"Nia, udah dapet ke mana bantuan perusahaan mau kamu salurkan," tanya mbak Susan.
"Udah mbak, kali ini aku udah dapet masjid yang tepat. Disamping aku kenal sama ketua dan pengurus remaja masjidnya. Aku juga sangat tahu kalau mereka selalu menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang tepat membutuhkan bantuan," jelas Rania panjang lebar.
"Kenapa bisa seyakin itu," Susan bertanya kembali.
"Karena aku juga pernah menjadi bagian dari remaja masjid itu mbak Susan," jelas Rania lagi.
"Kalau udah gitu udah pas...okey tuh Nia," puji mbak Susan.
"Lalu kapan rencana ke sananya?" tanya Susan lagi.
"Insha allah siang ini selepas makan siang mbak, biar cepet kelar bantuannya, cepet selesai urusannya mbak," jawab Rania.
"Bos juga sudah kasih izin dari kemarin, mbak Susan nggak apa-apa yah aku tinggal sendirian," ujar Rania lagi
"It's okey Nia. Maaf ya kamu sendirian sama supir kantor aja. Karena mbak ikut si bos ada meeting di luar," balas Susan
"Nggak apa-apa mbak Susan. Semoga kerjaan kita berdua sama-sama lancar yah," senyum Rania
"Aamiin....,"
Rania udah tiba di masjid yang di tuju bersama supir kantor. Penampilannya yang cantik mirip anggota girl band Korea tersebut membuat semua penghuni masjid yang kebetulan hadir hari itu hadir semuanya laki-laki menjadi terpesona. Cuma Andi, yang kemarin Rania hubungin, dan memang sudah sama-sama sudah kenal dengan Rania, sama halnya seperti Fakhri yang bersikap biasa saja.
Siang itu Rania tampil cantik dengan membiarkan rambut panjang hitam berponinya dibiarkannya tergerai indah. Begitu serasi dengan wajah putih cantiknya. Rania cropped high waist dengan sweater lengan oversized dan mengecil ke arah tangan. Dengan memilih warna netral, senada dan warna natural, ditambah sepatu hitam. Rania terlihat sangat cantik dan elegan.
Rania memang tidak pernah memakai baju sexy ke kantor. Dia tidak pernah mengenakan rok mini di atas lutut. Rok kantornya memang ketat tapi panjang. Bahkan Rania lebih suka memakai celana formal jika bekerja.
"Andi.....," sapa Rania begitu melihat Andi
"Bisa minta tolong nggak ini bantuin supir nurunin semua sembako di mobil," pinta Rania.
"Gampang Nia," jawab Andi.
"Trus bantuan yang berupa uang aku titipin kamu aja yah," Rania berusaha menghindar jangan sampai bertemu Fakhri.
"Nggak bisa Nia. Kamu langsung aja ke bang Fakhri, karena untuk bantuan sebanyak dan sebesar ini, harus langsung ke ketua masjid. Bang Fakhrinya juga ada Nia," jawab Andi tegas.
"Baiklah kalau harus begitu," ucap Rania akhirnya menyetujui.
"Nah...itu bang Fakhri," tunjuk Andi begitu dilihatnya Fakhri sudah berjalan ke arah mereka.
"Bang itu semua sembako langsung di bawa ke belakang aja," tanya Andi.
"Iya, kamu atur semua di belakang, jangan lupa semuanya di data ya Ndi," jawab Fakhri.
"Asiiappp. Baik bang, kalau begitu saya permisi," Andi bergabung dengan teman-temannya yang lain membawa semua sembako dan mendatanya.
"Mari kita bicarakan di dalam masjid," tawar Fakhri akhirnya,
Rania mengangguk dan mengikuti saja langkah Fakhri.
Mereka berdua duduk di masjid yang dekat tempat pemuda-pemuda remaja masjid tadi membawa barang-barang sembako dari kantor Rania. Bahkan mereka berdua bisa melihat dengan jelas kesibukan mereka memindahkan semua sembako itu. Untuk sesaat mereka berdua memperhatikan semua kegiatan yang dilakukan teman-teman mereka. Pekerjaan ikhlas tanpa bayaran, selain memgharap ridho Rabbnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rinjani
wah Fahri suka tp malu2 kucing
2022-01-14
0
Nova Septiarini
rania blm berhijab yaa thor
2021-04-10
0
GreenLee
rania dygdgdug
2021-02-07
0