008. Pemimpin Yin yang Misterius

Pria bertopeng yang mendatangi mereka di dalam hutan, membuat desiran angin terasa sangat kasar. Mereka bertarung berlawan arah dari angin di sana, serangga dan burung-burung pun pergi menghindari area pertarungan mereka.

Trang! Trang!

Bilah dari kedua pedang itu beradu satu sama lain. Yang aneh, adalah pedang yang terbuat dari bayangan milik pria bertopeng tersebut seolah benar-benar pedang nyata. Segala cara mereka berusaha saling mendesak, namun berujung terhenti di tengah pertarungan.

Keduanya melangkah mundur. Terutama Yongchun, pedangnya kini berlumur darah namun bayangan itu tampak tak memiliki bekas luka yang seharusnya ada.

“Apa maksudnya ini?” gerutu Yongchun. Bertanya-tanya mengapa darah milik pria itu ada sedangkan tubuhnya tak terlihat ada bekasnya.

Tetapi, bertanya-tanya dalam pikirannya saja tidak akan membuat jawaban itu muncul. Begitu juga dengan sosok pria bertopeng sekali lagi melesat jauh lebih cepat, menerjangnya dengan beberapa pedang berupa bayangan yang kini melayang-layang ke udara.

Satu persatu pedang bayangan yang melayang di udara itu menghujam Yongchun dari atas, ada beberapa yang meleset dan juga ada beberapa yang mampu menggores setiap bagian tubuhnya. Tak mampu menghalaunya karena pandangan terbatas, Yongchun memaksa diri untuk melangkah maju menghadapinya.

“Kutanya siapa dirimu sebenarnya? Kenapa melawanku?” Sembari menanyakan hal yang mungkin pria itu takkan menjawabnya, Yongchun mengayunkan pedang itu secara vertikal.

Srakk!

Namun, apa yang barusan ia tebas bukanlah pria itu. Samar-samar yang ia ingat hanyalah seperti wujudnya adalah bayangan juga. Kemudian menghilang begitu ia tebas, Yongchun meninggalkan bekas itu di tanah, di mana harusnya posisi pria bertopeng ada di sana.

“Kenapa hanya bayangan yang terlihat? Ugh, rasanya mataku sakit.” Yongchun mengusap kedua matanya.

“Kak Asyura! Jangan seperti itu!” pinta Nia yang meraih kedua tangan Yongchun agar tak lagi mengusap matanya.

Lantaran, kedua mata milik Yongchun terluka. Berdarah-darah sampai darah itu menggenang di bawah kakinya. Yongchun merasa heran mengapa mata ini terluka, dan kemudian ia menyadari kalau ternyata darah yang melumuri pedangnya bukanlah milik pria bertopeng melainkan darahnya sendiri, yang di mana itu berasal dari kedua matanya.

“Hahaha ...mengerikan sekali. Aku merasa bersemangat saat bertarung dengan pria itu,” celetuk Yongchun.

Bruk!

Ia melemah, kedua kaki itu tak lagi mampu menopang tubuhnya yang gemetar. Duduk dengan darah menggenang di bawah seraya ia mengerang kesakitan luar biasa.

Kain yang ia gunakan untuk menutupi mata itu merembes basah, sehingga Nia pun melepasnya sebentar.

“Aku rasa melepasnya untuk saat ini tidak jadi masalah. Apakah tak apa?” tanya Nia.

“Iya. Tidak masalah.”

Nia melihat apa yang sebelumnya terjadi. Baik dari wujud sampai senjata-senjata itu adalah bayangan sehingga tidak bisa diserang hanya dengan pedang kosong (tidak dialiri dengan tenaga dalam).

“Apakah ini baik-baik saja? Darahnya terus keluar.” Nia sangat khawatir. Hendak melakukan sesuatu namun tak bisa melakukan apa pun. “Seandainya ada kak Relia,” gumam Nia.

“Tidak. Tidak masalah, Nia. Ngomong-ngomong apakah kau melihat sesuatu darinya? Pria itu bertopeng dan ada bayangan ...”

“Iya. Aku melihatnya. Semua yang kakak serang itu hanya bayangan. Tadinya aku ingin memberitahu hal ini sebelum kalian bertarung tetapi bayangan yang lain membuatku tak bisa bicara. Maafkan aku yang tak berguna,” sesal Nia.

“Tidak usah begitu menyesal. Aku juga awalnya mengerti selama menyerang dia tapi karena pandanganku terbatas karena kain ini, aku jadi tak bisa memastikan yang sebenarnya. Lagipula daripada itu, sepertinya semenjak kain ini dilepas, para pemimpin kultus 7 Surgawi menyadarinya.” Yongchun berpikir bahwa hal itu sedikit masuk akal dengan intimidasi dan pertarungan yang barusan dilakukan.

Nia dan Yongchun pergi ke daerah sungai. Segera Nia membersihkan kainnya dan Yongchun membasuh semua luka yang ia derita. Meski terasa perih, ini bukan apa-apa.

Beruntung saja, karena kedua matanya terluka maka aura yang biasa terpancar kini meredup layaknya lilin meremang karena angin.

Tak banyak dari para pendekar yang menyadari namun pada akhirnya mengira-ngira bahwa itu berasal dari pemimpin kultus.

Kemudian mereka kembali ke kediaman pemimpin Wang. Banyak dari pengikut Wang di sana memperhatikan pakaian yang Yongchun kenakan.

“Mereka memperhatikanku karena pakaianku rusak, ya? Hah, padahal aku ingin datang dengan tidak mencolok. Justru begini malah jadi sebaliknya, untung saja aku sudah membasuh semua lukaku sehingga tidak ada yang menyadari bahwa aku sempat bertarung dengan seseorang.”

Tapi tentu saja, para pendekar amatir jelas tak mengetahui apa yang telah terjadi. Namun Wang Xian tidak.

“Aku tahu betul, aura yang kau keluarkan cukup besar. Kadang kau bisa menekannya dan kadang juga tidak. Tapi apa-apaan tadi? Aku merasakan auramu menjadi remang-remang. Apa yang kau lakukan di luar?” Wang Xian menyambut mereka di pintu kediaman utama, alisnya yang tebal membuat ia terlihat seolah sedang marah.

“Maafkan aku. Aku hanya sedikit terluka, tak perlu kau panggilkan tabib atau siapa pun. Aku hanya ingin beristirahat saja,” kata Yongchun.

Sebelum masuk, Yongchun bertanya, “Ada yang ingin kutanyakan, apa kau mengenal pria berambut putih dan bertopeng?”

Wang Xian tampak berpikir sebentar lalu berkata, “Pria itu kemungkinan besar, Pemimpin Yin.”

***

Lagi-lagi nama pemimpin kultus disebutkan. Meski hanya mendengar "Yin" saja sudah membuat ia merasa harus berhadapan dengannya sekali lagi. Pemimpin kultus Yin sudah tahu bahwa aura yang sebelumnya keluar dengan deras adalah miliknya. Tergantung apakah pemimpin Yin mengatakan hal ini ke lainnya atau tidak.

Di dalam ruangan, tempat peristirahatan Yongchun, bersama Nia.

“Kak, apakah di sini mirip dengan KT dulu?” tanya Nia.

“Ya, kurang lebih begitu. Tapi sepertinya mereka memiliki kekuatan tenaga dalam. Seperti meminjam kekuatan alam, aku pun tak sebanding dengan mereka hanya dengan pedang kosong,” jawab Yongchun.

“Ngomong-ngomong kak, apa maksud percakapan kakak dengan wanita itu sebelumnya? Yang mengira bahwa aku adalah adiknya kak Asyura.” Setelah lama menunggu, Nia pun akhirnya bertanya hal ini.

“Wanita itu, Yu Jie. Dia putri Kaisar Ming. Aku hendak dinikahkan olehnya agar penyatuan negeri timur berjalan lancar. Ah ...” Semua perkataan Yongchun terucap begitu saja. Di akhir ia merasa menyesal.

“Oh begitu rupanya.” Nia mendekat dengan wajah kesal, tetapi ia mengerti bahwa ini demi penyatuan negeri timur.

Ia menghela napas panjang. “Kakak memang selalu begitu. Apa pun demi wilayah kita, siap mengembannya walaupun nyawa menjadi taruhan. Aku takut jika suatu saat nanti kakak akan jatuh lagi,” gumam Nia.

Yongchun terkekeh-kekeh kemudian berkata, “Jangan berkata yang tidak-tidak. Lalu, berhenti menyebutku kakak atau yang lain juga menganggapmu sebagai adikku.” Sembari mengecup keningnya.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

well/Sleep/

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2 001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3 002. Pemimpin Wang
4 003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5 004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6 005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7 006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8 007. Pria Bertopeng
9 008. Pemimpin Yin yang Misterius
10 009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11 010. Intimidasi Pemimpin Luo
12 011. Kediaman Luo yang Hancur
13 012. Sisi Lain Wang Xian
14 013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15 014. Musim Salju yang Dingin
16 015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17 016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18 017. Xie dan Lin
19 018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20 019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21 020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22 021. Sosok Istri yang Tangguh
23 022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24 023. Gunung Di Malam Hari
25 024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26 025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27 026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28 027. Seni Iblis Bagian I
29 028. Seni Iblis Bagian II
30 029. Seni Iblis Bagian III
31 030. Seni Iblis Bagian IV
32 031. Mata Dewa Bagian I
33 032. Mata Dewa Bagian II
34 033. Mata Dewa Bagian III
35 034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36 035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37 036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38 037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39 038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40 039. Distrik Hiburan
41 040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42 041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43 042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44 043. Perbedaan Pendapat
45 044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46 045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47 046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48 047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49 048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50 049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51 050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52 051. Pesan
53 052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54 053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55 054. Provokasi Berujung Maut
56 055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57 056. Bertemu Sosok Siluman
58 057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59 058. Membalas Serangan!
60 059. Neraka Dingin
61 060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62 061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63 062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64 063. Sahabat Karib, Gupta
65 064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66 065. Di Balik Laut Merah
67 066. Kehangatan yang Diperoleh
68 067. Kehadiran Bon Bagian I
69 068. Kehadiran Bon Bagian II
70 069. Laut Merah
71 070. Zhao Yun Vs Bon
72 071. Gelombang Laut Merah
73 072. Yongchun Telah Kembali!
74 073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75 074: Ancang-Ancang
76 075. Peran Pahlawan Ditentukan
77 076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78 077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79 078. Jatuhnya Kaisar Ming
80 079. Hasutan Iblis
81 080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82 081. Teror Yu Jie
83 082. Dewa ataukah Iblis?
84 083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85 084. Jatuh Ke Jurang Trik
86 085. Merendah Sebelum Direndahkan
87 086. Ucapan Perpisahan
88 087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89 088. Sesuatu yang Memanggil
90 089. Pengikut Baru
91 090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92 PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93 091. God Hand Imitation
94 092. Musim Hujan
95 093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96 094. Pintu Gerbang Ilusi
97 095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98 096. God Hand Romusha
99 097. God Hand Romusha Bagian II
100 098. Membentuk Perkumpulan
101 099. God Soul Bagian I
102 100. God Soul Bagian II
103 101. God Soul Bagian III
104 102. Kesepakatan dengan God Soul
105 103. Sosok Dewa Hitam
106 104. Larangan
107 105. Malam Acara Kecil-kecilan
108 106. Mencari Keberadaan Yongchun
109 107. Ancaman Romusha
110 108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111 109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112 110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113 111. Kau lah Mata-ku
114 112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115 113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116 114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117 115. Hancurnya Goa
118 116. 2 Langkah
119 117. Kebangkitan Pertama
120 118. Jalan Lurus Bersitegang
121 119. Pencarian Yongchun
122 120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123 121. Hawa yang Berubah
124 122. Hawa Membunuh
125 123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126 124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127 125. Menghadapi Ketulian
128 126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129 127. Kembali Berhadapan
130 128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131 129. Pengorbanan
132 130. Hujan Deras
133 131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134 132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135 133. Bocah Lelaki dan Pedang
136 134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137 135. God Mouth I
138 136. God Mouth II
139 137. God Mouth III
140 138. Nama Asli Bon!
141 139. Kendali Utuh
142 140. Perencanaan
143 141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144 142. Ini yang Terakhir Kalinya
145 143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146 144. Evolusi I
147 145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148 146. Evolusi II
149 147. Pedang Turunan
150 148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151 149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152 150. Era Baru Pendekar
Episodes

Updated 152 Episodes

1
PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2
001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3
002. Pemimpin Wang
4
003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5
004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6
005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7
006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8
007. Pria Bertopeng
9
008. Pemimpin Yin yang Misterius
10
009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11
010. Intimidasi Pemimpin Luo
12
011. Kediaman Luo yang Hancur
13
012. Sisi Lain Wang Xian
14
013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15
014. Musim Salju yang Dingin
16
015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17
016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18
017. Xie dan Lin
19
018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20
019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21
020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22
021. Sosok Istri yang Tangguh
23
022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24
023. Gunung Di Malam Hari
25
024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26
025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27
026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28
027. Seni Iblis Bagian I
29
028. Seni Iblis Bagian II
30
029. Seni Iblis Bagian III
31
030. Seni Iblis Bagian IV
32
031. Mata Dewa Bagian I
33
032. Mata Dewa Bagian II
34
033. Mata Dewa Bagian III
35
034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36
035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37
036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38
037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39
038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40
039. Distrik Hiburan
41
040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42
041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43
042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44
043. Perbedaan Pendapat
45
044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46
045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47
046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48
047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49
048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50
049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51
050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52
051. Pesan
53
052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54
053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55
054. Provokasi Berujung Maut
56
055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57
056. Bertemu Sosok Siluman
58
057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59
058. Membalas Serangan!
60
059. Neraka Dingin
61
060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62
061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63
062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64
063. Sahabat Karib, Gupta
65
064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66
065. Di Balik Laut Merah
67
066. Kehangatan yang Diperoleh
68
067. Kehadiran Bon Bagian I
69
068. Kehadiran Bon Bagian II
70
069. Laut Merah
71
070. Zhao Yun Vs Bon
72
071. Gelombang Laut Merah
73
072. Yongchun Telah Kembali!
74
073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75
074: Ancang-Ancang
76
075. Peran Pahlawan Ditentukan
77
076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78
077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79
078. Jatuhnya Kaisar Ming
80
079. Hasutan Iblis
81
080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82
081. Teror Yu Jie
83
082. Dewa ataukah Iblis?
84
083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85
084. Jatuh Ke Jurang Trik
86
085. Merendah Sebelum Direndahkan
87
086. Ucapan Perpisahan
88
087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89
088. Sesuatu yang Memanggil
90
089. Pengikut Baru
91
090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92
PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93
091. God Hand Imitation
94
092. Musim Hujan
95
093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96
094. Pintu Gerbang Ilusi
97
095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98
096. God Hand Romusha
99
097. God Hand Romusha Bagian II
100
098. Membentuk Perkumpulan
101
099. God Soul Bagian I
102
100. God Soul Bagian II
103
101. God Soul Bagian III
104
102. Kesepakatan dengan God Soul
105
103. Sosok Dewa Hitam
106
104. Larangan
107
105. Malam Acara Kecil-kecilan
108
106. Mencari Keberadaan Yongchun
109
107. Ancaman Romusha
110
108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111
109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112
110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113
111. Kau lah Mata-ku
114
112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115
113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116
114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117
115. Hancurnya Goa
118
116. 2 Langkah
119
117. Kebangkitan Pertama
120
118. Jalan Lurus Bersitegang
121
119. Pencarian Yongchun
122
120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123
121. Hawa yang Berubah
124
122. Hawa Membunuh
125
123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126
124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127
125. Menghadapi Ketulian
128
126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129
127. Kembali Berhadapan
130
128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131
129. Pengorbanan
132
130. Hujan Deras
133
131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134
132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135
133. Bocah Lelaki dan Pedang
136
134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137
135. God Mouth I
138
136. God Mouth II
139
137. God Mouth III
140
138. Nama Asli Bon!
141
139. Kendali Utuh
142
140. Perencanaan
143
141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144
142. Ini yang Terakhir Kalinya
145
143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146
144. Evolusi I
147
145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148
146. Evolusi II
149
147. Pedang Turunan
150
148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151
149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152
150. Era Baru Pendekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!