Sugar Baby

"Aku juga tahu, kamu ada di situ," sambung Jimi pada pria yang duduk tepat di hadapannya.

Pria yang bernama Simon, dan pria tersebut adalah sahabat Jimi yang baru saja tiba dari luar negeri.

"Apa ada masalah?" tanya Simon pada Jimi sahabatnya tersebut.

"Seperti biasa Mon,"

"Ya elah Jim. Tinggal kamu cari selingkuhan saja. Untuk apa mempertahankan pernikahan yang sudah tidak sehat bersama dengan Mita istri kamu," ujar Simon.

Karena Simon tahu persis kondisi rumah tangga Jimi sahabatnya tersebut. Mengingat lagi Jimi dan juga Simon sudah bersahabat sejak kecil. Hingga tidak ada lagi rahasia antara keduanya, termasuk masalah rumah tangga masing-masing.

Setelah mendengar apa yang baru saja Simon katakan, Jimi langsung menatap sahabatnya tersebut dengan tidak suka.

Karena Jimi sangat menjunjung tinggi sebuah pernikahan. Meskipun pernikahannya hampa, tidak terlintas sedikit pun bagi Jimi untuk mendua.

"Ya elah Jim. Mau sampai kapan kamu seperti ini, keburu karatan tuh pedang kamu," ujar Simon yang tahu jika sahabatnya tersebut sudah lama tidak melakukan making love dengan sang istri. "Aku rasa sikap dingin Mita pada kamu, karena dia sudah mempunyai pengganti kamu,"

"Jaga bicaramu Mon," sambung Jimi yang tidak menyukai apa yang di katakan oleh Simon. "Dan aku merasa bersalah telah mengikuti saran kamu beberapa waktu lalu," ujar Jimi.

Karena beberapa waktu lalu Jimi memata matai Mita sang istri atas saran Simon. Namun Jimi yang sudah memata-matai Mita selama seminggu tidak mendapati sang istri bermain dengan pria lain di belakangnya, seperti yang Simon tuduhkan pada istrinya.

"Mungkin orang suruhan kamu yang memata matai Mita tidak profesional Jim,"

"Sudahlah Mon. Aku percaya pada istriku. Lebih baik kita bicara hal lain," sambung Jimi yang tidak ingin membahas rumah tangganya. "Untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Jimi, karena sahabatnya tersebut menatap di negara I. Bukan di mana sekarang Jimi tinggal.

"Tentu saja mencari hal baru,"

"Kapan kamu akan berubah. Apa kamu tidak kasihan dengan istri kamu?" tanya Jimi.

Karena Jimi tahu apa yang sedang sahabatnya katakan barusan. Mengingat lagi Simon yang sudah berkeluarga, namun masih melakukan sekss bebas, tapi bukan dengan sembarang wanita. Melainkan dengan daun muda yang sering di juluki dengan sebutan sugar baby.

"Yang penting keluargaku utuh,"

"Dasar gila!"

Simon hanya menanggapi apa yang baru saja Jimi katakan dengan senyum, lalu mengangkat ke dua bahunya.

"Tapi Jim. Jika kamu ingin mengasah pedang milikmu yang sudah karatan itu. Lebih baik mengikuti jejak ku. Aku yakin rumah tangga kamu aman, dan pedang kamu juga seteril karena tidak jajan sembarangan, dan sugar baby kita itu akan menuruti apa yang kita mau dan tidak menuntut kita untuk menikahinya yang penting cuan mengalir,"

"Kamu benar benar tidak waras Mon," sambung Jimi yang kini beranjak dari duduknya.

"Mau ke mana Jim,"

"Pulang. Berlama-lama denganmu membuat aku gila,"

"Aku ikut," Simon pun segera beranjak dari duduknya. Dan menyusul Jimi yang sudah berjalan terlebih dahulu. "Oh ya Jim. Kamu mau menemani aku tidak nanti malam?" tanya Simon yang sudah mensejajarkan tubuhnya dengan Jimi.

"Ke mana?"

"Klub malam,"

"Pergi sendiri," ucap kesal Jimi.

Karena Jimi sama sekali tidak pernah menginjak yang namanya klub malam.

"Ayolah Jim, temani aku malam ini saja,"

"Tidak!!"

*

*

*

Hazel akhirnya ikut dengan Ana dan juga Aca untuk menghilangkan rasa sakit hatinya.

Setelah seharian berada di pusat perbelanjaan untuk memanjakan dirinya berada di salon ternama.

Yang bisa sedikit mengobati rasa sakit Hazel. Dan kini dia di ajak oleh Ana dan juga Aca ke klub malam, setelah malam menjelang.

Dan tempat tersebut tidak asing lagi bagi Hazel, karena beberapa kali dirinya datang ke klub malam tersebut untuk menghadiri acara ulang tahun teman sekolahnya yang di adakan di klub malam.

Bukan hanya itu, Hazel juga datang ke klub malam tersebut dengan Ana dan juga Aca beberapa waktu lalu, hanya ingin menemani sahabatnya tersebut bertemu dengan seseorang, namun hanya sebentar.

"Kamu mau minum apa?" tanya Ana pada Hazel yang sudah duduk di sebuah sofa yang ada di klub malam tersebut.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu. Tentu saja dia hanya akan minum minuman bersoda saja. Kamu pikir dia akan minum minuman keras. Jangan bercanda kamu An. Apa kamu lupa sahabat kita tidak akan pernah minum minuman itu," Aca menjawab pertanyaan Ana yang di tujukan untuk Hazel.

"Benar juga apa yang kamu katakan Ca. Nanti dia mabok kita yang kena marah maminya," sambung Ana. "Baiklah aku ke meja bartender dulu,"

"Tunggu!" Hazel menghentikan langkah Ana yang ingin menuju meja bartender.

"Ada pada Zel?" tanya Ana yang kini membalik tubuhnya untuk menatap ke arah Hazel.

"Bawakan aku minuman yang sama dengan yang kalian minum," ujar Hazel.

Tentu saja Ana dan juga Aca langsung saling pandang ketika mendengar apa yang baru saja Hazel katakan.

Dan Ana pun kini kembali, menghampiri Hazel lalu duduk di sampingnya.

"Zel. Apa kamu yakin?"

"Apa aku pernah tidak yakin dengan apa yang aku katakan?" tanya Hazel balik.

Kemudian Hazel beranjak dari duduknya dan ingin melangkahkan kakinya, namun tangannya langsung di cekal oleh Aca yang duduk juga di sampingnya.

"Mau ke mana?"

Bukannya menjawab apa yang baru saja Aca tanyakan, Hazel kini melepas tangan Aca yang masih menahan tangannya.

Lalu Hazel berjalan menuju meja bertebaran.

Tentu saja Ana dan juga Aca langsung mengikuti Hazel.

Dan Ana langsung menahan tangan Hazel yang ingin mengambil gelas minuman yang baru saja di pesannya.

"An. Singkirkan tanganmu!"

"Tidak Zel. Kamu belum pernah meminum minuman ini," larang Ana karena minuman yang baru saja di pesan Hazel memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi.

"Dan sekarang aku akan coba meminumnya,"

"Tapi Zel–"

"Kamu yang mengajakku untuk bersenang senang bukan, dan sekarang aku ingin bersenang senang," sambung Hazel memotong perkataan Ana.

"Tapi bukan yang ini Zel," Ana terus menahan tangan Hazel yang akan mengambil gelas.

Karena kesenangan yang di maksud Ana dan juga Ana adalah, menjadi sugar baby bagi para sugar daddy.

"Apa bedanya, sudahlah singkirkan tanganmu," Hazel menyingkirkan tangan Ana yang masih menahan tangannya.

Dan Hazel langsung meminum seluruh isi minuman beralkohol yang baru di pesannya.

Dan ini untuk pertama kalinya Hazel meminum minuman beralkohol. Tentu saja masih terasa aneh di mulutnya, namun entah mengapa Hazel kembali memesan minuman tersebut, saat perasaanya menjadi tenang, apa lagi musik yang menggema di klub malam tersebut perlahan bisa mengalihkan rasa sakit hatinya.

"Zel. Sudahlah," Aca yang kini menahan tangan Hazel yang ingin meminum minuman beralkohol di gelas ke tiga.

Namun tidak di hiraukan oleh Hazel yang langsung menyingkirkan tangan Aca, lalu meminum minuman yang sudah berada di tangannya hingga tidak tersisa.

Kemudian Aca dan juga Ana menoleh ke arah seseorang yang baru saja mendekati ke tiganya.

Bersambung..........................

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

kalau udah gak sehat bukan berarti cari selingkuhan dong,, selesaikan masalahnya

2023-03-29

0

Andariya 💖

Andariya 💖

hazel.. mabok 🤣🤣🤣

2023-03-16

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Hazel patah hati 💔

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Tiga Tahun
2 Sugar Baby
3 Berhasil
4 Masih Berfungsi
5 Tidak Peduli
6 Lupakan
7 Menenangkan
8 Omong Kosong
9 Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10 Botol Parfum
11 Hamil
12 Sugar Baby
13 Menunda
14 Kehidupan Macam Apa Ini
15 Tidak Marah
16 Menancap sempurna
17 Percaya
18 Diam-diam
19 Dengan Senang Hati
20 Gatal
21 Aku Akan Membantu
22 Punya Wanita Lain
23 Menusuk
24 Memutar Balikkan Fakta
25 Tidak Percaya
26 Sedikit Gila
27 Pelakor
28 Terobsesi
29 Aku Jahat
30 Pisah Ranjang
31 Tidak Tahan Lama
32 Bertanya
33 Yakin
34 Membantu
35 Ada Apa Dengannya?
36 Sadar Diri
37 Satu Kesempatan
38 Panggilan Kesayangan
39 Percuma
40 Hukuman
41 Mengikuti
42 Bersandiwara
43 Waras
44 Tidak Menolak
45 Memastikan
46 Bukan Pria Sejati
47 Dasar Pembohong!
48 Mengandung Sampah
49 Simpanan
50 Mengejek
51 Menyadari
52 Dasar Kakek-kakek
53 Lebih Cepat Lebih Baik
54 Sabun
55 Tidak Mendapat Penolakan
56 Menjinakkan
57 Calon Suami Kamu
58 Menikah?
59 Ini Tetap Tidak Benar
60 Cinta Monyet
61 Sempit
62 Amunisi
63 Kamu Senang?
64 Tertawa
65 Janda
66 Berhak
67 Melahirkan
68 Estetik
69 Diatas
70 Mode Pasrah
71 Bau Tanah
72 Trip Bulan Madu
73 Cemburu
74 Otodidak
75 Tiada Tara
76 Membutuhkan Bantuanmu
77 Situasi Dan Kondisi
78 Kesal
79 Durasi
80 Akar
81 Berkualitas
82 Durhaka
83 Merasa Bersalah
84 Tidak Romantis
85 Hamil
86 ABCDE
87 Resepsi Pernikahan
88 Rujak Tumbuk
89 Selagi Aku Bisa
90 Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91 Takdir Tuhan
92 Bahagia Selamanya
93 Disaat Menikah Karena Perjodohan
94 Novel Hazel Selanjutnya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Tiga Tahun
2
Sugar Baby
3
Berhasil
4
Masih Berfungsi
5
Tidak Peduli
6
Lupakan
7
Menenangkan
8
Omong Kosong
9
Besar, Panjang Dan Tahan Lama
10
Botol Parfum
11
Hamil
12
Sugar Baby
13
Menunda
14
Kehidupan Macam Apa Ini
15
Tidak Marah
16
Menancap sempurna
17
Percaya
18
Diam-diam
19
Dengan Senang Hati
20
Gatal
21
Aku Akan Membantu
22
Punya Wanita Lain
23
Menusuk
24
Memutar Balikkan Fakta
25
Tidak Percaya
26
Sedikit Gila
27
Pelakor
28
Terobsesi
29
Aku Jahat
30
Pisah Ranjang
31
Tidak Tahan Lama
32
Bertanya
33
Yakin
34
Membantu
35
Ada Apa Dengannya?
36
Sadar Diri
37
Satu Kesempatan
38
Panggilan Kesayangan
39
Percuma
40
Hukuman
41
Mengikuti
42
Bersandiwara
43
Waras
44
Tidak Menolak
45
Memastikan
46
Bukan Pria Sejati
47
Dasar Pembohong!
48
Mengandung Sampah
49
Simpanan
50
Mengejek
51
Menyadari
52
Dasar Kakek-kakek
53
Lebih Cepat Lebih Baik
54
Sabun
55
Tidak Mendapat Penolakan
56
Menjinakkan
57
Calon Suami Kamu
58
Menikah?
59
Ini Tetap Tidak Benar
60
Cinta Monyet
61
Sempit
62
Amunisi
63
Kamu Senang?
64
Tertawa
65
Janda
66
Berhak
67
Melahirkan
68
Estetik
69
Diatas
70
Mode Pasrah
71
Bau Tanah
72
Trip Bulan Madu
73
Cemburu
74
Otodidak
75
Tiada Tara
76
Membutuhkan Bantuanmu
77
Situasi Dan Kondisi
78
Kesal
79
Durasi
80
Akar
81
Berkualitas
82
Durhaka
83
Merasa Bersalah
84
Tidak Romantis
85
Hamil
86
ABCDE
87
Resepsi Pernikahan
88
Rujak Tumbuk
89
Selagi Aku Bisa
90
Tuhanlah Yang Akan Menentukan
91
Takdir Tuhan
92
Bahagia Selamanya
93
Disaat Menikah Karena Perjodohan
94
Novel Hazel Selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!