007. Pria Bertopeng

“Apa-apaan ini?”

Aura menggelegar bagai petir seolah melindungi Yongchun dari dalam dan luar. Aliran tenaga dalam yang sebelumnya tenang berubah menjadi saling berbenturan, terus mengalir keluar dengan deras seolah mengamuk. Kedua mata yang Wang Xian lihat hanyalah kelopak tanpa bola mata. Namun ia merasakan sesuatu di dalamnya.

Semua pendekar termasuk para pemimpin kultus 7 Surgawi seketika itu menyadari keberadaannya yang luar biasa. Yongchun sedikit tersentak, ia mengerutkan kening lalu merebut sehelai kain itu kembali.

“Apa yang kau lakukan, pemimpin Wang? Ini benar-benar tidak sopan,” ketus Yongchun yang kembali menutup penglihatannya.

“Yongchun. Sebelumnya maaf kalau bertindak kurang ajar seperti tadi, tapi jika aku benar apa yang kukatakan ini ...” Wang Xian berdeham. “Apa mungkin kau meluluh lantahkan mereka dengan kedua mata itu?” Wang Xian bertanya.

Namun, sepertinya Yongchun tidak berniat untuk mengatakan hal yang berkaitan dengan kedua matanya yang seharusnya tidak ada. Ia pergi berpamitan lantaran enggan melanjutkan pelajaran dari Wang Xian.

“Sudah kuduga, ada sesuatu yang tidak asing dengan mata itu. Tapi apa, ya? Aku masih belum menerkanya,” pikir Wang Xian membatin.

Entah kenapa perasaan Yongchun menjadi buruk setelah pelajaran yang ia pelajari bersama Wang Xian. Kemudian ia memutuskan pergi dengan bersungut-sungut, Nia yang melihatnya pun segera ia hampiri dan bertanya sesuatu.

“Kakak, apa yang dilakukan orang itu? Dia melukaimu? Aku merasakan kekuatan kakak mengalir lagi,” ujar Nia merasa khawatir.

Mulutnya terdiam, wajah itu menunjukkan masih memendam perasaan amarah yang berkecamuk. Hendak ia lampiaskan pada siapa pun yang kini mendekatinya namun tak mungkin ia lakukan itu pada istrinya sendiri.

Yongchun masih cemberut. Daripada melampiaskan amarah seolah sesuatu baru saja direnggut darinya, ia pun memilih untuk memeluk istri kecilnya, Nia.

“Kak? Apa kakak baik-baik saja? Kakak tidak mungkin terluka juga. Lalu apa paman yang tadi melakukan suatu hal buruk padamu?” tanya Nia seraya ia menepuk-nepuk punggung Yongchun untuk menenangkan.

“Iya. Dia membuka kedua mataku, padahal aku merasa mual kalau tiba-tiba dibuka seperti itu. Kau tahu apa yang aku lihat jika kedua mata ini dibuka, tapi saat ditutup pun masih saja melihat sesuatu yang lebih dari sekadar aura ataupun tenaga dalam. Tapi setidaknya saat ditutup itu tidak separah saat dibuka,” ungkap Yongchun.

“Ternyata begitu. Lagipula kenapa kakak repot-repot mendatangi wilayah ini untuk menyatukan negeri timur? Padahal kakak bisa saja menggulingkan kekuasaan kaisar, tapi kenapa tidak dilakukan?” tanya Nia.

“Ada hal yang ingin aku lakukan di sini. Setidaknya sebelum menggulingkan kekuasaan. Ugh ...” Tiba-tiba Yongchun merasa sakit di bagian kedua matanya itu.

Terlihat Wang Xian menunjukkan kembali batang hidungnya, ia menatap ke arah mereka lalu membiarkannya sebentar. Sementara ia masuk ke dalam rumah.

“Dasar, orang itu bahkan tidak ada niatan untuk minta maaf,” gerutu Nia.

Setelah beberapa saat, Yongchun berniat keluar lagi sebentar. Nia pun mengikuti. Dari kejauhan, Wang Xian tahu apa yang ia lakukan.

“Dia berniat keluar dari sini? Atau nanti dia akan kembali?” Tatapannya penuh akan kecurigaan terhadap seorang seperti Yongchun.

Menilai dari sikap Yongchun yang marah dalam diam, Wang Xian berpikir bahwa Yongchun benar-benar orang yang lembek. Persis seperti perkiraan Kaisar Ming.

***

Keluar dari kediaman pemimpin Wang, Yongchun merasa tenang walau hanya sesaat saja. Semerbak daun dan pepohonan bambu tercium olehnya. Harum dan segar, perasaan berkecamuk itu mulai mereda.

“Kupikir aku akan tetap mengamuk. Tapi beruntung ada kau, Nia dan harumnya pepohonan dari bambu pun membuat hatiku tenang,” tutur Yongchun tersenyum lega.

Nia ikut tersenyum mendengar hal itu. “Aku pun akan takut kalau kakak tiba-tiba mengamuk. Coba saja ada hewan singa itu, pasti dia yang akan menggantikan kakak marah seperti waktu itu,” ucapnya menghibur.

Yongchun tertawa lalu berkata, “Hah, benar-benar ya. Kalau ada dia nanti kediaman pemimpin Wang akan hancur berantakan. Aku jadi tidak tega nanti,” kata Yongchun.

“Oh iya kak. Aku masih bingung kenapa kakak dipanggil Yongchun?” tanya Nia.

“Oh, itu karena aku harus menyembunyikan identitas. Makanya sekarang panggil aku Yongchun saja, Nia. Entah berapa lama harus seperti ini,” jelas Yongchun. Nia mengerti.

Mereka berjalan-jalan di sekitar menikmati suasana hidup di wilayah yang sangat tentram. Tidak lama mereka berjalan di jalanan yang terbentuk, Nia mengajak ke dalam hutan dengan semangat.

“Sepertinya aku tidak bisa membahas soal apa yang dimaksud oleh kakak dengan wanita itu. Tapi aku masih cemburu karena kakak terlihat senang saat bersamanya.” Inilah isi hati dari Nia sebagai istri yang sebenarnya masih terpikirkan sejak tadi.

Istri kedua Yongchun memiliki karakter semangat dan ceria. Karena itulah ia mampu menyembunyikan apa yang hendak ia sembunyikan. Tetapi mengingat dia sangat semangat begitu, pasti lambat laun ia akan mengutarakan semua isi hatinya dengan jujur.

Dari dalam hutan, luas dan sunyi. Hanya ada beberapa serangga yang berkeliaran serta burung-burung yang berterbangan di langit. Dengan pohon yang tumbuh alami itu jauh lebih indah.

“Tanah yang subur.”

Setelah beberapa langkah mereka masuk ke dalam. Terutama Nia yang sibuk dengan kesenangannya sendiri dengan bermain pada tumbuhan-tumbuhan. Ketika hutan kembali sunyi dan hanya terdengar desiran angin menghembus, mereka berdua terdiam.

Merasa bahwa ada seseorang mengawasi. Yang kemudian ia muncul tepat di hadapan mereka. Sosok pria bertopeng dengan rambut panjang berwarna putih. Ia unjuk diri begitu kehadirannya disadari oleh Yongchun dan Nia.

“Kakak kenal dia?” tanya Nia berbisik seraya kembali ke sisi Yongchun.

“Tidak kenal. Dia ...aku tak melihat apa pun. Kosong,” tutur Yongchun.

Kemudian sosok pria bertopeng itu menyeringai. Begitu ia melangkah maju, tiba-tiba saja pria ini melesat cepat seolah angin mendorongnya dengan kuat. Membuat wajah Yongchun tergores sedikit.

“Tidak kusangka ada Mata Dewa di sini.” Suara dari pria jangkung itu terdengar menggema seolah-olah bukan suara miliknya.

Entah Yongchun terluka karena apa, karena yang ia lihat hanyalah pria berdiri di hadapannya tanpa senjata. Ini sungguh aneh, tak mengerti apa yang sebenarnya pria itu inginkan.

Nia berdecak kesal, ia mengayunkan pisau kecil ke arahnya lalu pria tersebut menghindar. Saat Nia hendak maju kembali menyerang, Yongchun menepuk pundak dan berkata untuk menghentikan itu.

Melihat dan mendengar, segera saja pria bertopeng kembali melesat maju. Yongchun menjauhkan Nia darinya dengan mendorong tubuhnya menyamping, lalu sebuah pedang berupa bayangan itu terbentuk di udara.

Pedang bayangan diayunkan dan menggores tubuh bagian depan Yongchun dengan sangat dalam namun di saat yang sama Yongchun telah menarik pedangnya dan melakukan hal yang sama.

“Siapa kau?! Seenaknya saja menganggu kami,” amuk Yongchun, perasaan berkecamuk itu pun kembali lagi. Tampaknya tak bisa dihindari apalagi dihentikan.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

hajarr/Sleep/

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2 001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3 002. Pemimpin Wang
4 003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5 004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6 005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7 006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8 007. Pria Bertopeng
9 008. Pemimpin Yin yang Misterius
10 009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11 010. Intimidasi Pemimpin Luo
12 011. Kediaman Luo yang Hancur
13 012. Sisi Lain Wang Xian
14 013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15 014. Musim Salju yang Dingin
16 015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17 016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18 017. Xie dan Lin
19 018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20 019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21 020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22 021. Sosok Istri yang Tangguh
23 022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24 023. Gunung Di Malam Hari
25 024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26 025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27 026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28 027. Seni Iblis Bagian I
29 028. Seni Iblis Bagian II
30 029. Seni Iblis Bagian III
31 030. Seni Iblis Bagian IV
32 031. Mata Dewa Bagian I
33 032. Mata Dewa Bagian II
34 033. Mata Dewa Bagian III
35 034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36 035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37 036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38 037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39 038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40 039. Distrik Hiburan
41 040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42 041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43 042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44 043. Perbedaan Pendapat
45 044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46 045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47 046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48 047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49 048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50 049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51 050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52 051. Pesan
53 052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54 053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55 054. Provokasi Berujung Maut
56 055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57 056. Bertemu Sosok Siluman
58 057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59 058. Membalas Serangan!
60 059. Neraka Dingin
61 060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62 061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63 062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64 063. Sahabat Karib, Gupta
65 064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66 065. Di Balik Laut Merah
67 066. Kehangatan yang Diperoleh
68 067. Kehadiran Bon Bagian I
69 068. Kehadiran Bon Bagian II
70 069. Laut Merah
71 070. Zhao Yun Vs Bon
72 071. Gelombang Laut Merah
73 072. Yongchun Telah Kembali!
74 073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75 074: Ancang-Ancang
76 075. Peran Pahlawan Ditentukan
77 076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78 077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79 078. Jatuhnya Kaisar Ming
80 079. Hasutan Iblis
81 080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82 081. Teror Yu Jie
83 082. Dewa ataukah Iblis?
84 083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85 084. Jatuh Ke Jurang Trik
86 085. Merendah Sebelum Direndahkan
87 086. Ucapan Perpisahan
88 087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89 088. Sesuatu yang Memanggil
90 089. Pengikut Baru
91 090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92 PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93 091. God Hand Imitation
94 092. Musim Hujan
95 093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96 094. Pintu Gerbang Ilusi
97 095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98 096. God Hand Romusha
99 097. God Hand Romusha Bagian II
100 098. Membentuk Perkumpulan
101 099. God Soul Bagian I
102 100. God Soul Bagian II
103 101. God Soul Bagian III
104 102. Kesepakatan dengan God Soul
105 103. Sosok Dewa Hitam
106 104. Larangan
107 105. Malam Acara Kecil-kecilan
108 106. Mencari Keberadaan Yongchun
109 107. Ancaman Romusha
110 108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111 109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112 110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113 111. Kau lah Mata-ku
114 112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115 113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116 114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117 115. Hancurnya Goa
118 116. 2 Langkah
119 117. Kebangkitan Pertama
120 118. Jalan Lurus Bersitegang
121 119. Pencarian Yongchun
122 120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123 121. Hawa yang Berubah
124 122. Hawa Membunuh
125 123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126 124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127 125. Menghadapi Ketulian
128 126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129 127. Kembali Berhadapan
130 128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131 129. Pengorbanan
132 130. Hujan Deras
133 131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134 132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135 133. Bocah Lelaki dan Pedang
136 134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137 135. God Mouth I
138 136. God Mouth II
139 137. God Mouth III
140 138. Nama Asli Bon!
141 139. Kendali Utuh
142 140. Perencanaan
143 141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144 142. Ini yang Terakhir Kalinya
145 143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146 144. Evolusi I
147 145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148 146. Evolusi II
149 147. Pedang Turunan
150 148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151 149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152 150. Era Baru Pendekar
Episodes

Updated 152 Episodes

1
PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2
001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3
002. Pemimpin Wang
4
003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5
004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6
005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7
006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8
007. Pria Bertopeng
9
008. Pemimpin Yin yang Misterius
10
009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11
010. Intimidasi Pemimpin Luo
12
011. Kediaman Luo yang Hancur
13
012. Sisi Lain Wang Xian
14
013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15
014. Musim Salju yang Dingin
16
015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17
016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18
017. Xie dan Lin
19
018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20
019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21
020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22
021. Sosok Istri yang Tangguh
23
022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24
023. Gunung Di Malam Hari
25
024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26
025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27
026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28
027. Seni Iblis Bagian I
29
028. Seni Iblis Bagian II
30
029. Seni Iblis Bagian III
31
030. Seni Iblis Bagian IV
32
031. Mata Dewa Bagian I
33
032. Mata Dewa Bagian II
34
033. Mata Dewa Bagian III
35
034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36
035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37
036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38
037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39
038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40
039. Distrik Hiburan
41
040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42
041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43
042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44
043. Perbedaan Pendapat
45
044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46
045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47
046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48
047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49
048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50
049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51
050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52
051. Pesan
53
052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54
053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55
054. Provokasi Berujung Maut
56
055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57
056. Bertemu Sosok Siluman
58
057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59
058. Membalas Serangan!
60
059. Neraka Dingin
61
060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62
061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63
062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64
063. Sahabat Karib, Gupta
65
064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66
065. Di Balik Laut Merah
67
066. Kehangatan yang Diperoleh
68
067. Kehadiran Bon Bagian I
69
068. Kehadiran Bon Bagian II
70
069. Laut Merah
71
070. Zhao Yun Vs Bon
72
071. Gelombang Laut Merah
73
072. Yongchun Telah Kembali!
74
073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75
074: Ancang-Ancang
76
075. Peran Pahlawan Ditentukan
77
076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78
077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79
078. Jatuhnya Kaisar Ming
80
079. Hasutan Iblis
81
080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82
081. Teror Yu Jie
83
082. Dewa ataukah Iblis?
84
083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85
084. Jatuh Ke Jurang Trik
86
085. Merendah Sebelum Direndahkan
87
086. Ucapan Perpisahan
88
087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89
088. Sesuatu yang Memanggil
90
089. Pengikut Baru
91
090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92
PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93
091. God Hand Imitation
94
092. Musim Hujan
95
093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96
094. Pintu Gerbang Ilusi
97
095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98
096. God Hand Romusha
99
097. God Hand Romusha Bagian II
100
098. Membentuk Perkumpulan
101
099. God Soul Bagian I
102
100. God Soul Bagian II
103
101. God Soul Bagian III
104
102. Kesepakatan dengan God Soul
105
103. Sosok Dewa Hitam
106
104. Larangan
107
105. Malam Acara Kecil-kecilan
108
106. Mencari Keberadaan Yongchun
109
107. Ancaman Romusha
110
108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111
109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112
110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113
111. Kau lah Mata-ku
114
112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115
113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116
114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117
115. Hancurnya Goa
118
116. 2 Langkah
119
117. Kebangkitan Pertama
120
118. Jalan Lurus Bersitegang
121
119. Pencarian Yongchun
122
120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123
121. Hawa yang Berubah
124
122. Hawa Membunuh
125
123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126
124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127
125. Menghadapi Ketulian
128
126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129
127. Kembali Berhadapan
130
128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131
129. Pengorbanan
132
130. Hujan Deras
133
131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134
132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135
133. Bocah Lelaki dan Pedang
136
134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137
135. God Mouth I
138
136. God Mouth II
139
137. God Mouth III
140
138. Nama Asli Bon!
141
139. Kendali Utuh
142
140. Perencanaan
143
141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144
142. Ini yang Terakhir Kalinya
145
143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146
144. Evolusi I
147
145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148
146. Evolusi II
149
147. Pedang Turunan
150
148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151
149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152
150. Era Baru Pendekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!