002. Pemimpin Wang

Saat sedang ingin makan siang, ia dikejar oleh para pendekar di kalangan biasa. Suatu ketika ia berhasil kabur dengan menceburkan diri ke dalam sungai, Asyura melihat seorang wanita tenggelam ke dasar sungai. Rasanya seperti laut, meski arus sungai tidak ada, entah mengapa setiap bergerak rasanya semakin diberatkan oleh beban yang ia tak ketahui.

Setelah menyelamatkan wanita itu dari ajalnya. Tak lama kemudian pendekar dengan kuasa dan harta datang. Terlihat dari pakaian yang ia kenakan adalah orang kaya dan penting di wilayah ini.

“Hentikan ini! Dia bukan yang membuatku tercebur ke dalam sungai yang dalam. Justru karena dialah aku selamat dari mara bahaya ini,” tutur wanita itu. Kedua orang itu memanggilnya seorang putri bernama Yu Jie.

“Berat juga kalau bertarung dalam kondisi basah. Lain kali aku takkan melakukannya lagi,” celetuk Asyura dalam benaknya seraya mengibaskan kedua tangan dan rambutnya.

“Putri Yu Jie, apakah itu benar?”

“Ya. Aku menjaminnya. Kau kemarilah,” pinta Yu Jie pada Asyura untuk menghampiri dirinya.

“Pertama, aku, Yu Jie berterima kasih karena kau telah menyelamatkanku. Lalu kuperkenalkan, pria dengan alis sedikit tebal ini adalah Wang Xian. Kemudian pria yang mengenakan baju hitam ini adalah Yang Jian. Mereka berdua adalah pemimpin kultus 7 Surgawi yang berada di bawah kaisar,” jelas Yu Jie yang kemudian terbatuk-batuk.

Pria bernama Wang Xian, melepas lapisan pakaiannya yang kemudian ia pakaikan untuk Yu Jie agar merasa hangat. Lantaran Yu Jie tak ingin pulang lebih dulu sebelum berbicara dengan Asyura.

Asyura menoleh ke arah mereka, lalu menghampirinya. Tetap berdiri menghadap mereka yang masih duduk menunggu Yu Jie.

“Ada butuh sesuatu?” tanya Asyura. Sama sekali ia tak menunjukkan kesopanan.

“Tidak. Aku hanya ingin berterima kasih padamu. Jika bertemu lagi, maka akan kuberi beberapa keping emas untukmu. Jadi, bisakah aku mengetahui siapa dirimu?” Yu Jie bertanya.

Asyura menyeringai. “Aku penguasa wilayah bagian timur tengah. Asyura!” ungkapnya tanpa basa-basi.

“Mana mungkin itu adalah kau! Siapa kau sebenarnya?” Wang Xian berteriak.

“Sudah kubilang bahwa aku adalah Asyura. Meski tak ingat nama margaku apa, tapi aku tetaplah dia. Dia adalah aku. Apa perlu kubuktikan?” Asyura bernada sok mengancam, setengah bilah pedang itu terlihat. Tanda ia bersiap menyerang mereka.

“Asyura? Memang benar kalau semua ciri-ciri dari kabar burung itu mirip denganmu. Tapi bagaimana mungkin orang buta berjalan tanpa dampingan sama sekali. Bahkan kau bisa berjalan, berlari bahkan menghindari seranganku.” Wang Xian kembali berbicara.

“Yang harusnya kau terluka hanya karena kekuatanku yang tidak menyentuh, tapi kau sama sekali tidak terluka. Siapa kau sebenarnya?” imbuhnya dengan bertanya.

“Wang Xian, dia tak mungkin bicara jujur kalau ada Yu Jie di sini. Lebih baik aku antarkan dia kembali ke Istana Wulan,” ujar Yang Jian. Ia membantu Yu Jie berdiri lalu menuntunnya kembali menuju istana.

“Pemimpin Wang, jika dia benar tentang identitasnya maka janganlah ke istana. Karena jika dia ke sana, maka dia akan menerima hukuman mati karena telah menyusup ke wilayah ini.” Yu Jie meminta dengan perasaan cemas. Kalut akan perasaannya sendiri.

Wang Xian mengangguk mengerti. “Baiklah, putri.”

“Putri? Dia itu sejenis tuan putri yang hidup mewah di istana, ya?” Dalam batin, Asyura bertanya-tanya mengenai keberadaan Yu Jie pada saat itu.

“Kau!” Wang Xian berdiri dan menatapnya lebih tajam. “Ikut denganku, sekarang.”

Karena merasa tidak ada pilihan lain. Dan jika asal menyerang maka dirinya mungkin tak selamat di wilayah ini, Asyura pun menuruti keinginannya.

Mereka melewati jalan yang sebelumnya Asyura gunakan. Termasuk jembatan kecil itu. Jembatan yang sudah rusak dengan beberapa orang yang kini terus mendengus kesal.

“Apa ini ulahmu?” tanya Wang Xian. Asyura mengangguk.

“Jembatan yang sudah dibuat susah payah jadi rusak. Kau harus tanggung jawab,” tukasnya dengan nada mengancam.

Tidak disangka bahwa Asyura akan kembali ke pondok kecil itu. Yang ternyata pondok kecil itu adalah milik Wang Xian. Beruntung, tidak ada barang atau apa pun yang ia sentuh di sana.

“Aku ingin diapakan?” tanya Asyura. Setelah Wang Xian menyuruhnya duduk, ia membawakan dua gelas berisi air tawar.

“Jangan buat aku kesal, wahai orang asing! Tidakkah kau mengerti bahwa pondok ini lebih berperasaan daripada dirimu?” ujarnya mendengus.

“Apa maksudmu?” tanya Asyura tak mengerti. Ia mendesah lelah.

“Ya. Pondok ini dibangun untuk tempat peristirahatan untukku atau yang lain juga bisa. Melindungi kita dari segala ancaman, hujan, angin kencang dan bencana lainnya,” tutur Wang Xian, kemudian ia meneguk segelas air miliknya.

“Tidak. Aku barusan dikejar sampai sini. Apanya yang melindungi kita dari segala ancaman?” Asyura melengos, tidak setuju dengan semua ucapan Wang Xian.

Tak!

Wang Xian menaruh gelasnya dengan kasar. Kembali ia menatap wajah Asyura dengan tajam, terbesit dalam benak bahwa pria yang berada di hadapannya ini benar-benar tidak buta.

“Beruntung kau bertemu dengan Yu Jie yang baik hati. Jika tidak, pasti sudah kuhabisi dirimu. Lalu, bisakah aku bertanya siapakah dirimu yang sebenarnya?”

“Sudah aku bilang. Aku ini penguasa wilayah timur tengah. Meskipun banyak orang bilang bahwa aku ini kejam, tapi lihatlah orang-orang yang tadi terjatuh di jembatan. Apakah ada yang mati? Tentu tidak, 'kan.” Asyura menjawab dengan seadanya.

“Tadi kau menyebut dirimu begitu. Lalu namamu adalah Asyura?” tanya Wang Xian memastikan.

Asyura kembali tersenyum dan berkata, “Benar sekali. Apa kau ingin membunuhku juga? Silahkan, itu jika kau bisa.” Asyura jelas meremehkan dan merendahkan harga diri seorang pendekar yang langsung berada di bawah perintah Yang Mulia.

Wang Xian berdiri. Menarik pedangnya dengan cepat mengarah ke pangkal leher Asyura. Tatapannya tidak berubah, Asyura yang mendongak ke atas pun tahu hal itu. Wang Xian menjadi marah.

“Jika bisa katamu. Kau yakin? Tidak menyesal akan keputusanmu,” ucapnya membuat suasana itu menegang.

Namun Asyura tetap menyunggingkan senyumnya seraya menggenggam bilah pedang dengan tangan kosong. “Aku sudah bilang, jika ingin membunuhku maka silahkan. Kalau kau bisa tentunya.” Dengan cepat pergerakannya tak bisa dilihat Wang Xian. Asyura berdiri sejajar dengan ujung pedang yang mengarah ke lehernya.

Mereka sama-sama berhadapan satu sama lain. Dengan acungan pedang yang mengarah leher mereka langsung, hanya dengan mendorongnya sedikit maka pasti salah satu atau keduanya akan terluka.

Dalam situasi keheningan, desiran angin tak jelas asalnya terdengar seolah membisikkan sesuatu ke telinga mereka. Cahaya masuk melewati setiap celah di pondok, keduanya terdiam saling menatap dengan tajam.

“Apa benar, kau adalah Asyura? Pendekar buta yang mampu membantai semua pendekar di kala itu?” Wang Xian kembali menanyakan hal tersebut.

“Jika kau ingin berkata bahwa, "Apakah aku benar-benar buta?", itu lebih baik daripada menerima mentah-mentah kabar burung tak jelas begitu. Lagipula membantai bukan kata yang cocok,” ketus Asyura.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

yuk/Sleep/

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2 001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3 002. Pemimpin Wang
4 003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5 004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6 005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7 006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8 007. Pria Bertopeng
9 008. Pemimpin Yin yang Misterius
10 009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11 010. Intimidasi Pemimpin Luo
12 011. Kediaman Luo yang Hancur
13 012. Sisi Lain Wang Xian
14 013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15 014. Musim Salju yang Dingin
16 015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17 016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18 017. Xie dan Lin
19 018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20 019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21 020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22 021. Sosok Istri yang Tangguh
23 022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24 023. Gunung Di Malam Hari
25 024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26 025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27 026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28 027. Seni Iblis Bagian I
29 028. Seni Iblis Bagian II
30 029. Seni Iblis Bagian III
31 030. Seni Iblis Bagian IV
32 031. Mata Dewa Bagian I
33 032. Mata Dewa Bagian II
34 033. Mata Dewa Bagian III
35 034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36 035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37 036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38 037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39 038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40 039. Distrik Hiburan
41 040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42 041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43 042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44 043. Perbedaan Pendapat
45 044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46 045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47 046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48 047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49 048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50 049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51 050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52 051. Pesan
53 052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54 053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55 054. Provokasi Berujung Maut
56 055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57 056. Bertemu Sosok Siluman
58 057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59 058. Membalas Serangan!
60 059. Neraka Dingin
61 060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62 061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63 062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64 063. Sahabat Karib, Gupta
65 064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66 065. Di Balik Laut Merah
67 066. Kehangatan yang Diperoleh
68 067. Kehadiran Bon Bagian I
69 068. Kehadiran Bon Bagian II
70 069. Laut Merah
71 070. Zhao Yun Vs Bon
72 071. Gelombang Laut Merah
73 072. Yongchun Telah Kembali!
74 073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75 074: Ancang-Ancang
76 075. Peran Pahlawan Ditentukan
77 076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78 077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79 078. Jatuhnya Kaisar Ming
80 079. Hasutan Iblis
81 080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82 081. Teror Yu Jie
83 082. Dewa ataukah Iblis?
84 083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85 084. Jatuh Ke Jurang Trik
86 085. Merendah Sebelum Direndahkan
87 086. Ucapan Perpisahan
88 087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89 088. Sesuatu yang Memanggil
90 089. Pengikut Baru
91 090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92 PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93 091. God Hand Imitation
94 092. Musim Hujan
95 093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96 094. Pintu Gerbang Ilusi
97 095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98 096. God Hand Romusha
99 097. God Hand Romusha Bagian II
100 098. Membentuk Perkumpulan
101 099. God Soul Bagian I
102 100. God Soul Bagian II
103 101. God Soul Bagian III
104 102. Kesepakatan dengan God Soul
105 103. Sosok Dewa Hitam
106 104. Larangan
107 105. Malam Acara Kecil-kecilan
108 106. Mencari Keberadaan Yongchun
109 107. Ancaman Romusha
110 108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111 109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112 110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113 111. Kau lah Mata-ku
114 112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115 113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116 114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117 115. Hancurnya Goa
118 116. 2 Langkah
119 117. Kebangkitan Pertama
120 118. Jalan Lurus Bersitegang
121 119. Pencarian Yongchun
122 120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123 121. Hawa yang Berubah
124 122. Hawa Membunuh
125 123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126 124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127 125. Menghadapi Ketulian
128 126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129 127. Kembali Berhadapan
130 128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131 129. Pengorbanan
132 130. Hujan Deras
133 131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134 132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135 133. Bocah Lelaki dan Pedang
136 134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137 135. God Mouth I
138 136. God Mouth II
139 137. God Mouth III
140 138. Nama Asli Bon!
141 139. Kendali Utuh
142 140. Perencanaan
143 141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144 142. Ini yang Terakhir Kalinya
145 143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146 144. Evolusi I
147 145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148 146. Evolusi II
149 147. Pedang Turunan
150 148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151 149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152 150. Era Baru Pendekar
Episodes

Updated 152 Episodes

1
PROLOG-MUSIM PERTAMA 7 SURGAWI
2
001. Asyura Sang Penguasa Wilayah Timur Tengah
3
002. Pemimpin Wang
4
003. Menikahi Putri Kaisar Ming?
5
004. Kesepakatan yang Telah Lama Direncanakan
6
005. Bakat Sejak Lahir Dengan Tubuh Penuh Luka
7
006. Kedatangan Istri Kedua dan Pancaran Aura yang Kuat Yongchun
8
007. Pria Bertopeng
9
008. Pemimpin Yin yang Misterius
10
009. Pertarungan Di Arena Batu Kuasa
11
010. Intimidasi Pemimpin Luo
12
011. Kediaman Luo yang Hancur
13
012. Sisi Lain Wang Xian
14
013. Yang Membuatmu Hangat Sampai Tertidur
15
014. Musim Salju yang Dingin
16
015. Bertemu Zhao Yun Sekali Lagi
17
016. Melarikan Diri Dari Kejaran Gadis Beringas
18
017. Xie dan Lin
19
018. Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab
20
019. Memangnya Apa Keuntungan Memulai Peperangan?
21
020. Kehidupan Putri Bungsu yang Malang
22
021. Sosok Istri yang Tangguh
23
022. Rencana Buruk Pada Yu Jie Telah Gagal
24
023. Gunung Di Malam Hari
25
024. Para Pemberontak Muncul Bagian I
26
025. Para Pemberontak Muncul Bagian II
27
026. Para Pemberontak Muncul Bagian III
28
027. Seni Iblis Bagian I
29
028. Seni Iblis Bagian II
30
029. Seni Iblis Bagian III
31
030. Seni Iblis Bagian IV
32
031. Mata Dewa Bagian I
33
032. Mata Dewa Bagian II
34
033. Mata Dewa Bagian III
35
034. Yongchun Menjadi Salah Satu Dari 7 Surgawi?
36
035. 3 Pemimpin Kultus Ditundukkan!
37
036. Kilas Balik Kehidupan yang Suram
38
037. Angkat Pedangmu dan Lawanlah Aku!
39
038. Wilayah Tanpa Penguasa (Kisah 20 Tahun Lalu)
40
039. Distrik Hiburan
41
040. Merayu Para Gadis Dengan Kebaikan
42
041. Awal Pertemuan Li dan Wang Dengan Mereka
43
042. Kepercayaan yang Sulit Didapat
44
043. Perbedaan Pendapat
45
044. Rayuan yang Sudah Tak Berlaku
46
045. Pemimpin Yin Kembali Muncul!
47
046. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian I
48
047. Menjalin Kerja Sama Dengan Para Pemberontak Bagian II
49
048. Pembunuh Bercaping Bagian I
50
049. Pembunuh Bercaping Bagian II
51
050. Pembunuh Itu Ternyata Adalah Yuze
52
051. Pesan
53
052. Yin Datang Menghadap Kaisar Ming
54
053. Awal Musim Semi Diiringi Tekanan Batin
55
054. Provokasi Berujung Maut
56
055. Jatuh Ke Dasar Neraka
57
056. Bertemu Sosok Siluman
58
057. Makhluk Neraka Berwujud Naga
59
058. Membalas Serangan!
60
059. Neraka Dingin
61
060. Hal-Hal Aneh Di Alam Neraka
62
061. Mata Dewa Telah Unjuk Gigi
63
062. Berita Buruk! Kaisar Ming Akan Memperebutkan Wilayah?
64
063. Sahabat Karib, Gupta
65
064. Bukan Naif Bukan Licik Melainkan Melakukan yang Terbaik
66
065. Di Balik Laut Merah
67
066. Kehangatan yang Diperoleh
68
067. Kehadiran Bon Bagian I
69
068. Kehadiran Bon Bagian II
70
069. Laut Merah
71
070. Zhao Yun Vs Bon
72
071. Gelombang Laut Merah
73
072. Yongchun Telah Kembali!
74
073. Menjelang Akhir Runtuhnya Kejayaan Ming
75
074: Ancang-Ancang
76
075. Peran Pahlawan Ditentukan
77
076. Festival Lentera Di Bawah Rembulan Malam
78
077. Lentera Merah Mengudara, Tanda Dimulainya Peperangan!
79
078. Jatuhnya Kaisar Ming
80
079. Hasutan Iblis
81
080. Erangan Para Pendekar Pedang!
82
081. Teror Yu Jie
83
082. Dewa ataukah Iblis?
84
083. Yang Tidak Sesuai Kepribadian
85
084. Jatuh Ke Jurang Trik
86
085. Merendah Sebelum Direndahkan
87
086. Ucapan Perpisahan
88
087. Bertemu Dengan Rekan Gupta
89
088. Sesuatu yang Memanggil
90
089. Pengikut Baru
91
090. PENUTUP-MUSIM PERTAMA KEPERGIAN YONGCHUN
92
PROLOG-MUSIM KEDUA-PULAU NIHONKOKU
93
091. God Hand Imitation
94
092. Musim Hujan
95
093. Kuraki, Pembuat Tubuh Buatan
96
094. Pintu Gerbang Ilusi
97
095. Pertemuan Para Pemilik Tubuh Dewa
98
096. God Hand Romusha
99
097. God Hand Romusha Bagian II
100
098. Membentuk Perkumpulan
101
099. God Soul Bagian I
102
100. God Soul Bagian II
103
101. God Soul Bagian III
104
102. Kesepakatan dengan God Soul
105
103. Sosok Dewa Hitam
106
104. Larangan
107
105. Malam Acara Kecil-kecilan
108
106. Mencari Keberadaan Yongchun
109
107. Ancaman Romusha
110
108. Bertemunya Romusha dengan Relia dan Nia
111
109. Kesepakatan Dalam Keraguan
112
110. Kendali Dewa Hitam Merasuk Ke Tubuh God Soul?
113
111. Kau lah Mata-ku
114
112. Kabar Buruk, Akankah Yongchun Selamat?
115
113. Siang Berganti Malam Dengan Cepat
116
114. Pertarungan yang Sulit Tuk Diakhiri
117
115. Hancurnya Goa
118
116. 2 Langkah
119
117. Kebangkitan Pertama
120
118. Jalan Lurus Bersitegang
121
119. Pencarian Yongchun
122
120. Keberadaan God Mouth yang Samar-Samar
123
121. Hawa yang Berubah
124
122. Hawa Membunuh
125
123. Awan Gelap, Kabar Buruk Datang!
126
124. Tahap Menengah, Pembangkitan
127
125. Menghadapi Ketulian
128
126. Takdir yang Tidak Bisa Dihindari
129
127. Kembali Berhadapan
130
128. Jiwa & Raga yang Sempurna, Diperlukannya Sebuah Tekad Baru Tuk Memulai Era
131
129. Pengorbanan
132
130. Hujan Deras
133
131. Perasaan Bersalah & Tanggung Jawab
134
132. Kelahiran God Ear yang Baru, Arashiyama
135
133. Bocah Lelaki dan Pedang
136
134. Diminta untuk Mengajarkan Ilmu Pedang
137
135. God Mouth I
138
136. God Mouth II
139
137. God Mouth III
140
138. Nama Asli Bon!
141
139. Kendali Utuh
142
140. Perencanaan
143
141. Mayat yang Tergeletak! Apakah Ulah Pria Buta?
144
142. Ini yang Terakhir Kalinya
145
143. Lawan Terkuat Kedua Ialah Sigar
146
144. Evolusi I
147
145. Perebutan Posisi Kekuatan dan Kedewaan
148
146. Evolusi II
149
147. Pedang Turunan
150
148. Duel Pendekar Timur Tengah!
151
149. Pergi dari Pulau Nihonkoku dan Pulang Ke Negri Timur Tengah
152
150. Era Baru Pendekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!