Rania sudah tiba di kantornya. Sebuah perusahan ternama di kotanya. Di sana dia bertugas sebagai wakil sekretaris bos. Untunglah Rania hanya jadi orang kedua bagi bos, jadi dia tidak terlalu sibuk seperti halnya mbak Susan, sekretaris utama bos.
"Nia, kamu baru nyampe," tanya mbak Susan ramah
"Iya mbak," jawab Rania sudah duduk di mejanya, persis di sebelah mbak Susan, tepat di luar ruangan bos mereka.
Rania di terima bekerja di perusahaan ini belum lama. Beruntung saat dia melamar kerjaan, perusahaan lagi membutuhkan cepat satu orang wakil sekretaris bos, yang menghandel kerjaan sekretaris jika seskretaris utama lagi sibuk ikut bos meeting di luar ataupun lagi banyk pekerjaan yang tidak bisa di handelnya sendiri. Entah kenapa saat itu dia yang terpilih, apalagi yang menyeleksi sekretaris bos adalah direktur sendiri.
"Kamu ditanyain pak direktur dari tadi, sana temuin dulu," ucap mbak Nia setelah dilihatnya Rania sudah duduk dengan santai.
"Haaa.....serius mbak," tanya Rania ragu
"Iya, lagian ngapain juga mbak bohong, ayo sana cepet temui, nanti dia marah kelamaan menunggu," balas Susan.
"Iya mbak," Rania sudah berdiri hendak melangkah mengetuk pintu rungan bosnya.
Saat Rania mendengar sahutan dari dalam, dia membuka pintu ruangan bosnya.
"Màaf pak direktur, bapak memanggil saya," tanya Rania tertunduk.
Reymond, bos Rania itu memandang gadis yang sudah berdiri di hadapannya itu.
"Kamu baru dateng,"
"Udah sekitar sepuluh menit pak. Tapi saya tidak terlambat kan," Rania melirik jam di tangannya.
"Kamu itu sudah berapa bulan kerja di sini,"
"Sekitar hampir satu tahun pak,"
"Kenapa masih malu dan kaku seperti itu. Kàmu bukan karyawan baru yang baru kali pertamanya berinteraksi dengan saya," ucap Reymond tegas.
"Ma...maaf pak," Rania semakin gugup
"Jadi kalau berbicara itu, lihat lawan bicara kamu. Tatap saya...," perintahnya lagi
"Ba..baik pak, bapak ada perlu apa," Rania sudah menatap wajah bosnya dengan ragu.
Reymond sedikit menyunggingkan senyumnya menatap Rania.
"Hari ini kamu temani saya meeting di luar, cek dan bawa semua file juga draft kontrak ke PT. Angkasa Raya," ucap Reymond lagi.
"Loh kok sama saya pak direktur. Biasanya kan sama mbak Susan," tanya Rania lagi.
"Susan jaga kantor. Karena ada perwakilan PT. Wahyu yang akan kemari, dan Susan yang akan menghandelnya," jelas Reymond kembali.
"Baik pak, saya permisi akan menyiapkan semua yang bapak perintahkan," pamit Rania
"Yah...silahkan,"
Rania menutup pintu pelan dan keluar dari ruangan bosnya.
"Mbak, kok tumben aku yang diajak ikut meeting keluar. Biasanya juga si bos perginya sama mbak Susan," tanya Rania sambil menyiapkan semua file-file yang akan di bawanya.
"Oh itu. Karena aku harus menemui perwakilan PT. Wahyu hari ini," balas Susan persis seperti yang dikatakan bosnya tadì.
"Lagian hitung-hitung latihan Nia sayang. Nanti kalau mbak sudah mengundurkan diri, semua kau yang akan menghandelnya menggantikan mbak," jawab Susan lagi.
"Memang mbak Susan mau mengundurkan diri," Rania terkejut.
"Belum kok Nia. Tapi nanti kalau mbàk menikah, mbak harus mengundurkan diri karena mengikuti suami mbak," jelas Susan pada Rania.
Selama ini Susan sudah menganggap Rania itu sebagai adiknya sendiri. Susan tidak sungkan mengajari Rania banyak hal dan membagikan ilmunya. Karena Susan sangat menyukai Rania yang sopan, pendiam dan polos itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Al Maulana
kok namanya ganti karin sih
2022-03-01
0
Rinjani
wah Nia sekretaris ...🤭🤭😄
2022-01-14
1
Nova Septiarini
hah siapa karin???
2021-04-10
1