011. Kediaman Luo yang Hancur

Di kedai yang sama, Wang Yongchun menjadi pusat perhatian sekali lagi. Akan tetapi ia dibicarakan bukan sebagai seorang yang mirip dengan penguasa wilayah timur tengah melainkan sebagai seorang pria yang hampir mencapai tahap nirwana.

Yongchun dipandang sebagai orang hebat. Meski dirinya saat ini sedang asik makan tanpa memperhatikan sekitar.

Brak!

Datang seorang anak muda yang mengambil tempat duduk di sebelah Yongchun. Anak yang sangat bersemangat sampai datang pun harus menggebrak meja.

“Huh, lagi-lagi Yan! Yan! Yan! Bisa tidak, perhatikan aku sekali saja?! Aku merasa lama-lama seperti disingkirkan olehnya. Ugh, membuatku kesal saja!” gerutunya.

“Apa yang membuatmu kesal sampai anak sepertimu merajuk seperti ini? Coba ceritakan kalau kau mau,” sahut Yongchun yang kemudian menyuap makanan terakhirnya.

“Hah? Kau? Ternyata paman yang berhasil menang dari Yan? Tak kusangka aku bertemu denganmu semudah ini.” Anak itu tersentak.

“Iya? Aku ingin makan di sini semenjak pertama kali datang tapi tak kusangka baru kesampaian hari ini juga,” ujar Yongchun.

“Uh, ya. Begitu rupanya. Aku Yun Hei, pengikut Pemimpin Luo. Tetapi Yan itu selalu merebut posisi hati Pemimpin Luo setiap saat. Pemimpin Luo juga tak pernah melirik diriku dan lainnya yang kemampuannya berada di bawah Yan. Walau aku tahu dia adalah anak angkat Pemimpin Luo, tapi tetap saja itu curang,” jelas Yun Hei, tampaknya ia selalu mengerutu setiap kali terpikirkan dengan masalah sensitif seperti ini.

“Iya, jelas saja. Dia anak angkat, 'kan? Anak angkat selalu butuh perhatian pada Ayahnya. Kau bisa cemburu juga rupanya, apakah tidak ada orang tua yang sedang mendampingimu saat ini?” tanya Yongchun.

“Ya, tentu saja ada. Ayah dan Ibuku mendukungku. Yang kumaksud adalah, Pemimpin Luo punya pengikut tapi seperti tidak punya. Tidak pernah sekali pun beliau menatap kami. Yang dia lihat hanyalah si Yan itu,” tuturnya kesal.

Brak!

Seseorang datang dan menggebrak meja lagi. Pria tersebut menggerutu kesal seraya ia mengacak-ngacak rambutnya sendiri.

“Argh! Membuatku kesal. Pemimpin Luo sama tidak punya celah! Lantas bagaimana aku harus membunuhnya? Benar-benar bikin kesal saja.”

Namun tampaknya ada sedikit perbedaan dari pria itu dan Yun Hei. Yun Hei hanya butuh perhatian dari orang yang ia ikuti lalu pria ini mengatakan, "Bagaimana aku harus membunuhnya?", tertuju pada Pemimpin Luo. Entah apa masalah yang terjadi.

“Kalau dipikir-pikir Yun Hei dan pria yang barusan datang selalu menggebrak meja setiap kali. Apakah mungkin saat pertama kali aku ke sini, orang yang memukul meja juga bagian dari pengikut Luo? Hah, tampaknya masalah mereka sedikit rumit, ya.”

“Psstt ...pelankan suaramu, paman. Ada banyak orang di sini. Bagaimana kalau kita ketahuan. Bisa-bisa kepala kita menjadi taruhan,” bisik Yun Hei yang terdengar oleh Yongchun.

“Dan sekarang apa? Yun Hei sepertinya juga terlibat. Apakah mereka berencana untuk membunuh Luo? Kalau begitu pasti menarik.” Yongchun tersenyum seraya ia meneguk segelas airnya.

Yongchun mendekat pada mereka setelah ia menghabiskan airnya.

“Yun Hei, apakah kau segitunya ingin mendapat perhatian dari orang itu? Jika iya, maka kau harus berlatih lebih keras dari si bocah Luo itu. Suatu saat nanti, pasti kau akan melampauinya dan Pemimpin Luo juga akan menaruh harapannya padamu.”

Tiba-tiba Yun Hei menjadi tertarik dengan apa yang dibicarakan oleh Yongchun.

“Apa? Berlatih lebih keras, caranya? Aku 'kan sudah mati-matian berlatih. Apa kau bercanda?” pikir Yun Hei.

Yongchun menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Aku hanya memberi saran ini padamu saja. Kalau kau selalu dikalahkan oleh seseorang maka itu artinya kau lemah dalam fisik dan juga mental. Maka dari itu kau harus merubah dirimu menjadi lebih kuat,” jelas Yongchun memberi nasehat.

Tatapan Yun Hei menunduk lemah. Selama ini ia telah mati-matian berlatih lebih keras, meski sudah hampir mencapai dengan tahap yang sama dengan Luo Yan, dirinya tak pernah sekalipun dilirik oleh Pemimpin Luo. Sikapnya acuh tak acuh, jadi Yun Hei tidak termotivasi sama sekali.

Kacau.

“Dulu, aku juga pernah bersaing dengan temanku. Aku berebut perhatian guruku dengannya sampai-sampai masuk ke dalam sumur. Aku tidak begitu ingat kenapa aku menginginkan perhatian dari guruku. Tapi ya, mungkin itulah yang menjadi tantanganku sendiri saat berhadapan dengan teman seperguruan,” ucap Yongchun mulai bercerita.

“Apa kau ingin berkata kalau aku harus begitu? Cih, menyebalkan. Sama sekali bukan caraku,” gerutu Yun Hei, melengos dan tidak merasa tertarik lagi padanya.

“Dulu sekali kalau tidak salah ingat.” Yongchun menghela napasnya. “Aku dan temanku itu saling membunuh sampai dewasa hanya karena seorang guru saja. Dan inilah hasil perbuatannya,” ungkap Yongchun meraba penglihatannya.

Begitu kata, "Membunuh", itu dilontarkan semua para pengikut Luo yang ada di dekat Yun Hei melirik ke arah Yongchun. Seolah mereka mendapatkan motivasi, wajah mereka tak lagi sama seperti saat sebelumnya. Aura membunuh itu terpancar namun mereka berusaha menekannya.

Satu-satunya orang yang dapat melihat kemarahan melalui mata ghaib adalah Yongchun. Ia melihat kemarahan dengan asap mengepul-ngepul di sekeliling.

“Hm, apa mereka mulai tertarik dengan ceritaku?” Tidak terlalu lihat namun saat ini Yongchun menyunggingkan senyum.

***

Keesokan harinya. Di kediaman Pemimpin Luo. Beberapa pengikut yang ikut tinggal di sana dan beberapa yang lain berada di luar kini masuk ke dalam.

Diawali dengan bocah bernama Yun Hei, amarah yang ia keluarkan tidak biasa. Sungut-sungut itu juga merupakan tenaga dalam yang membunuh temannya sendiri.

Pedang yang berlumuran darah. Tatapan tanpa sedikit pun belas kasih, seolah memaki dengan puasnya ia menghela napas setelah semua yang dilakukan selesai.

Yun Hei meninggalkan jasad Luo Yan yang terbaring di ruang peristirahatan. Terdapat juga beberapa jejak pedang, goresan dan hal lainnya di dalam ruangan.

Hal yang sama telah terjadi pada kubu yang membela Pemimpin Luo dan termasuk Pemimpin Luo sendiri. Ditusuk oleh seseorang yang ia percayai namun berhasil bertahan.

“Benar, ini kediamannya bukan?” Yongchun datang karena agaknya ia khawatir dengan keadaan di kediaman Pemimpin Luo.

Melihat pintu gerbang itu terbuka, Yongchun pun dengan mudah menyelinap masuk ke dalam. Berharap ada seseorang yang datang tapi ia hanya disambut oleh lautan darah dari beberapa tumpukan mayat.

“Sepertinya mereka benar-benar gila. Membantai habis-habisan. Tapi ini bukan salahku, ya? Lagipula aku hanya sekadar bercerita saja tentang apa yang terjadi padaku dulu,” gumam Yongchun seraya ia kembali masuk lebih dalam lagi.

Tak disangka, begitu masuk ia melihat Pemimpin Luo merangkak keluar dari kediaman utamanya. Ia terlihat seperti orang yang meminta bantuan dengan mengangkat lengan. Yongchun pun menghampirinya.

“Pemimpin Luo, apa kabar?” tanya Yongchun dengan wajah senang.

“Kau ...kau ya, yang melakukan hal ...ini?!” tuding Pemimpin Luo menunjuk dan menatap geram ke arahnya.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

/Drowsy/

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2 001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3 002. Pemimpin Wang
4 003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5 004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6 005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7 006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8 007. Pria Bertopeng
9 008. Pemimpin Yin yang Misterius
10 009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11 010. Intimidasi Pemimpin Luo
12 011. Kediaman Luo yang Hancur
13 012. Sisi Lain Wang Xian
14 013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15 014. Musim Salju yang Dingin
16 015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17 016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18 017. Xie dan Lin
19 018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20 019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21 020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22 021. Sosok Istri yang Tangguh
23 022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24 023. Gunung Di Malam Hari
25 024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26 025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27 026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28 027. Seni Iblis Bagian I
29 028. Seni Iblis Bagian II
30 029. Seni Iblis Bagian III
31 030. Seni Iblis Bagian IV
32 031. Mata Dewa Bagian I
33 032. Mata Dewa Bagian II
34 033. Mata Dewa Bagian III
35 034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36 035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37 036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38 037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39 038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40 039. Distrik Hiburan
41 040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42 041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43 042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44 043. Perbedaan Pendapat
45 044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46 045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47 046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48 047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49 048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50 049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51 050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52 051. Pesan
53 052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54 053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55 054. Provokasi Berujung Maut
56 055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57 056. Bertemu Sosok Siluman
58 057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59 058. Membalas Serangan!
60 059. Neraka Dingin
61 060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62 061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63 062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64 063. Sahabat Karib, Gupta
65 064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66 065. Di Balik Laut Merah
67 066. Kehangatan yang Diperoleh
68 067. Kehadiran Bon Bagian I
69 068. Kehadiran Bon Bagian II
70 069. Laut Merah
71 070. Zhao Yun Vs Bon
72 071. Gelombang Laut Merah
73 072. Yongchun Telah Kembali!
74 073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75 074: Ancang-Ancang
76 075. Peran Pahlawan Ditentukan
77 076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78 077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79 078. Jatuhnya Kaisar Ming
80 079. Hasutan Iblis
81 080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82 081. Teror Yu Jie
83 082. Dewa ataukah Iblis?
84 083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85 084. Jatuh Ke Jurang Trik
86 085. Merendah Sebelum Direndahkan
87 086. Ucapan Perpisahan
88 087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89 088. Sesuatu yang Memanggil
90 089. Pengikut Baru
91 090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92 PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93 091. God Hand Imitation
94 092. Musim Hujan
95 093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96 094. Pintu Gerbang Ilusi
97 095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98 096. God Hand Romusha
99 097. God Hand Romusha Bagian II
100 098. Membentuk Perkumpulan
101 099. God Soul Bagian I
102 100. God Soul Bagian II
103 101. God Soul Bagian III
104 102. Kesepakatan dengan God Soul
105 103. Sosok Dewa Hitam
106 104. Larangan
107 105. Malam Acara Kecil-kecilan
108 106. Mencari Keberadaan Yongchun
109 107. Ancaman Romusha
110 108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111 109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112 110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113 111. Kau lah Mata-ku
114 112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115 113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116 114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117 115. Hancurnya Goa
118 116. 2 Langkah
119 117. Kebangkitan Pertama
120 118. Jalan Lurus Bersitegang
121 119. Pencarian Yongchun
122 120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123 121. Hawa yang Berubah
124 122. Hawa Membunuh
125 123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126 124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127 125. Menghadapi Ketulian
128 126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129 127. Kembali Berhadapan
130 128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131 129. Pengorbanan
132 130. Hujan Deras
133 131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134 132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135 133. Bocah Lelaki dan Pedang
136 134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137 135. God Mouth I
138 136. God Mouth II
139 137. God Mouth III
140 138. Nama Asli Bon!
141 139. Kendali Utuh
142 140. Perencanaan
143 141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144 142. Ini yang Terakhir Kalinya
145 143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146 144. Evolusi I
147 145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148 146. Evolusi II
149 147. Pedang Turunan
150 148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151 149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152 150. Era Baru Pendekar
Episodes

Updated 152 Episodes

1
PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2
001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3
002. Pemimpin Wang
4
003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5
004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6
005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7
006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8
007. Pria Bertopeng
9
008. Pemimpin Yin yang Misterius
10
009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11
010. Intimidasi Pemimpin Luo
12
011. Kediaman Luo yang Hancur
13
012. Sisi Lain Wang Xian
14
013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15
014. Musim Salju yang Dingin
16
015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17
016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18
017. Xie dan Lin
19
018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20
019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21
020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22
021. Sosok Istri yang Tangguh
23
022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24
023. Gunung Di Malam Hari
25
024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26
025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27
026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28
027. Seni Iblis Bagian I
29
028. Seni Iblis Bagian II
30
029. Seni Iblis Bagian III
31
030. Seni Iblis Bagian IV
32
031. Mata Dewa Bagian I
33
032. Mata Dewa Bagian II
34
033. Mata Dewa Bagian III
35
034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36
035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37
036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38
037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39
038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40
039. Distrik Hiburan
41
040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42
041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43
042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44
043. Perbedaan Pendapat
45
044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46
045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47
046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48
047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49
048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50
049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51
050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52
051. Pesan
53
052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54
053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55
054. Provokasi Berujung Maut
56
055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57
056. Bertemu Sosok Siluman
58
057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59
058. Membalas Serangan!
60
059. Neraka Dingin
61
060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62
061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63
062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64
063. Sahabat Karib, Gupta
65
064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66
065. Di Balik Laut Merah
67
066. Kehangatan yang Diperoleh
68
067. Kehadiran Bon Bagian I
69
068. Kehadiran Bon Bagian II
70
069. Laut Merah
71
070. Zhao Yun Vs Bon
72
071. Gelombang Laut Merah
73
072. Yongchun Telah Kembali!
74
073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75
074: Ancang-Ancang
76
075. Peran Pahlawan Ditentukan
77
076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78
077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79
078. Jatuhnya Kaisar Ming
80
079. Hasutan Iblis
81
080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82
081. Teror Yu Jie
83
082. Dewa ataukah Iblis?
84
083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85
084. Jatuh Ke Jurang Trik
86
085. Merendah Sebelum Direndahkan
87
086. Ucapan Perpisahan
88
087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89
088. Sesuatu yang Memanggil
90
089. Pengikut Baru
91
090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92
PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93
091. God Hand Imitation
94
092. Musim Hujan
95
093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96
094. Pintu Gerbang Ilusi
97
095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98
096. God Hand Romusha
99
097. God Hand Romusha Bagian II
100
098. Membentuk Perkumpulan
101
099. God Soul Bagian I
102
100. God Soul Bagian II
103
101. God Soul Bagian III
104
102. Kesepakatan dengan God Soul
105
103. Sosok Dewa Hitam
106
104. Larangan
107
105. Malam Acara Kecil-kecilan
108
106. Mencari Keberadaan Yongchun
109
107. Ancaman Romusha
110
108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111
109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112
110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113
111. Kau lah Mata-ku
114
112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115
113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116
114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117
115. Hancurnya Goa
118
116. 2 Langkah
119
117. Kebangkitan Pertama
120
118. Jalan Lurus Bersitegang
121
119. Pencarian Yongchun
122
120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123
121. Hawa yang Berubah
124
122. Hawa Membunuh
125
123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126
124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127
125. Menghadapi Ketulian
128
126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129
127. Kembali Berhadapan
130
128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131
129. Pengorbanan
132
130. Hujan Deras
133
131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134
132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135
133. Bocah Lelaki dan Pedang
136
134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137
135. God Mouth I
138
136. God Mouth II
139
137. God Mouth III
140
138. Nama Asli Bon!
141
139. Kendali Utuh
142
140. Perencanaan
143
141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144
142. Ini yang Terakhir Kalinya
145
143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146
144. Evolusi I
147
145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148
146. Evolusi II
149
147. Pedang Turunan
150
148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151
149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152
150. Era Baru Pendekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!