Fakhri jadi kembali teringat ketika Rara maupun Rania masih akrab dulu, bersama keduanya berusaha untuk mendekatinya. Walaupun dengan sifat dan cara yang berbeda pula. Rara itu memang lebih agresif sedari dulu, dia sangat santai dan tanpa anding-anding menyatakan perasaannya. Menyukai Fakhri dan melakukan berbagai hal juga perhatian untuk selalu menunjukkan perasaannya. Dia tidak pernah malu ketika teman-temanya sesama pengajian atau remaja masjid mengatakan, kalau sebagai perempuan ukhti itu terlalu berani, dan dalam pandangan islam itu tidaklah benar.
Wanita, adalah sosok menarik yang tidak akan pernah ada habisnya untuk diperbincangkan dari zaman ke zaman. Wanita adalah makhluk Allah Swt yang paling unik. Wanita juga memiliki keistimewaan-keistimewaan yang sangat luar biasa dan kelebihan tersendiri sehingga menjadi makhluk yang spesial dalam al-Qur'an.
Dan yang harus selalu dimiliki seorang wanita muslimah adalah rasa malu. Rasa malu pada wanita sudah menjadi sifat dan fitrah yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Imam Nawawi, dalam kitab Riyadush Shalihin, bahwa hakikat rasa malu merupakan akhlak yang muncul dari dalam diri untuk meninggalkan suatu keburukan, menghentikan kelalaian, dan munculnya perilaku buruk kepada orang lain. Malu merupakan salah satu perilaku manusia yang termasuk dalam kategori akhlak mulia, apabila digunakan dengan sebaik mungkin dan dalam batasan-batasan tertentu.
Seorang wanita yang imannya kuat akan selalu menggunakan sifat malu tersebut pada tempatnya, dimanapun ia berada. Karena ia yakin bahwa Allah Swt. selalu bersamanya.
Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut, "Malu dan iman senantiasa berjajar bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya." (HR. Hakim)
Fakhri jadi teringat Rania. Gadis itu punya keduanya, keimanan dan rasa malu. Keduanya bertubuh sama besar dalam diri gadis itu. Hingga menciptakan satu pandangan lucu yang Fakhri sebutkan tadi. Fakhri menaruh satu rasa simpatinya pada Rania dari sifat malunya itu.
Dan benarlah adanya jika tidak ada istilah pacaran dalam islam. Semua muamalah itu asalnya adalah boleh atau halal, kecuali jika ada dalil yang melarangnya maka akan menjadi haram.
Dalam fenomena pacaran ini, ternyata ada dalil di dalam al-Qur’an Al Isro’ ayat 32 yang melarangnya. Dalam ayat tersebut kita dilarang untuk mendekati zina, karena sesungguhnya zina adalah sesuatu perbuatan yang keji dan merupakan jalan yang buruk.
Berdasarkan dalil di atas, maka bisa disimpulkan bahwa pacaran dilarang dalam Islam. Setiap jalan menuju zina adalah sesuatu yang terlarang. Dalam pacaran hal-hal seperti saling memandang, berjabat tangan, berduaan dan bentuk perbuatan lain yang dilakukan dengan lawan jenis non mahrom adalah suatu hal yang terlarang dan haram.
Bentuk pacaran ini bisa menjadikan seseorang mendekati zina. Pada awalnya hanya saling memandang. Lalu dari pandangan itu merasa jatuh hati. Kemudian timbul hasrat ingin jalan berdua. Lebih lagi sudah berani berdua-duan di tempat yang jauh dari keramaian. Setelah itu saling bersentuhan tangan dan ciuman dengan pasangan non mahrom. Akhirnya, sebagai bentuk pembuktian cinta mereka berzina. Naudzu billahi min dzalik.
Sebenarnya, memiliki rasa cinta kepada lawan jenis merupakan fitrah bagi manusia. Cinta bisa membuat keberlangsungan hidup manusia tetap terjaga dan indah. Oleh karena itu, Allah SWT menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam Al-Quran.
Itulah sebabnya Fakhri tidak mau mengenal istilah pacaran. Fakhri memutuskan akan pacaran setelah menikah, bukankah itu jauh lebih indah, gumamnya dalam hati.
Kalaupun harus mengenalinya calonnya, yah tentu saja dengan jalan melakukan ta'aruf. Saling mengenal antara kedua belah pihak, saling memberitahu keadaan keluarga masing-masing, saling memberi tahu harapan dan prinsip hidup, saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai, dan seterusnya. Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini intinya adalah saling menghormati apa yang disampaikan lawan bicara, mengikuti aturan pergaulan Islami, tak berkhalwat, tak mengumbar pandangan.
Fakhri tersenyum menyadari semua pemikirannya, hingga pandangannya menoleh pada Rania. Gadis itu tampak tertidur dengan bersandar pada lengannya yang menempel di ujung kaca mobil. Rania begitu terlihat tampak cantik dibungkus balutan hijab peach, yang tampak sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Ketika sedekat ini, Fakhri baru menyadari betapa cantik dan sempurnanya ciptaan Allah yang satu ini. Alis, mata, hidung, bibir, semua begitu sempurna, tidak ada satu celahpun di sana.
"Astaghfirullah al adzim ........," Fakhri beristiqfar dan cepat mengalihkan pandangannya dari Rania.
Itulah kenapa berduaan saja sudah diharamkan dan dilarang oleh agama. Dan hadistpun sudah menguatkannya.
“Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali setan akan menjadi yang ketiga.”
(HR Tirmidzi 2165, Ahmad (1/26), dan dishahihkan al-Albani)
Tingkiyuu bangetz yang udah setia baca Novel "Mengejar Cinta Ustad"
Mohon Dukungannya
👇
Vote
Like 👍
Favorit ❤
Coment 💬
Baca juga Novel Author Lainnya
☆ Love Or Be Loved
☆ Cinta 90
Mohon juga Dukungan
👇
Vote
Like 👍
Favorit ❤
Coment 💬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rinjani
lanjut
2022-01-14
0
Nova Septiarini
Kok ak kadang suka lier bacanya yaa thor
Apa ak yg baca nya kurang nyimak?🤔
harusnya ada POV siapa yg lg cerita, jd ga keliru paham gtu thor,, yah sekedar masukan sih maaf sebelumnya
2021-04-10
2
Nurul Hakimah
di lanjut thoor
2020-05-28
2