003. Menikahi Putri Kaisar Ming?

Asyura membuang muka dan menyingkirkan pedang yang sebelumnya ia acungkan ke leher Wang Xian. Lalu berjalan selama beberapa langkah, hendak keluar dari pondok kecil tersebut.

“Kalau aku kejam, sudah sejak tadi aku membunuhmu. Tidak seperti dirimu yang ragu,” tutur Asyura membuat Wang Xian tersentak.

Ia tahu bahwa Wang Xian memang tidak berniat membunuhnya apalagi identitas yang seolah ia tidak mau mempercayainya. Namun jika Wang Xian berpikir panjang, kalau pun benar bahwa Asyura adalah pemuda yang sering kali dibicarakan sebagai orang terkejam di wilayah timur tengah, maka ia harus bertindak lebih bijaksana selayaknya menyandang nama 7 Surgawi.

“Asyura, apa yang kau inginkan dengan datang kemari?” tanya Wang Xian menghampirinya.

“Berapa kali aku harus bicara. Aku ingin menemui penguasa di wilayah timur laut. Ada yang ingin aku bicarakan, jika kau tidak keberatan untuk mendampingiku pergi ke sana ...” Asyura meminta pertolongan pada Wang Xian.

“Untuk apa?” tanya Wang Xian sekali lagi.

“Nanti juga kau akan tahu.” Asyura sedikit tersenyum. Begitu kedua kakinya melangkah keluar dari pondok, Wang Xian mengikuti untuk mengantarnya ke Istana Wulan.

Ada sedikit rasa kagum dibalut ketakutan Wang Xian. Namun ia juga merasa bahwa keputusan membawa Asyura menuju ke hadapan sang kaisar tidak akan menimbulkan apa-apa. Karena Wang Xian sendiri tahu bagaimana sikap dan tindakan kaisarnya saat menghadapi musuh.

Setelah sampai di Istana Wulan. Gerbang yang masih tertutup rapat dijaga oleh dua penjaga di luar. Mereka meminta identitas saat Wang Xian hendak masuk ke dalam.

“Wang Xian dari sekte Teratai Biru. Biarkan aku bertemu dengan Kaisar Ming.” Wang Xian menunjukkan sebuah papan dengan surai berwarna merah, para penjaga pun memberinya izin masuk ke dalam.

“Tuan, bolehkah saya bertanya?” Salah satu penjaga bertanya pada Wang Xian.

“Silahkan saja.”

“Siapakah gerangan yang ada di sisi Tuan?” Terlihat mereka sangat waspada dan sangat serius menatap Asyura seorang.

“Aku, ya?” Asyura menunjuk dirinya sendiri. Mendengar bahwa ialah yang sedang dibicarakan lantas menjawab, “Aku penguasa wilayah timur tengah. Asyura!” ungkapnya dengan wajah ceria. Seolah tak punya dosa.

Pernyataan itu membuat mereka terkejut. Sesaat tubuh mereka bergidik ketakutan, nyaris bertekuk lutut di hadapannya. Wang Xian sedikit kesal karena tiba-tiba Asyura mengatakan identitas aslinya di depan para penjaga.

“Jangan pedulikan orang ini. Dia bukan siapa-siapa,” sahut Wang Xian membuat kedua penjaga itu tersadar kembali.

“A-Ah ...begitu, ya.” Mereka tergagap. Lalu menutup gerbangnya setelah membiarkan mereka masuk.

Sampai di halaman istana. Wang Xian menyuruhnya untuk menunggu di sana. Asyura merasa suntuk kalau hanya menunggu di luar halaman, sehingga ia pun memutuskan untuk pergi berkeliling di sekitar.

Samar-samar ia mendengar suara orang lain. Terdengar seperti lelaki yang memarahi seorang wanita. Suara dari lelaki itu terdengar lebih keras setelah Asyura mendekat ke arah mereka.

“Kenapa bisa kamu ceroboh begitu? Lihat, sekarang. Pakaianmu basah semua! Di mana kedua pemimpin itu?”

“Tidak, kak! Ini bukan kesalahan pemimpin Wang dan Yang. Mereka sudah membantuku lebih dari segalanya. Karena ini ulah dari pembunuh itu, aku jadi tercebur ke dalam sungai yang dalam. Maafkan aku.” Wanita itu terdengar gelisah, sedih dan kecewa pada yang tidak mampu melindungi dirinya sendiri.

“Lain kali, jangan keluar. Aku juga sudah bilang beberapa kali, bukan?!” Nada suara dari pria itu kian meninggi.

“Iya, maafkan aku. Jadi tolong biarkan aku masuk dan mengganti pakaianku.”

Berjalan dengan meraba-raba dinding ke dinding satunya, perlahan suara itu jelas. Namun begitu ia tak lagi menemukan dinding dan hanya merasakan angin sejuk dan harum bunga, ia berhenti.

“Ke mana mereka pergi?”

Suara itu sudah hilang dari pendengaran Asyura lantaran seorang pria dan wanita yang sepertinya bertengkar sudah tidak ada. Entah ke mana mereka pergi.

Di samping itu, Wang Xian sedari tadi mencari keberadaan Asyura yang menghilang. Ia mondar-mandir ke area depan dan belakang halaman namun tak kunjung menemukannya.

Sampai ketika Asyura sudah kembali dan menunjukkan batang hidungnya. Wang Xian yang panik, segera menyeret Asyura masuk ke dalam ruang singgasana.

“Yang Mulia, mohon maafkan saya yang datang sedikit terlambat.” Wang Xian bertekuk lutut di hadapan kaisar Ming.

Kaisar Ming adalah penguasa wilayah timur laut. Duduk di sana dengan wajah yang sombong, tampak angkuh. Setelah mereka berdua datang dan menghadapnya, bukannya ia kembali membalas salamnya namun hanya diam menatap.

“Aku merasa ada orang yang menatapku kemari. Apakah dia kaisar yang dia bicarakan tadi? Oh, ya. Aku lupa siapa nama orang ini,” batin Asyura nampak tenang seraya ia mencoba mengingat siapa nama pria yang ada di sampingnya saat ini.

Setelah beberapa saat kaisar terdiam. Ia mulai berbicara, “Jadi, ada urusan apa datang kemari ...Wang Xian?”

Begitu mendengar nama Wang Xian, Asyura langsung teringat itulah nama dari pria itu. Wajahnya menunjukkan sebuah ekspresi ceria sekali lagi, bergumam nama Wang Xian agar terus ia ingat dalam benaknya.

Di sisi lain, Asyura juga tak lupa dengan keberadaan raja penguasa itu. Percikan api yang hanya dilihat oleh Asyura saat ini memancarkan keberanian, kegagahan dan kewibawaan yang tinggi dari Kaisar Ming.

“Yang Mulia. Kaisar Ming, sang penguasa wilayah timur laut. Saya merasa terhormat telah bertemu dalam keadaan yang sedikit riskan. Sebelumnya saya mohon maaf, lalu perkenalkan saya adalah penguasa wilayah timur tengah, Asyura.” Asyura berkata tanpa bersujud seperti yang Wang Xian lakukan saat ini.

“Jangan bertele-tele. Cepat katakan apa yang diinginkan oleh penguasa wilayah timur tengah ini,” tuturnya tanpa basa-basi.

Sedikit tersenyum kemudian ia menyahut perkataannya dengan sedikit tegas, “Saya ingin mengajukan permintaan agar wilayah timur baik timur tengah maupun timur laut bersatu.”

Asyura berpikir hal lain dalam benaknya. “Sejujurnya, aku masih tidak yakin dengan ini. Tapi mendengar bahwa dia percaya bahwa aku adalah penguasa timur tengah. Maka aku harus mencobanya, setidaknya sebelum menggulingkan kekuasannya jika diperlukan.”

Kemudian Kaisar Ming tertawa keras. Dalam ruangan singgasana itu bergema sesaat setelah tawanya berhenti. Tidak terkecuali oleh kedua orang di sana bahkan para penjaga yang ada di dalam maupun luar tersentak kaget akan tawa darinya.

Kemudian Kaisar Ming berjalan mendekati Asyura lalu menepuk pundaknya perlahan.

“Menyatukan negeri timur? Itu sungguh ide yang menarik. Tapi kenapa kau tidak berusaha untuk menggulingkan kekuasaanku lebih dulu?” tanyanya.

“Maksudnya perang? Perang itu tidak baik. Banyak orang bilang bahwa saya kejam, tapi kalau boleh jujur saya tidak seperti itu.” Asyura menjawab.

Kaisar Ming tampak tertarik, lantas berkata, “Baiklah! Tetapi dengan syarat menikahlah dengan putriku, Yu Jie!” ucapnya tegas, sekali lagi ruangan itu menggema.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

wew.. tiba2 dapet istri /Sweat//Hey//Sleep/

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2 001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3 002. Pemimpin Wang
4 003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5 004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6 005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7 006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8 007. Pria Bertopeng
9 008. Pemimpin Yin yang Misterius
10 009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11 010. Intimidasi Pemimpin Luo
12 011. Kediaman Luo yang Hancur
13 012. Sisi Lain Wang Xian
14 013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15 014. Musim Salju yang Dingin
16 015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17 016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18 017. Xie dan Lin
19 018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20 019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21 020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22 021. Sosok Istri yang Tangguh
23 022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24 023. Gunung Di Malam Hari
25 024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26 025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27 026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28 027. Seni Iblis Bagian I
29 028. Seni Iblis Bagian II
30 029. Seni Iblis Bagian III
31 030. Seni Iblis Bagian IV
32 031. Mata Dewa Bagian I
33 032. Mata Dewa Bagian II
34 033. Mata Dewa Bagian III
35 034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36 035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37 036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38 037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39 038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40 039. Distrik Hiburan
41 040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42 041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43 042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44 043. Perbedaan Pendapat
45 044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46 045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47 046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48 047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49 048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50 049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51 050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52 051. Pesan
53 052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54 053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55 054. Provokasi Berujung Maut
56 055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57 056. Bertemu Sosok Siluman
58 057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59 058. Membalas Serangan!
60 059. Neraka Dingin
61 060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62 061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63 062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64 063. Sahabat Karib, Gupta
65 064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66 065. Di Balik Laut Merah
67 066. Kehangatan yang Diperoleh
68 067. Kehadiran Bon Bagian I
69 068. Kehadiran Bon Bagian II
70 069. Laut Merah
71 070. Zhao Yun Vs Bon
72 071. Gelombang Laut Merah
73 072. Yongchun Telah Kembali!
74 073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75 074: Ancang-Ancang
76 075. Peran Pahlawan Ditentukan
77 076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78 077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79 078. Jatuhnya Kaisar Ming
80 079. Hasutan Iblis
81 080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82 081. Teror Yu Jie
83 082. Dewa ataukah Iblis?
84 083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85 084. Jatuh Ke Jurang Trik
86 085. Merendah Sebelum Direndahkan
87 086. Ucapan Perpisahan
88 087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89 088. Sesuatu yang Memanggil
90 089. Pengikut Baru
91 090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92 PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93 091. God Hand Imitation
94 092. Musim Hujan
95 093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96 094. Pintu Gerbang Ilusi
97 095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98 096. God Hand Romusha
99 097. God Hand Romusha Bagian II
100 098. Membentuk Perkumpulan
101 099. God Soul Bagian I
102 100. God Soul Bagian II
103 101. God Soul Bagian III
104 102. Kesepakatan dengan God Soul
105 103. Sosok Dewa Hitam
106 104. Larangan
107 105. Malam Acara Kecil-kecilan
108 106. Mencari Keberadaan Yongchun
109 107. Ancaman Romusha
110 108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111 109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112 110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113 111. Kau lah Mata-ku
114 112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115 113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116 114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117 115. Hancurnya Goa
118 116. 2 Langkah
119 117. Kebangkitan Pertama
120 118. Jalan Lurus Bersitegang
121 119. Pencarian Yongchun
122 120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123 121. Hawa yang Berubah
124 122. Hawa Membunuh
125 123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126 124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127 125. Menghadapi Ketulian
128 126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129 127. Kembali Berhadapan
130 128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131 129. Pengorbanan
132 130. Hujan Deras
133 131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134 132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135 133. Bocah Lelaki dan Pedang
136 134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137 135. God Mouth I
138 136. God Mouth II
139 137. God Mouth III
140 138. Nama Asli Bon!
141 139. Kendali Utuh
142 140. Perencanaan
143 141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144 142. Ini yang Terakhir Kalinya
145 143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146 144. Evolusi I
147 145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148 146. Evolusi II
149 147. Pedang Turunan
150 148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151 149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152 150. Era Baru Pendekar
Episodes

Updated 152 Episodes

1
PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2
001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3
002. Pemimpin Wang
4
003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5
004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6
005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7
006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8
007. Pria Bertopeng
9
008. Pemimpin Yin yang Misterius
10
009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11
010. Intimidasi Pemimpin Luo
12
011. Kediaman Luo yang Hancur
13
012. Sisi Lain Wang Xian
14
013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15
014. Musim Salju yang Dingin
16
015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17
016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18
017. Xie dan Lin
19
018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20
019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21
020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22
021. Sosok Istri yang Tangguh
23
022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24
023. Gunung Di Malam Hari
25
024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26
025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27
026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28
027. Seni Iblis Bagian I
29
028. Seni Iblis Bagian II
30
029. Seni Iblis Bagian III
31
030. Seni Iblis Bagian IV
32
031. Mata Dewa Bagian I
33
032. Mata Dewa Bagian II
34
033. Mata Dewa Bagian III
35
034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36
035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37
036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38
037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39
038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40
039. Distrik Hiburan
41
040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42
041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43
042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44
043. Perbedaan Pendapat
45
044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46
045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47
046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48
047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49
048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50
049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51
050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52
051. Pesan
53
052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54
053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55
054. Provokasi Berujung Maut
56
055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57
056. Bertemu Sosok Siluman
58
057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59
058. Membalas Serangan!
60
059. Neraka Dingin
61
060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62
061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63
062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64
063. Sahabat Karib, Gupta
65
064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66
065. Di Balik Laut Merah
67
066. Kehangatan yang Diperoleh
68
067. Kehadiran Bon Bagian I
69
068. Kehadiran Bon Bagian II
70
069. Laut Merah
71
070. Zhao Yun Vs Bon
72
071. Gelombang Laut Merah
73
072. Yongchun Telah Kembali!
74
073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75
074: Ancang-Ancang
76
075. Peran Pahlawan Ditentukan
77
076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78
077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79
078. Jatuhnya Kaisar Ming
80
079. Hasutan Iblis
81
080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82
081. Teror Yu Jie
83
082. Dewa ataukah Iblis?
84
083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85
084. Jatuh Ke Jurang Trik
86
085. Merendah Sebelum Direndahkan
87
086. Ucapan Perpisahan
88
087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89
088. Sesuatu yang Memanggil
90
089. Pengikut Baru
91
090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92
PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93
091. God Hand Imitation
94
092. Musim Hujan
95
093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96
094. Pintu Gerbang Ilusi
97
095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98
096. God Hand Romusha
99
097. God Hand Romusha Bagian II
100
098. Membentuk Perkumpulan
101
099. God Soul Bagian I
102
100. God Soul Bagian II
103
101. God Soul Bagian III
104
102. Kesepakatan dengan God Soul
105
103. Sosok Dewa Hitam
106
104. Larangan
107
105. Malam Acara Kecil-kecilan
108
106. Mencari Keberadaan Yongchun
109
107. Ancaman Romusha
110
108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111
109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112
110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113
111. Kau lah Mata-ku
114
112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115
113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116
114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117
115. Hancurnya Goa
118
116. 2 Langkah
119
117. Kebangkitan Pertama
120
118. Jalan Lurus Bersitegang
121
119. Pencarian Yongchun
122
120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123
121. Hawa yang Berubah
124
122. Hawa Membunuh
125
123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126
124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127
125. Menghadapi Ketulian
128
126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129
127. Kembali Berhadapan
130
128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131
129. Pengorbanan
132
130. Hujan Deras
133
131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134
132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135
133. Bocah Lelaki dan Pedang
136
134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137
135. God Mouth I
138
136. God Mouth II
139
137. God Mouth III
140
138. Nama Asli Bon!
141
139. Kendali Utuh
142
140. Perencanaan
143
141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144
142. Ini yang Terakhir Kalinya
145
143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146
144. Evolusi I
147
145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148
146. Evolusi II
149
147. Pedang Turunan
150
148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151
149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152
150. Era Baru Pendekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!