Pukul sembilan pagi, Rania tampak sudah selesai bersiap. Hari ini tidak seperti biasanya dia sudah meninggalkan rumah sejak pukul enam tiga puluh menuju kantornya. Karena Rania tidak akan masuk kantor dua hari ini, dia menyelesaikan tugas dari kantor untuk penyaluran bantuan dan donasi perusahaan.
Rania sengaja tidak membawa kendaraannya karena nantinya dia akan pergi naik mobil bang Fakhri. Daripada nanti dia harus repot memarkirkan kendaraannya, dia lebih memilih kendaraan online menuju lokasi masjid. Nanti setelah selesai mereka semua juga akan berpisah di halaman masjid, dan Rania akan memesan kembali kendaraan online untuk pulang ke rumah.
Rania baru turun dari kendaraan online yang dipesannya. Karena di luar halaman tampak sepi, Rania langsung masuk ke dalam masjid. Dari kejauhan dia sudah melihat rombongan remaja masjid yang diketuai bang Fakhri sudah berkumpul. Tapi mata Rania menangkap sosok seorang wanita berhijab yang tampak duduk di sebelah Fakhri.
Apa itu pacar bang Fakhri. Tapi kan bang Fakhri tidak pernah mau pacaran, karena katanya tidak ada istilah pacaran dalam islam, lalu gadis ini, Rania bertanya-tanya sendiri.
"Assalamualaikum," sapa Rania mengagetkan semua yang sedari tadi tampak serius memperhatikan instruksi Fakhri.
Semua mata menatap Rania. Seorang gadis cantik berkulit putih berwajah oriental tampak cantik mengenakan hijab peach tampak berdiri di sana.
"Rania.......," tanya Andi ragu
"Haii....Ndi," sapa Rania
"Haii....semua....haii....bang Fakhri?" dia kembali menyapa dengan senyum manis.
"Rania........," tiba-tiba saja gadis yang duduk di sebelah Fakhri bersuara.
Rania menatapnya bingung, apa kita saling mengenal, bisik hatinya bertanya.
"Nia, kau lupa padaku. Aku Rara sahabat kecilmu," jelas gadis itu tampak sumringah.
"Rara......," teriak Rania tidak percaya.
Keduanya kemudian berpelukan, senyum mengembang di bibir masing-masing. Pertemuan dua sahabat yang tidak terduga. Kemudian mereka hanyut dengan obrolan mereka saja berdua.
Para remaja masjid yang sebagian besar laki-laki itu cuma memdengar dan membiarkannya saja. Mereka memaklumi kalau kedua gadis itu seperti sedang ikut dalam reality show, pertemuan dua orang yang terpisah lama. Hingga akhirnya merekapun tersadar sedang berada di mana.
"Nia nanti aja kita lanjut ngobrol, nggak enak," ujar Rara lebih dahulu.
"Iya.....," tawa Rania menutup kedua mulutnya melihat semua orang kini memperhatikan mereka.
"Maaf semuanya.....," ujar Rania yang dianggukin Rara setuju.
"Nia, ini semua file drive bantuan dan donasi dari perusahan kamu kemarin," Fakhri menyerahkan pada Rania
"Itu file tinggal kamu tanda tangani saja. Setelah di tanda tangan Rangkap pertama bisa kamu ambil buat file kantor, rangkap kedua untuk file bang Fakhri di sini," ujar Fakhri kembali setelah semua berkas di tangan Rania.
"Semua bantuan berupa sembago sudah tersalurkan rata berapa hari ini. Jadi tinggal bantuan berupa donasi saja. Semua sudah dimasukkan ke dalam amplop dengan nominal yang sama. Semua data penerima baik berupa sembako maupun donasi juga lengkap di dalam file yang kamu pegang," lanjut bang Fakhri menjelaskan.
Rania menganggukkan kepala mendengarkan semua penjelasan Fakhri, sambil membuka berkas-berkas yang sudah di terimanya. Kemudian memasukkan ke dalam tasnya guna nanti akan di baca dan ditelitinya lagi lebih lanjut sebelum di tanda tangani.
"Baiklah kalau begitu kita langsung saja berangkat," Fakhri memberi perintah
"Di bagi aja tiga kelompok, donasi sesuai nama yang sudah ada di data masing-masing. Tiga kawasan yang sudah kita bagi kemarin," Fakhri kembali menjelaskan.
"Kelompok pertama ikut mobil saya, Kelompok kedua ikut mobil Andi, dan kelompok terakhir ikut mobil Siska. Semakin banyak orang dalam kelompok akan semakin mempercepat pengerjaaan penyaluran dananya," Fakhri membagi kelompok.
"Mobil bang Fakhri yang mana" tanya spontan Rara
Fakhri menunjuk mobilnya yang terparkir di luar halaman masjid paling kanan.
"Kalau gitu Rara ikut bang Fakhri aja," ucapnya berlalu menuju mobil Fakhri
"Kamu mau ke mana Ra?" tanya Andi
"Ke mobil lah, Rara nunggu di mobil aja, udah mau panas udaranya," jawab Rara lagi cuek
"Lahh....mobilnya juga masih di kunci bang Fakhri," Andi tersenyum saat Rara mengurungkan niatnya.
"Kamu ikut Andi Ra, yang handel dan cek laporan donasinya," perintah Fakhri
"Loh kok Rara ikut Andi. Rara mau ikut bang Fakhri aja," Rara protes.
"Kali ini ceweknya cuma tiga orang, kamu, Nia dan Sisca. Jadi masing-masing kelompok harus ada satu ceweknya buat data laporannya," jelas Fakhri
"Kenapa nggak Nia aja sama Andi," Rara masih protes
"Ihh ini anak gimana sih. Itu santunan dari kantornya Rania. Jadi bang Fakhri sama Rania sekalian mau ambil foto mereka buat file laporan kantornya Rania. Sampe sini faham," Andi menjelaskan kesal.
"Ya udah kita jalan, nanti keburu siang," perintah Fakhri
Semua berjalan menuju mobil per kelompok masing-masing. Semua tampak bahagia dan bersemangat, mengucaokan banyak rasa syukur bisa memberikan donasi bagi mereka-mereka yang membutuhkan.
Hanya Rara yang terlihat tidak senang dan manyun. Matanya menangkap sosok Rania yang duduk di mobil bagian depan bersebelahan dengan Fakhri.
Sementara Andi yang sangat mengenal kisah mereka bertiga cuma bisa nyengir kuda. Pertikaian dan perebutan kekuasaan permainsuri akan terulang dan berlangsung kembali, ucapnya lagi dalam hati.
Tingkiyuu bangetz yg udah setia membaca Mengejar Cinta Ustad
Mohon Dukungannya
👇
Vote
Like 👍
Favorit ❤
Coment 💬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Al Maulana
bukannya yg pekek krudung pich itu rania ya kok smua pd bilng tu rara sih...
2022-03-01
2
Rinjani
Rania ma Raymon kok eee emang Ustad Fahri deh yg ma Rara ae
2022-01-14
1
Mamanya Agung
lanjut thorrrr
2021-07-24
1