"Karena kegiatan hari ini telah selesai dengan sangat baik. Akhir kata dengan mengucap hamdalah.....Alhamdulillah, abang menutup kegiatan hari ini," ujar Fakhri lagi dan di balas dengan ucapan alhamdulillah oleh semuanya sebagai rasa syukur atas kelancaran kegiatan hari ini.
"Mumpung masih sore kalian bisa pulang dan membersihkan diri sebelum azan magrib berkumandang. Karena dengan badan dan tubuh kita yang sudah seharian ini rasanya tidak mungkin kita melaksanakan sholat berjama'ah di masjid ini tanpa membersihkan diri terlebih dahulu," lanjut Fakhri.
"Siap bang....," jawab mereka semua.
"Bagi yang tidak bawa kendaraan bisa menumpang mobil Siscaa atau Andi, usahakan yang searah saja, jadi mereka tidak perlu bolak-balik mengantar kalian," tegas Fakhri.
"Kami rata-rata membawa motor bang," jawab Faisal.
"Kayaknya cuma Rania dan Rara yang tidak membawa kendaraan tadi," jelas Andi.
"Rara bisa bareng Sisca, bukankah kalian satu arah," tatap Fakhri pada keduanya.
"Oke bang....," jawab Sisca dengan mengacungkan tanda oke di jari tangannya.
Sementara Rara memasang wajah cemberut. Keinginannya untuk bisa bareng pulang dengan Fakhri tidak terlaksana. Fakhri malah menyuruhnya menumpang mobil Sisca. Rara tampak menggertakkan giginya geram.
"Rania bisa bareng Andi, kalian juga kan searah," rujuk Fakhri pada keduanya.
"Maaf banget bang....," pinta Andi
"Kenapa.....," Fakhri mengerutkan alisnya bingung.
"Aku udah bawa baju ganti, rencana mandi di masjid jadi sekalian bisa Azan. Ntar kalau semuanya pulang siapa yang Azan. Aku pulang sekalian setelah azan Isya bang," jelas Andi yang akhirnya membuat Fakhri mengangguk-angguk setuju.
"Sebaiknya Rania bareng bang Fakhri aja, kan satu arah juga," usul Andi.
"Ahh nggak usah bang. Rania pesen taksi online aja," hindar Rania.
Meskipun hatinya menyambut suka cita usulan Andi. Tapi Rania tidak berani jika harus pulang berdua saja dengan Fakhri. Rania nggak akan kuat. Tenyata bukan hanya rindu yang berat. Menahan rasa juga berat. Rania nggak akan sanggup bersikap biasa saja di hadapan Fakhri. Seharian tadi saja dia terus berusaha membohongi hatinya.
"Loh Nia. Bukankah lebih aman jika diantar bang Fakhri ketimbang naik taksi online," sangkal Andi.
Sementara Rara yang sedari tadi sudah geram makin bertambah geram mendengar usulan Andi. Bisa-bisanya si Andi meminta bang Fakhri yang mengantarkan Rania pulang, padahal dia tahu kalau aku sedari tadi yang sudah ngotot minta bareng mobil bang Fakhri, rutuk Rara dalam hatinya.
Kenapa Andi seperti sengaja melakukannya, padahal dia yang paling tahu bagaimana selama ini aku berusaha keras mendekati bang Fakhri," rutuk Rara kembali dalam hati.
"Kalau nggak Nia ikut bareng mobil Siska juga aja," elak Rania kembali.
"Kalau Nia ikut Sisca juga kasian Siscanya. Kalau sama kamu kan searah, rumah Sisca kan emang ngelewati rumah kamu dulu Ra. Kalau mesti nganterin Nia juga, kasian Sisca mesti bolak balik. Iya nggak bang," jelas Andi kembali.
"Kalau gitu biar Rania bareng Sisca. Aku bareng bang Fakhri, gitu aja jadi nggak repot," usul Rara ngotot masih kekeuh mau ikut bareng mobil Fakhri.
"Hadeehh ini anak kagak ngarti juga yakk...," Andi menepuk jidatnya.
"Yang nggak bakalan bikin repot itu kalau pulangnya searah. Kamu bareng Sisca yang searah, Nia bareng bang Fakhri yang juga searah," jelas Andi kembali ikutan ngotot.
"Udah....udah jangan diterusin ributnya. Ntar udah keburu magrib di jalan," bang Fakhri menengahi.
"Rara kamu pulang bareng Sisca. Nia bareng abang. Karena biar nyampenya nanti pas sebelum magrib," ujar Fakhri memutuskan.
"Baik bang. Kalau gitu kami jalan bang, Ndi....Assalamualaikum," pamit Sisca yang sedari tadi mendengarkan pertengkaran Rara dan Andi.
"Abang jalan ya Ndi....Assalamualaikum," pamit Fakhri menepuk pundak Andi
"Waalaikumsalam," jawab Andi.
Lalu semuanya berjalan menuju mobil masing-masing. Rania duduk di samping Fakhri dengan tatapan tidak suka Rara.
"Sis......Ra.....pamit ya....Assalamualaikum," ujar Rania lembut.
"Walaikumsalam. Kami juga udah mau jalan," jawab Sisca.
Sementara Rara hanya mengangguk dengan tersenyum yang tampak dipaksakan.
Andi yang jadi pengamat hanya bisa menyaksikan ulahnya dengan tertawa geli. Ini sudah seperti seharusnya. Bang Fakhri dan Rania itu sebenarnya memang pasangan yang pas, semoga ini bisa menjadi awal yang baik," gumam Andi kembali.
Tingkiyuu bangetz yang udah setia baca Novel "Mengejar Cinta Ustad"
Mohon Dukungannya
👇
Vote
Like 👍
Favorit ❤
Coment 💬
Baca juga Novel Author Lainnya
☆ Love Or Be Loved
☆ Cinta 90
Mohon juga Dukungan
👇
Vote
Like 👍
Favorit ❤
Coment 💬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Rania ma pak bos aj dah jelas" cinta tu dri pada memendam rasa ma si ustadz
2023-02-15
0
Al Maulana
andi mau jd mak jomblang kah
2022-03-02
0
Rinjani
Rara ooo cembuker uuuih ada bos kok ambil2 sana
2022-01-14
0