“Sayang ada apa dengan kamu?” tanya mama Misa, saat Mita seolah ingin mengeluarkan isi perutnya.
“Entahlah Ma, rasanya aku ingin muntah,” jawab Mita yang sekarang beranjak dari duduknya lalu berlari menuju wastafel yang ada di dapur.
Mita langsung mengeluarkan isi perutnya, saat sudah menuju wastafel yang ada di dapur. Tentu saja mama Misa yang tadi mengikuti sang menantu tercinta, kini memijat belakang leher Mita untuk membantu mengelurkan isi perutnya.
Tapi tidak dengan jimi yang masih diam terpaku di ruang tamu sambil menatap Mita sang istri dan juga sang mama yang ada di dapur.
“Jim!” teriak mama Misa dengan kencang untuk memanggil sang putra. “Kenapa kamu hanya diam saja di situ seperti patung. Cepat kemari,” perintah mama Misa.
Dan Jimi pun segera melangkahkan kakinya menuju ke arah mama Misa yang terus memijat belakang leher Mita.
“Sayang, kamu baik baik saja?” tanya mama Misa, sambil merapikan rambut sang menantu, saat Mita sudah selesai mengeluarkan isi perutnya.
“Iya Ma, setelah muntah aku jauh lebih baik,” jawab Mita sambil mengukir senyum ke arah mama Misa. Dan Mita yang ingin melangkahkan kakinya kembali menuju ruang tamu, dirinya urungkan saat satu tangannya di cekal oleh mama Misa. “Ada apa Ma?”
“Jangan jangan kamu sedang hamil sayang,” ucap mama Misa penuh harap, karena selama ini dirinya ingin sekali memiliki cucu dari Jimi anak bungsunya.
“Tidak Ma, aku hanya tidak enak badan saja. Karena akhir akhir ini aku sering pulang larut malam.
“Pasti kerena pekerjaan kamu,” sambung mama Misa.
Tentu, Mita pun langsung menganggukkan kepalanya, meskipun dirinya selalu pulang larut malam untuk berkencan yang berakhir di ranjang hotel bersama dengan Jordi, bukan karena pekerjaan.
“Ya ampun sayang, kamu ini bosnya. Kenapa kamu tidak menyuruh karyawan kamu untuk mengerjakan pekerjaan kamu sih,” ujar mama Misa yang sekarang menggenggam tangan Mita.
“Karyawan yang aku percaya sedang mengambil cuti Ma, jadi aku terpaksa mengerjakan sendiri,” sambung Mita sambil mengukir senyum kearah mama Misa, tentu saja senyum itu untuk menutupi kebohongannya.
Jimi yang sudah mendekati sang mama dan juga sang istri, hanya tersenyum sinis dari sebelah sudut bibirnya saat dirinya paham betul jika ucapan yang baru saja keluar dari bibir sang istri adalah kebohongan semata.
“Tapi mama yakin seratus persen jika kamu sedang hamil,” ujar mama Misa yang entah mengapa begitu yakin jika sang menantu sedang hamil.
“Tidak Ma,”
“Baiklah, untuk membuktikan jika ucapan mama benar. Biar Jimi memeriksa kamu,”
“Tapi Ma,”
“Sudahlah, pasti tebakan mama benar,” ucap mama Misa yang kini menarik tangan Mita sambil menoleh ke arah Jimi yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada. “Jim, sekarang periksa istri kamu. Karena mama yakin jika Mita sedang hamil. Dan keinginan kamu untuk memiliki momongan segera terkabul,” ujar mama Misa mengingat lagi dulu putranya tersebut selalu bercerita ingin segera memiliki momongan dengan Mita.
Namun, tentu saja itu dulu. Karena sekarang Jimi sudah tahu siapa sang istri yang sebenarnya. Dan Jimi sekarang benar benar benci dengan Mita sang istri yang sedari dulu di cintai nya. Meskipun cinta Jimi tidak pernah di balas oleh Mita, yang ternyata mencintai orang lain tanpa sepengetahuan Jimi.
Akhirnya Jimi mengikuti apa yang sang mama inginkan, dan dengan sangat terpaksa. Jimi memeriksa sang istri yang sudah terbaring di tempat tidurnya.
Jimi menautkan keningnya saat sedang memeriksa perut sang istri, lalu tatapan Jimi tertuju kearah Mita yang memalingkan wajahnya tidak ingin menatap kearah Jimi,
Mama Misa yang berdiri di samping Jimi di sisi tempat tidur di mana Mita berada langsung menepuk punggung sang putra.
“Jim, kenapa melamun. Bagaimana, benar apa yang mama katakan bukan, jika istri kamu sedang hamil,” ujar mama Misa yang sangat yakin jika Mita sedang hamil.
Jimi melepas tangannya yang baru saja memeriksa perut sang istri, lalu menegakkan tubuhnya dan menatap kearah sang mama yang ada di sampingnya.
“Istriku hanya kelelahan Ma, dan dia butuh istirahat, jadi buang praduga mama jika Mita sedang hamil,” jelas Jimi sambil menepuk bahu sang mama.
Tentu saja wajah bahagia yang tadi terpancar di raut wajah mama Misa langsung pudar saat mendengar penjelasan sang putra.
“Yah, jadi mama harus menunggu lagi. Terus sampai kapan?” tanya mama Misa yang sedikit kecewa.
“Sampai Haz–" Jimi tidak jadi meneruskan ucapannya saat baru saja dirinya akan menyebut nama Hazel di hadapan sang mama.
“Haz apa?” tanya mama Misa penasaran saat Jimi tidak jadi meneruskan ucapannya.
“Tidak ada Ma,”
“Ya sudahlah, mama kembali ke kamar mama, jaga istrimu dengan baik. Jika terjadi sesuatu pada Mita, mama akan menyalahkan kamu. Paham!”
“Baik Ma,” sambung Jimi yang belum ingin memberi tahu pada sang mama jika Mita sudah berselingkuh dengan pria lain di belakangnya, karena waktunya kurang tepat.
Mama Misa keluar dari kamar sang putra dan menantunya setelah memberikan ciuman sayang pada Mita menantu yang sangat di sayangi nya. Dan meninggalkan Jimi yang ingin bersama dengan Mita di dalam kamar.
“Kenapa kamu menyembunyikan kehamilan kamu ini dari aku Mit. Apa kamu takut jika aku tahu jika bayi yang ada di dalam kandungan kamu bukan anakku, tapi anak dari pria ini,” ujar Jimi sambil menunjukkan foto mita dengan seorang pria yang Jimi tahu pria tersebut bernama Jordi. Saat jimi tadi memeriksa Mita, ternyata sang istri sedang hamil. Dan usia kandungannya kurang lebih sudah memasuki minggu ke delapan.
Tentu saja Mita langsung menautkan keningnya saat melihat foto dirinya dan juga Jordi ada di dalam galeri foto ponsel Jimi.
“Katakan saja jika bayi itu adalah anak dari pria ini yang bernama Jordi,” ujar Jimi sambil menunjuk foto Jordi yang ada di ponselnya.
“Iya anak ini adalah anak Jordi dan bukan anak kamu Jim. Karena aku tidak sudi memiliki anak dari kamu,” sambung Mita dengan entengnya.
Untung saja Jimi sudah menghapus rasa cintanya pada Mita yang sekarang beranjak dari tidurnya. Jika belum, tentu saja Jimi akan merasa sakit hati luar biasa mendengar perkataan Mita barusan.
“Bagus,” ucap singkat Jimi. “Dan kamu harus memberi tahu pada semua orang siapa ayah dari bayi yang di kandung kamu,”
“Kamu tenang saja Jim, aku akan memberi tahu semua orang siapa ayah dari bayi ini. Tapi tidak sekarang, dan aku mohon rahasiakan kehamilan aku dari semua orang,” pinta Mita.
“Baiklah,” sambung Jimi dengan entengnya, tentu saja membuat Mita begitu bingung dengan sikap Jimi yang acuh tak acuh sudah mendapati dirinya berselingkuh dan mengandung anak dari selingkuhannya.
“Kenapa kamu tidak marah, tahu aku berselingkuh dan mengandung anak dari selingkuhan aku?” pertanyaan itu akhirnya keluar dari bibir Mita yang begitu penasaran dengan sikap Jimi pada nya.
“Karena bagiku, kamu tidaklah penting Mit,”
Bersambung...........................
Rekomendasi novel populer untuk kalian ada di bahwa sini gaes 👇👇👇👇 silakan di simak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Andariya 💖
syukurin Mita😂😂
2023-03-16
0
Aidah Djafar
istri sundel🤣
baguslah klo gtu .....🤔
Jimi moga kmu cpt bisa nikahin hazel ... dan cepet kbongkar tuh perselingkuhan istri sundelmu 🤣🤣🤣
2023-01-09
0
Noor Khayati
Mantabs jawabanmu pak dokter.....😄😄
2022-10-01
0