001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah

Di suatu kedai yang tempatnya luas, ramai akan pelanggan yang mengantri menunggu makanan datang. Suatu waktu, terdapat dua orang pendekar tengah berbincang-bincang. Mereka sedang membicarakan seseorang.

“Kau tahu kabar burung yang tersebar, bukan? Dia katanya adalah pria kolot dengan rambut panjang tipis berwarna hitam. Kemudian kedua matanya terikat kain, dia itu buta! Tapi anehnya dia juga menyimpan dua pedangnya,” ucap pria itu antusias sekali menceritakannya. Pria yang disebelahnya pun mengangguk-ngangguk paham.

Tidak lama setelah mereka membicarakan seseorang itu, orangnya datang. Pria dengan segala ciri-ciri yang barusan disebutkan itu datang dan ikut mengantri makanan yang ia pesan.

Dahulu, perang yang terjadi di wilayah timur tengah adalah perang saudara. Suatu pulau yang dikenal sebagai pulau KT, Ketingkatan Pendekar itu diluluh lantahkan oleh pemuda yang bernama Asyura. Dan sekarang pemuda tersebut masih hidup dan dikenal sebagai penguasa wilayah timur tengah yang bengis.

Tak seorang pun tahu wujudnya, tak banyak orang pula yang tahu akan kebenarannya. Namun, kabar burung yang tersebar dari mulut ke mulut pun akhirnya mulai terungkap begitu kedatangan seorang pria yang benar-benar mirip dengan penguasa wilayah timur tengah yang kejam.

“Paman, aku pesan 1 makanan di sini. Dan aku harap itu yang paling enak dari semua yang ada.” Asyura memesan makanan untuknya yang lapar. Kemudian ia berbicara lagi, “Hei, boleh aku tahu di mana aku harus bertemu dengan penguasa wilayah timur laut?” tanya pria itu. Sontak membuat semua orang yang mendengarnya terkejut dalam keheningan.

Semua orang di sana menatap tajam pada satu-satunya pria yang berdiri dan membicarakan tentang penguasa di wilayah itu.

“Tidak mungkin itu adalah dia!” pekik salah seorang pria berjenggot tipis, menggebrak meja dengan keras lalu pergi.

“Tidak, sepertinya kita harus menangkap dia dahulu agar tahu bahwa itu benar atau tidak,” sahut pria yang memakai akalnya.

Begitu ia bicara, semua mata tertuju pada pria itu sekali lagi. Menatap Asyura dengan tajam dan bersiap menangkapnya. Senjata yang mereka pegang pun kini siap untuk diasah kembali.

“Hanya seorang diri? Heh, mana mungkin dia bisa kabur!”

Dan itu benar! Ada puluhan orang di dalam kedai, belum lagi yang ada di luar jika mereka tahu hal ini. Asyura yang sadar jika dirinya telah diincar, ia pun segera melarikan diri dari sana secepat mungkin.

“Ya, ampun. Jangan lagi, memangnya aku sebengis itu? Mau makan saja susahnya minta ampun,” keluhnya dengan mengerutkan kening.

Asyura berlari sekencang mungkin, keluar dari kedai. Puluhan orang mengejarnya sembari mengacungkan pedang di tangan mereka, sorakan juga terdengar seolah-olah perang terjadi.

“Kejar dia!”

Berlari melewati banyak penduduk biasa, menerobos kawasan pasar yang sama ramainya. Di kala, ia berlari dikejar mereka tanpa henti, perutnya keroncongan karena lapar. Karena sebelum ini ia tak sempat makan, terbesit olehnya untuk mengambil satu buah yang dijual di pasar.

“Bi, nanti aku bayar!” ucapnya sambil mencuri buah itu.

Di tengah perjalanan dirinya dikejar, seraya ia memakan buah yang tadi dicuri, tampak ada sebuah pondok kecil yang terlihat sekilas olehnya. Ia memutuskan untuk mengumpat di dalam sana sebentar.

“Tadi dia berlari ke arah sini.”

“Hei, bukankah ini aneh?” tanya seorang pendekar. “Itu, dia 'kan buta. Tapi kenapa bisa berlari sekencang itu tanpa tongkat?” Pertanyaan yang ia lontarkan sungguh logis. bahkan Asyura sedikit tersentak saat mendengarnya.

“Duh, itu ada benarnya. Mana ada orang buta bisa berlari sekencang itu. Tapi ini aku, aku memang buta tapi di satu sisi juga tidak,” batin Asyura. Merasa sudah tak nyaman lagi, ia segera mengendap-ngendap keluar menghindari mereka.

“Hei, ternyata dia di dalam? Kurang ajar sekali!” seru salah seorang pendekar yang memergoki Asyura.

Entah mengapa keberadaan dirinya benar-benar mencolok, Asyura kembali berlari sekuat tenaga karena memang tidak ada keinginan untuk melawan. Banyak dari mereka berpikir bahwa ia lemah setelah perang saudara itu, tapi siapa yang tahu bahwa itu tidak benar?

Berlari mengikuti arus sungai, menyebrangi jembatan kecil yang kemudian ia buat setengah rusak dengan pedangnya. Begitu mereka melewati jalan yang sama dengannya, otomatis jembatan itu akan ambruk dan menceburkan mereka ke sungai.

Namun, masih ada beberapa orang yang gigih mengejar Asyura. Jengkel karena tak bisa beristirahat, begitu matanya melihat ke arah sungai yang sedikit berbeda, tanpa berpikir panjang ia melompat menceburkan dirinya.

Byurrr!

Sesaat gelombang sungai menjadi besar lalu kembali tenang. Orang-orang yang tadi mengejarnya mulai kebingungan.

“Hei, ke mana lagi dia?”

“Mana aku tahu. Mungkin dia ada di sekitar sini? Mana mungkin juga, kalau dia jatuh ke sungai ini? Sungai ini 'kan dalam,” pikirnya.

Samar-samar mendengar mereka pergi, Asyura hendak kembali ke daratan namun tatapannya terfokus pada seorang wanita bergaun panjang tengah tenggelam ke dasar sungai. Asyura berenang ke arahnya dan menarik tubuhnya ke daratan.

“Huh, apa yang dia lakukan di sini? Bermain air sampai jatuh tenggelam?” pikir Asyura. Napasnya terengah-engah lantaran tenaga yang ia pakai untuk selama ini berlari mulai habis.

“Hei, kau! Siapa kau! Berhenti di sana!” seru seorang pria, tampaknya ia adalah pendekar yang punya kuasa dan harta jika dilihat dari pakaian yang ia kenakan.

Saat itu, setelah para pendekar kalangan biasa sudah tidak terlihat, ia justru bertemu dengan orang yang pangkatnya lebih tinggi. Tidak hanya satu, ada dua orang.

Angin mengelilingi mereka, samar-samar dedaunan yang jatuh terpotong seolah ada sesuatu yang menyelimuti diri mereka. Keduanya berparas sedikit lebih tua dari Asyura, menatap tajam dan bersiap menerjang.

“Tunggu, aku tidak begitu! Dia tenggelam bukan karena aku! Jadi, dengarkan!” kata Asyura meninggikan nada suaranya. Ia mulai kelabakan, berdiri menghadap mereka dengan basah kuyup.

“Menjauhlah dari Putri Yu Jie sekarang!” pintanya bernada tinggi.

Keduanya maju dan mengacungkan pedang mereka. Menyerang Asyura yang tengah dilanda kebingungan, secara tak sadar ia menghindar. Mengambil langkah mundur begitu angin dari pedang hendak menggores titik vital di setiap tubuh.

Di dekat sungai ada hutan kecil, namun tak bisa jika ia ke sana. Sebab yang ia khawatirkan bukan karena mereka yang akan mengejar di lapangan terbuka melainkan takut jika suatu waktu ia akan tersesat dan tak tahu jalan pulang.

Karena itulah, Asyura sebisa mungkin menghindarinya dan tetap berada di antara sungai dan hutan. Menghindari setiap gerakan mereka yang selaras dan terkadang menangkisnya kembali.

“Cu ...cukup! Berhenti di sana! Uhuk, uhuk ...” Wanita yang tenggelam itu berbicara dan seketika gerakan dari kedua orang penting itu berhenti.

Lalu mereka menghampirinya. “Putri Yu Jie! Anda tidak apa?” tanya salah satu dari mereka.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

sipp/Sleep/

2024-06-10

0

fariezka

fariezka

bersembunyi tor. kalau mengumpat itu menggerutu

2024-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2 001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3 002. Pemimpin Wang
4 003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5 004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6 005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7 006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8 007. Pria Bertopeng
9 008. Pemimpin Yin yang Misterius
10 009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11 010. Intimidasi Pemimpin Luo
12 011. Kediaman Luo yang Hancur
13 012. Sisi Lain Wang Xian
14 013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15 014. Musim Salju yang Dingin
16 015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17 016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18 017. Xie dan Lin
19 018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20 019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21 020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22 021. Sosok Istri yang Tangguh
23 022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24 023. Gunung Di Malam Hari
25 024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26 025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27 026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28 027. Seni Iblis Bagian I
29 028. Seni Iblis Bagian II
30 029. Seni Iblis Bagian III
31 030. Seni Iblis Bagian IV
32 031. Mata Dewa Bagian I
33 032. Mata Dewa Bagian II
34 033. Mata Dewa Bagian III
35 034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36 035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37 036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38 037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39 038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40 039. Distrik Hiburan
41 040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42 041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43 042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44 043. Perbedaan Pendapat
45 044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46 045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47 046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48 047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49 048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50 049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51 050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52 051. Pesan
53 052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54 053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55 054. Provokasi Berujung Maut
56 055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57 056. Bertemu Sosok Siluman
58 057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59 058. Membalas Serangan!
60 059. Neraka Dingin
61 060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62 061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63 062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64 063. Sahabat Karib, Gupta
65 064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66 065. Di Balik Laut Merah
67 066. Kehangatan yang Diperoleh
68 067. Kehadiran Bon Bagian I
69 068. Kehadiran Bon Bagian II
70 069. Laut Merah
71 070. Zhao Yun Vs Bon
72 071. Gelombang Laut Merah
73 072. Yongchun Telah Kembali!
74 073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75 074: Ancang-Ancang
76 075. Peran Pahlawan Ditentukan
77 076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78 077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79 078. Jatuhnya Kaisar Ming
80 079. Hasutan Iblis
81 080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82 081. Teror Yu Jie
83 082. Dewa ataukah Iblis?
84 083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85 084. Jatuh Ke Jurang Trik
86 085. Merendah Sebelum Direndahkan
87 086. Ucapan Perpisahan
88 087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89 088. Sesuatu yang Memanggil
90 089. Pengikut Baru
91 090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92 PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93 091. God Hand Imitation
94 092. Musim Hujan
95 093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96 094. Pintu Gerbang Ilusi
97 095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98 096. God Hand Romusha
99 097. God Hand Romusha Bagian II
100 098. Membentuk Perkumpulan
101 099. God Soul Bagian I
102 100. God Soul Bagian II
103 101. God Soul Bagian III
104 102. Kesepakatan dengan God Soul
105 103. Sosok Dewa Hitam
106 104. Larangan
107 105. Malam Acara Kecil-kecilan
108 106. Mencari Keberadaan Yongchun
109 107. Ancaman Romusha
110 108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111 109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112 110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113 111. Kau lah Mata-ku
114 112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115 113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116 114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117 115. Hancurnya Goa
118 116. 2 Langkah
119 117. Kebangkitan Pertama
120 118. Jalan Lurus Bersitegang
121 119. Pencarian Yongchun
122 120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123 121. Hawa yang Berubah
124 122. Hawa Membunuh
125 123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126 124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127 125. Menghadapi Ketulian
128 126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129 127. Kembali Berhadapan
130 128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131 129. Pengorbanan
132 130. Hujan Deras
133 131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134 132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135 133. Bocah Lelaki dan Pedang
136 134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137 135. God Mouth I
138 136. God Mouth II
139 137. God Mouth III
140 138. Nama Asli Bon!
141 139. Kendali Utuh
142 140. Perencanaan
143 141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144 142. Ini yang Terakhir Kalinya
145 143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146 144. Evolusi I
147 145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148 146. Evolusi II
149 147. Pedang Turunan
150 148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151 149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152 150. Era Baru Pendekar
Episodes

Updated 152 Episodes

1
PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2
001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3
002. Pemimpin Wang
4
003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5
004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6
005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7
006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8
007. Pria Bertopeng
9
008. Pemimpin Yin yang Misterius
10
009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11
010. Intimidasi Pemimpin Luo
12
011. Kediaman Luo yang Hancur
13
012. Sisi Lain Wang Xian
14
013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15
014. Musim Salju yang Dingin
16
015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17
016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18
017. Xie dan Lin
19
018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20
019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21
020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22
021. Sosok Istri yang Tangguh
23
022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24
023. Gunung Di Malam Hari
25
024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26
025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27
026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28
027. Seni Iblis Bagian I
29
028. Seni Iblis Bagian II
30
029. Seni Iblis Bagian III
31
030. Seni Iblis Bagian IV
32
031. Mata Dewa Bagian I
33
032. Mata Dewa Bagian II
34
033. Mata Dewa Bagian III
35
034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36
035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37
036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38
037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39
038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40
039. Distrik Hiburan
41
040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42
041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43
042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44
043. Perbedaan Pendapat
45
044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46
045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47
046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48
047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49
048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50
049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51
050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52
051. Pesan
53
052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54
053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55
054. Provokasi Berujung Maut
56
055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57
056. Bertemu Sosok Siluman
58
057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59
058. Membalas Serangan!
60
059. Neraka Dingin
61
060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62
061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63
062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64
063. Sahabat Karib, Gupta
65
064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66
065. Di Balik Laut Merah
67
066. Kehangatan yang Diperoleh
68
067. Kehadiran Bon Bagian I
69
068. Kehadiran Bon Bagian II
70
069. Laut Merah
71
070. Zhao Yun Vs Bon
72
071. Gelombang Laut Merah
73
072. Yongchun Telah Kembali!
74
073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75
074: Ancang-Ancang
76
075. Peran Pahlawan Ditentukan
77
076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78
077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79
078. Jatuhnya Kaisar Ming
80
079. Hasutan Iblis
81
080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82
081. Teror Yu Jie
83
082. Dewa ataukah Iblis?
84
083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85
084. Jatuh Ke Jurang Trik
86
085. Merendah Sebelum Direndahkan
87
086. Ucapan Perpisahan
88
087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89
088. Sesuatu yang Memanggil
90
089. Pengikut Baru
91
090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92
PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93
091. God Hand Imitation
94
092. Musim Hujan
95
093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96
094. Pintu Gerbang Ilusi
97
095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98
096. God Hand Romusha
99
097. God Hand Romusha Bagian II
100
098. Membentuk Perkumpulan
101
099. God Soul Bagian I
102
100. God Soul Bagian II
103
101. God Soul Bagian III
104
102. Kesepakatan dengan God Soul
105
103. Sosok Dewa Hitam
106
104. Larangan
107
105. Malam Acara Kecil-kecilan
108
106. Mencari Keberadaan Yongchun
109
107. Ancaman Romusha
110
108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111
109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112
110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113
111. Kau lah Mata-ku
114
112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115
113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116
114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117
115. Hancurnya Goa
118
116. 2 Langkah
119
117. Kebangkitan Pertama
120
118. Jalan Lurus Bersitegang
121
119. Pencarian Yongchun
122
120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123
121. Hawa yang Berubah
124
122. Hawa Membunuh
125
123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126
124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127
125. Menghadapi Ketulian
128
126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129
127. Kembali Berhadapan
130
128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131
129. Pengorbanan
132
130. Hujan Deras
133
131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134
132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135
133. Bocah Lelaki dan Pedang
136
134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137
135. God Mouth I
138
136. God Mouth II
139
137. God Mouth III
140
138. Nama Asli Bon!
141
139. Kendali Utuh
142
140. Perencanaan
143
141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144
142. Ini yang Terakhir Kalinya
145
143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146
144. Evolusi I
147
145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148
146. Evolusi II
149
147. Pedang Turunan
150
148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151
149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152
150. Era Baru Pendekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!