki elu yg setia it...🤣🤣

2022-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Tiga Tahun
2 Sugar Baby
3 Berhasil
4 Masih Berfungsi
5 Tidak Peduli
6 Lupakan
7 Menenangkan
8 Omong Kosong
9 Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10 Botol Parfum
11 Hamil
12 Sugar Baby
13 Menunda
14 Kehidupan Macam Apa Ini
15 Tidak Marah
16 Menancap sempurna
17 Percaya
18 Diam-diam
19 Dengan Senang Hati
20 Gatal
21 Aku Akan Membantu
22 Punya Wanita Lain
23 Menusuk
24 Memutar Balikkan Fakta
25 Tidak Percaya
26 Sedikit Gila
27 Pelakor
28 Terobsesi
29 Aku Jahat
30 Pisah Ranjang
31 Tidak Tahan Lama
32 Bertanya
33 Yakin
34 Membantu
35 Ada Apa Dengannya?
36 Sadar Diri
37 Satu Kesempatan
38 Panggilan Kesayangan
39 Percuma
40 Hukuman
41 Mengikuti
42 Bersandiwara
43 Waras
44 Tidak Menolak
45 Memastikan
46 Bukan Pria Sejati
47 Dasar Pembohong!
48 Mengandung Sampah
49 Simpanan
50 Mengejek
51 Menyadari
52 Dasar Kakek-kakek
53 Lebih Cepat Lebih Baik
54 Sabun
55 Tidak Mendapat Penolakan
56 Menjinakkan
57 Calon Suami Kamu
58 Menikah?
59 Ini Tetap Tidak Benar
60 Cinta Monyet
61 Sempit
62 Amunisi
63 Kamu Senang?
64 Tertawa
65 Janda
66 Berhak
67 Melahirkan
68 Estetik
69 Diatas
70 Mode Pasrah
71 Bau Tanah
72 Trip Bulan Madu
73 Cemburu
74 Otodidak
75 Tiada Tara
76 Membutuhkan Bantuanmu
77 Situasi Dan Kondisi
78 Kesal
79 Durasi
80 Akar
81 Berkualitas
82 Durhaka
83 Merasa Bersalah
84 Tidak Romantis
85 Hamil
86 ABCDE
87 Resepsi Pernikahan
88 Rujak Tumbuk
89 Selagi Aku Bisa
90 Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91 Takdir Tuhan
92 Bahagia Selamanya
93 Disaat Menikah Karena Perjodohan
94 Novel Hazel Selanjutnya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Tiga Tahun
2
Sugar Baby
3
Berhasil
4
Masih Berfungsi
5
Tidak Peduli
6
Lupakan
7
Menenangkan
8
Omong Kosong
9
Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10
Botol Parfum
11
Hamil
12
Sugar Baby
13
Menunda
14
Kehidupan Macam Apa Ini
15
Tidak Marah
16
Menancap sempurna
17
Percaya
18
Diam-diam
19
Dengan Senang Hati
20
Gatal
21
Aku Akan Membantu
22
Punya Wanita Lain
23
Menusuk
24
Memutar Balikkan Fakta
25
Tidak Percaya
26
Sedikit Gila
27
Pelakor
28
Terobsesi
29
Aku Jahat
30
Pisah Ranjang
31
Tidak Tahan Lama
32
Bertanya
33
Yakin
34
Membantu
35
Ada Apa Dengannya?
36
Sadar Diri
37
Satu Kesempatan
38
Panggilan Kesayangan
39
Percuma
40
Hukuman
41
Mengikuti
42
Bersandiwara
43
Waras
44
Tidak Menolak
45
Memastikan
46
Bukan Pria Sejati
47
Dasar Pembohong!
48
Mengandung Sampah
49
Simpanan
50
Mengejek
51
Menyadari
52
Dasar Kakek-kakek
53
Lebih Cepat Lebih Baik
54
Sabun
55
Tidak Mendapat Penolakan
56
Menjinakkan
57
Calon Suami Kamu
58
Menikah?
59
Ini Tetap Tidak Benar
60
Cinta Monyet
61
Sempit
62
Amunisi
63
Kamu Senang?
64
Tertawa
65
Janda
66
Berhak
67
Melahirkan
68
Estetik
69
Diatas
70
Mode Pasrah
71
Bau Tanah
72
Trip Bulan Madu
73
Cemburu
74
Otodidak
75
Tiada Tara
76
Membutuhkan Bantuanmu
77
Situasi Dan Kondisi
78
Kesal
79
Durasi
80
Akar
81
Berkualitas
82
Durhaka
83
Merasa Bersalah
84
Tidak Romantis
85
Hamil
86
ABCDE
87
Resepsi Pernikahan
88
Rujak Tumbuk
89
Selagi Aku Bisa
90
Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91
Takdir Tuhan
92
Bahagia Selamanya
93
Disaat Menikah Karena Perjodohan
94
Novel Hazel Selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!